NovelToon NovelToon
Pengantar CINTA Untuk Mbak Janda

Pengantar CINTA Untuk Mbak Janda

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cintamanis / Janda / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Resti_sR

"𝘏𝘢𝘭𝘰, 𝘪𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘬 𝘱𝘢𝘬𝘦𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘥𝘪 𝘬𝘪𝘳𝘪𝘮, 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘱𝘢𝘮 𝘤𝘩𝘢𝘵 𝘢𝘱𝘢𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨.
𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵,
𝘑𝘢𝘷𝘢𝘴—𝘬𝘶𝘳𝘪𝘳 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘦𝘫𝘢𝘳 𝘫𝘢𝘯𝘥𝘢!"

Bagi Javas, seorang kurir dengan sejuta cara untuk mencuri perhatian, mengantarkan paket hanyalah alasan untuk bertemu dengannya: seorang janda anak satu yang menjadi langganan tetapnya. Dengan senyum menawan dan tekad sekuat baja, Javas bertekad untuk memenangkan hatinya. Tapi, masa lalu yang kelam dan tembok pertahanan yang tinggi membuat misinya terasa mustahil. Mampukah Javas menaklukkan hati sang janda, ataukah ia hanya akan menjadi kurir pengantar paket biasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Resti_sR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. penguntit

Siang ini, Javas datang lebih awal ke toko roti. Begitu masuk, aroma roti yang baru matang langsung menyambutnya. Dia menoleh ke kiri–kanan, mencari sosok yang sejak pagi ada di kepalanya.

“Kak, bisa panggil Selena sebentar nggak?” tanyanya pada Meti yang sedang menjaga etalase.

“Boleh, Mas Javas. Tunggu ya.” Meti bergegas ke dapur.

Tak lama kemudian, Selena muncul dengan apron masih melingkar di pinggang. Dia menghampiri meja Javas sambil tersenyum kecil khas dirinya.

“Bagaimana Lala pagi tadi, Jav?” tanya Selena, ikut duduk di kursi sampingnya.

“Dia happy, bawel banget malah,” jawab Javas cepat. “Tapi Sel… aku ketemu sama anak yang suka ngejek Lala itu. Sumpah, dari tampangnya saja udah keliatan bibit-bibit suka ngebully. Jadi tadi aku omelin. Kesal banget!”

Nada Javas terdengar seperti anak kecil yang habis mengadu ke ibunya. Selena menunduk sedikit, senyum tipis terbit tanpa bisa dia tahan melihat tingkah pria itu yang begitu serius membela putrinya.

“Oh iya, kamu tidak apa-apain anaknya kan?” Tanya Selena menelisik wajah Javas. 

“Aku marahin, anaknya nangis!” Jawab Javas terlihat santai seolah hal itu patut di apresiasi oleh Selena. 

“Astaga, Javas. serius kamu marahin anak kecil, kamu tuh, haisss…”

“Ya gimana nggak marah, mulutnya pedas banget. Kecil-kecil cabe rawit tuh anak, sayang banget mulutnya tidak sesuai tampang dan namanya yang keren!” lanjut Javas lagi, tidak peduli dengan tatapan tak percaya dari Selena.

Selena memijit pelipis. “Jav… dia anak kecil. Kamu tuh kalau marah suka lupa umur orang.”

“Haihh, lupakan itu. Tadi pagi Lala bilang mau di jemput sama Papi dan Maminya, Sel. Ayo kita jemput Lala ke sekolah,” ajaknya semangat. Selena mengerut kening, dia menatap Javas seolah meneliti apakah itu hanya akal-akalan pria di depannya untuk modus semata atau memang itu benaran permintaan Lala. 

“Kamu tidak sedang modus kan, bawa-bawa Lala?” Selidik Selena. 

Javas mengulum senyum tipis, senyum yang justru membuat Selena berpikir dia benaran modus. 

“Lima puluh persen permintaan Lala sih benar, Sel. Tapi kamu bilang modus juga nggak salah, hahahah.” Ujarnya Jujur. 

“Udah, untuk jemput Lala biar saya saja ya, Jav. Saya nggak enak ngerepotin kamu terus. Oh iya… makasih juga ya, tadi pagi sudah mau ngantar Lala ke sekolah,” ujar Selena pelan.

Javas mengangguk santai. “Iya, sama-sama. Tapi soal Lala yang bilang mau dijemput sama kita berdua itu beneran, Sel. Bukan aku karang-karang.”

Selena memandangnya ragu, namun Javas tersenyum kecil.

“Ayolah,” lanjutnya lembut, “aku sama sekali nggak merasa direpotkan. Senang malah.”

Seolah tidak punya pilihan lain, ajakan itu benar-benar sulit ditolak oleh Selena. Tubuhnya bergerak kecil, lalu ia berdiri. “Kamu tunggu di sini sebentar, ya,” ucapnya sebelum berbalik.

Selena berjalan ke arah belakang, dan pandangan Javas tak sekali pun lepas darinya. Ia mengikuti setiap langkah perempuan itu sampai akhirnya sosok Selena hilang di balik pintu dapur.

Senyum tipis muncul di wajah Javas, senyum yang hanya keluar saat matanya tertuju pada Selena.

"Tidak perlu buru-buru, Jav. Pelan-pelan saja dan yakin suatu hari entah itu kapan, dia akan melihat ke arahmu!" batinnya menyemangati dirinya sendiri.

Tak berapa Lama, Selena kembali ke depan dengan tas selempang serta kunci mobil di tangannya. 

“Ayok,” anaknya pada Javas. Pria itu berdiri mengikuti langkah cepat wanitanya itu.

“Pakai motor, Sel.” Ujar Javas menghampiri motornya.

Selena bergeming beberapa saat, menatap motor Javas. Ada keraguan sejenak, hal itu membuat Javas sedikit salah paham.

Pria itu tersenyum kikuk, malu. Dalam hati, dia mengumpati bokapnya yang membekukan fasilitasnya, hingga saat seperti ini, bukan mobil mewah yang dia bawa melainkan motor beat yang sudah agak tua.

“Kenapa? Kamu tidak suka motornya ya? Jelek?” Tanya Javas pelan.

Selena langsung menggeleng cepat. “Bukan, bukan begitu. Aku nggak mikir gitu sama sekali, Javas!” katanya buru-buru, tak ingin sedikit pun membuat pria itu merasa minder.

Dia mengangkat kunci yang sejak tadi menggantung di jarinya. “Cuma… kamu nggak lihat ini?” Selena mengayunkan kunci mobil kecil-kecil. “Siang-siang gini panas banget kalau naik motor, Jav. Mending pakai mobilku aja, lebih nyaman. Ayok.”

“Baiklah, istriku.” Javas tersenyum tengil, cepat sekali moodnya berubah, dan itu membuat Selena merasa heran, tentu saja. 

Selena tidak lagi bicara, dia bergegas membuka pintu mobil, masuk ke kursi kemudi. Sementara Javas, pria itu duduk di sebelah Selena, wajahnya tampak bahagia, jarang momennya berdekatan dengan Selena, apalagi hanya berduaan seperti ini. 

Mobil Selena melaju perlahan, meninggalkan toko roti itu.

...----------------...

Mobil Selena berhenti di depan gerbang sekolah. Dari dalam Mobil, dia sudah melihat putrinya berjalan keluar, bercengkrama dengan teman-temannya.

“Kamu tunggu di sini!” Ujar Selena kemudian keluar dari dalam mobil. Dia berdiri di depan gerbang, menyambut putrinya dengan senyum lembut.

Mata Lala melirik sekitar, dia terlihat sedang mencari sesuatu dengan raut bingung. “Mami, papi nggak datang?” Tanya Lala dengan wajah sendu.

Belum sempat Selena menjawab, dia kembali berujar, “papi ngebohongin Lala, padahal tadi pagi bilang mau datang jemput dengan Mami…” sambungnya.

“Papi datang, sayang. Ada di mobil.” Jawab Selena tidak tega melihat raut sedih putrinya.

“Benarkah?” Dan lihat saja, setelah dia mengatakan itu, wajah putrinya kembali berseri. Dia mengandeng tangan Selena dengan semangat, menariknya untuk lebih cepat masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil, mata Javas melirik sekitar. Dari kaca mobil, dia melihat jauh di belakang sana seseorang tengah menatap mobil Selena lebih lama. 

“Apa perasaan aku saja, orang itu sepertinya melihat ke arah sini terus!” Gumam Javas penasaran. 

Perlahan Javas keluar dari dalam mobil bersamaan saat Lala dan Selena masuk. 

“Mau kemana, Jav?” Tanya Selena bingung. 

“Sebentar, Sel. Aku kesana dulu!” tunjuknya tak jelas, dia keluar cepat, berlari mendekat pada seseorang yang asyik memotret tanpa menyadari kedatangannya.

“Keren, Pak, hasil potretnya.”

Brakk!

Suara datar itu menyambar tepat di sisi pria tersebut. Seketika dia terlonjak kaget—begitu kagetnya hingga kamera di tangannya terlepas dan jatuh menghantam tanah.

Javas cepat membungkuk, mengambil kamera itu sebelum pria itu sempat bereaksi. Ibu jarinya menggeser layar, meninjau foto-foto di dalamnya.

Foto mobil Selena. Foto Selena yang berdiri depan gerbang, Dan bahkan… foto Lala saat gadis iu keluar mendekati Selena barusan.

Rahangnya mengeras. Genggaman tangannya mengepal, sampai buku-buku jarinya memutih. Javas menghapus foto itu satu persatu, tanpa dia ketahui bahwa beberapa lainnya sudah di kirim ke nomor orang yang memerintah pria tersebut. Saat Javas mengangkat wajahnya, tatapannya menusuk seperti bilah dingin tepat pada pria itu.

Pria itu mundur setengah langkah. Tubuhnya bergetar. Matanya berusaha menghindari, tapi satu detik saja pandangannya bertemu dengan mata Javas, cukup untuk membuatnya pucat.

“Katakan.” Suara Javas rendah, berat, namun menggelegar di telinga pria itu.

“Siapa yang nyuruh Anda?”

Tidak ada ruang untuk berbohong dalam sorot matanya. Pria itu serasa dipakukan di tempat, napasnya tersengal, ketakutan nyata menguasai wajahnya."Itu..."

"Jav, kenapa di sini?" Tanya Selena yang berjalan mendekat ke arahnya. Mata Selena menatap penuh Tanya pada Javas, dan gantian menatap pria asing di sampingnya.

"Ada apa?" tanyanya lagi.

"Tidak ada apa-apa, Sel. Ayo pergi!" Jawab Javas, menarik tangan Selena sebelum dia menyerahkan kembali kamera pria tersebut.

...----------------...

“Namanya Selena Maheswari. Usianya dua puluh tujuh tahun. Yatim piatu,” ucap pria itu dengan nada formal, menyampaikan laporan sebagaimana mestinya.

“Kedua orang tua, kakak, dan kakak iparnya meninggal lima tahun lalu dalam kecelakaan. Saat itu mereka dalam perjalanan keluar untuk merayakan wisuda Selena. Mobil mereka menabrak pembatas jalan.”

Dia melanjutkan dengan tenang, tetap dalam mode laporan.

“Selena sempat koma, namun anggota keluarga lainnya tidak selamat. Informasi ini saya dapat dari salah satu orang yang bekerja di rumah keluarga mereka, Tuan.”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Cibby
yuk jadian yuk🤭
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
pepet terus mas, gpp kaku tangan demi cinta🥰
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Javas: gini banget pepet janda🤣🤣
total 1 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
bagusss cerita nya thor ada lucu lucunya 🤣
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Terima kasih kak🥰🥰
total 1 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
cinta dengan tulis ya javes
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
ada ada aja😂
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
🤣🤣🤣🤣🤣
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
yang lagi viral skg namanya mas🤣 menguasai 3 negara, Indonesia korea n malaysia🤣😂
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ: iy thor🤭
total 2 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
gubrak🤣
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
wkwkwkwkwk... anterin aja ke alamat pertama mas kurir🤣
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
mampir thor 🤣🤣🤣🤣🤣
🟢≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
aduhh, jangan jadi pebinor Javas🤣🤣, tpi klau statusnya janda, ya lain lagi🤣🤣
🟢≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥: waduhhh, seketika bulu kuduk ku berdiri😬😬
total 2 replies
Lola Maulia
🥰🥰🥰🥰
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Makasih kak🥰
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto: sama2 👍👌
total 2 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Efy
curahan hati kang Kurir paket,ya ampun disaat costumer nungguin lama ternyata kang paket juga berharap cepat sampe ke tuannya,tapi si gogle map masih ngerjain muter-muter alamat rumah nya😄
Efy: ya ampun,iya juga y😅
total 3 replies
Va🍃🍂
emang si Javas plek ketiplek sama bapaknya🤣🤣😭
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Ya kan, emang jiplakan bapaknya🤣
total 1 replies
Cibby
Jule.., autor juga tidak ketinggalan ya🤭🤭
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: 🤣🤣🤣ya memanfaatkan
total 1 replies
Tulisan_nic
plus racun ya,mau?🤣🤣🤣🤣
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Javas: Ya jangan dong, kasian mbak Selena Jandanya berkelanjutan kalau akuu di racun😭
total 1 replies
Tulisan_nic
gundulmu iku🤣🤣🤣
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Ampun kak🤣🙏
total 1 replies
Tulisan_nic
adalah,ada hati yang mulai berbunga-bunga 👻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!