NovelToon NovelToon
Cinta Yang Terbelenggu MAHKOTA

Cinta Yang Terbelenggu MAHKOTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cinta Beda Dunia / Romansa Fantasi / Action / Diam-Diam Cinta / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:802
Nilai: 5
Nama Author: `AzizahNur`

Kerajaan itu berdiri di atas darah, dusta, dan pengkhianatan.

Putri Mahkota yang logis dan penuh tanggung jawab mulai goyah ketika seorang tabib misterius menyingkap hatinya dan takdir kelam yang ia sembunyikan.

Putri Kedua haus akan kekuasaan, menjadikan cinta sebagai permainan berbahaya dengan seorang pria yang ternyata jauh lebih kuat daripada yang ia kira.

Putri Ketiga, yang bisa membaca hati orang lain, menemukan dirinya terjerat dalam cinta gelap dengan pembunuh bayaran yang identitasnya bisa mengguncang seluruh takhta.

Tiga hati perempuan muda… satu kerajaan di ambang kehancuran. Saat cinta berubah menjadi senjata, siapa yang akan bertahan, dan siapa yang akan hancur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon `AzizahNur`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18 : Aku Menerimanya

Pandangan Marius beralih pada Arion, yang hanya mengangguk singkat, membenarkan kata-kata Lyanna.

Veyra kemudian bersuara, nadanya lebih lembut, hampir bergetar.

“Kami memang sering sulit diatur... bahkan menentang perintah Ayah. Tapi untuk hal sepenting ini, apakah Ayah benar-benar mengira kami hanya berbohong?”

Hening sejenak. Marius terdiam, menunduk, lalu menggeleng tipis. Suaranya terdengar lebih berat ketika akhirnya ia berkata,

“Jika begitu... apakah kalian keberatan bila Ayah menyelidikinya lebih dalam? Ketahuilah, konsekuensinya akan jauh lebih berat, dan kalian pun tak bisa lari darinya.”

Alis Yvaine langsung berkerut. “Konsekuensi apa yang akan kami terima?” tanyanya hati-hati.

Marius menatap mereka satu per satu sebelum akhirnya menjawab, suaranya tegas namun sarat dengan ketegangan.

“Jika kalian salah... Ayah akan mencabut status kalian dari istana. Tetapi jika kalian benar, maka semua tanggung jawab atas kesalahan apa pun akan sepenuhnya jatuh ke tangan kalian… termasuk hukuman Tuan Kaelor.”

Yvaine dan Lyanna tertegun mendengarnya, seakan kehilangan kata-kata. Namun Veyra justru melangkah maju setengah langkah, menatap ayahnya tanpa ragu.

“Tidak masalah. Aku menerimanya.”

Serentak, kedua kakaknya menoleh dengan wajah terkejut. “Veyra?!” panggil mereka bersamaan, sorot mata mereka penuh tanda tanya.

Marius menatap putri bungsunya itu dengan lekat. “Kau yakin dengan ucapanmu?”

Veyra membalas tatapan itu tanpa gentar. “Aku yakin.”

Marius mengangguk perlahan, seolah menimbang keyakinan anaknya. “Semoga kau tidak menyesali keputusan itu,” ujarnya singkat, lalu berbalik meninggalkan mereka bersama Arion.

Begitu langkah Marius menghilang dari pandangan, Yvaine dan Lyanna hampir bersamaan memanggil nama adik mereka dengan nada geram.

“Veyra! Apa kau sudah gila?”

Veyra menoleh, bibirnya terangkat samar. “Mungkin tidak... mungkin juga iya.”

Lyanna mengerutkan kening dalam-dalam. “Kau serius? Konsekuensinya adalah pencabutan statusmu sebagai putri istana!”

Veyra terdiam sejenak, lalu berkata pelan namun jelas, “Untuk apa takut, jika kita memang benar?”

Yvaine menggeleng, napasnya berat, seakan berusaha menahan rasa frustrasi.

“Veyra... apa kau tahu seperti apa dunia politik itu? Segalanya bisa berubah tanpa seorang pun menduga. Yang benar bisa diputar menjadi salah, dan yang salah bisa dibungkus sebagai kebenaran.”

Lyanna menyambung dengan nada getir, “Bahkan mereka yang memiliki kuasa pun bisa dengan mudah menunjuk orang lain sebagai kambing hitam.”

Veyra terdiam sejenak, lalu menunduk sedikit sebelum suaranya terdengar pelan namun penuh keyakinan.

“Aku tahu apa yang kukatakan. Bahkan... aku tahu sejak awal semua orang sadar kalau Tuan Kaelor memang yang melakukannya.”

Ucapan itu membuat kedua kakaknya membeku. Lyanna spontan meraih tangan adiknya, berusaha menghentikan perkataannya, sementara wajahnya menegang. Namun Yvaine, yang tidak mengerti arah pembicaraan itu, segera bertanya, “Apa maksudmu, Veyra?”

Lyanna menggigit bibirnya, memalingkan wajahnya ke arah lain. Jemarinya menekan pelipis, lalu ia mengusap wajahnya dengan frustrasi. Seolah adiknya baru saja menyulut api yang seharusnya tetap padam.

Alis Yvaine semakin dalam berkerut. “Veyra, apa maksudmu sebenarnya? Bagaimana bisa semua orang tahu Tuan Kaelor pelakunya, tapi tetap menyangkal di aula tadi?”

Lyanna hanya bisa menghela napas berat, menyibakkan rambutnya ke belakang sambil bergumam lirih, “Astaga...”

Sorot mata Veyra mengeras. Ia menoleh pada Yvaine, lalu berkata dengan nada menusuk, “Kenapa kau bertanya padaku, Yvaine? Bukankah lebih baik kau tanyakan langsung pada orang yang bersangkutan?”

Tatapannya kemudian bergeser tajam ke arah Arion yang masih berdiri tak jauh dari mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!