NovelToon NovelToon
Dunia Larashati

Dunia Larashati

Status: sedang berlangsung
Genre:Mata Batin / Pihak Ketiga / Tumbal / Kutukan / Spiritual / Iblis
Popularitas:740
Nilai: 5
Nama Author: Adiwibowo Zhen

perjalanan wanita tangguh yang sejak dalam kandunganya sudah harus melawan takdirnya untuk bertahan hidup

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adiwibowo Zhen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menaiki Ular siluman

Jam sepuluh pagi, Parjo berangkat dari rumah untuk menjemput Larashati ke sekolah. Di dalam mobilnya, Nia sudah menunggu sesuai permintaan Suharti. Tak lama setelah tiba, Larashati keluar dari rumahnya dengan langkah ceria, langsung berlari menghampiri mobil.

"Neng, silakan masuk!"Parjo dengan senyum ramah.

Parjo membuka pintu mobil untuknya dengan ramah.

"Kak, kita mau ke mana?"seru nia dengan wajah polos

nia kamu ikut juga ,Larashati berkata dengan kaget karena ada nia di dalam mobil ,tidak biasanya nia ikut.

"Iya, Neng ,laras mbah suharti ,beliin mainan baru buat kalian berdua.

"Oh, benarkah? Aku sudah lama nggak main-main!"tersenyum ceria .

Larashati memasuki mobil dengan senyuman, melupakan sejenak kesedihan yang ada di sekolah.

Sesaat kemudian, Parjo melajukan mobilnya ke rumah Suharti. Setibanya di depan gerbang, Suharti sudah menunggu di sana.

"Laras, Nia, ayok main ke kamar atas yang baru! Di sana sudah ada banyak mainan untuk kalian."dengan wajah tersenyum suharti mendekat ke Larashati dan nia.

Mendengar kabar tentang banyaknya mainan, Larashati dan Nia berbinar.

"Benar, Mbah? Banyak mainan di kamar baru?"iya ada di kamar atas kalian kesana lihat saja suharti sambil senyum dan menunjuk arah loteng.

"Iya, Mbah! pasti seru ,jawab Larashati dan nia.

"Iya, Laras,Nia! Semua itu buat kalian berdua. Ayo, kita lihat!"dengan senyuman tulus suharti berkata.

Larashati dan Nia berlari penuh semangat ke kamar baru di loteng atas. Namun, Suharti tidak mengikuti mereka. Ia beralih ke dapur dan memanggil Mbok Sireng, pembantunya.

"Mbok, tolong buatkan makanan enak untuk Larashati dan Nia, ya? Daging sapi yang sudah saya siapkan."perinttah suuharti kepada pembantunya, mbok sireng.

"Tentu, Bu! Saya akan segera mempersiapkannya."sambil mengangguk mbok sireng menjawab .

Setelah Mbok Sireng memastikan bahan-bahan siap, ia mulai membuat makanan lezat untuk anak-anak. Tak lama kemudian, makanan siap disajikan.

Di dalam kamar loteng yang baru, Larashati dan Nia sedang asyik bermain. Ruangan itu dihiasi dengan berbagai mainan baru: boneka, puzzle, dan permainan edukatif yang penuh warna. Larashati duduk di lantai, berusaha menyusun puzzle dengan penuh konsentrasi, sementara Nia terpesona dengan sebuah boneka besar yang baru saja mereka beri nama.

"kak ,Larashati, lihat boneka ini! Namanya Sofia. Dia bikin aku teringat sama kamu, lho!"celoteh nia dengan senyuman polos.

"Serius? Kok bisa gitu? Apakah kamu bilang aku cantik seperti Sofia?" seru Larashati kepada adiknya.

"Iya! Tapi Sofia lebih tinggi, kan? Hihihi!"jawab Nia sambil tertawa kecil.

Mereka berdua tertawa lepas, kehangatan persahabatan membuat suasana semakin ceria. Di luar, suara burung berkicau dan angin berdesir lembut, menambah kesan damai di dalam ruangan.

Namun, di dapur, Mbok Sireng merasa gelisah. Ia menggenggam nampan yang berisi makanan dengan tangan bergetar. Setiap kali dia mengingat cerita tentang kamar loteng, hatinya berdebar. Desas-desus tentang tempat itu dan hal-hal aneh yang pernah terjadi membuatnya benar-benar merasa was-was.

"Ayo, Mbok, ini cuma anak-anak. Mereka butuh makan. Ingat, jangan berpikir aneh-aneh."mbok sireng bergumam dalam hati.

Setelah menguatkan diri, Mbok Sireng berjalan pelan menuju tangga loteng. Langkahnya perlahan, namun hatinya terasa berat. Ketika ia sampai di depan pintu kamar, suara tawa Larashati dan Nia semakin jelas terdengar.

Dengan mengambil napas dalam-dalam, Mbok Sireng membuka pintu kamar loteng. Ia memanggil dengan suara pelan, "Neng, Laras, Nia, ini Mbok Sireng. Saya bawa makanan!"

Larashati dan Nia terhenti sejenak, lalu menoleh ke arah pintu. Dengan rasa ingin tahu, mereka berpikir tentang makanan apa yang dibawa Mbok Sireng.

"Mbok Sireng, ayo masuk! Kami lagi seru-seruan di sini!”larashati menjawab

Namun, Mbok Sireng hanya melangkah masuk dengan cepat, menempatkan nampan makanan di atas meja tanpa menatap mereka terlalu lama. Makanan dalam nampan itu terdiri dari daging sapi yang empuk, sayuran segar, dan nasi hangat.

"Wow, Mbok! Ini kelihatannya enak sekali! Apa kita bisa makan sekarang?"Nia sambil merasakan aroma makanan.

Mendengar celotehan ceria itu, Mbok Sireng langsung merasa lega. Tapi rasa takutnya masih menyelimuti dirinya. Ia lebih suka cepat-cepat meninggalkan tempat itu.

"Ya, ya... Ini semuanya untuk kalian berdua. Silakan makan, ya! Mbok... mbok harus segera kembali ke dapur."mbok ssireng memberi penjelasan.

Larashati dan Nia saling bertukar pandang. Melihat Mbok Sireng yang tampak ketakutan, mereka bertanya-tanya dalam hati. Tetapi mereka tidak mau memikirkan itu lebih jauh,yang mereka inginkan hanya menikmati makanan.

"Terima kasih, Mbok! Kamunya baik sekali!"dengan senyuman Larashati berucap.

Dengan cepat, Mbok Sireng pergi meninggalkan kamar, meninggalkan dua gadis itu dalam kebingungan.

Setelah pintu tertutup, Nia berlari ke meja, penuh semangat.

"Ayo, Kak ,Larashati! Kita makan! Aku sudah lapar sejak pagi!”Nia mengajak kakaknya

Mereka berdua duduk di depan meja, menikmati makanan lezat yang disajikan. Larashati mengambil sepotong daging sapi dan menyodorkannya ke mulutnya.

"Wow! Ini enak banget, Nia! Betul tuh, kan? Mbok Sireng pasti masak dengan penuh cinta!"dengan mulut penuh makanan,larashati berkata

"Iya, sayurnya juga segar. Kita harus bilang terima kasih pada Mbok Sireng lagi, ya?"Nia sambil mengangguk ,lantas melahap sayuranya.

"Setuju! Ayo, kita makan banyak-banyak agar Mbok Sireng senang."Larashati setuju dengan kata kata nia.

Keduanya terus mengobrol, tertawa, dan saling berceloteh sambil menikmati makanan enak yang terhidang di depan mereka. Suara tawa mereka jauh dari kerisauan, sementara aroma makanan memenuhi ruangan yang hangat dan ceria.

"Kamu mau main boneka lagi setelah makan? Aku ingin berperan jadi ratu, dan kamu bisa jadi kesatria!"Nia berkata sambil menyuap makanan.

"Deal! Kita bisa mengatur kerajaan kecil kita sendiri. Siapa tahu nanti kita bisa tampil di panggung besar!" dengan senyum lebar Larashati menyetujui.

Setelah menikmati makanan yang lezat, Larashati dan Nia kembali melanjutkan permainan mereka. Begitu ceria, mereka sudah berencana untuk membuat kerajaan ratu dan kesatria dari boneka-boneka yang bertebaran di lantai.

"Ayo, kita buat istana untuk boneka-boneka kita di sini!"Larasati mengajak Nia.

"Iya! Dan kita harus menemukan jembatan untuk para prajurit!"jawab Nia sambil menganggukan kepalanya.

Ketika mereka serius mendekorasi ruang bermain, tiba-tiba dari bawah kolong tempat tidur yang besar, keluarlah sesuatu yang mengejutkan,sebuah ular besar sebesar pohon kelapa, menjulang tinggi hingga nyaris menyentuh langit-langit ruangan. Ular itu tampak mengesankan, seolah-olah baru muncul dari dunia dongeng.

Larashati dan Nia tertegun sejenak, tetapi kemudian, rasa takut mereka tak kunjung datang. Ular itu menatap mereka dengan mata besar berkilau yang penuh rasa ingin tahu.

"Kak Laras, ada ular besar! Apakah dia mau makan kita?"Nia berbisik dengan suara gemetar tapi penuh rasa ingin tahu.

"Hm, mungkin saja. Tapi, ya sudah, biarkan saja dia makan! Kita tidak akan kabur."larashati menjawab ,sambil mengangkat bahu berusaha santai.larashati tak akut karena dia tau itu ular siluman.

Keduanya menjulurkan kepala mereka dekat ke arah ular, menatap dengan berani.

"Ayo makan kami!"Larashati dan Nia serempak tertawa.

Ular itu menggelengkan kepala dengan pelan dan berkata dengan suara rumput yang bergetar, seakan suara itu datang dari jauh sekali.

Aku tidak berani. Kamu berdua ada yang melindungi.”

Larashati dan Nia menatap ular dengan penuh rasa ingin tahu. Senyuman lebar menghiasi wajah mereka.

“Kalau kamu tidak berani, ya sudah. Kita berteman saja! Kita main bareng!”Nia dengan polos

“Iya! Ayo, kita main! Bisa kita naik ke kepala kamu dan bermain.”Larashati menyemangati .

Ular itu miringkan kepalanya, seolah mempertimbangkan tawaran itu. Perlahan, ia menundukkan badan, memungkinkan Larashati dan Nia untuk naik ke atas punggungnya.

Di luar jendela kamar, ada dua supir tangki yang melihat dua bocah main di loteng mereka penasaran, mulai mengintip ke dalam dengan penuh rasa ingin tahu. Begitu mereka melihat ular besar itu, ekspresi wajah mereka berubah dari penasaran menjadi ketakutan yang nyata. Mereka saling berbisik, wajah mereka pucat pasi.

"Apa itu? Ular sebesar itu? Kita harus pergi dari sini!"parlan bergumam ketakutan

"Jangan bilang siapa-siapa! Jika tidak, anak-anak itu dalam bahaya!”Paryo dengan terengah engah.

Melihat ketakutan di muka para supir, Nia dan Larashati, yang sedang asyik bermain di atas ular, tidak memiliki sedikitpun kesan bahwa mereka ada dalam keadaan berbahaya.

"Wow! Ini seru sekali! Kita seperti pahlawan yang naik kuda raksasa!"Nia tertawa bahagia.

Larashati mengangguk setuju, penuh keceriaan. Mereka berdua melompati punggung ular, mengatur ritme sambil bermain pura-pura mengendarai «kuda» raksasa itu dengan penuh suka cita sambil tidak mengetahui bahaya yang sebenarnya mengintai mereka.

"Kamu berdua sangat berani. dan juga memiliki hati nurani yang bersih .gumam ular

Dengan tawa dan canda, keduanya asyik menikmati permainan mereka, sepenuhnya melupakan ketakutan dan mitos yang biasa disangkutpautkan pada ular.

Di luar, supir-supir itu masih bersikukuh di tempat mereka, tak berani bergerak atau berteriak, hanya bisa menyaksikan keasyikan Larashati dan Nia dari jauh dan berharap agar mereka bisa diselamatkan dari ular raksasa itu,Para sopir sebenarnya tau kalau juragan mereka ngaji sugih ,tapi karena sulitnya mendapat kerja jadi mereka tetap bertahan,dan hanya bisa berdoa agar mereka tidak dipilih jadi tumbal.

1
Aura Angle
wuih ad hot hotnya
Ninik Listiyani
/Sweat//Sweat//Sweat/
Ninik Listiyani
ad y orang kaya Suharti kejam
Ninik Listiyani
kisahnya kya beneran terjadi
Ninik Listiyani
lanjutkan menulisnya
Ninik Listiyani
penasaran untuk cerita selanjutnya
penguasa univers
tak menyangka ,tapi masuk akal 🤭
penguasa univers
💪
cakrawala
terimakasih suportnya/Pray/
penguasa univers
sedih kisahnya
Ninik Listiyani
makin seru sepertinya. akan jadi wanita tangguh👍
Ninik Listiyani
semangat nulisnya kk aku akan jadi pembaca setiamu please jangan berhenti di tengah jalan
Ninik Listiyani
sungguh tragis💪
Ninik Listiyani
berkaca kaca
Ninik Listiyani
kisah yg bagus sepertinya mengerikan penderitaanya
Ninik Listiyani
kasihan sekali 🤣
Ninik Listiyani
semangat aku suka 🤣kisahnya
Ninik Listiyani
membuat terharu kisahnya🤣
Ninik Listiyani
mengharukan🤣
IRINA SHINING STAR
saya juga mampir kak... pas aku baca ceritanya nggak tau kenapa pengen nangis.. 🙏 semangat terus ya kak
cakrawala: ea tentu pemula harus saling suport 💪👍
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!