NovelToon NovelToon
Dibalik Topeng Sang Antagonis

Dibalik Topeng Sang Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Pengantin Pengganti / Saudara palsu / Aliansi Pernikahan / Cintapertama / Enemy to Lovers
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: BenGõngZhû __

Fu Ningshuang adalah putri bungsu Perdana Menteri Fu yang dimanjakan oleh seluruh keluarga.
Bibinya adalah seorang Permaisuri dinasty ini dengan kakek dari pihak ibu sebagai Jenderal penjaga yang dihormati oleh seluruh rakyat Kerajaan Da Zhao.
Fu Ningshuang memiliki sifat yang ceria dan sedikit keras kepala. Hingga dikalangan bangsawan Da Zhao, Fu Ningshuan terkenal mendominasi dan arogan.
Tapi Fu Ningshuan tidak peduli. Lagipula latar belakangnya yang baik ada disana sebagai pendukungnya.
Banyak orang yang salah paham pada Fu Ningshuang.
Hingga akhirnya dia melihat tunangannya yang dicintainya bersama sahabatnya sendiri.
Fu Ningshuang memilih pergi untuk memulai pernikahan politik untuk menjaga kedamaian seluruh Da Zhao.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BenGõngZhû __, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Fu Ningshuang meninggalkan istana setelah berpamitan dengan Permaisuri Fu dan Zhao Man. Ru'er yang sudah menunggu disamping kereta kuda berjalan mendekat dan berkata "Mona, Apakah kita akan kembali sekarang? "

Fu Ningshuang menggelengkan. "Ada tempat yang ingin aku kunjungi terlebih dahulu. "

Ru'er merasa bahwa Nonanya menjadi sangat aneh setelah tahu rumor tentang Raja Rui. Dia selalu merasa bahwa Fu Ningshuang sepertinya merasa tertekan karen hal itu. Tapi Ru'ee tidak berani berkata apapun. Dia hanya akan menemaninya melewati kesunyiannya.

Kereta kuda berjalan menyusuri jalanan yang mulai sepi. Fu Ningshuang menatap rumah-rumah yang mulai menyalakan lilin untuk penerangan. Tanpa sadar kereta kuda muli berhenti. Suara Ru'er mulai terdengar dari luar. "Nona, kita sud sampai. "

Fu Ningshuang tersadar dari lamunannya dan menatap menara yang menjulang tinggi dihadapannya. Dengan bantuan Ru'er, Fu Ningshuang turun dari kereta kuda.

Penjaga yang melihat Fu Ningshuang hanya membungkuk dan kembali ketempatnya. Dia membawa Ru'er masuk dan menaiki tangga menuju lantai puncak.

Menara ini bernama Menara Bintang. Bangunan tertinggi di Da Zhao. Menara bintang dibangun oleh Kaisar pendiri Da Zhao dan hingga hari ini sudah berusia 300 tahun. Tapi tetap berdiri kokoh hingga saat ini. Dari puncak Menara Bintang, seluruh ibukota terlihat dengan jelas.

Ru'er mengikuti Fu Ningshuang selangkah demi selangkah hingga mereka mencapai puncak menara. Karena saat ini adalah bulan Lunar kedua belas udara terasa dingin menusuk. Meskipun tidak turun salju, tetap saja Fu Ningshuang merasa kedinginan setelah beberapa saat berdiri dipuncak menara.

Ru'er yang melihat hal itu dengan sigap menyampirkan jubah bulu rubah dipundak Fu Ningshuang. "Nona, jangan sampai kedinginan. "

Fu Ningshuang menoleh dan tersenyum. Lalu lanjut melihat pemandang dibawahnya yang membentang seluas ratusan hektr didepannya.

Cahaya Lilin menyala satu demi satu. Membuat Fu Ningshuang merasakan kebahagiaan dan kehangatan dimalam yang dingin ini.

Sebenarnya Fu Ningshuang tidak harus memikirkan tentang perang yang belum terjadi. Tapi karena ucapan seorang Tao menyebabkan Fu Ningshuang menjadi terlalu banyak berpikir.

Saat itu Fu Ningshung baru berusia 5 tahun. Kebetulan Ling Shi mengajaknya untuk mengunjungi Kakek pihak ibu di Yuzhou. Dalam perjalanan menuju Yuzhou, mereka mampir disebuah kuil bobrok untuk menghindari hujan. Didalam kuil bobrok itulah Fu Ningshuang dan ibunya bertemu dengan seorang Tao yang juga sedang meneduh.

Pendeta Tao itu menatap Fu Ningshuang dengan tidal berkedip. Ling Shi yang saat itu menyadarinya bertanya dengan takut kenapa Pendeta Tao itu menatap Fu Ningshuang dengan sangat intens.

Baru saat itulah Pendeta Tao meramalkan nasib Fu Ningshuang. "Nyonya, putrimu memiliki takdir yang luar biasa. Dia akan menjadi orang yang dipuja semua orang. Yang akan menyelamatkan Da Zhao dari bencana besar. Tapi... "

Ling Shi bertanya dengan lembut. "Tapi kenapa ? "

Pendeta Tao tidak menjawab pertanyaan Lingshi dan hanya menggelengkan kepalanya lalu pergi menerjang hujan yang begitu deras.

Fu Ningshuang memiliki ingatan fotografi yang sangat baik. Apapun dan siapapun yang dia lihat, dia akan mengingatkan dalam waktu yang lama. Bahkan setelah 10 tahun, jika ada yang memintanya untuk mengenali pendeta Taobitu. Fu Ningshuang akan setuju dengan mudah dan akan mengenalinya dalam sekali lihat.

Perkataan pendeta Tao yang mengatakan bahwa Fu Ningshuang adalah penyelamat rakyat Da Zhao sudah tertanam kuat dihatinya. Membuat keterikatan yang sulit dijelaskan. Membuat Fu Ningshuang merasa bertanggung jawab atas keselamatan Rakyat Da Zhao. Oleh kerena itu, Fu Ningshuang selalu bertanya tentang situasi dipemerintahan. Dengan begitu Fu Ningshuang selalu memiliki ide untuk membantu ayahnya.

Saat pikirannya melayang, seseorang datang dan memegang tangan Fu Ningshuang yang dingin.

Zhao Ling tersenyum saat melihat Fu Ningshuang menoleh dengan linglung. "Kenapa berdiri disini dicuaca yang begitu dingin. Lihat tanganmu sangat dingin. "

Fu Ningshuang menatap tangan yang sedang dihangatkan oleh Zhao Ling. "Sepupu, apakah pernikahan Man'er tidak ada titik terang? "

Tangan Zhao Ling yang sedang menghangatkan tangan Fu Ningshuang berhenti sebentar. "Pernikahan Man'er bukan sesuatu yang harus gadis kecil sepertimu pikirkan. Kau hanya perlu bermain dengan bahagia. "

Fu Ningshuang cemberut. Zhao Ling selalu seperti itu. Dia tidak pernah membiarkan Fu Ningshuang terlibat dengan urusan yang rumit. "Tapi sepupu, keselamatan rakyat Da Zhao adalah tanggung jawabku. "

Zhao Ling menatap Fu Ningshuang dengan pandangan rumit. "Shuang'er, Rakyat Da Zhao bukan tanggung jawabmu. Kau tidak bisa membebankan mereka kedalam dirimu. Akulah Putra Mahkota. Rakyat Da Zhao adalah tanggung jawabku dan tidak berhubungan denganmu! "

Fu Ningshuang menundukkan kepala. Dengan lirih berkata. "Tapi aku tetap merasa tidak enak jika melihat rakyat menderita akibat perang. Sepupu, bisakah aku menggantikan Man'er untuk menikah ke Xiebei? "

Zhao Ling langsung menolak dengam tegas. "Tidak mungkin! Jika kau yang menggantikan Man'er , maka aku dan Ibu akan menjadi orang yang berdosa untuk Paman dan Bibi. Paman mungkin akan membenci keluarga kekaisaran. Shuang'er, jangan berpikir macam-macam. Biarkan kami yang memikirkan solusinya. "

Penjaga Pribadi Zhao Man berlari mendekat. Dari ekspresinya bisa dilihat bahwa dia mungkin sedang cemas. Fu Ningshuang berkata "Sepupu, pergilah jika kau memiliki sesuatu untuk dilakukan. Aku akan kembali sebentar lagi . "

Zhao Ling ragu sejenak dan mengangguk. "Jangan pulang terlalu malam. Bibi akan mengkhawatirkanmu. "

Fu Ningshuang mengangguk dan melihat Zhao Ling berlalu pergi. Fu Ningshuang kembali memandang ibukota dari ketinggian. Hatinya resah tapi wajahnya tenang.

Setelah satu jam berdiri disana, Ru'er mengingatkan. "Nona, kami harus kembali. Jika tidak, Nyonya akan khawatir. "

Fu Ningshuang menghela nafas dan mengangguk. "Ayo pergi. "

...----------------...

Keesokan harinya.

Chu Wen dan Zhao Man mengunjungi kediaman Fu pagi-pagi sekali. Fu Ningshuang masih tertidur pulas.

A Lin melihat kedatangan dua gadis itu. "Salam Putri, salam Nona Chu. Nona masih tidur. Hamba akan membangunkannya segera. "

Zhao Man melambaikan tangannya. "Biar kami saja. "

A Lin hanya bisa menghela nafas. 'Sepertinya hari ini Nona akan dalam suasana hati yang buruk sepanjang hari. ' Batinnya.

Zhao Man berjalan pelan menuju ranjang Fu Ningshuang. Dia melihat bahwa Fu Ningshuang masih tertidur dengan selimut yang menutupi wajahnya. Chu Wen yang melihat itu mundur perlahan dan menjauhi Zhao Man.

Zhao Man berbisik pada Chu Wen. "A Wen, saat aku mengitung sampai tiga, kau harus membangunkan Shuang'er. Aku akan menarik selimutnya. "

Chu Wen mengiyakan tapi terkekeh dibelakang Zhao Man. Zhao Man mulai menghitung. "1..... 2.... 3...."

Zhao Man menarik selimut Fu Ningshuang. Tapi tiba-tiba Fu Ningshuang bangun dengan wajah yang melotot tepat dihadapan Zhao Man. Bukan Fu Ningshuang yang terkejut dan takut. Tapi Zhao Man yang jatuh terduduk saking kagetnya.

"Fu Ningshuang, kau mengagetkanku! " Teriak Zhao Man dengan nyaring.

Fu Ningshuang dan Chu Wen tertawa terbahak-bahak. Fu Ningshuang mencibir. "Siapa yang menyuruhmu untuk mengagetkanku terlebih dahulu. Jangan kau pikir aku tidak tahu apa yang ada dipikiranmu. "

1
Murni Dewita
double up thor
Murni Dewita
👣👣
Mericy Setyaningrum
mampir kak ikut baca ceritanya menarik
BenGõngZhû __: terimakasih sudah membaca...
total 1 replies
Mariloly Salas Sandoval
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Leon
Pusing kepala baca cerita ini, tapi tetap seru. Teruslah menulis, author!
Nino
Di luar dugaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!