NovelToon NovelToon
Ayo, Menikah!

Ayo, Menikah!

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Office Romance / Cintapertama
Popularitas:847
Nilai: 5
Nama Author: QueenBwi

Arkan itu cowok baik—terlalu baik malah. Polos, sopan, dan sering jadi sasaran empuk godaan Elira, si gadis centil dengan energi tak terbatas.

Bagi Elira, membuat Arkan salah tingkah adalah hiburan utama.
Bagi Arkan, Elira adalah sumber stres… sekaligus alasan dia tersenyum tiap hari.

Antara rayuan iseng dan kehebohan yang mereka ciptakan sendiri, siapa sangka hubungan “teman konyol” ini bisa berubah jadi sesuatu yang jauh lebih manis (dan bikin deg-degan)?

Cinta kadang datang bukan karena cocok—tapi karena satu pihak nggak bisa berhenti gangguin yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenBwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tujuh Belas

Suasana kantor Arkan mendadak seperti pasar malam. Begitu Lira dan Arkan keluar dari ruang istirahat dengan wajah agak merah, semua karyawan pura-pura sibuk tapi matanya nyorot tajam ke arah dua sejoli itu.

Raka bahkan sudah menyiapkan catatan di ponselnya: “Judul gosip hari ini: Bos tampan dan pacar dramatisnya klarifikasi status hubungan LIVE!”

Ayana menyandarkan badan ke meja resepsionis, mengunyah permen dengan gaya santai. “Nah, nah… ini baru hiburan kantor yang premium.”

Elira menatap sekeliling dengan dagu terangkat. “Apa lihat-lihat?! Sini, biar sekalian aku klarifikasi di depan umum!” serunya lantang.

Arkan langsung panik. “Lira, tolong jangan—”

Tapi sudah terlambat.

Lira naik ke atas kursi, menepuk tangan menarik perhatian karyawan yang lain.

“Dengar semuanya! Aku bukan selingkuhan siapa-siapa. Aku tunangan resmi Pak Arkan ini. Jadi kalau ada yang suka, tolong antre di tempat lain, ya? Kuota sudah penuh!”

Semua terdiam. Printer di sudut ruangan bahkan berhenti bunyi.

Satu-satunya suara hanyalah Raka yang berbisik pelan, “Penuh katanya…”

Ayana bertepuk tangan pelan. “Wah, penegasan yang elegan sekali. Dengan gaya mirip singa lapar.”

Arkan menutup wajah dengan satu tangan. “Lira, kau bikin aku seperti karakter utama sinetron murahan.”

“Yang penting rating-nya tinggi, kan?” balas Lira tanpa rasa bersalah.

Di sisi lain ruangan, Salva menunduk malu, mencoba pura-pura sibuk mengetik.

Tapi Lira melihatnya.

Dan dengan cepat, gadis itu menuruni kursi, menghampiri bocah rambut pink itu dengan gaya seperti kakak senior yang siap memberi wejangan.

“Salvaaa~” panggil Lira dengan nada menggoda.

Salva menoleh pelan, senyum kaku. “Iya, Kak Lira?”

Lira menepuk bahunya lembut. “Kau anak baik. Tapi mulai hari ini, kalau Arkan ngajarin kamu, kau tidak boleh baper, oke?”

“E-eh? Tapi Kak, aku cuma belajar Excel…”

“Excel juga bisa jadi awal kehancuran rumah tangga orang, Sayang,” jawab Lira datar.

Ayana menahan tawa sambil berbisik ke Raka, “Catat. Kalimat itu wajib dijadikan kutipan motivasi kantor.”

Raka mengetik cepat: ‘Excel juga bisa jadi awal kehancuran rumah tangga orang’ — Lira, 2025.

Arkan akhirnya menarik napas dalam, menatap Lira dengan ekspresi pasrah tapi lembut. “Kau ini… dari semua cara untuk menunjukkan cinta, kenapa harus selalu spektakuler?”

Lira tersenyum manis. “Karena aku tidak suka cinta yang diam-diam. Aku maunya semua orang tahu kalau aku mencintaimu.”

Arkan terdiam sejenak. Wajahnya yang biasanya tenang itu memerah halus. “Kau tahu tidak, kau itu bahaya kalau terlalu jujur.”

“Dan kau tahu tidqk, kau bahaya kalau terlalu tampan.”

Raka menepuk pundak Ayana. “Aku rasa mereka butuh acara realitas sendiri.”

“Judulnya ‘Cemburu Tanpa Batas: Edisi Kantor Penuh Drama’,” sahut Ayana santai.

Arkan akhirnya menarik tangan Lira. “Sudah, ayo pulang sebelum kamu merusak moral seluruh staf di sini.”

“Tapi aku belum selesai klarifikasi—”

“Sudah cukup, Elira Naraya Pradipta,” potong Arkan datar.

Semua karyawan menahan tawa keras-keras.

Begitu mereka keluar dari kantor, suasana jadi hening.

Raka memutar kursi, bersandar santai, lalu berkata lirih ke Ayana, “Aku kasih nilai sembilan dari sepuluh. Kurang adegan lempar kopi.”

Ayana mengangguk, “Setuju. Tapi ekspresi malu-malu Arkan itu priceless.”

Lalu ia menatap layar komputer dan terkekeh pelan, “Tapi jujur, aku mulai ship mereka berdua sih. Chaos tapi manis.”

Raka mendesah, “Dan bikin kerjaan tidak selesai-selesai.”

Ayana tersenyum lebar, “Siapa peduli? Dunia butuh tontonan seperti ini. Biar tidak stress.”

***

Sementara itu di mobil…

Lira menyandarkan kepala di bahu Arkan.

“Maaf ya… aku tidak bermaksud bikin malu, aku cuma… cemburu.”

Arkan menatapnya sekilas, lalu mengelus rambut gadis itu pelan.

“Cemburu boleh. Tapi jangan sampai kau bikin kantorku seperti lokasi kampanye begitu.”

“Janji. Tapi kalau ada perempuan lain menyentuhmu, aku tetap ngamuk.”

Arkan tersenyum tipis. “Aku tahu. Makanya aku cuma nyentuh kamu.”

Lira tersipu. “Heh, rayuanmu basi tapi tetap bikin jantungku error.”

Farhan yang sedang nyetir di depan hanya mendengus pelan. “Semoga kali ini tidak ada kepala yang kejedot pintu mobil lagi.”

Arkan terkekeh, Lira memukul pelan lengannya.

Mobil melaju, meninggalkan gedung penuh gosip yang masih heboh sampai sore.

1
QueenBwi
💜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!