Ketika mimpi tidak sesuai dengan realita!
Kaira, seorang gadis sederhana, tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis ketika dinikahi oleh pria kaya keturunan bangsawan terhormat, Kairo Archipelago Attar. Pria yang selama ini tampak ramah dan penuh pesona justru menunjukkan wajah aslinya setelah mereka menikah.
Bagi Kairo, Kaira bukanlah istri—melainkan pion. Tujuannya hanya satu: membuka kedok para pengkhianat dalam keluarga bangsawan Archipelago Attar, meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Namun, pernikahan itu menyeret Kaira ke dalam pusaran intrik, politik, dan dendam. Ia menerima penghinaan dan perlakuan kasar dari keluarga bangsawan yang membencinya. Di tengah kekacauan itu, hanya satu pertanyaan yang terus menghantui:
Apakah Kairo akhirnya akan membuka mata dan melindungi istrinya?
Atau tetap memilih mengorbankannya demi rencana yang sudah ia bangun?
“Aku menikahi mu untuk menghancurkan mereka… tapi justru aku yang hancur karena mencinta mu.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
The Royals — BAB 18
TIDAK ADA BUKTI
“Maafkan sikap ibuku. Dan maafkan aku karena membuat wartawan tahu soal semua ini.” Ucap Lela yang menghampiri Kaira di dekat balkon lantai dua.
Wanita cantik dengan balutan kebaya orange itu menoleh, menatap ke Lela yang juga mengenakan kebaya warna krem yang berdiri di depan Kaira berbalik.
“Tidak perlu minta maaf, kau hanya ingin berkata kebenarannya saja. Tidak seharusnya mereka menutupi berita meninggalnya ibu Kusuma.” Jelas Kaira tersenyum tipis dan sama-sama menundukan kepadanya, begitu juga dengan Lela.
“Tapi aku percaya bahwa kau tidak akan melakukan semua itu. Sejak dulu, ibu Kusuma memang sering sakit, tapi aku tidak menyangka, dia akan pergi...” Kata Lela yang masih didengarkan oleh Kaira.
Wanita itu mendekati adik iparnya dan mengusap lengan kanan Lela seraya tersenyum agar tidak sedih akan kehilangan Kusuma.
“Jangan khawatir, aku akan percaya dengan mu. Bahkan kakak Kairo juga akan menolongmu, dia tidak mungkin mengabaikan semua ini dan pasti dia tahu kalau istrinya bukanlah pelakunya!” jelas Lela yang membuat Kaira terdiam bila mengingat nama Kairo.
Dia juga berharap didukung oleh suaminya, namun kenyataan nya tidak seperti itu.
...***...
Menjelang larut malam hingga lewat tengah malam. Di sebuah pelabuhan, Caesar sibuk merokok sembari memperhatikan beberapa penjaga, alias anak buahnya sibuk memasukan beberapa kotak ke dalam kapal yang siap berlayar.
“Bawa dengan benar. Jika tidak, Kalindi akan menghukum kalian semua. Pastikan sampai ke pulau itu.” Tegas Caesar yang entah apa yang dikirim ke sebuah pulau tersembunyi.
Namun yang pasti, itu semua jauh dari kata legal.
“Tuan Caesar! Aku melihat mobil hitam yang terparkir tidak jauh dari sini. Seperti nya ada seseorang yang membuntuti Anda.” Kata seorang penjaga yang membuat Caesar berkerut alis dan menoleh ke arah luar jalanan.
“Hampiri dan cari tahu. Jika memang penguntit, maka habisi saja.” Pinta Caesar yang akhirnya dituruti oleh penjaga tadi.
Saat penjaga itu kembali, mobil hitam yang dimaksud tadi sudah tidak ada ditempatnya.
Berada di jalanan yang masih ada beberapa kendaraan melintas, Elon mengendarai mobilnya dengan tenang, tangan nya menekan tombol aktif untuk menelepon seseorang.
[“Perkiraan Anda benar Tuan. Ada bisnis lain yang dijalankan oleh tuan Caesar, dan saya tidak tahu apakah nyonya Kalindi ikut serta atau tidak.”] Jelas Elon dengan serius.
Mendengar pintu terbuka, Kairo yang berada di balkon kamarnya, dia menyelesaikan panggilan tersebut saat ia menoleh ke kanan dan melihat Kaira yang nampak bingung harus bicara apa agar bisa memperbaiki hubungan mereka.
Tak tahu harus bicara apa, Kaira menuju ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya. Saat Kairo hendak keluar, dia justru menghentikan langkahnya ketika ia dapat melihat bayangan istrinya yang tengah telanjang bulat di dalam ruang ganti.
-‘Tidak akan ada kesempatan untuk memperbaikinya Kaira. Dia hanya menjadikan mu pion.’ Batin Kaira yang sadar diri. “Entah pion apa yang dia maksud?” Gerutunya dengan kesal dan mulai mengenakan piyama tidur.
Saat dia keluar, Kaira tersentak kaget melihat keberadaan Kairo yang berdiri di depan pintu ruang ganti dengan tatapan dingin.
Jantung Kaira berdebar saat dia begitu dekat dengan suaminya, meski tatapan Kairo sangat dingin dan tidak terkesan romantis.
“Maaf, kau menunggu lama. Aku sudah selesai.“ Ucap Kaira yang segera melewatinya. Ya, dia pikir Kairo menunggu ruang ganti itu kosong, namun pria itu justru menahan tangan Kaira dan benar-benar membuat wanita itu tegang.
“Kau ingin mengatakan sesuatu?“ tanya Kaira yang kini ditoleh oleh Kairo.
“Ada 6 panggilan tidak terjawab dari ibumu. Mungkin kabar pagi tadi sudah beredar.”
Kaira baru ingat akan ibu dan neneknya, kini dia semakin cemas tentang mereka. Dengan tatapan bingung dan sendu, ia menoleh ke suaminya. “Aku akan menemuinya.”
“Tidak untuk saat ini. Kehidupan mu sudah tidak seperti dulu, yang bebas pergi kemanapun dengan tenang.” Jelas Kairo yang mulai melepaskan cengkraman tangannya dari tangan Kaira.
Pria itu berjalan mendekatinya hingga jaraknya satu langkah saja dengan Kaira untuk lebih dekat lagi.
“Jika kau ingin semua ini selesai, maka cari tahu kebenarannya.” Ucap Kairo begitu jelas sehingga Kaira menatap lekat mata cokelat lumpur pria itu.
“Kau tidak perlu memberitahu ku, aku akan mencaritahu nya sendiri. Dan iya, kau masih tetap masuk ke dalam tersangka bagiku.” Ucap Kaira dengan tegas, hingga dia berbalik pergi menuju ke ranjang.
Kali ini Kairo tidak marah, dia hanya memperhatikan istrinya yang mulai tidur.
...***...
“Yaa.... Lebih ke bawah, bagus sekali!” gumam Kalindi yang kini tengah tengkurap sembari dipijit oleh pria bertubuh kekar yang bertelanjang dada.
Sementara dia hanya mengenakan sebuah selimut merah nan halus seukuran handuk, dengan rambut tergerai. Sambil tersenyum kecil seolah ia menikmati pijitan intim dari para pria yang setiap seminggu sekali ia suruh untuk memijat nya.
“Apa kau sudah menikah?” tanya Kalindi dengan centil sambil melipat kedua tangannya untuk menopang pipinya.
“Belum Nyonya, tapi bukan depan saya akan menikah dengan kekasih saya!” jawab pria itu dengan ramah penuh senyuman.
Mendengar itu, kedua mata Kalindi langsung terbuka, dan senyumannya hilang saat ia segera bangkit dari kasur pijatnya yang mewah itu. “Sudah hentikan, pergi dari sini.” Kesalnya yang tiba-tiba mengusir pria itu.
Oh tentu, dia hanya ingin dipijat oleh pria kekar yang lajang. Dengan tatapan sinis dia menatap kepergian pria tadi di ruang pijat khususnya yang ada di dalam kamarnya.
“Cih, dasar penipu. Aku lebih suka dengan pria lajang.” Gumamnya malas dan segera mengenakan bathrobe putih untuk pergi ke kamar mandi dan berendam air susu.
Mencoba untuk rehat di malam hari sebelum besok pagi akan ada masalah baru. “Hahh... Aku tidak tahu lagi harus bersikap bagaimana dengan Kaira.” Gumam Kalindi yang kini nampak bingung dan memikirkan berbagai cara baru.
Hingga tak butuh waktu lama, akhirnya dia menemukan caranya yang membuat senyuman terukir di bibirnya.
Sementara di kamar yang bernuansa kraton. Raziq masih belum tidur ketika dia harus memikirkan banyak hal tentang Archipelago Attar dan lain sebagainya.
(“Apa yang kalian perbuat adalah salah. Dan anak-anak harus tahu soal ini karena mereka yang akan meneruskan Archipelago Attar. Apa karena itu, Sultan Wijaya terkena serangan jantung?“)
(“Ka-kau akan menyesalinya... Sultan mempercayai mu, tapi ternyata kau sendiri yang akan... Yang akan mengancurkan keluarga ini, Raziq!”)
Pria tua itu memejamkan matanya mengingat ucapan-ucapan terkahir dari Kusuma malam itu.
“Kau yang membuatku terpaksa melakukannya. Kau yang membuatku terpaksa harus menyingkirkan mu, Kusuma.” Gumam Raziq yang masih terpejam hingga membuka mata dan menatap lurus sembari mencengkram kuat pembatas balkon di kamarnya.
Trus u Kaira jg dibiat menye2 lah karakternya. Calon istri sultan harus badas dan cerdik bukan malah senyum2 sendiri blm2 bayangin anak sultan
apakah kalindi memenjarakan seseorang..
jd musuh yg sebenarnya kalindi & raziq anggota keraja,an sendirikah???
kaira mencari tahu krn merasa di sudutkan oleh kelg suaminya & bahkan suami nya jg menyuruh nya mencari dalang kematian ibu nya ..
kaira itu sebenarnya tegas & pemberani..
cuman dia kesal karena merasa kairo memanfa,atkan nya 🙂🤣😂😍🫢🤭
isi amlop nya masih teka-teki yah guys 🤣😄
apakah kairo tahu klu caesar itu anak raziq..