Violet gadis berusia dua puluh dua tahun sedang mekar-mekarnya dan semangat menggapai cita-cita tapi tiba-tiba ia di jodohkan oleh orang tuanya dengan seorang pria yang usianya jauh lebih tua selisih hampir duapuluh tahun bernama Frans, duda kaya raya yang misterius.
Di tengah pernikahan yang seumur jagung Violet harus menerima kenyataan jika Frans mandul.
Jangan lupa like dan subs serta follow agar author tetap hidup karyanya. 🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Dasi
Violet setengah berlari mengikuti langkah lebar Frans menuju ruang kerjanya. Frans terlihat kesal ia menatap Violet dengan geram.
"Apa kau tidak tahu perbedaan dirimu dengan mereka?" tanya Frans dengan nada suara penuh penekanan.
Violet masih terdiam ia sedang mencerna pertanyaan Frans barusan. suaminya itu pasti sedang membicarakan soal kasta.
"Meskipun aku tidak peduli padamu tapi kau adalah istriku dan itu berarti kau adalah nyonya rumah lalu bagaimana bisa nyonya rumah makan dengan para pelayan?!"
Ibas menghela napas sembari menggeleng kepala samar. ia ikut menatap Violet yang berdiri mematung di hadapan suaminya.
"Maafkan aku pak Frans, aku hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan anda dan mereka" kata Violet lembut.
"Berbagi kebahagiaan?!" Frans tidak mengerti.
"Karena aku sudah di terima bekerja jadi aku ingin merayakannya tapi aku tidak tahu harus merayakan dengan siapa"
deg
Frans merasa tersindir, seharusnya Violet merayakan dan membagi kebahagiaan itu bersamanya tapi Frans mengabaikannya.
"Sepulang interview aku berbelanja baju dan bahan masakan, setibanya di rumah aku memasak dan menyiapkanya untukmu, tapi mungkin anda tidak mau makan masakan ku jadi aku memakannya bersama para pelayan saja"
Wajah Frans terlihat kecut, kembali ia merasa tertohok dengan perkataan jujur Violet. ia memang berpesan pada Mina jika Frans tidak mau masakan masakan Violet. Frans terdiam memalingkan wajahnya ada gurat penyesalan karena sudah memarahi Violet.
"Oh ya, aku membeli sesuatu untuk anda" Violet menunjuk kotak kecil bersih pita yang ia letakkan di atas meja kerja Frans. rupanya Frans tidak menyadarinya karena tadi ia fokus memarahi Violet.
Ibas yang berdiri di depan pintu ikut mengamati kotak kecil itu.
"Pak Frans tolong jangan hukum Mina dan yang lain, ini salah ku" kata Violet menyesal.
"Pergilah" kata Frans dengan nada suara lebih tenang.
Violet bergegas pergi dari ruang kerja Frans dan kembali ke dapur untuk menenangkan semua pelayan.
Ya ampun mereka semua pasti sedang ketakutan sekarang....semua karena ku, aku yang mengajak mereka makan bersama, jika sampai mereka.di pecat ini salahku!
"Nona apa kami akan di pecat?" tanya Mina cemas.
"Tidak, pak Frans tidak akan melakukan itu. kalian lanjutkan masakan dan kembali bekerja setelahnya, aku akan ke kamar dulu"
"Baik nona"
Di ruang kerjanya Frans duduk termenung menatap kotak kecil di hadapannya yang berhiaskan pita. itu pemberian Violet entah apa isinya.
"Kenapa. Anda tidak membukanya tuan?" tanya Ibas yang ikut penasaran dengan isi kotak itu.
Frans meraih kotak itu ia membukanya dan sedetik ia terkejut melihat isinya. sebuah dasi berwarna maroon, polos tanpa motif. Frans mengamati benda itu mengangkatnya sebatas wajahnya. ia bis menebak kualias dasi itu. Frans mengusap wajahnya.
Ibas tersenyum ia tahu dasi itu bukan dasi bermerk seperti yang biasa Frans kenakan ke kantor tapi ia bisa melihat ketulusan Violet memberikan Frans benda itu.
"Bagaimana menurut mu Ibas?" tanya Frans menunjukkan dasi itu.
"Tidak buruk tuan, saya rasa bagus juga"
Frans tidak bisa menyembunyikan senyumnya kali ini. ia menggaruk pelipisnya sembari membayangkan wajah Violet.
"Katakan padanya untuk bersiap, aku ingin mengajaknya makan malam"
"Maksud anda nona Violet?"
"Memangnya siapa lagi? apa aku harus makan malam dengan mu?!"
"Baik tuan" Ibas bergegas mencari Violet.
Violet sedang berjalan menuju kamarnya, Ibas segera menghentikan langkah Violet.
"Nona, tuan ingin mengajak anda makan malam"
"Benarkah?"
"Benar, apa anda punya gaun yang bagus?"
"Gaun? tentu ada, hei begini-begini aku juga pernah kaya jadi aku punya koleksi gaun yang lumayan bagus dan mahal" kata Violet tertawa.
Ibas ikut tersenyum senang,
"Baiklah, silahkan bersiap" kata Ibas lalu berjalan pergi.
Ibas senang dengan sikap Violet, gadis itu terlihat baik dan tulus. ia berharap jika pernikahan Frans dan Violet bisa langgeng.
Btw yg lagi anget2nya udah senyam senyum kayak orang gila baik Frans dan Violet sama2 lagi berbunga2...
si Frans mah sebenarnya udah gak tahan dari dia tau ttg hasil pemeriksaannya kemarin. untungnya dia masih bisa nahan 🤭 semoga setelah ini cepet dpt momongan dan si Chaterine dan Damian tambah iri sama kebersamaan Violet & Frans
untuk Frans semoga berubahan yg baik iki bukan sementara terlebih sekarang ada Violet yg senantiasa menemani Frans dikala dia sedih maupun bahagia.
syukurlah hasil tes sesuai harapan Frans sehingga dia bisa melanjutkan kehidupan rumah tangganya dg Violet tanpa rasa takut lagi karena kebohongan Catherine... tinggal menunggu tindakan Frans pada Catherine karena udah bohong sama Frans sampai Frans harus terpuruk selama 2th.
Ingat Tuhan maha membolak balikkan hati, yng awalnya cinta bisa jadi benci yg awalnya benci bisa jadi bucin 🤭 siap2 ttuan Frans klepek2 sama si Violet. apa mungkin si Frans mau klarifikasi ttg gosip dirinya dg Violet di tempat kerja Violet biar mereka yg julid jadi diem.