NovelToon NovelToon
MAWADDAH

MAWADDAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Keluarga
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Jika perselingkuhan, haruskah dibalas dengan perselingkuhan ...

Suami, adalah sandaran seorang istri. tempat makhluk tersebut pulang, berlabuh dan tempat penuh kasih nan bermanja ria juga tempat yang sangat aman.

Namun, semua itu tak Zea dapatkan.

Pernikahannya adalah karena perjodohan dan alasannya ia ingin melupakan cinta pertamanya: Elang. teman kecilnya yang berhasil meluluh lantahkan hatinya, yang ditolak karena sifat manjanya.

Namun pernikahan membuat zea berubah, dari manja menjadi mandiri, setelah suaminya berselingkuh dengan wanita yang ternyata adalah istri dari teman kecilnya.

Haruskah zea membalasnya?
Ataukah ia diam saja, seperti gadis bodoh ...

Novel ini akan membawamu pada kenyataan, dimana seorang wanita bisa berubah, bukan saja karena keadaan tapi juga karena LUKA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meluapkan.

Aku menoleh pada suara tak asing itu, tak kusangka suamiku mengikutiku hingga ke lift. Suara bisik-bisik mulai terdengar, tapi aku tak peduli yang aku lihat sekarang adalah dua pria yang bisa saja kembali bertengkar.

Aku segera menarik mas Reza agar menjauh dari mereka terutama Elang, namun yang membuatku tambah kesal bosku itu malah mengikuti kami. Sungguh, aku tak mengerti jalan pikiran teman kecilku yang seberani itu.

"Kenapa kamu kesini, sih? Kamu naik duluan aja, napa?" geramku, melihat Elang sudah berhadapan langsung dengan mas Reza.

Namun, tiba-tiba Elang memegang tanganku membuatku bingung.

"Keselamatanmu adalah yang penting," ujar Elang, menarik tanganku hingga badanku menghimpit padanya.

Tapi, suamiku tak mau kalah. Mas Reza juga menarik tanganku sebelahnya hingga aku kembali keposisiku lagi.

"Maaf, tuan dia adalah istri saya," ucap mas Reza, merangkulku.

Anehnya, Elang menarikku kembali sampai menghimpit padanya lagi. "Tapi dia pacarku," akunya.

Mereka saling menarik tubuhku yang kecil kurus ini, kekiri dan kekanan tubuhku mengikuti tarikan dua pria yang sama keras kepalanya.

"Cukup!" tegasku, aku melepaskan kedua tangan mereka dengan kasar.

"Kalian saja yang pacaran, aku ogah," ucapku, berjalan meninggalkan mereka.

Aku tak paham, apa yang dua pria itu rencanakan. Didalam ruang gerak yang naik ke lantai atas aku hanya diam memikirkan posisiku, jika mas Reza memang sudah tak mencintaiku kenapa masih mempertahankan aku?

Lalu Elang, kenapa ia peduli padaku? Sampai harus mengaku-ngaku sebagai pacarku, aku semakin bingung.

Ditengah pikiran yang penuh itu, suara perkataan pegawai lain mengangguku.

"Dia itu masih bersuami ternyata, tapi selingkuh sama pak Elang. Sok kecantikan banget, sih," itulah yang kudengar dimana suara itu adalah perempuan yang berada dibagian paling belakang.

"Mungkin satu belaian pria gak cukup, jadi minta dibelai pria lain," suara tawa wanita ku dengar.

Aku menghela nafas berat mendengarnya, hidupku sedang kacau-kacaunya dua pria menyebalkan itu membuatku jadi bahan ghibahan, gara-gara mereka juga aku jadi bahan rundung.

Aku tak tahu dua wajah wanita itu, yang jelas aku tak peduli mau mereka berpikir apapun tetap saja aku dianggap salah. Beginilah kehidupanku yang tak pernah aku inginkan.

Lift berhenti, aku bergegas melangkahkan kakiku untuk cepat ke meja kerjaku menghindari mata-mata sinis para wanita yang membenciku. Bukan benci, tepatnya mereka iri saja sama halnya ketika kami masih dibangku sekolah.

Gegara pengakuan Elang yang mengatakan aku pacarnya, akulah yang dibully. Padahal pacar bukan cintaku pun ditolak.

Ku taruh tasku dengan kasar, lalu duduk di meja kerjaku. Bersidekap diatas meja dengan bibir yang sudah manyun tiga centi.

"Mereka itu kurang kerjaan atau apa, bisa-bisanya mulut mereka doyan jelekin orang," ujarku geram.

"Ternyata kerja itu salah, tapi kalau gak kerja juga salah. Ya Tuhan ...." gerutuku ingin mencakar mulut mereka.

Aku memegang pipi sebelah kiri dengan siku bertumpu pada meja, masih dengan amarah yang meletup-letup dan masih bisa kutahan bila untuk menjambak rambut wanita-wanita itu.

"Lebih salah lagi kalau anda keluar dari pekerjaan anda, Bu," ujar seorang pria muda tiba-tiba menyahutku.

Aku menoleh padanya, pak Er ternyata sudah berada di meja kerjanya. pundakku luruh, hidupku serba salah.

"Maksudnya, aku tak mungkin bisa dapat kerjaan baru ditengah kondisiku yang masih kurang pengalaman. Begitu kah?" tuturku memahami yang pak Er ucapkan.

Pak Er menggelengkan kepalanya, ia melirik ruang sekitar kami seolah apa yang akan diucapkannya takut terdengar oleh orang lain.

"Pak Elang memang menginginkan ibu untuk jadi Asistennya, waktu itu ia gak sengaja dengar suami ibu memarahi ibu gegara uang receh. Beliau sudah lama menyelidiki siapa selingkuhan bu Alana, setelah tahu bahwa ibu adalah istrinya ia sangat marah," kata sekertaris Elang itu.

Aku mematung mendengar cerita sekertaris Elang, dia tahu sejauh apa aku pun heran mendengarnya. Sepertinya aku yang tak tahu apapun tentang Elang, bahkan kini aku mengingat perkataan tetanggaku yang melihat lelaki itu selalu datang kerumahku.

"Sebenarnya, saya sering jadi supir pak Elang juga sebelum punya mobil. Tapi, sekarang pak Elang sudah memberikan saya mobil dan kami tak pernah berangkat dan pulang bersama lagi. Karena ...." mendadak pak Er menghentikan ceritanya, ia menelan ludahnya dan menundukkan kepalanya.

Aku melirik kearah yang ditatapnya, ternyata Elang sudah berdiri disamping mejaku dengan tatapan khasnya. Suasana yang tenang pun mendadak tegang, seperti perubahan aura hangat yang mendadak beku.

"Jadi begini, ya. Kalian kalau dibelakang gua, suka ghibah," ujar Elang dengan nada dinginnya, matanya melirikku lalu menatap ke arah sekertarisnya.

"Zea, masuk!" titah Elang seraya melangkah masuk kedalam ruangannya.

Aku melirik pak Er yang berpura-pura fokus pada komputernya, sok-sokan ia mengabaikan aku setelah bercerita tentang Elang. "Dasar laki!" umpatku yang tertahan ditenggorokan.

Aku beranjak dari kursiku, berjalan masuk keruangan Ceo. Tanpa mengetuk dan salam yang hangat untuk pak bos, aku melongokkan kepala terlebih dulu baru kemudian masuk.

Kulihat ia berdiri membelakangi arah pintu dengan tangan kiri memegang pinggangnya. Bak manekin yang berdiri di etalase toko pakaian formal pria.

"Ada apa, Pak?" tanyaku menjaga jarak dengannya, mungkin sekitar dua meteran.

"Kenapa kau masih menjadi istrinya?" tanya Elang, "jangan bilang, kau rela dipoligami."

Elang membalikkan badannya, matanya melebar kaget melihat jarak antara kami, "Kenapa elo disana?"

"Ah, ini untuk meminimalisir kejadian tak terduga pak. Kita sering tubrukan bahkan pernah sampai ki—" ucapanku terpotong ketika melihat Elang berkacak pinggang dan menatapku tajam.

Aku menelan salivaku, menundukkan kepala sambil menggigit bibir bawahku, antara takut dan juga serba salah. Bagaimana pun, kejadian-kejadian kemarin membuat banyak orang salah paham. Jadi, aku harus menjaga jarak sekitar 2-3 meter.

"Terus kenapa kalau jarak kita dekat?" tanya Elang.

"Aku tak ingin semua orang salah paham tentang kita, Pak. Saya adalah pegawai anda dan anda adalah bos Saya, semua orang tahu itu," jawabku.

Elang memalingkan pandangannya, lalu berdecih.

"Itu urusan kita, kenapa mereka harus peduli?" ucap Elang pelan, tapi masih bisa kudengar.

"Sekarang jawab pertanyaan gua, kenapa Elo masih bersama si Reza? Elo udah tahu dia selingkuh bahkan sudah punya anak, masih saja bertahan," tanya dengan nada sindir.

Aku mulai memikirkan perceraian kemarin malam, tapi aku pikirkan lagi aku tak memegang uang sepeser pun untuk membayar pengacara atau membuat gugatan. Katanya bercerai itu bayarannya mahal, aku punya uang dari mana, sekarang saja isi dompetku kian menipis.

"Itu kan bukan urusan anda, Pak. Kenapa anda harus ikut pusing? Saya mau cerai atau tidak, itu urusan saya," jawabku sekenanya saja.

Elang menganga dengan mata yang lebar, "Elo itu bodoh atau gimana, sih," sindirnya lagi.

"Elo itu cuma dimanfaatkan, setelah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Elo itu bakal dibuang, otak lo kagak cerdas kalo soal cowok. Elo selalu bego soal cinta," papar Elang sekaligus menghinaku.

Aku mersakan dadaku sesak, jemariku saling meremas dan aku masih betah menundukkan kepalaku, tapi kali ini sudut mataku mengembun. Kalimat itu seakan mengiris hatiku yang sudah hancur sehancur hancurnya.

"Andai ayah masih ada," batinku menjerit, menahan sakit dari kata-kata Elang yang nyelekit.

"Huh, malah nangis. Dasar cewek manja!" umpatnya, membuatku mengingat pada kenangan saat ia mengomeliku hanya karena masalah sepele.

Aku menatapnya dengan tajam, pipiku basah oleh air yang keluar dari mataku tanpa seijinku.

"Emangnya lo siapa gue?" tanyaku dengan nada tinggi, dadaku kembang kempis dengan kedua tangan mengepal kuat.

Elang menatapku.

"Elo kan bukan siapa-siapa gue, kenapa elo marahin gue seenaknya? Gue mau dimadu atau enggak itu bukan urusan elo, Elang!" Aku berjalan mendekatinya.

"Inget ini! Gue udah gak ada rasa sama elo, jadi gue bodoh atau cerdas itu bukan urusan elo lagi. lo juga gak usah ngaku-ngaku pacar gue, karena gue masih punya suami," ujarku dengan sangat tegas.

Aku membalikkan badanku, hendak pergi dari ruang yang menyesakkan ini. Aku tak peduli lagi, setelah ini aku dipecat atau tidak. Aku hanya ingin ... meluapkannya.

Meluapkan isi hati yang terhina, terabaikan dan hancur.

1
vj'z tri
semangat sayang tunjukan pesona istri sah jangan kalah sama ani ani 🎉🎉🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
🥳🥳🥳🥳🤩🤩🤩🤩
Arga Putri Kediri
keren elang
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 puassssss
vj'z tri
langsung promosi cuy 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
aduhhhh senyum nya itu loh yang bikin anak orang tambah deg deg ser 🫣🫣🫣🤣🤣
vj'z tri
tak kenal maka tak sayang 🤭🤭🤭
vj'z tri
segini mah kurang kenyang aku Thor tambah lah 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
pembukaan kok langsung bikin emosi meluap 😤😤😤😤
vj'z tri
jangan bosan bertemu akoh lagi 🤭🤭🤭🤭
🌀 SãñõõR 💞: pengen ketemu kamu lagi loh 😅
total 1 replies
vj'z tri
aku mundur Alon Alon Mergo sadar aku sopooo🥺🥺🥺
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘIncha ᴳᴿ🐅❤️⃟Wᵃf
lagi donk
vj'z tri
aku disini hadir kembaliiiii 🤗🤗🤗🤗🤗
mamah fitri
pengen tak tonjok laki modelan gitu.. udah ngasi duit 1jt doang tiap bulan dan istri tidak bekerja padahal suami mampu.. uang receh juga ditanyain mana?

kenapa harus pelit sih ma istri..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!