NovelToon NovelToon
BUKAN IBLIS

BUKAN IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Kutukan
Popularitas:568
Nilai: 5
Nama Author: yotwoattack.

Berfokus pada Kaunnie si remaja penyendiri yang hanya tinggal bersama adik dan sang mama, kehidupannya yang terkesan membosankan dan begitu-begitu saja membuat perasaan muak remaja itu tercipta, membuatnya lagi dan lagi harus melakukan rutinitas nyeleneh hanya untuk terbebas dari perasaan bosan tersebut.

tepat jam 00.00, remaja dengan raut datar andalannya itu keluar dan bersiap untuk melakukan kegiatan yang telah rutin ia lakukan, beriringan dengan suara hembusan angin dan kelompok belalang yang saling sahut-sahutanlah ia mulai mengambil langkah, Kaunnie sama sekali tidak menyadari akan hal buruk apa yang selanjutnya terjadi dan yang menunggunya setelah malam itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yotwoattack., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BI BAB 18 - Pusing dikit.

Aku menutup pagar rumahku sebelum mulai merajut langkah, dengan mulut mengunyah, tungkai ku terayun untuk berjalan diatas jalanan setapak yang agak becek itu.

'setan sialan..'

Tanpa sadar yang aku kunyah sudah bukan roti tawar lagi melainkan lidahku juga. "Aduh! Duhh.." aku mengaduh. Kamprett! Dengan kaki sedikit di hentakan aku kembali melanjutkan perjalanan.

Kejadian tadi malam tidak akan pernah ku lupakan. Si kampret Sebastian dan si makhluk jelek itu akan ku timpal balik dengan cara apapun.

Well, aku tahu bahwa Sebastian meninggalkanku untuk kebaikanku. Pria tinggi besar itu pasti tidak ingin aku ikut tertangkap dan berakhir terkurung bersama dengannya. Kalau dia yang di kurung sih masih ada kemungkinan untuk hidup, secara selama ini Sebastian selalu lari kabur lari kabur. Lah kalau aku? Sepertinya bakal langsung dipotong.

Aku bergidik. Anjir! Ngeri juga. Eh, apa kalimat 'di potong' tadi terlalu di lebih-lebihkan, ya?

Tidak. Tidak. tidak.

Aku menggeleng ribut sampai ibuk-ibuk yang berjalan tidak jauh di belakangku tanpa ku sadari memandang aneh diriku.

Sepertinya tidak di lebih-lebihkan karena si orang tua kasar waktu itu dengan entengnya berkata bahwa ia akan menghabisi ku.

Kini keyakinanku sudah mencapai angka 98% bahwa pria tua kasar itu tidak hanya menakut-nakuti melainkan itu adalah fakta yang benar adanya.

Apa mereka membenciku karena mereka tahu bahwa aku akan datang ke kehidupan mereka?

Heumm.. itu tidak menjadi aneh lagi karena mereka kan membangun aliansi dengan setan dan si anak bungsu mereka itu: Sebastian, pria tinggi besar itu juga bisa tahu aku hidup dari mimpi yang dialaminya bukan?

Makin hari sesuatu yang seharusnya 'aneh' kayak gini mulai terasa normal, apa aku udah jadi orang aneh?

Sepertinya Kaunnie lupa bahwa dirinya itu memang sudah aneh sedari ia baru keluar dari kandungan sang mama.

Tapi tetap saja aku tidak terima! karena kebaikanku atau apalah! Kalau dia meninggalkan ku itu tandanya dia menolak bantuanku, kan? Kampret. Padahal dia sendiri yang memohon untuk dibantu.

Tanpa sadar aku menunjukkan gestur teramat sebal sejak tadi membuat ibuk-ibuk di belakangku mempercepat laju langkahnya untuk menghampiri diri ku.

"Kau, kenapa kamu?" Tepukan di punggung membuat langkahku terhenti lalu aku berbalik untuk melihat siapa orang yang baru saja menegurku.

Ooh.. rupanya orang yang menegurku tadi adalah Mpok kicau.

Em, sebenarnya nama ibuk-ibuk berbadan gempal ini bukan Kicau, namun karena kata para warga Mpok kicau ini sering ngomel plus banyak omong, jadi nama aslinya dilupakan lalu terciptalah nama baru yaitu 'Mpok Kicau' Karena ia suka 'berKicau' wkwk.

"Gapapa," balasku datar pada Mpok kicau lalu aku lekas berbalik untuk melanjutkan perjalananku lagi.

"Cih sombong! Masih untung ada yang mau negur--"

Samar-samar bisa kudengar gerutuan Mpok kicau dari belakang sana yang bukannya membuatku berbalik arah untuk meminta maaf melainkan terkekeh karena merasa lucu sendiri.

Sejak dulu warga sekitar memang tidak terlalu menyukai keluarga kami, perlakuan mereka memang tidak secara terang-terangan seburuk bangkai namun aku tahu betul bahwa setiap mereka berkumpul bahan obrolan mereka pasti adalah aku dan keluarga.

Mereka tukang gosip juga tukang fitnah.

Tapi ya, apa peduliku?

Aku terus merajut langkah sampai aku tiba dijalan depan. Ngomong-ngomong, rumahku itu sedikit masuk ke dalam jadi aku baru bisa sampai ke jalan depan setelah menempuh beberapa puluh langkah kaki dari rumah.

"Hey! Disiniii~" seru seorang pria yang sudah standby menungguku didepan mobilnya. Pria itu adalah Rama, dia memang selalu menawarkan tumpangan namun tak pernah ku iyakan.

Tapi, tadi subuh secara tiba-tiba aku menghubunginya untuk minta di berikan tumpangan begitu saja. Kalau kata Rama sih 'ini beneran kamu Kau?' Ia bisa bertanya begitu ya karena memang aku tidak pernah sekalipun mengiyakan ajakannya sejak dulu-dulu sekali.

Pria itu bahkan sampai mengira aku kemasukan setan sehingga sifatku bisa berubah sangat drastis.

Dasar Rama!

Aku dengan langkah santai berjalan kearah Rama yang terlihat gagah seperti biasa dengan seragam gurunya. "Gasss??" Rama berseru sembari membukakan pintu.

Ia memang tidak pernah tidak bersemangat. Rama ini orangnya emang se hiper aktif itu.

Eh, kemaren dia tidak bersemangat sih, Waktu kami marahan didalam mobil itu iho.

"Gas," sahutku malas.

Ngomong-ngomong, tahu tidak apa yang membuatku tiba-tiba nebeng ke pria yang sedang mengemudi sambil bersiul di sampingku ini? Tentu saja karena keluarga Clop kampret itu!!

Aku tidak sebodoh itu ya sampai bisa dengan berani lewat didepan kediaman keluarga yang pasti sedang menargetkan diriku tersebut, bisa-bisa kalau aku lewat aku bakal ditangkep terus dipotong. Hiiihg ngeri..

Hadeh~

Yeah.. walaupun Sebastian berkata bahwa pria tinggi besar itu tidak akan membuat kehidupanku berbeda dari sebelum-sebelumnya namun aku tetap saja merasakan sedikit perasaan was-was.

Memang sejauh ini tidak ada perbedaan apalagi perubahan sama sekali. Tadi pagi aku masih rebutan parfum dengan adikku, aku masih disuruh membuatkan telor ceplok untuk mama yang selalu pulang pagi, aku masih jadi bahan gossip an teruntuk ibu-ibu yang sedang belanja di paman sayur pagi-pagi.

Sekilas, itu semua benar-benar terlihat seperti tiada satu hal pun yang berubah. Tetapi, aku yakin tidak lama lagi 'perubahan' atau 'perbedaanya' akan terlihat.

Pertama Starla, gadis bar-bar nan cerewet itu pasti sudah mendengar kabar bahwa pria yang kubawa di buru oleh banyak orang-orang berseragam hitam, huh! Aku harus menyiapkan telingaku karena pasti di sekolah nanti Starla akan menculik ku untuk di interogasi.

Kedua, orang tua Sebastian yang pasti sudah mulai mencari dan menyelidiki diriku. Sebenarnya aku tidak menjamin bahwa sama sekali tidak menutup kemungkinan bahwa sebelumnya mereka telah menyelediki ku, pemikiranku bisa ada karena orang tua kasar yang mengancam akan menghabisi diriku hanya karena ia tahu namaku adalah Kaunnie.

Aku terdiam dengan pandangan menatap lurus kedepan. Heumm.. kalau hanya diriku saja yang dicari sih tidak terlalu jadi masalah, takutnya mama dan adikku juga kena incar.

"Tumben kamu mau berangkat bareng, Kau? Dapet pencerahan apa ahahaha,," Rama menyegol setelah beberapa kali aku diajak ngobrol olehnya namun tidak menyahut-nyahut juga. Aku sengaja sih, pura-pura budek saja aku ini.

Pria jangkung itu memang dari awal aku masuk ke mobil sudah mengoceh ini itu namun seperti biasa, aku tidak memperdulikan ocehan bawelnya.

Aku memberi Rama tatapan sengit lalu tubuhku ku geser sedikit untuk berdempet ke pintu mobil.

Tanganku bergerak meng-elap kaca yang sedikit kotor lalu pikiranku kembali melalang buana tanpa memperdulikan Rama yang masih terus mengoceh padahal ocehannya sama sekali tidak kudengar apalagi ku pedulikan. Dan dia sendiri, pasti tahu betul akan hal itu.

Baik, kembali ke masalah 'perbedaan'.

Sebenarnya alasan aku bersikap tidak perduli pada sekitar adalah karena aku terlalu malas terseret kedalam permasalahan orang lain.

Masalahku saja sudah bejibun jadi tidak perlu mencari masalah lagi dengan ikut campur urusan yang bukan milikku.

Itulah prinsip mama yang dapat kuterima lalu ku kaji.

Tapi aku baru saja melanggarnya dan akibat melanggar kajian mama tersebut aku jadi kena uber gini deh.

Haishh~

Terbesit sedikit penyesalan di benakku, namun meski begitu, aku merasa tidak rugi karena telah ikut campur urusan Sebastian yang notabenenya bukan siapa-siapa.

Ngomong-ngomong ini aksi pertama sokap ku setalah dua setengah tahun menjadi manusia angin yang tidak perduli sekitar.

Aku memang membatasi diriku untuk tidak boleh terlalu ikut campur pada orang lain namun namanya juga manusia tentu saja kadang aku merasa gatal untuk terseret. Apalagi jika menyangkut hal yang menurutku memang 'pantas' untuk dicampuri.

Seperti tahun lalu, saat itu aku sedang gabut jadi aku pergi jalan-jalan ke pasar malam. Saat aku sedang ngantri untuk membeli tiket, ada seseorang kakek-kakek yang terlihat sedang melecehkan wanita disana jadi ya aku ikut campur saja.

Aku bahkan sampai tidak pulang dua hari karena mengurus masalah pencabulan tersebut.

Aku mengajukan tuntutan pada kakek-kakek cabul itu dan tuntutan yang kuajukan dengan senang hati diterima oleh pala polici, padahal sangat jarang sekali orang kecil seperti kita diberi tanggapan oleh mereka. Kan?

Aku menegakan posisi dudukku ketika kami melewati kediaman keluarga Clop.

Omakk! Dengan sedikit melotot, kutatap skeptis pada deretan pria berbadan besar yang berbaris tepat didepan pagar kediaman Clop, mereka seolah sedang melindungi harta paling berharga. Pftt.. tumbal paling berharga maksudnya.

"Jangan takut, aku gak bakal biarin mereka nyentuh kamu." Sebuah tangan besar dengan enteng parkir di wajahku yang sudah ku poles sunscreen mehong, Rama tidak ingin membiarkanku berama-lama memandangi pria-pria sangar disana.

Aku menepis tangan itu santai ketika kami sudah jauh melewati kediaman keluarga Clop.

'kampret!'

Tanpa sadar, bibirku maju beberapa senti dengan mata menyipit menatap sinis pada Rama yang nyengir kuda.

"Udah jangan galak-galak gitu mukanya! Nanti aku beliin lagi deh, mau dua atau tiga?" ujar Rama menyogok dengan netra yang kembali pokus pada jalan depan.

'eh, apa tadi? Dibeliin sunscreeen?!!'

Dengan mata berbinar aku berdehem, aku berusaha stay cool padahal binar bling-bling di mataku sudah terbang kemana-mana.

"Lima boleh gak?" ujarku sangat lembut, selembut pantat.

...(( komentator L : astaga, ahahaha~ ngelunjak lohh dia 😃😄😊😊 ))...

...(( komentator D : anggun banget ye Li ketawanye ))...

...(( komentator L : wahh!! Timakasiii!! Padahal itu tawa sarkas, iho:> ))...

Aku bukannya tidak tahu diri, aku hanya sedikit memanfaatkan situasi saja. Ingat! Ini tindakan orang cerdas! Orang cerdas mah beda.

Rama terkekeh lalu sebelah tangannya mengacak puncak kepalaku gemas. "Emang bisaaaaa aja Kamu tuh, Kauu~" ujarnya seperti orang mabuk lalu sebelah tangannya yang tadi di kepalaku pindah menutup wajah yang memerah sampai ke telinga.

Rama pasti kepanasan jadi aku mengaktifkan AC mobil.

Setelahnya aku mulai kembali berlarut dengan isi pikiranku sendiri. Aku pasti ditargetkan sekarang, namun itu menjadi tidak mengapa apabila mama dan adikku tidak ikut terseret.

Awalnya aku memang mengkhawatirkan kedua orang itu sedikit namun sekarang aku jadi TAMBAH TAMBAH TAMBAH mengkhawatirkan mereka.

Hey! Raksasa berseragam hitam yang berbaris berjejer didepan kediaman keluarga Clop tadi begitu menakutkan! Kalau preman komplek biasa sih mama masih bisa melawan.

Btw, mama itu jagoan jadi kupikir aku tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya namun APA ITU TADI?!!

Mama pasti kalah.

Fix.

FIX!

Kalau mama saja tidak punya kemungkinan melawan apalagi adikku yang cuma hebat menggertak itu.

Aku membuang nafas panjang lalu..

BUKK!!

Ku benturkan kepalaku sendiri ke kaca mobil di sebelahku. Santai saja, tidak sakit kok. "Astagaaa Kauuu?!! Kamu ngapain!" Rama juga santai saja, gak sakit kok.

Cuma pusing pala Barbie dikit.

1
kalea rizuky
orang mana Thor kok tau pentol/Curse//Curse/
Yoyoo
cemangatt
Yoyoo
kiw
Diana
👍Seru banget, kayak nonton film di bioskop
minsook123
Thor, aku rindu banget sama ceritamu, please update secepatnya!
Jiraiya
Gak bisa move on! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!