NovelToon NovelToon
Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Karena terjerat banyak hutang dan kebutuhan yang terus meningkat, Yoko, terpaksa meninggalkan istri tercinta, pergi merantau ke negeri orang.

Satu tahun pertama bekerja, Yoko menjalani pekerjaan tanpa hambatan apapun dan dia bisa menjaga hatinya untuk sang istri tercinta.

Namun, sebuah kejadian mengerikan yang dia alami, membuat Yoko harus terjebak di rumah mewah, yang dihuni janda-janda cantik dan mempesona. Bahkan, Yoko pun diperlakukan sangat istimewa oleh mereka.

Mampukah Yoko bertahan dengan setianya? Atau justru hatinya akan goyah dan dia terjatuh dalam pelukan janda-janda yang mengistimewakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa Bersalah

Setelah merenungi kesalahan yang diperbuat, Yoko terdiam di tepi ranjang, di dalam kamarnya. Otaknya berpikir keras mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah yang dia perbuat tanpa sadar.

"Kenapa aku harus mabuk segala sih?" gerutunya nampak menyesal. Karena terlalu panik, Yoko bahkan sampai lupa akan penyebab yang membuat dia semalam mabuk dan memaksa salah satu majikan untuk melayani hasratnya.

Di saat Yoko sedang kebingungan, saat itu juga, telfon yang digunakan khusus penghuni rumah berbunyi. Yoko pun segera menekan tombol menerima dan tenyata itu suara Bi Asih yang meminta Yoko datang ke meja makan.

"Iya, Bi, sebentar lagi aku ke sana," tidak ada pilihan lain, Yoko pun memutuskan untuk menghadapi sang majikan.

Dipikir-dipikir, seandainya Yoko kabur, yang ada masalah akan semakin besar. Bisa saja Yoko malah akan mendapat hukuman yang lebih berat. Maka itu Yoko memilih menghadapi majikannya dan akan mencoba untuk meminta maaf.

Yoko segera mandi. Setelah siap dengan pakaian kerjanya, pria itu memantapkan hati, melangkah menuju rumah utama untuk sarapan bersama para majikannya.

Begitu sampai meja makan, Yoko melempar tatapan kepada salah satu majikan yang sudah ada di sana, dan Yoko menyadari kalau sikap majikan itu berbeda.

Sang majikan nampak cuek kepada Yoko tidak seperti biasanya, yang selalu bersikap hangat tiap kali mereka makan bersama.

Yoko semakin merasa bersalah. Ingin rasanya dia segera minta maaf saat itu juga, tapi Yoko menyadari waktunya kurang tepat.

Apa lagi dua majikan lain, masih bersikap hangat padanya, membuat Yoko merasa kalau mereka belum tahu tentang kejadian semalam.

Sepanjang menikmati sarapan, majikan yang semalam dipaksa Yoko juga lebih banyak diam. Hal itu semakin membuat Yoko merasa takut dan tak enak hati.

"Apa si kembar hari ini jadi pergi bertemu ayahnya?" tanya salah satu majikan di tengah-tengah obrolan yang terjadi.

"Jadi," jawab Sansan. "Sebentar lagi juga, Daniel datang menjemput mereka."

Majikan itu mengangguk. "Kalau begitu, selagi anak-anak pergi, nanti aku mau pinjam Yoko," ucap majikan yang sama, yang semalam dipaksa Yoko.

"Pinjam Yoko? Emangnya Yoko barang?" sahut majikan yang lain sembari sedikit tertawa.

Majikan berambut sebahu itu mendengus. "Anggap aja begitu," jawabnya tanpa tersenyum sama sekali. "Selagi si kembar pergi, nggak apa-apa kan?"

"Emang kamu mau ngapain? Sampai ngajak Yoko segala?" tanya Sansan.

"Mau ke kantor polisi, menemui Yangyang."

Seketika Yoko menegang. Matanya menatap lekat wanita yang sedari tadi cuek terhadapnya. Yoko ingin berbicara dan meminta maaf, tapi mulutnya seakan terkunci.

Saking paniknya, Yoko bahkan sampai tidak berselera makan. Makanan yang masuk ke dalam mulutnya terasa susah di telan, mengganjal di tenggorokan.

"Oh..." balas Sansan tanpa mencurigai gelagat aneh pada Yoko.

Hingga beberapa saat kemudian, setelah sarapan selesai, seperti yang dikatakan Sansan, si kembar pun di jemput oleh ayah mereka.

Sansan sendiri memilih berangkat kerja setelah anak-anak pergi. Begitu juga dengan majikan yang lainnya, mereka akan melakukan aktivitas sesuai yang telah mereka rencanakan.

Saat ini Yoko sudah berada di dalam mobil, duduk di sebelah wanita yang sedang marah kepadanya.

"Non, soal semalam..."

"Bicaranya nanti saja, kalau sudah sampai."

Yoko langsung terdiam. Sedari tadi dia berusaha untuk mengeluarkan suaranya, tapi bingung apa yang harus dikatakan.

Namun, di saat dia memberanikan diri untuk bersuara, sang majikan malah menyuruhnya untuk diam. Yoko pun tak berkutik dan dia benar-benar pasrah jika sang majikan akan memasukannya ke dalam penjara.

Hingga beberapa menit kemudian, kening Yoko berkerut, kala mobil berbelok, memasuki area bangunan mewah.

"Ayo, turun," titah sang majikan begitu mobil terparkir di tempatnya.

Yoko menurut. "Nggak jadi ke kantor polisi, Non?" Yoko berani memberanikan diri bertanya.

"Mau ambil barang dulu," jawab sang majikan ketus. "Ayo!"

Yoko mengangguk. Berkali-kali pria itu menghisap nafas dalam-dalam untuk mengatasi rasa takut dan panik berlebih yang dia rasakan.

Begitu sampai di tempat tujuan, Yoko diperintahkan duduk di sofa, sedangkan sang majikan nampak sibuk sendiri.

"Ada yang bisa aku bantu, Non?" tanya Yoko.

"Tidak perlu," jawab sang Majikan.

Yoko mengangguk. Semua usaha yang ingin dia lakukan untuk meminta maaf, nampak sia-sia.

Setelah semua selesai, sang majikan masuk ke dalam sebuah kamar, dan beberapa menit kemudian, wanita keluar dengan pakain yang berbeda.

Yoko agak tertegun karena pakaian yang dikenakan sang majikan, hampir menutupi semua tubuhnya. Sang majikan pun duduk di sofa menghadap Yoko.

"Apa ada yang ingin kamu bicarakan?" tanya Sang majikan tiba-tiba sampai membuat Yoko terperanjat.

Yoko menghelan nafas sejenak. "Saya mau minta maaf, soal kejadian semalam, Nona," sudah pasti, Yoko tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu.

"Saya akui, perbuatan saya sangat lancang. Tapi saya melakukannya tanpa sadar, Nona."

"Tanpa sadar?" sang majikan bertanya dengan tatapan penuh intimadasi. "Tanpa sadar, tapi kenapa kamu sangat menikmatinya?"

Lagi-lagi Yoko terperanjat.

"Kamu bahkan terus ngomong dengan bahasa yang aku sendiri tidak tahu apa artinya. Apa yang membuatmu sampai hilang akal seperti itu?"

Yoko menunduk. "Maaf, Nona. Saya salah."

"Bukan hanya maaf yang aku inginkan dari kamu. Tapi aku juga butuh penjelasan, kenapa kamu sampai seperti itu? Kamu marah sama orang lain? Iya?"

Yoko mengangguk. "Saya marah sama istri saya, Nona."

"Kenapa dengan istrimu?" suara sang majikan begitu menggelegar.

"Dia sudah berkhianat, Nona, dia selingkuh dengan mantan kekasihnya," jawab Yoko lirih, tapi hatinya kembali bergemuruh kala teringat masalahnya.

"Kamu tahu darimana?"

Yoko terdiam beberapa saat, lalu dia merogoh saku celananya, mengeluarkan ponsel untuk menunjukan bukti kepada majikannya.

"Saya mendapatkan beberapa bukti dari sahabatku yang juga tetangga istriku," ucap Yoko sambil menyodorkan ponselnya ke sang majikan.

Sang majikan menerima ponsel milik Yoko dan memeriksanya. Wanita itu nampak terkejut, karena bukti yang didapat Yoko cukup banyak.

Selain foto, ada juga beberapa video yang menunjukan kemesraan istri Yoko bersama selingkuhannya.

Video yang sedang melakukan aktifitas di dalam kamar pun ada. Sayangnya, Yoko tidak menyadari kalau salah satu orang yang ada di dalam video itu adalah sahabatnya yang membongkar perselingkuhan istrinya.

Mungkin karena hanya kelihatan wajah istrinya, jadi Yoko menganggap kalau video kegiatan ranjang itu dilakukan oleh sang istri dan selingkuhan.

"Jadi karena ini, semalam kamu sampai mabuk dan melampiaskan kemarahanmu pada saya?"

"Maaf, Nona," cuma itu yang bisa Yoko lakukan.

"Emang dengan kata maaf, masalah kita langsung selesai begitu saja? Enak benar. Kalau semua masalah bisa selesai hanya dengan kata maaf."

"Terus, saya harus bagaimana, Nona? Jujur saya takut, Nona melaporkanku ke polisi."

Sang majikan tersenyum sinis. "Kalau emang kamu takut dilaporkan polisi, sekarang juga kamu puaskan aku, seperti yang semalam kamu lakukan."

Mata Yoko seketika langsung melebar

1
Apriyanti
lanjut thor
Dave Elnathan Ginting
lanjut, dan Barbar nya lbih gahar lagi Thor.
Dave Elnathan Ginting
cerita yg Bagus, update banyak ya Thor.,
sama bar barnya lebih frontal ya ☺
Hendra Yana
lanjut
Risky Doank
beruntung banget kmu yok...
Daniel Simamora
crazy up thor
Wong Ngapak: otak dan jempolnya kurang sanggup 🙏🙏😁😁
total 1 replies
Arafami
lanjut
Apriyanti
wah KY nya Yoko liat video yg viral tentang istri nya,, lanjut thor 🙏
Apriyanti
wah keren bgt Yoko, hati² Yoko
lanjut thor 🙏
Fatkhur Kevin
crazy up dong
Wong Ngapak: otak dan jarinya yang nggak siap 🙏🙏
total 1 replies
Hendra Yana
up
Arafami
lanjut
Apriyanti
rasain kau marni gak dpt Budi gak dapet Yoko 🤣🤣🤣,, lanjut thor 🙏
Rhaka Kelana
yang namanya selingkuh sama saja dengan berkhianat.
Fatkhur Kevin
blm dg sansan
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
𝒯ℳ
akhh raja anu tapi buat anu ga seru sampe aku nganu nganu ga. karuan karena anu, bagaimana nih boss anu ?
Arafami
lanjut
Pandagabut🐼
semangat
Rhaka Kelana
ngopi dulu thor...monggo disruput
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!