NovelToon NovelToon
SENORITA PERDIDA

SENORITA PERDIDA

Status: tamat
Genre:Misteri / Cintapertama / Mafia / Percintaan Konglomerat / Tamat
Popularitas:36.1k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

Series #2

Keputusan Rayden dan Maula untuk kawin lari tidak semulus yang mereka bayangkan. Rayden justru semakin jauh dengan istrinya karena Leo, selaku ayah Maula tidak merestui hal tersebut. Leo bahkan memilih untuk pindah ke Madrid hingga anaknya itu lulus kuliah. Dengan kehadiran Leo di sana, semakin membuat Rayden kesulitan untuk sekedar menemui sang istri.

Bahkan Maula semakin berubah dan mulai menjauh, Rayden merasa kehilangan sosok Maula yang dulu.

Akankah Rayden menyerah atau tetap mempertahankan rumah tangganya? Bisakah Rayden meluluhkan hati sang ayah mertua untuk merestui hubungan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 : Informasi Itu

...•••Selamat Membaca•••...

Satu minggu dihabiskan dengan honeymoon cukup membuat perasaan Maula dan Rayden menjadi tenang. Setelah pernikahan ini, mereka akan tinggal di rumah yang di sewa oleh Leo untuk Maula sedangkan Sofia memutuskan untuk pindah ke asrama dekat rumah sakit.

Sofia sudah ada di Madrid kemarin, dia datang lebih awal karena ingin beberes, rencana pindah ini memang sudah lama karena jadwal yang padat membuat dia sering kelelahan.

Maula memutuskan panggilan video dengan Sofia, lalu membanting tubuhnya ke atas kasur yang empuk sambil telungkup.

“Kenapa sayang?” tanya Rayden ketika istrinya menghela napas panjang.

“Nggak ada, oh iya, kapan kita ke Rusia? Libur aku hanya tinggal beberapa hari lagi soalnya.” Rayden menarik istrinya agar tiduran lebih baik dan memeluk Maula.

“Tidak usah, tidak ada kepentingan juga ke sana. Semester ini kamu akan sangat sibuk, ada baiknya fokus kuliah saja dan aku berharap apa yang kita jaga tidak kejadian ya.” Maula menggigit lengan Rayden hingga menimbulkan bekas gigitan.

“Siapa suruh perkosa aku waktu itu, jahat banget jadi manusia.” Maula merungut dan dicium gemas oleh Rayden.

“Iya aku minta maaf.”

“Aku tidur duluan ya, ngantuk.” Rayden mengangguk dan membiarkan Maula tiduran dengan kepala di atas lengannya.

Maula saat ini sengaja meminum pil pencegah kehamilan, hanya untuk menunda karena kesibukan akan cukup banyak untuk dua tahun ke depan. Ditambah lagi pekerjaan Rayden di dunia bawah dan dunia bersihnya.

Mereka sepakat untuk menunda kehamilan dulu sampai nanti sama-sama siap untuk memiliki anak.

Rayden mengirimkan pesan pada Archer bahwa dia tidak jadi ke Moskow, Archer tidak mempermasalahkan semua itu namun beda dengan Isabella.

Wanita tua itu justru kesal karena rencananya untuk mencelakai Rayden dan Maula harus tertunda lagi.

Maula membuka matanya lagi, seakan ingat sesuatu yang akan dia katakan.

“Kenapa?” tanya Rayden pada istrinya yang tiba-tiba bangun langsung duduk.

“Kita harus ke Moskow, Ray.” Rayden menganga, dia tahu kalau istrinya cukup random dalam beberapa hal.

“Kenapa? Kamu mau apa ke sana?”

“Aku udah janji sama Vanessa untuk sebuah misi penting, aku nggak mau tau, besok kita harus ke Moskow. Paling tidak ya selama dua hari lah.” Rayden mengusap wajahnya.

“Misi apa?”

“Nanti aku kasih tau kamu.” Rayden tidak bisa menolak, dia mengangguk setuju seakan Moskow hanya berada di seberang desa saja.

Keesokan harinya, mereka sampai di Moskow tepat pukul 5 sore dengan cuaca yang lumayan dingin saat ini. Archer dan Vanessa menyambut mereka di bandara sedangkan Isabella menanti di rumah.

Sepanjang perjalanan, Vanessa dan Maula tak hentinya saling berbagi cerita. Mereka sudah seperti kenal cukup lama padahal baru beberapa waktu saja dan itu pun hanya sebentar.

Setibanya di mansion, Isabella menyambut Maula dengan hangat, dia memeluk dan mencium Maula layaknya anak sendiri sedangkan pada Rayden, dia terlihat sinis dan cuek.

“Kalian bebersih di kamar lalu turun untuk makan ya, Mommy sudah siapkan semua makanan terlezat untuk kalian.” Maula begitu muak dengan mulut manis wanita itu, Rayden tak banyak bicara, dia memilih untuk menuntun istrinya ke dalam kamar bekas dia dulu dan istirahat sejenak di sana.

“Aku capek tau nggak sih, pengen rebahan dulu, nggak pengen makan.” Maula mengeluh ketika melihat kasur dan bantal.

“Ya sudah, tidur saja dulu.” Maula melepas jaketnya dan Rayden menggantung jaket itu.

Mereka rebahan di kasur, Maula mulai menanyakan hal yang mengganjal di hatinya pada Rayden.

“Kamu pernah nggak sih selidiki kasus kecelakaan Mama kamu? Kan kamu bilang beliau meninggal karena kecelakaan.” Rayden diam lalu menatap Maula.

“Pernah dan semua sudah selesai, itu murni kecelakaan. Kenapa memangnya?”

“Kalau seandainya itu sabotase gimana?”

“Kamu ke sini dengan tujuan mencari tahu itu?” Maula menggeleng.

“Itu hanya selingan sih, aku ke sini mau melihat rencana Isabella pada kita. Waktu di mansion kita, Vanessa sempat bilang padaku kalau di ruang kerja Isabella ada beberapa dokumen penting dan alamat yang cukup di luar dugaan. Vanessa juga bilang kalau beberapa kali Isabella itu menyuruh orang untuk memantau kita dan mencelakai kita di waktu yang telah dia tentukan. Aku hanya ingin melihat dokumen yang dimaksud dan apa isinya, itu saja.” Rayden sedikit kaget mendengar hal itu.

“Kamu yakin Vanessa bilang begitu?”

“Iya, sebenarnya dia mau bilang sama kamu tapi nggak enak, kan kamu nggak dekat sama dia. Vanessa ini merasa bahwa rencana yang disusun oleh mertuanya itu sangat mengerikan, makanya dia antisipasi aku.” Rayden menggertakkan gerahamnya, emosinya seketika meluap mendengar hal itu.

“Tidak ada yang boleh menyakiti kamu, Piccola.”

“Tidak ada salahnya kita cari tahu kan? Dan untuk kematian mama kamu, Vanessa juga bilang kalau Isabella itu pernah bilang padanya, bahwa dialah yang menyabotase kematian itu tapi tak ada yang akan mempercayai Vanessa jika dia jujur.”

“Kalau itu benar adanya, aku akan menghancurkan dia dengan tanganku. Tak peduli dengan Archer atau siapa pun lagi.” Maula menggenggam tangan suaminya dengan lembut.

“Semua baru laporan dari Vanessa, kita belum tau kebenarannya kan. Ada baiknya selama di sini kita manfaatkan untuk mencari tahu, siapa tau emang dia rencanain sesuatu buat kita. Lebih baik kita selesaikan sebelum terjadi.” Rayden mengusap kepala Maula dan memeluknya.

“Aku tidak akan lengah lagi sayang, sudah cukup dia membuatmu masuk ICU dua kali. Tidak untuk yang ketiga kalinya. Aku akan coba untuk selidiki juga, setidaknya aku hafal dengan seluk beluk mansion ini.” Maula tersenyum karena Rayden mau membantunya.

“Semoga setelah semua masalah dengan dia, kita bisa aman ya. Aku capek juga ribut sama nenek itu, bikin energiku terbuang sia-sia aja.” Rayden terkekeh.

“Tidurlah, istirahat itu penting karena nanti malam mungkin akan ada sedikit olahraga tambahan.” Rayden menggoda Maula yang kini menunjukkan pipinya yang bersemu merah.

Maula tidur sambil dipeluk oleh Rayden, dia tidak ingin membebani pikiran ketika tidur begini, mencium aroma tubuh Rayden cukup membuat dirinya tenang.

“Aku juga pernah mendengar berita bahwa kematian Mama bukan kecelakaan biasa. Saat melihat jenazahnya terakhir kali, tubuh Mama dipenuhi lebam dan jelas Daddy bukan pria yang suka KDRT. Jika memang ini ada sangkut paut dengan Isabella, aku tidak akan tinggal diam dan jika benar informasi dari Vanessa bahwa dia akan mencelakai istriku lagi. Aku pastikan dia menanggung semua amarah ini.” Rayden mengepalkan tangannya dengan kuat, kilatan emosi jelas terpancar di mata tegasnya.

“Rayden tidak pernah mau memperlihatkan kegelisahan atau pun keresahannya di depan sang istri. Yang dia inginkan hanyalah keceriaan Maula, sudah cukup Maula menderita karena dirinya selama ini.

Rayden mengambil rambut dark brown milik Maula dan menciumnya, aroma cherry itu membuat dirinya tenang juga.

...•••Bersambung•••...

1
Putri vanesa
Semoga Maula kuat dan msih aman sma yg lainnya, Ray knpa gk minta tolong papamu dan om axelee
Putri vanesa
Sukaa banget setelah sekian lamaaaa Mauuulaa ❤️❤️
Vohitari
Next, seriesnya seru thor
Pexixar
Lanjut lagi
Miami Zena
Series yg paling ditunggu, mentalku aman kok thor
Sader Krena
Lanjutan ini selalu kutunggu, cepat rilis thor
Flo Teris
Selalu nungguin series nya, btw mentalku aman banget
Cloe Cute
Segerakan series 3 kak, udah gak sabaar aku tuh
Bariluna Emerla
Aku menunggu series 3 kak
Zayana Qyu Calista
Sedih kan kamu Ray, mana istri lagi hamil lagi kamunya berulah. Sekarang Maula hilang malah kelimbungan, cepat rilis yang ketiga kak, udah gak sabar mau baca
Rika Tantri
Puas banget sama pembalasan Maula tapi kesel banget sma Rayden. Udah tau si barabara itu otaknya gesrek, masih aja diikutin
Zayana Qyu Calista
Ditunggu banget nih series 3, yg paling dinanti ini mah. Cepetan kak ya
Arfi
Cepat di rilis kak, gk sabar aku
Arfi
Puas banget sama Maula ih, salah cari lawan kan lo Bar
Hanna
Kamu tuh ceroboh banget tau dak sih Ray, gak bisa baca apa kalo dia pura2
Hanna
Wajar aja Maula ngamuk dan ninggalin kamu Ray, dia ngeliat pergulatan panas kamu sama barbara.
Hanna
Puas banget aku weehh
Hanna
Dia nyoba ngeracau pikiran Maula ini mah
Ranti Zalin
Puas banget ngeliat dia diginiin, mampos
Ranti Zalin
Bikin masalah nih org njirr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!