Bukan Sekedar Murid Biasa

Di sebuah kamar yang mewah, ada seorang wanita yang tak lagi muda usianya, namun masih tergolong awet muda di usianya saat ini.

Terlihat, seorang kakek–kakek menghampiri wanita tua itu. Dengan senyum yang gemas pada istrinya.

"Sayang! Bangun, sudah pagi! Dari muda sampai tua, masih saja iler–an! Cucu kita datang berkunjung ini. Arkan, sini bangunin Grandma!" kata kakek tua yang tampan, dan berotot itu.

"Eunghh, k–kamu siapa?!" Wanita tua renta yang masih terlihat aura mudanya itu menunjukkan ekspresi yang kaget dan ketakutan. Pasalnya, tadi yang dia ingat, dia sedang tertidur di kursi rumah sakit.

Tapi bangun–bangun malah dipanggil sayang? Oleh kakek–kakek lagi! Seingatnya, dia masih seorang gadis berusia sembilan belas tahun!

"Sayang jangan gitu deh, ya aku suami kamu lah, Tuan Reyhan Danendra." Ucap kakek tampan itu sembari menatap cucunya yang berada di ambang pintu.

"Nona manisku Floriz Ellia, apa kau mendadak amnesia karna kekuatanku semalam? Hm?" Kakek tua yang tampan dan berotot itu menyeringai. Sangat manis dan tampan?!

..." 𝘈𝘱𝘢–𝘢𝘱𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪?! 𝘚𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶.. 𝘚𝘦𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘬𝘶. 𝘛𝘢𝘱𝘪.. 𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘋𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘬𝘦𝘬 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘵𝘢𝘮𝘱𝘢𝘯? 𝘈𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘵𝘪, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘣𝘦𝘳– 𝘳𝘦𝘪𝘯𝘬𝘢𝘳𝘯𝘢𝘴𝘪 𝘬𝘦 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘯𝘦𝘯𝘦𝘬 𝘪𝘯𝘪? "...

"TIDAKKKK AKU TIDAK MAU JADI TUA DULU!!" Mendengar istrinya berteriak padanya untuk pertama kalinya setelah lima puluh sekian tahun pernikahan mereka, membuat kakek itu terkejut.

"S–sayang, ada apa? Apa aku membuat kesalahan?" Kakek itu menatap sang nenek dengan mata berembun. Sembari melembutkan nada bicaranya.

"A–aku.. Sayang kamu!" Kata nenek itu tiba–tiba.

"Aku juga sayang kamu." Seorang gadis muda terbangun dari tidurnya, karna mendengar suara lelaki yang sangat tidak asing baginya.

Karna terkejut, reflek saja gadis muda ini beranjak duduk untuk menyadarkan semua halusinasinya.

𝘿𝙪𝙠 !

"Ya Tuhan! Apakah ini halusinasi lagi?!" Nampaknya gadis ini belum sadar sepenuhnya.

"Floriz Elia! Bangun! Apa yang terjadi? Kamu mimpi buruk?" Ucap seorang pria yang tetap tampan, walau lagi sakit, dan lagi berbaring di ranjang rumah sakit.

Ya, gadis muda itu adalah Ellia. Sepertinya ia sangat mendambakan Reyhan menjadi partnernya sampai akhir hayat. Lah sampai mimpi gitu?!

"K–kak Reyhan.. A–aku ngigo ya?!" Kata Ellia sambil memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.

"Pfffttt, gak kok. Kenapa emangnya?" Reyhan menahan tawanya.

" 𝘈–𝘢𝘬𝘶.. 𝘚𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 ! "

" 𝘈𝘬𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶. "

Mulutnya berkata tidak, tapi pikiran Reyhan terus berputar–putar pada perkataan Ellia tadi. Reyhan rasa, Ellia tidak sadar dia berbicara seperti itu.

"Emang bener ya Kak? Tapi kok ada yang ganjal ya?!"

"Perut kamu tuh bunyi, belum di ganjal!"

"Eh?!"

***

Jam menunjukkan pukul 9 pagi.

Ellia membersihkan diri, lalu bersiap pergi ke kantin rumah sakit untuk mengganjal perutnya yang sudah rewel itu. Ahh! Mimpi indah tadi, apakah itu gambaran masa depannya?

"Kalau iya, aku mau cepet tua aja deh!" Gumam Ellia, tiba–tiba saja, wajahnya terasa memanas.

"Duhh Ellia! Mikir apa sih! Masih sekolah juga, udah mikir cinta! Makan cinta kan gak kenyang."

"Mending nge–bakso aja deh! Janji ya Ellia, bakso aja!" Tekad itu sudah terucap di lisannya.

"Bakso seporsi lengkap ya Bu!"

"Soto ayam seporsi lengkap Pak."

"Batagor 10.000 Mang."

"Rambut nenek?! My favorite street food!"

"Eh, ini bukan dari rambut nenek beneran kan, Nek?"

"Dari rambutnya kakek sih Neng." Asik juga nih nenek.

"What?!" kata Ellia.

"Nih, cobain neng! Pasti doyan!" Nenek itu menyuapkan sedikit rambut nenek untuk Ellia.

"Eghh.. Emm? Bisa saingan nih nek, sama rambut nenek." Kata Ellia bergurau.

"Bolehlah. Beli 10.000 ya nek." Putus Ellia.

"Boleh boleh Neng!"

Sesudah menukar uangnya dengan rambut nenek, Ellia melihat Pentol yang ramai antrian. Pasti enak tuh?! Tapi saat hendak melangkah, ia tersadar tangannya yang sudah terasa berat akibat plastik–plastik yang berisi makanan yang sudah dia beli itu.

"Ck. Masak iya aku jadi gembrot lagi?! Aku harus minta Papa kurangin uang jajanku kalo gitu. Hiss!"

...****************...

...Slow dulu, lagi gak semangat 😭🌹...