Annika, kembali setelah bertahun-tahun di asingkan oleh keluarga nya sendiri karena bisu. Takut menjadi perbincangan publik seorang anak yatim piatu yang mereka angkat malah di perkenalkan sebagai anak mereka.
Sampai saat pesta perayaan keberhasilan si putri palsu, Annika datang dan membuat semua orang bertanya-tanya siapa kah putri yang asli dan yang palsu itu.
Saksikan kelanjutan ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lafratabassum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
...Di dalam mobilnya Elgar termenung, menatap kaca jendela yang terbuka. Angin menerbangkan beberapa helai rambut nya. Membuat penampilan Elgar menjadi terlihat lebih dingin tidak tersentuh....
Sedangkan di tempat lain, seorang pelayan tengah lemah tak berdaya karena kehilangan segalanya. Dia adalah pelayan yang sama yang sudah menemani Annika selama di rumah sakit.
Kabar menghilangnya Annika baru sampai pada telinga Calvin saat menjelang sore hari. Pihak rumah sakit dan pelayan itu sengaja mengulur waktu dengan harapan mereka dapat menemukan keberadaan Annika sekaligus menghindari kemarahan tuan Masashi.
Tapi semuanya malah menjadi sia-sia, tidak ada gunanya kerja keras mereka mencari Annika ke seluruh bangunan rumah sakit. Apalagi dengan permintaan maaf pelayan itu. Malah membuat Calvin kesal dan marah karena kenapa baru di beritahu.
Jika saja sedari awal, mungkin mereka tidak kehilangan jejak seperti ini.
" memang kamu dasar tidak berguna. Hanya menjaga wanita pingsan saja tidak becuss!.. Sudah kemasi semua barang -barang mu.. pindah ke pabrik sana!" begitulah yang Calvin katakan. Pelayan itu kehilangan pekerjaan bagus dan kini pindah ke lokasi pabrik tekstil dimana pekerjaan di sana jauh lebih kasar dan banyak.
" tuan.. Maafkan saya.. saya tau saya salah, saya janji akan mencari keberadaan nona Annika.. Saya.. " pelayan itu memohon. Bekerja di rumah utama Masashi sudah merupakan sebuah keistimewaan bagi mereka. Lalu kini dia akan berpindah ke tempat yang jauh lebih kasar dan kotor. Sungguh kasihan.
" mau cari kemana? sudah jelas ada seseorang yang membawanya. Kau ini bodoh atau bagaimana, hah?!" sentak Calvin menggebu-gebu.
Calvin segera meninggalkan pelayan itu dengan penuh amarah. Tidak peduli meskipun pelayan itu menangis dan memohon- mohon padanya. Bahkan sampai bersimpuh pun Calvin tidak akan peduli.
Dia bukan mencemaskan keberadaan Annika, satu satunya hal yang dia cemaskan, adalah jika sampai Annika meneruskan rencana yang sudah dia gagalkan beberapa waktu lalu.
Calvin khawatir, karena Pengacara Han juga ikut menghilang di tengah hutan dan sampai sekarang belum juga di temukan.
Curiga ada seseorang yang diam-diam membantu mereka. Calvin yakin, pasti komplotan yang Annika buat tidak main -main. Buktinya meski wanita itu dalam keadaan pingsan masih saja berhasil kabur.
Brak..
Pintu kamar dia banting dengan keras. Calvin masuk ke kamar dengan nafas yang menderu.
Di dalam sana Amanda baru menutup panggilan, seseorang yang dia suruh mencari keberadaan Annika, mengatakan jika Annika kemungkinan besar di selamatkan oleh seseorang.
Amanda benar -benar merasa takut sekaligus bingung. Bagaimana bisa hal ini terjadi di depan mata mereka dan dengan waktu sesingkat itu.
Calvin berjalan menuju sofa dimana Amanda tengah duduk " itulah alasannya kenapa aku melarang mereka membawa Annika keluar dari rumah ini, sekarang wanita itu menghilang, bagaimana jika dia melanjutkan kasus itu?!"
Lelaki itu tidak ada capeknya terus mengumbar kemarahan nya. Semua orang dia salahkan dan menjadi pelampiasan kekesalan nya.
Amanda menarik nafas panjang, " duduklah dulu, kita pikirkan ini dengan kepala dingin. percuma kau marah-marah terus, Annika juga tidak akan kembali" telinga rasanya capek mendengar Omelan Calvin yang tiada habisnya.
Calvin duduk dengan kasar, Amanda sigap mengambilkan suaminya minum. " ini minumlah sedikit" Calvin menghabiskan minuman itu dalam sekali tegukan.
" Kamu sudah melihat rekaman CCTV rumah sakit?" Amanda berusaha membuat Calvin berpikir jernih, mengajaknya memulai dari awal terlebih dahulu.
Calvin berangsur merendah, " sudah, aku juga mengirimkannya. Tinggal menunggu analisis nya" ternyata Calvin tidak sepenuhnya lambat. Dia sudah melakukan hal penting yang bisa dia lakukan sekarang.
" baguslah, semoga ada petunjuk dimana keberadaannya Annika" ucap Amanda. Sebagai seorang ibu tentu saja dia cemas bukan main.
Mau bagaimana pemberitaan di luar, dia dengan jelas mengetahui bahwa Annika adalah putri kandung nya. Dan sampai kapanpun dia akan menjadi ibunya.
Tetapi dia dengan pintar menyembunyikan semua kecemasan nya. Karena di rasa Calvin lebih mengkhawatirkan dirinya sendiri. Karena jika sampai Annika benar-benar melanjutkan kasus itu, maka keluarga Masashi akan menghadapi badai yang hebat.
" aku tidak habis pikir, bagaimana bisa Annika menghilang begitu saja. Tidak kah kamu merasa ada yang tidak beres?" Calvin semakin curiga, jika ada pihak yang sedang memantau keluarganya. paling tidak seseorang itu bukan pemain baru, Annika pasti sudah melatih mereka selama ini. Tapi bagaimana bisa? bukankah dia berada dalam pengawasan nya.
" aku akan pergi sebentar" Calvin segera beranjak, dia mencurigai orang-orang yang berada di rumah kedua.
Calvin ingat jika mereka semuanya sudah di pindahkan ke area belakang. Lelaki itu mencurigai mereka termasuk dalam komplotan yang membawa Annika.
Sedangkan di kamar lain, Tania baru saja menutup panggilan dari manager Dania. Sejak berita miring mengenai keluarga Masashi, beberapa outlet Masashi kurang mendapat pendapatan. Manager Dania mengajukan Tania untuk sementara menghandle masalah keuangan ini sampai dengan situasi membaik.
Bukan hanya mengajukan Tania, dia juga sudah meminta persetujuan dari Calvin maupun Amanda. Keduanya dengan senang menerima usulan itu.
Mereka begitu percaya sepenuhnya dengan Tania. Apalagi manager Dania mengatakan jika Tania memiliki kinerja yang bagus selama ini.
semangat kak💪