Delia Anindita seorang gadis modern yang selalu caria, mudah bergaul dan sangat di sukai teman-teman karena baik hati, meskipun anak orang berada Delia tak pernah pandang bulu dalam berteman
Delia yang masih kuliah semester akhir di jodohkan olah orang tua nya dengan anak teman lama ayah nya yang tak lain lulusan pesantren bergelar sarjana ekonomi yaitu Reyhandra Prasetyo
bagaiman kisah Delia ikuti kelanjutan nya ya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
semua ulah papamu
" aku tau aku salah Rey aku tau kamu kecewa sama aku, tapi apa kamu tau kenapa aku dulu mengkhianati kamu? Apa kamu pernah cari tau kenapa aku bisa hamil? " ucap Arumi tersedu
" apa kamu tau semua ini adalah ulah orang tua mu " kata Arumi
Deg... Jantung Rey serasa berhenti berdenyut mendengar perkataan Arumi
" apa maksud kamu? " tanya Rey
masih dengan Isak nya Arumi menceritakan kejadian di masalalu
" aku fikir papa mu mengajak aku dan bapak bertemu untuk membicarakan hubungan kita, tapi ternyata dia meminta ku untuk menjauhi kamu, papa mu memberikan sejumlah uang kepada bapakku agar bapak ku menikahkan ku dengan pria lain dan malam setelah aku menemui papa mu bapak memaksaku pergi kencan dengan pria yang sekarang menjadi suamiku "
" aku terpaksa mengikuti keinginan bapak ku, karena bapak bilang masa depan keluarga ku sudah di beli oleh papa mu, dan dengan sombongnya papa mu menghina keluarga ku "
" serendah itu aku Dimata keluarga mu Rey, terutama orang tua kamu, aku kecewa, aku sedih, aku marah dengan keadaan, miskin bukan keinginanku Rey, tapi kenapa miskin selalu menjadi alasan untuk orang lain memandang ku hina "
" aku fikir orang sebaik kamu terlahir dari keluarga yang baik pula, tapi ternyata ga, mereka ga bisa menghargai ku seperti kamu " kata Arumi panjang lebar
" gak Arumi, kamu pasti bohong, aku ga percaya papa ku melakukan hal seperti itu " kata Rey
" wajar kalau kamu ga percaya, karena pada awalnya aku pun sama, aku ga percaya seorang terhormat seperti papa mu tega melakukan hal seperti itu, orang berpendidikan, seorang pengusaha sukses tega menghina keluarga miskin seperti aku " kata Arumi
" tapi kenyataan nya memang seperti itu, dengan sombong nya papa mu memberikan uang sebesar 200 juta kepada bapak ku, bagi kami itu adalah uang yang sangat besar dan bapak memintaku untuk menikah dengan Revan " ucap nya masih terisak
" bohong, bukannya kamu hamil setelah pergi liburan bersama Revan " kata Rey
" ya... Aku memang hamil setelah liburan bersama Revan dan kamu tau saat liburan itu aku membawa rasa kecewa ku, aku membawa rasa sakit hati ku karena penghinaan papa mu, aku mencintai kamu tapi papa mu membeli cintaku dengan uangnya, memintaku menjauhi kamu dan sakitnya aku ga bisa nolak, uang papa mu terlalu berharga untuk orang tuaku " tangis Arumi tumpah
" aku mencintaimu tulus Rey, tapi si miskin tak punya daya menghadapi si kaya, bapak memintaku meninggal kan kamu, dan saat itu Revan hadir dengan sangat baik dan sopan memintaku menikah dengan nya, bukan hanya itu orang tua Devan juga dengan sangat sopan mamintaku untuk menjadi menantunya langsung kepada bapak ibuku " kata Rumi
" sudah pasti orang tuaku memberikan izin dan memintaku melupakan kamu dan menikah dengan Revan dalam waktu dekat, sehingga saat Revan mengajak aku liburan bapak mengizinkan dan terjadilah semua cerita itu " kata Arumi
Rey hanya diam, ia masih tak percaya orang tua yang begitu ia hormati melakukan hal serendah itu
" aku menikah dengan Revan tapi hatiku masih sama kamu, kamu tau gimana rasanya??? " ucap Arumi
" ragaku di bawah tubuh Revan tapi fikiran dan hatiku membayangkan aku melakukan nya dengan kamu " ucap nya lagi
" sesulit itu aku menghilangkan bayangan mu dari hidupku, bahkan untuk melakukan kewajiban sebagai istri pun aku harus membayangkan wajahmu " kata Arumi
" itu salah Arumi " ujar Rey
" aku tau, tapi ga ada yang bisa aku lakukan selain itu, dan sekarang aku lelah, aku ingin keluar dari kehidupan penuh paksaan seperti ini Rey, aku ingin kembali meraih cintaku, aku ga peduli dengan apapun yang terjadi " kata Arumi
Rey kembali duduk dengan mengusap kasar wajahnya
" kembalilah padaku Rey, aku yakin kamu masih mencintaiku sama hal nya seperti diriku " kata Arumi
" aku tau sejak kita putus ga ada wanita yang bisa menggantikan ku, itu artinya kamu masih mencintaiku kan? " ucap Arumi bertanya dengan yakin
" Rey... Lihat aku, aku masih Arumi yang dulu, Arumi yang selalu merindukan mu, yang selalu kamu telpon setiap malam hingga larut, yang selalu harus setoran hafalan Qur'an setiap malam melalu telepon, begitu indah masa pacaran kita Rey, aku yakin kamu masih mengingatnya dengan baik sama seperti ku " kata Arumi meraih tanya Rey
Rey memejamkan matanya, bayangan kenangan indah bersama Arumi terlintas di benaknya, hari-hari yang begitu bahagia yang dulu mereka lalui terputar otomatis di memori nya satu persatu
Namun dengan tegas ia mencoba mengusir bayangan itu karena kini dia adalah suami Delia
" gak Rumi, semua itu sudah berlalu dan sekarang aku adalah suami Delia, aku mencintai nya " kata Rey tegas melepaskan genggaman tangan Arumi
" kamu bohong Rey, kamu ga mencintai dia kan? " ucap Arumi meyakinkan Rey
" cukup Rumi, aku ga bisa kembali sama kamu, tolong jangan ganggu rumah tanggaku lagi " kata Rey lalu pergi meninggalkan Arumi
" Rey... " panggil nya
Rey menghentikan langkahnya
" aku tetap yakin kalau cinta itu masih ada, dan aku akan berusaha meraihnya lagi, aku ingin bahagian bersama orang yang aku cintai " kata Arumi
Tanpa menjawab apapun Rey kembali melangkah meninggalkan Arumi
Rey memacu mobil nya dengan kecepatan tinggi menuju rumah
tiba di rumah Rey langsung masuk dan berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya
" Del... Delia... " panggil Rey
Rey melihat pintu kaca balkon nya terbuka, ia yakin Delia ada disana
ia berjalan menuju balkon dan benar saja Delia sedang berdiri di tepi balkon memandangi panorama kota yang begitu sibuk dengan aktivitas nya
Rey menghampiri Delia, ia melihat sebotol minuman beralkohol berdiri di samping Delia dengan gelas berisi minuman tersebut di genggaman sang istri
angin bertiup menerpa keduanya
Rey mendekat dan merebut gelas dari tangan Delia
Delia menoleh ke arah sang suami, tanpa mengatakan apapun Delia kembali membuang muka nya menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong
" kenapa selalu begini? menumpahkan rasa marah kepada alkohol " ucap Rey
Delia masih diam
" kamu fikir itu akan memberikan jawaban dari setiap pertanyaan kamu? " tanya Rey
" setidaknya dia tak pernah membohongiku bahwa dirinya yang bisa memabukan " kata Delia
" aku tau kamu kecewa bahkan kamu sulit untuk percaya padaku tapi aku katakan sekali lagi, demi Allah aku ga pernah menyentuh Arumi " kata Rey
" kamu ga takut Allah marah karena kamu selalu membawa Dia dalam kebohongan mu " kata Delia
" aku ga bohong karena itu aku berani bersumpah atas nama nya " kata Rey