NovelToon NovelToon
Pernikahan Gadis Bar-bar

Pernikahan Gadis Bar-bar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: santai

apa jadinya apabila seorang gadis bar-bar dan juga cegil tiba-tiba dijodohkan dengan seorang CEO yang terkenal dingin dan juga anti wanita ?
keseruan apakah yang akan terjadi jika keduanya disatukan ?, biar tidak penasaran yuk ikuti saja kisah mereka 🙂.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. jatuh dari tangga

" kau dimana ?"tanya Gibran begitu Nadhira mengangkat telponnya.

 " aku sedang dijalan "ucap Nadhira sambil melirik kearah Jihan.

 " cepat pulang !"ucap Gibran yang terdengar kesal.

 " mobilku sedang mogok di jalan tol,kamu bisa kesini tidak ?"ucap Nadhira sambil memegang tengkuknya.

 " halo,kamu dengar aku tidak ?"tanya Nadhira lagi yang tidak mendapatkan sahutan dari Gibran.

 " kirim lokasi mu "ucap Gibran sambil memutuskan panggilannya.

 " bagaimana ?"tanya Jihan sambil menatap kearah Nadhira.

 " dia mau datang "ucap Nadhira sambil mengirimkan lokasinya kepada Gibran.

 " yasudah ayok kita tunggu didalam mobil saja, aku takut nih "ucap Jihan sambil menatap kearah sekitar.

 " iya "ucap Nadhira sambil kembali masuk kedalam mobil.

( 1 jam kemudian )

 " suamimu jadi datang tidak sih Nad ? Kok belum sampai juga "tanya Jihan yang merasa ketakutan.

 " sabar kalik, dia perlu waktu untuk sampai kesini "ucap Nadhira

 " ini udah gelap Nad gue takut "ucap Jihan yang tidak bisa duduk dengan tenang.

 " sama gue juga takut "ucap Nadhira sambil menatap kearah sekitar tidak ada satu pun mobil yang lewat.

 " coba kau telpon lagi deh "ucap Jihan sambil menatap kearah Nadhira.

 " iya "ucap Nadhira sambil mengambil ponselnya.

 " itu kayaknya Gibran deh "ucap Nadhira mengurungkan niatnya untuk menelpon saat melihat ada sebuah mobil yang mendekat kearah mereka.

Nadhira dan Jihan langsung turun dari mobil begitu melihat kalau itu beneran Gibran.

 " ayok masuk "ucap Gibran sambil meurunkan kaca jendela mobilnya.

 " terus mobilku bagaimana ?"tanya Nadhira sambil menatap kearah Gibran.

 " orang bengkel akan menderek nya "ucap Gibran yang sudah menghubungi orang bengkel.

 " sebentar "ucap Nadhira sambil mengambil tasnya di dalam mobil lalu masuk kedalam mobil Gibran.

 " ayok jalan "ucap Nadhira sambil memakai sabuk pengamannya.

sepanjang perjalanan pun hening, tidak ada dari mereka yang berbicara lagi.

  " kita antar Jihan dulu "ucap Nadhira sambil menoleh kearah Gibran yang sedang fokus menyetir.

 " enggak usah, berhenti di sini saja "ucap Jihan

 " kenapa ?"tanya Nadhira sambil menoleh kearah Jihan.

 " aku pulangnya naik taksi saja "ucap Jihan yang tidak mau lagi merepotkan Nadhira dan Gibran.

 " sudah kami antar saja "ucap Nadhira lagi

 " enggak papa aku naik taksi saja, lebih baik kalian lanjut pulang saja "ucap Jihan sambil memakai tasnya.

 " benaran tidak apa-apa ?"tanya Nadhira yang merasa tidak enak.

 " iya "ucap Jihan sambil turun dari mobil.

 " makasih ya, maaf aku sudah merepotkan kalian "ucap Jihan sambil menatap kearah Nadhira dan Gibran.

 " kau ini, kayak lagi sama orang lain aja "gerutu Nadhira, mendengar itu Jihan hanya tersenyum.

 " yasudah kami pulang dulu "ucap Nadhira

 " hati-hati "ucap Jihan sambil tersenyum

 " kau juga "ucap Nadhira, Jihan hanya mengangguk sambil menatap kearah mobil Gibran yang berlalu pergi.

Nadhira menyandarkan kepalanya di kursi sambil menatap kearah Gibran yang fokus menyetir dengan wajah datarnya.

 " berhenti di tempat makan dulu ya, aku laper "ucap Nadhira, tapi Gibran samasekali tidak menjawab ia hanya fokus menyetir sambil menatap kearah depan.

Tak lama kemudian Gibran meminggirkan mobilnya disebuah warung makan dekat pinggir jalan.

 " kau tidak turun ?"tanya Nadhira sambil menatap kearah Gibran yang menyandarkan tubuhnya di kursi sambil memejamkan matanya.

 " enggak "ucap Gibran dengan singkat.

 " oh yaudah "ucap Nadhira sambil turun dari mobil dan masuk kedalam warung tersebut.

Nadhira duduk di kursi dan mulai memesan makanannya.

 ( 15 menit kemudian )

selesai makan Nadhira kembali masuk kedalam mobil dan melihat Gibran sudah tertidur. Nadhira pun duduk terdiam sambil menatap kearah Gibran, ia menjadi tidak tega untuk membangunkan Gibran yang sedang tertidur dengan pulas.

 " kasian beruang kutub pasti kelelahan "ucap Nadhira sambil menyandarkan tubuhnya di kursi menunggu Gibran bangun.

Tak lama Gibran terbangun karena mendengar suara dering ponselnya,ia mematikan ponselnya lalu menoleh kearah istrinya yang sedang menatap kearahnya.

 " mau tukeran nyetir nya ?"tanya Nadhira

 " enggak perlu "ucap Gibran sambil memasang kembali sabuk pengamannya lalu melanjutkan perjalanannya menuju rumah.

 " kita langsung balik ke rumah mu ?"tanya Nadhira yang melihat ini bukan jalan menuju rumahnya.

 " hmmm "ucap Gibran sambil fokus menyetir.

Tak lama kemudian, mereka pun sampai di rumah. Mereka turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah.

 " kalian sudah pulang ?"tanya Sandra yang sedang mengambil air minum di atas meja.

 " ya "jawab Nadhira dengan singkat sambil mengikuti Gibran ke kamar.

" aku tidak boleh biarin mereka terus bersama "ucap Sandra dengan kesal sambil kembali ke kamarnya.

Gibran melepaskan jaketnya lalu merebahkan dirinya di atas kasur tanpa cuci muka dulu. Sementara Nadhira mengambil baju gantinya di dalam lemari lalu masuk kedalam kamar mandi.

keluar dari kamar mandi Nadhira ikut naik keatas kasur sambil menatap kearah Gibran yang sudah tertidur.

Nadhira merebahkan dirinya di atas kasur sambil mencoba memejamkan matanya.

...**...

Sandra diam-diam menumpahkan minyak di anak tangga, melihat Nadhira sudah keluar dari kamar ia langsung bersembunyi dibalik dinding sambil menunggu Nadhira menuruni tangga.

Nadhira yang tidak tahu apa-apa pun menuruni anak tangga dengan santai,tinggal beberapa anak tangga lagi tiba-tiba kakinya terpeleset lalu jatuh terguling-guling kebawah.

" rasain, semoga kau mampus "ucap Sandra sambil tersenyum senang.

" aw..!"Nadhira meringis kesakitan sambil memegang dahinya yang berdarah karena terbentur lantai.

melihat Gibran datang Sandra langsung pergi dari sana.

" kau tidak apa-apa ?"tanya Gibran dengan panik sambil menghampiri istrinya.

" bagaimana bisa jatuh dari tangga ?"tanya Gibran lagi.

" kakiku terpeleset "ucap Nadhira dengan pelan.

Gibran yang khawatir ada luka yang serius segera menggendong istrinya untuk dibawa kerumah sakit.

" itu Nadhira kenapa bik ?"tanya pak haris yang melihat Gibran pergi dengan buru-buru sambil menggendong istrinya.

" non Nadhira jatuh dari tangga tuan "ucap bibik sambil meletakkan sarapannya di atas meja.

" kok bisa ?"tanya pak Haris

" saya juga tidak tahu tuan, soalnya saya sedang sibuk di dapur tadi "ucap bibik.

" saya permisi dulu tuan "ucap bibik sambil kembali ke dapur.

" iya "ucap pak Haris sambil mengambil ponselnya lalu menghubungi Gibran.

melihat Gibran tidak mengangkat telponnya pak Haris kembali masuk kedalam kamar untuk mengambil kunci mobilnya.

" mau kemana ?"tanya buk Laras yang baru keluar dari kamar mandi.

" ke rumah sakit "ucap pak Haris sambil menoleh sekilas kearah istrinya.

" emang siapa yang sakit ?"tanya buk Laras

" Nadhira jatuh dari tangga, Gibran sudah membawanya ke rumah sakit "ucap pak Haris sambil beranjak pergi.

" apa !"ucap buk Laras yang terkejut.

" tunggu, aku ikut "ucap buk Laras sambil mengambil tasnya lalu pergi menyusul suaminya.

Sementara di dalam kamar duduk di atas kasur sambil tersenyum senang,ia sengaja menumpahkan minyak ditangga untuk membuat Nadhira celaka.

" ini baru permulaan, lihat saja nanti apa yang akan terjadi kepada kalau kau terus tinggal disini "ucap Sandra sambil tersenyum menyeringai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!