Pernikahan Gadis Bar-bar
Seorang gadis cantik berusia 25 tahun sedang mendorong motornya yang bocor ke bengkel sambil menggerutu kesal,dia adalah Nadhira Abraham.
" akhirnya sampai juga "ucap Nadhira memarkirkan motornya sambil menghela nafas panjang.
" kenapa lagi ?"tanya Dito sambil menghampiri Nadhira yang terlihat kelelahan habis mendorong motornya.
" bannya bocor, tolong diperbaiki "ucap Nadhira sambil duduk di kursi.
" kau ini anak orang kaya, kenapa tidak naik mobil saja sih ?"komen Dito pemilik bengkel sekaligus temanya Nadhira.
" enggak usah banyak komen deh, cepat diperbaiki aku lagi buru-buru nih "ucap Nadhira
" iya sabar "ucap Dito sambil mengerjakannya.
Nadhira menunggu bannya selesai ditempel sambil bermain ponselnya.
" sudah selesai belum ?"tanya Nadhira sambil menoleh kearah Dito.
" sudah "ucap Dito sambil ngelap tangannya dengan handuk.
" nih uangnya, kembaliannya ambil saja "ucap Nadhira sambil memberikannya kepada Dito.
" aku pergi dulu "ucap Nadhira sambil naik keatas motor nya.
" hati-hati "ucap Dito
" iya "ucap Nadhira sambil menancap gas motornya.
( 10 menit kemudian )
Nadhira sampai di sebuah cafe,ia turun dari motornya dan berjalan masuk kedalam cafe tersebut.
" sorry lama,ban motorku bocor soalnya "ucap Nadhira sambil duduk di kursi.
" santai saja, aku juga baru sampai "ucap Jihan sambil menyimpan ponselnya.
" sudah pesan belum ?"tanya Nadhira sambil meletakkan tasnya di atas meja.
" sudah, aku juga sudah memesan makanan untuk mu "ucap Jihan.
" kau emang sahabat terbaik ku "ucap Nadhira sambil tersenyum senang.
" silahkan "ucap pelayan yang mengantarkan pesanan mereka.
" makasih ya "ucap Nadhira sambil mengambil makanannya.
" sama-sama "ucap pelayan tersebut sambil kembali ke belakang.
mereka pun mulai menikmati makanannya sambil berbincang-bincang ringan.
" eh nad, itu bukannya Leon ya ?"ucap Jihan yang tidak sengaja melihat Leon masuk kedalam cafe tersebut bersama seorang gadis.
" mana ?"tanya Nadhira sambil menoleh kearah belakang.
" dia datang sama siapa tuh ?"tanya Jihan lagi
" kurang ajar "ucap Nadhira sambil beranjak bangun dan pergi menghampiri mereka.
" sepertinya bakalan ada pertunjukan nih "ucap Jihan sambil duduk manis di kursinya.
" oh jadi begini kelakuan kamu dibelakang aku ?"tanya Nadhira sambil berdiri di belakang Leon.
" Nadhira "ucap Leon dengan gugup sambil menatap kearah Nadhira.
" aku bisa jelasin,ini tidak seperti yang kau lihat "ucap Leon sambil berdiri dari tempat duduknya.
" sayang, dia siapa ?"tanya cewek yang bersama Leon.
" sayang ?"tanya Nadhira lagi yang membuat Leon berkeringat dingin.
" dasar brengsek, kita putus !"ucap Nadhira sambil menampar pipi Leon dengan keras, lalu berbalik pergi.
" sayang kamu tidak apa-apa ?"tanya cewek tersebut sambil memegang pipi Leon.
" ayo kita pergi "ucap Nadhira sambil mengambil tasnya.
" iya "ucap Jihan sambil meletakkan uang diatas meja lalu berlari menyusul Nadhira yang pergi dengan buru-buru.
" dasar brengsek,berani sekali dia selingkuh dari aku "gerutu Nadhira dengan kesal sambil berjalan kearah motornya.
" nad Kamu tidak apa-apa ?"tanya Jihan sambil menghampiri Nadhira yang sedang duduk di atas motornya.
" kesal saja dia berani selingkuhi aku dengan cewek cabe-cabean begitu "gerutu Nadhira yang merasa tidak terima.
" sudah lah nad, cowok modelan kayak Leon tidak usah dipikirkan "ucap Jihan.
" ngapain juga aku mikirin dia, buang-buang waktu saja "ucap Nadhira yang tidak mau buang-buang air mata menangis cowok brengsek seperti Leon.
" untuk menghilangkan rasa kesal Lo bagaimana kalau kita jalan-jalan saja ?"ajak Jihan.
" ide yang bagus, ayok naik "ucap Nadhira sambil memakai helm.
" siap bos "ucap Jihan sambil duduk di belakang, Nadhira menancap gas motornya dan pergi dari sana.
Mereka pun seru-seruan naik motor sambil mengelilingi pantai. Nadhira berteriak melepaskan kekesalannya, begitu juga dengan Jihan yang ikut berteriak lalu keduanya tertawa bersama.
( sorenya )
Nadhira baru kembali kerumah setelah puas jalan-jalan dengan Jihan.
" assalamualaikum "ucap Nadhira sambil masuk kedalam rumah.
" waalaikumsalam "jawab buk Herlin, Nadhira pun berjalan menghampiri mamanya yang sedang duduk di sofa sambil membaca buku.
" habis dari mana jam segini baru pulang ?"tanya buk Herlin.
" habis jalan-jalan sama Jihan ma "ucap Nadhira sambil menyalami mamanya.
" yasudah sana mandi "ucap buk Herlin
" aku ke kamar dulu ma "ucap Nadhira sambil pergi ke kamarnya yang berada di lantai atas.
Sementara di tempat lain lebih tepatnya di kediaman Ferdinand, sepasang suami istri sedang duduk berbincang-bincang di ruang tamu sambil minum teh.
" diusianya yang sekarang bukankah sudah saatnya Gibran untuk menikah ?"ucap buk Laras yang tak lain ibu tirinya Gibran.
" mau menikah dengan siapa ? Setiap hari dia hanya sibuk bekerja saja "ucap pak Haris sambil menyeruput tehnya.
" kamu tenang saja, biar aku yang mencarikan calon istri untuk Gibran "ucap buk Laras sambil tersenyum.
" tidak perlu repot-repot karena saya sudah memilih calon yang cocok untuk cucu saya "ucap buk Diana yang tiba-tiba datang.
" silahkan duduk ma "ucap pak Haris sambil menatap kearah mantan ibu mertuanya.
" bik tolong buatkan air minum "teriak buk Laras.
" bagaimana kabar mama ?"tanya pak Haris
" tidak perlu basa-basi, saya kesini cuma mau membicarakan tentang perjodohan Gibran "ucap buk Diana yang tidak mau basa-basi.
setelah mamanya Gibran meninggal hubungan keduanya emang tidak baik, ditambah lagi setelah pak Haris menikah lagi dengan janda anak satu.
" mama mau menjodohkan Gibran dengan siapa ?"tanya pak Haris
" yang pasti dia dari keluarga baik-baik dan setara dengan keluarga Agra "ucap buk Diana sambil melirik kearah buk Laras.
" kalo menurut mama itu yang terbaik aku setuju saja "ucap pak Haris
" bagus, karena kau tidak punya hak untuk membantah "ucap buk Diana sambil melirik sekilas kearah pak Haris.
" bagaimana kalau Gibran tidak setuju ?"ucap buk Laras
" itu biar menjadi urusan saya "ucap buk Diana sambil beranjak bangun dari tempat duduknya.
" saya permisi dulu "ucap buk Diana sambil beranjak pergi.
" iya hati-hati "ucap pak Haris sambil tersenyum.
" dasar sombong "ucap buk Laras yang merasa kesal dengan sikap buk Diana yang selalu menghinanya.
" hah "pak Haris hanya menghela nafas panjang sambil kembali duduk di sofa.
...**...
keesokan harinya, disebuah kamar terlihat seorang pria tampan dengan pastur tubuh tegap sedang bersiap-siap untuk berangkat kerja. Dia adalah Gibran Ferdinand, putra tunggal dari Haris dan Evelina.
diusianya yang hampir memasuki kepala tiga Gibran belum juga kepikiran untuk menikah,waktunya habis hanya untuk bekerja dan bekerja.
selesai bersiap Gibran mengambil kunci mobilnya dan berjalan keluar kamar.
" ayo kita sarapan bersama "ajak buk Laras sambil menatap kearah putra tirinya. Tapi Gibran hanya berlalu begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun pun.
" lihatlah sikap putramu itu "ucap buk Laras yang merasa kesal dengan sikap dingin Gibran.
" dia emang tidak pernah menyukai aku, padahal selama ini aku sudah berusaha menjadi ibu yang baik untuknya "gerutu buk Laras
" sudahlah tidak usah diambil hati "ucap pak Haris sambil melanjutkan makannya, mendengar itu buk Laras hanya berdecak kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments