NovelToon NovelToon
Ratu Yang Digulingkan

Ratu Yang Digulingkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Angst / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Peri Bumi

Ratu Primora Anastasia, harus menghadapi kenyataan, bahwa suaminya membawa selir dari perjalanan perangnya.

Seolah kurang untuk menyakitinya, selirnya juga sedang hamil.

Usia pernikahannya yang memasuki 5 tahun saja tidak membuahkan seorang pewaris.

Kejadian demi kejadian akhirnya membuatnya harus diturunkan tahtanya.

Primora yang memiliki harga diri yang tinggi, tidak akan menerima semua ini dengan sia sia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Peri Bumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Hari perjamuan kenegaraan tiba, betapa kagetnya Primora ketika Robert tidak menggunakan baju yang serasi dengannya, tapi baju yang serasi dengan Esme.

Gemuruh di dadanya sepertinya telah memuncak. Seperti ada kotoran yang dilemparkan ke mukanya. Primora bisa melihat bagaimana reaksi audiens yang ada. Untuk mempertahankan ekspresinya, Prim mencubit lengannya sendiri dengan tindakan samar dan tanpa ada yang menyadarinya. Cubitannya sendiri menyebabkan lebam di kulitnya sendiri. Rasa sakit itu seolah menyadarkan dirinya ke dalam realita. Robert, sejak awal sampai sekarang sangat konsisten bertindak breng sek. Tidak menghargai segala pengorbanan nya. Lihat saja sekarang, semua kerja kerasnya dibayarrr dengan ejekan banyak orang. Cemooh itu akan datang kepadanya.

Robert kemudian meninggalkan Esme dan berada di samping Primora. Meski berada disampingnya semua orang bisa tahu, bahwa Sang Raja memakai baju yang serasi dengan Selirnya.

Selain tertawaan, ada juga yang bersimpati dengan Primora.

***

Semalam, Robert mendatangi Esme.

"Yang Mulia, baju yang harusnya aku gunakan pada pesta peresmian diriku sebagai selir sekarang tidak akan bisa digunakan... hiks... hiks..."

Robert dengan santai menenangkannya. "Bagaimana mungkin, kamu bisa menggunakan itu besok para pesta perayaan pendirian negara."

"Sungguh?"

Robert mengangguk.

"Itu artinya, Yang Mulia pasti akan menggunakan baju yang serasi denganku kan?"

"Itu..."

"Yang Mulia Raja, bukankah setiap tahun Ratu sudah menggunakan baju yang serasi terus dengan Yang Mulia kan? Aku kan tidak pernah menggunakan baju yang serasi dengan Yang Mulia... Hiks... hiks..." Tangisannya menggema.

Robert bisa paham itu.

"Nak... Ayahmu ini, kenapa tidak bisa menuruti keinginan Ibu yang sederhana ini."

Esme sangat pandai untuk bernegosiasi. Menggunakan kehamilannya sebagai senjata pamungkas.

"Esme..."

"Yang Mulia, bukankah Ratu akan mengerti. Dia adalah Ibu negara yang bijak, semua orang tahu itu, dia pasti akan paham Yang Mulia."

"Baiklah... Baiklah... Hanya perkara baju saja, jadi sudah ya... Jangan menangis."

"Kamu harus menyampaikan kepada Ratu tapi..."

"Baik Yang Mulia..."

Esme tersenyum penuh dengan kemenangan. Tentu saja Esme tidak akan menyampaikan pesan ini. Toh, kalau mereka bertengkar itu adalah keuntungan untuk dirinya. Ratu akan merasa malu karena Raja akan berpakaian serasi dengan Selirnya. Bukan dengan Istri Utamanya.

Besok, Esme ingin melihat reaksi apa yang akan di berikan di dalam perjamuan pendirian negara. Dimana semua bangsawan diundang dan bahkan delegasi negara-negara luar .

Esme bergelanyut manja dalam dekapan sang Raja.

Sejak dia hamil, raja sangat memperhatikannya. Itu adalah berkah tersendiri baginya.

***

Wajah Primora tidak menoleh sedikit pun kepada Robert.

Robert sadar itu, berapa kekanakan sifat istrinya itu. Bukankah dia harusnya sudah diberi tahu bahwa dia akan memakai baju berwarna biru? Salahnya sendiri tetap mempertahankan baju awal berwarna merah. Dia sendiri yang membuat pilihan itu.

Raja memberikan pidato singkatnya, kemudian membuka acara.

Di bawah podium, Tarrot tengah menyesal sampanye nya dengan sangat khidmat. Kejadian tidak terduga bahkan terjadi. Dia kira, dengan datang sebagai selir adalah kejutan dan gebrakan baru, tapi sang selir bahkan bisa memanipulasi Raja dengan memakai baju yang seragam, bukankah dia lebih berbahaya dari ular? Bisanya bisa melumpuhkan orang dan membuat mati. Setidaknya ular hanya menyerang satu orang. Tapi kalau raja itu bingung, tidak tahu mana yang benar dan yang salah, dia akan menyengsarakan rakyatnya. Dasar pria bo doh. Itulah sebabnya dia suka bergaul dengan banyak wanita, semakin mempelajarinya semakin menarik.

"Apa kamu penyebab insiden ini?" Daniel langsung menuduh Tarrot.

"Hey, bukankah hari ini dirimu terlalu berlebihan?"

Daniel masih menatapnya tajam.

"Aku pun tidak menyangka hal ini bisa terjadi. Dia adalah wanita yang lebih serakah. Kalau Ratu itu tetap harus melawan wanita itu, selama suaminya mendadak tuli, bisu dan buta, bahkan mati otak, dia akan kalah. Meskipun dia RATU!"

Daniel menyadari setiap kata Tarrot. Dia memang bajingann, tapi dia selalu jujur didepan Daniel.

"Kehancuran Kerajaan Monarc ini akan segara terlihat."

"Hati-hati bicaramu!"

Tarrot mendengus kesal. Daniel selalu saja serius. Dia benar-benar tidak asik.

"Tapi harus aku akui kalau wanita -wanita disini memang cantik-cantik dan menggoda."

Daniel hanya bisa geleng-geleng saja mendengarnya.

"Sudah kubilang, suatu hari, kamu akan bermasalah karena terlalu sering mempermainkan wanita."

"CK!"

Kenapa memangnya? Mereka juga menikmati nya ketika bermain bersama dengannya. Bermain dalam tanpa kutip, skidipapap.

"Jangan sampai kamu terkena penyakit kelaminmm."

"Hei..." Tarrot menyodok perut Daniel, tapi Daniel yang sadar segera menghindar. Dia sudah tahu, kalau temannya itu kesal menyangkut masalah penyakit.

"Aku selalu memastikan sehat!"

"Haha.. Karma tidak ada yang tahu!"

"Kamu itu temanku bukan sih? Kenapa berdoa yang jelek-jelek begitu!"

Obrolan mereka kemudian teralihkan ketika sang Ratu memberikan penyampaian pidato singkatnya.

Dia menyampaikan bahwa acara tahun ini, dengan kemenangan yang dibawa oleh sang raja, dia menyumbang banyak kekayaan untuk panti asuhan.

"Anak-anak yang ditinggalkan adalah tanggung jawab negara."

Seperti biasa, meski dikecewakan oleh suaminya, anehnya sang Ratu langsung menjadi bintang perhatian. Dia luwes dan bijaksana. Semua tindakannya mulia.

"Ratu seperti itu, sayangnya mendapatkan suami bo.." belum sempat berbicara penuh, mulut Tarrot sudah disumpal makanan oleh Daniel.

"Halo Tuan Kamalama..."

Barulah Tarrot sadar, padahal dia niatnya mau marah atas tindakan Daniel.

"Salam Pangeran Daniel dan Grand Duke Muda Astarrot."

Daniel menerima salamnya dengan senyuman, pun Tarrot yang kikuk karena seperti tengah ketahuan sedang melakukan sesuatu.

"Tuan Kamalama datang pasti bukan sebagai delegasi semata."

Kamalama tersenyum, banyak orang sudah tahu, kalau dia datang ke sebuah negara, pastilah akan ada kerjasama yang menguntungkan.

"Pangeran sangat cepat tanggap, berbeda dengan rumor yang saya dengar."

Daniel hanya bisa menyesap alkoholnya lagi. Dia sudah tidak kaget. Seperti pepatah, bergaul dengan tukang minyak, pasti kecipratan wanginya. Tapi bergaul dengan lelaki yang suka main-main dengan banyak wanita, tentu saja Daniel Keikut jelek namanya. Tapi itu bagus, setidaknya dia tidak akan dikaitkan dengan rumor berebut tahta dengan kakaknya. Dia tidak tertarik dengan perebutan kekuasaan. Melelahkan, menguras emosi, tenaga, pikiran dan bahkan berujung kematian.

"Saya sendiri sudah sering mendengar itu."

Kamalama tersenyum, dia juga bukan orang yang mudah percaya dengan rumor. Menyesatkan.

"Saya juga berencana mulai ekspansi ke negara Pangeran."

"Benarkah? Sayangnya itu bukan urusanku."

Daniel sudah lama tidak pernah terlibat dengan urusan negara. Dia hanya suka kalau dikirim menjadi diplomat, itu artinya dia bisa jalan-jalan dan belajar banyak hal baru, budaya, bahasa dan masih banyak lainnya.

"Hahaha..." Kamalama tertawa, "Sangat menarik."

Di sisi lain, Duke Falcen, Ayah Primora menyaksikan itu semua. Anaknya meski berdiri disana dan tersenyum bangga dengan apa yang sudah dia lakukan, nyatanya terlihat seorang diri. Robert banyak melakukan curi pandang kepada selirnya.

Kenapa seperti ini? Bukankah dia harusnya bahagia berada disana. Tempat paling mulia. Nomor 1 diantara semuanya. Tapi kenapa dari sorot matanya, dia sedang sendirian. Kesepian.

1
Ana
semangat yae Thor bgus
Andi Ilma Apriani
crazy up thoorr
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
suatu saat
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
betul dan sebentar lg akan dicopot gelarnya karena bercerai 🤫🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
mereka sama
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
betul,lebih baik cari yg lain 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
menanyakannya?
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Lama" disakiti akhirnya melawan juga 💪
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
paling merasa tersakiti ,
setuju 👍
Karmila karmila
hanya setangkai 🌹yg tersisa thorr
semoga ini bs bikin semangat othorr untuk up lg 😍😍😍😍
Andi Ilma Apriani
semangaatt thoorr 💪💪💪
Karmila karmila
secangkir ☕ buat othorr biar gx ngantuk ,biar banyak up nya...
love se kebon thorr
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Trikmu gagal Esme 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
enak aja 🤪
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
cabai 🤣🤣🤣
Karmila karmila
kemana dirimu thorr....
Karmila karmila: Terimakasih....
love love se kebon thorr
🔵🏘⃝AⁿᵘKuli Tinta𝐙⃝🦜Kᵝ⃟ᴸ: udah up kok kak, tinggal nunggu sistem aja
total 2 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Saatnya bangkit Primora 💪
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
adalah makanan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
kamu salah 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
tidak sedikit dulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!