NovelToon NovelToon
Area Malam Kediri

Area Malam Kediri

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Keluarga / Persahabatan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Penyelamat
Popularitas:669
Nilai: 5
Nama Author: Approniar Rizky prasetyo

Tahun ini Ares pindah rumah di Kediri, karena di tempat tinggal lamanya kedua orang tuanya kesulitan untuk mencari nafkah untuk kebutuhan Ares.

Selama ia berada di Kediri banyak hal yang tak akan pernah terlupakan oleh Ares,Bayu,Zaka.
Mereka adalah sahabat dari sejak pertama kali Ares pindah di Kediri.

Saat bulan November,ada kejadian yang menimpa Mereka di desa.
Ayah dan ibu Ares tak bisa melakukan apa-apa karena terikat oleh pekerjaan mereka?

Dulu Kediri terkenal oleh suasananya yang membuat candu.Namun,sekarang saat malam,Kediri tidak seperti apa yang mereka bayangkan.

Kota ku,Kediri titip salam jika aku berpisah dengan mu saat aku akan pergi nanti.
Jangan kau lupakan sesosok orang yang menyelamatkan area mu dari orang-orang yang hilang jalan dan bejad.

Dan sekarang,apakah kita akan memecahkan siapa pelaku dari semua masalah ini Zaka,Bayu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Approniar Rizky prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

  "Res!"

  Suara samar-samar terdengar dari telinga Ares,suara itu memanggilnya dengan nada yang serak namun ia tak tahu siapa pelaku dari suara tersebut.

  "Bangun,Ares.. Bangun!"

  Sejenak ia mengedipkan matanya berkali-kali untuk mencoba bangun dari pingsannya,melihat ke sekitar dan mendapati bahwa dirinya di ikat dalam keadaan berbaring tengkurap.Suara yang memanggilnya masih terdengar,mencoba mencari sumber suara itu dan mendapati sesosok tubuh kekar dan tinggi terikat di tiang besi dengan keadaan duduk.

  "Za.. Zaka kah itu?" tanya Ares dengan lirih.

  Sosok tersebut tak terlalu terlihat jelas dan sepertinya mencoba meraih sesuatu darinya menggunakan kakinya,Ares melihat ke sisi kanannya yang dekat dengan pundak miliknya.Terdapat sebuah Kunci borgol milik yang mengaku zaka tersebut,Ares mencoba berguling menghadap kearah berlawanan dengan kunci tersebut untuk di gapai dan di lemparkan dengan tangannya yang terikat,terdengar mustahil namun Ares mampu.

  Kunci pun di dapat lalu di lemparkan kearah Zaka itu,dengan sekuat tenaga sosok itu meraih dan menyeret-nyeret kunci itu berhenti di samping tiang.Tangannya yang terikat mencoba meraih dan berhasil,setelah melepaskan diri,orang yang tadi tak terlihat jelas kini terlihat rupa wajah yang sangat sangar nan menawan itu.

  Memang betul bahwa sosok tersebut adalah Zaka,ia lalu membantu Ares untuk lepas dari ikatan yang menjerat kedua tangan dan kakinya.

  "Maaf" ucap zaka.

  "Hah,untuk?"

  Sejenak Ares berdiri untuk sekedar membersihkan pakaiannya yang terkena debu dari tanah yang mereka injak.Dan Zaka pun melanjutkan perkataannya yang tiba-tiba meminta maaf tersebut.

  "Selama ini,aku yang membuat kalian kesusahan untuk menyelamatkan Anda,dan karena aku juga,kita berdua sampai seperti ini.Di tempat antah berantah dan sangat terlihat asing di mata kita berdua,tapi Res-"

  "Nggak,nggak usah begitu!" potong Ares.

  Zaka terpaku sejenak dan mencoba menatap Ares dengan raut wajah yang mengernyit penasaran, Zaka menghela nafas panjang dan mencoba untuk bertenang dengan keadaan mereka saat ini.

  Belum sempat di beri sebuah ketenangan sejenak,suara langkah hentakan kaki terdengar seperti akan mendekat ke arah mereka.Ares dengar itu,dan langsung menarik Zaka bersembunyi di balik sebuah rak besi yang terdapat banyak kardus di sana.Dengan mereka bersembunyi Ares memikirkan sebuah rencana agar membuat orang tersebut pingsan di tangan mereka.

  "Zak,cari sesuatu yang keras dan mantap buat di pukul ke orang yang mampir ke sini.Lalu pukul orang tersebut dari belakang dengan cukup keras hingga orang tersebut pingsan dan jangan sampai ia kehilangan nyawanya.Ingat,pingsan bukan nyawa." ucap Ares lalu menoleh ke sekeliling dan mendapati ada sebuah tempat yang lumayan cocok untuk Zaka bersembunyi di balik pintu.

  Ares yang masih sangat fokus pada tempat tersebut terkejut sejenak ketika sebuah genggaman tangan yang erat memegangi pundaknya.

"Adanya ini."

  Sebuah dayung Zaka temukan yang membuat Ares mengacungkan jempol kearahnya.Ares lalu menyuruhnya agar bersembunyi ke arah yang ia tunjuk,sebuah tempat yang cukup longgar di samping kiri pintu.

  Zaka langsung ke sana tanpa bantah,dan setelah ia bersembunyi orang tersebut langsung dapat dan menutup pintu di belakang dengan keras.Namun yang ia dapati adalah tempat itu kosong,hanya ada kardus-kardus yang tertata di rak besi,borgol,dan tali yang sudah tergeletak di tanah.

  Orang yang berperawakan seperti seorang polisi itu dengan membawa sebuah senjata api dan beberapa benda tajam lainnya langsung terlihat kesal,dan langsung menendang tiang yang tadi berada Zaka yang terikat.

  "Bangsat!" umpat orang tersebut dengan cukup keras.

  Tanpa di beri aba-aba,Zaka langsung memberikan pukulan mantap tepat di wajah dan kepala orang tersebut hingga pingsan.Ares khawatir jika Zaka kelewatan hingga membuat orang tersebut melayang melihat surga,dengan buru-buru ia bergegas menghampiri Zaka.

  "Bagaimana zak?"

  "Aman,orang ini hanya pingsan seharian saja.Mungkin nanti malam juga bangun sendiri." ucap Zaka dengan santai seperti tindakannya tersebut adalah hal yang wajar,iya,wajar bagi mereka berdua yang bergegas meraba-raba orang tersebut untuk mencari barang penting yang ia bawa.

  Mereka mendapatkan sebuah tanda pengenal milik orang tersebut yang memang seorang kepolisian.Melihat alamat di mana ia tinggal yaitu Bukaan,Ares tak tahu siapa orang ini sebenarnya.Dan mereka berdua mengambil senjata api dan dayung kayu tadi sebagai alat berjaga-jaga apa bila ada serangan balik.

  Di rasa sudah tak ada lagi di badan orang tersebut,Ares dan Zaka langsung bergegas berlari keluar dari tempat ini,dengan sangat cepat dan seperti seorang atlet lari, mereka berlari sampai di sebuah tangga dan pintu di atas,mereka menaiki dan di bukanya pintu tersebut dan sebuah tempat yang terasa asing namun indah di mata mereka berdua terlihat jelas.

  Angin semilir berhembus lembut melewati mereka berdua,pemandangan hijau dari persawahan dan suasana sore yang sangat indah membuat mereka sejenak lupa dengan tujuan awal mereka.Burung-burung berterbangan,suara gemericik air yang mengalir di sungai deras terdengar syahdu,aroma asap dari orang yang sedang membakar rumput mati terasa benar-benar mereka berada di desa lain,namun ini bersuasana sangat indah.

  Mereka berada di tempat yang tinggi dan sepertinya seperti tempat rahasia,lantas mereka langsung turun untuk mencari tahu di mana keberadaan mereka sekarang.

  Menuruni tempat tadi,mereka sampai di sebuah pertigaan jalan dan yang mereka tangkap dari kejauhan adalah hanya sebuah persawahan luas tanpa seseorang selain mereka.Suasana semakin lumayan gelap dan mereka harus bergegas mencari sebuah tempat pemukiman untuk sekedar minta izin singgah sejenak.

  "Jalan mana ini Zak?" tanyanya dengan nada yang sudah panik.

  "Tenang dulu Wak,kita pakai cara ccc"

  Bingung dengan nada bicara Zaka,ia menaruh kecurigaan dengan Zaka yang tak pernah memanggilnya dengan sebutan "Wak."

  Ares mencoba menepis kecurigaannya itu karena mereka sudah di kejar oleh waktu,ia mempersilahkan Zaka untuk menggunakan cara Ccc.

  "Oke.Cap-cip-cup kem-"

  "Sebentar-sebentar,ini ccc maksudnya itu cap cip cup? Klejingan banget ya.." protes Ares dengan ketus.

  Zaka hanya tersenyum sambil terkekeh kecil,Ares kesal namun tak ada pilihan lain.Ia pun menyuruh Zaka untuk melanjutkan cara ccc nya tersebut.Zaka melanjutkan dan berhenti di jalan sisi kiri.

  Ares masih tidak yakin,namun karena hari sudah mulai gelap akhirnya ia menerima walau masih sangat kurang yakin pada jalan yang mereka tempuh.

Namun,seperti kebetulan saja,jalan mereka lebih cepat dan langsung menemukan sebuah pemukiman yang cukup banyak rumah dan kendaraan yang berlalu-lalang.

Mereka mampir ke salah satu rumah yang tak jauh dari jalan mereka tadi,walau mereka mungkin akan di usir karena bukan dari daerah desa ini.

Kegugupan sempat singgah sejenak di jiwa Ares,saat ia mengetuk salah satu rumah yang cukup layak untuk mereka singgah sementara.

Setelah mengetuk cukup banyak,di ketukan ke enam pemilik rumah pun akhirnya keluar dan melihat mereka berdua meminta izin agar mempersilahkan mereka untuk singgah sejenak,karena mereka adalah musafir yang datang dengan berjalan kaki cukup jauh.

Yang di katakan oleh Ares adalah kebohongan,entah bagaimana mulutnya tiba-tiba lihai mengeluarkan kata seperti itu.Mungkin tanpa ia sadari ia sudah berlatih di rumah Kalanganyar dulu.

Pemilik rumah mempersilahkan mereka masuk dengan senang hati dan tatapan yang lembut.

Setelah membersihkan diri dan menenangkan tubuh sejenak,mereka di suguhkan oleh kudapan yang membuat mereka berdua menggiur kelaparan.Ares ingat bahwa ia belum makan sejak tadi siang mereka di culik.

mereka menerima kudapan dan minuman segelas kopi susu hangat agar mereka tidak kedinginan.Setelah memakan itu mereka pun ingin segera izin pergi untuk melanjutkan perjalanan,namun pemilik rumah tidak memperbolehkan mereka pergi dan menyuruh mereka untuk tinggal sementara di sini.

Ares dan Zaka bertatap-tatapan sejenak dan akhirnya mereka berdua menerimanya.Pemilik rumah mengenalkan diri sebagai ibu Bunga.

...****************...

..."Aku lapar.."...

Seseorang perempuan dengan keadaan lusuh berjalan dengan keadaan lemas dan lemah dengan perut kosong keroncongan,karena belum sempat makan selama beberapa hari.

Ia ingin meminta makan namun semua warga menolak,hingga pada berhenti di salah satu rumah yang cukup layak ia tempati.

Perempuan tersebut mengetuk pintu cukup banyak,dan pada ketukan ke enam sang pemilik rumah akhirnya keluar.Dengan keadaan yang lusuh dan suara yang bergetar kelaparan pada akhirnya ia pun tumbang,pingsan di tangan seorang wanita cukup muda bernama ibu Bunga.

Selama perempuan itu pingsan,ibu Bunga merawatnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Hingga pada suatu ketika saat ia terbangun dan mendapat dua orang laki-laki dengan salah satu bertubuh kekar dan satunya bertubuh tinggi.

Suara yang persis ia ingat di dua tahun lalu.

Saat ia beranjak untuk turun dari ranjang,pusing yang sangat dahsyat menghantam kepalanya yang membuatnya terjatuh sungkur.

Ingin meminta tolong namun suara yang ia miliki serak dan menghilang,percuma saja jika ia berteriak.Dan, pada saat itu juga salah satu dari mereka menyadari keberadaannya di kamar dan berjalan menuju dirinya.

Dengan penuh harapan agar bisa di tolong.Dan harapan itu terwujud,ternyata yang menyematkannya adalah seseorang dari dua tahun lalu di pikirannya.

"Anda? Itu kamu kah?"

"Iya.."

"Ayo pulang,ayah mu Cakyo menunggu kehadiranmu di rumah."

"Tapi,Aku belum ingin pulang,sayang.."

Dan saat itu juga Ares Prasetyo menolongnya untuk berdiri sebelum dirinya kedinginan di lantai yang dingin.

Bersambung...❤️‍🩹

1
Putri Prasetyo
kakak,jangan patah semangat ya!
Putri Prasetyo
kakak! Semangat buatnya..
adek suka baca cerita kakak 😘😘😘❤️❤️❤️
Tuan Proniar: iya adek ku.. 💐👍
total 1 replies
Tuan Proniar
Hai BESTie.
Mungkin Akan "Segera" tamat,Karena Cerita sudah di hampir di ujung puncak pertemuan antara Keluarga dan Anak.
Tuan Proniar
Luar biasa 🫠💐
Tuan Proniar
Ayo guys bantu aku ya 😁💐😙
Tuan Proniar
Noo😭 Anda,
jangan mati dulu.Ares belum sempet balikan sama kamu 🥺🥺
seftiningseh@gmail.com
hmm menurut aku prolog nya sangat menarik oh yaa jangan lupa baca novel.amu judul nya gadis manja milik sang CEO
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!