NovelToon NovelToon
Duda Tapi Perjaka

Duda Tapi Perjaka

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:49M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sensen_se.

Duda tapi masih perjaka? Loh kok bisa? Percaya nggak? Buktiin yukk cap cuss!

---
Hanya othor remahan yang masih amatiran bukan othor profesional. Masih banyak belajar 😌 harap maklum dengan segala kekurangan❣

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Merasa aneh mendapat tatapan dari semua orang, Chaca beringsut mundur. "A ... ada apa?" tanyanya dengan nada pelan.

"Kamu kenal Gandhi, Cha?" tanya Bunda bahkan sampai menghentikan aktivitasnya.

"Eumm ... iya, Bun. Kemarin Chaca bahkan nganter pulang sampe halaman. Tapi disuruh langsung pulang. Enggak diizinin mampir," jelas Chaca dengan polosnya.

Bunda pun membelalak, "Apa?!" pekiknya terkejut.

"Enggak apa, Bun. Lagian kemarin udah jelang malem sih." Chaca tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Oh, takut dicariin ya sama mama dan papanya?" ucap Bunda kembali menuangkan teh pada gelas anak-anaknya.

Lagi-lagi kata orang tua membuat Chaca mematung, makanan lezat pun terasa hambar di mulutnya. Bahkan rasanya teronggok di tenggorokan.

Sebegitu dahsyatnya, seolah kata itu adalah momok paling menyakitkan. Dadanya berdenyut nyeri, tangannya gemetar. Kepalanya menunduk semakin dalam.

Bunda yang melihat perubahan mimik muka Chaca menghampirinya. Disentuhnya kedua bahu Chaca dengan lembut membuat gadis itu menoleh.

"Makan yang banyak, abis itu kita jalan-jalan," bisik Bunda yang mengerti suasana hati Chaca.

Chaca mengangguk dengan seulas senyum. Mereka pun menikmati makan siang dengan begitu bersemangat. Jarang-jarang makan enak dari resto ternama seperti itu.

Usai makan, seperti biasa Santi dan adik-adiknya bahu membahu membereskan meja makan dan membuang semua sampah bekas makanan mereka. Lalu setelahnya istirahat siang.

"Anak-anak, Bunda ke kebun dulu ya. Kalian semua beristirahatlah," pamit Bunda pada anak-anaknya.

"Iya Bunda," sahut mereka serempak.

"Ayo, Nak," ajak Bunda pada Chaca sembari meraih tangan kurus gadis itu.

Ketika pintu belakang rumah dibuka, hawa sejuk mulai menerpa wajah mereka. Chaca memejamkan mata, menghirup dalam-dalam oksigen yang memenuhi paru-parunya. Banyaknya pepohonan dan juga sayuran hijau menyegarkan mata dan udara sekitar.

"Sejuk banget, Bun. Bikin betah nih. Rasanya enggak mau pulang," ucap Chaca membuka matanya perlahan.

Ia terlonjak kaget, hampir saja terjatuh andai lengan Gandhi tidak menopangnya. Pandangan keduanya saling beradu, degub jantung mereka pun mulai tak terkendali.

"Eheem!"

Deheman bunda menyadarkan keduanya. Chaca salah tingkah dibuatnya. Gandhi melepas punggung Chaca ketika merasa sudah aman.

"Om? Bikin jantungan aja! Tiba-tiba muncul kek jelangkung," gerutu Chaca memanyunkan bibirnya.

Gandhi menyunggingkan senyum, membuat Chaca semakin hanyut dalam keindahan di depannya. Tiba-tiba tangannya mengusap puncak kepala Chaca, membuat gadis itu terpaku.

"Lagian kamu sih, sampe segitunya menikmati udara di sini," balas Gandhi.

"Kok kamu udah pulang?" tanya Bunda merasa terasingkan.

Barulah Gandhi tersadar, ia lalu mencium tangan sang Bunda. "Assalamu'alaikum, Bunda. Hari ini 'kan Sabtu, Bun. Lembur setengah hari," jelas Gandhi melepas jabat tangannya.

"Oiya, Bunda lupa. Kalau begitu temani Chaca jalan-jalan ya. Bunda mau istirahat sebentar," ucap sang Bunda.

"Siap, Bunda!" balas Gandhi sangat bersemangat.

Setelah Bunda pamit, Gandhi meraih tangan Chaca dan digenggamnya. Mata Chaca menatap ke arah tangannya. Wajahnya bersemu merah bak tomat yang matang.

Derik ranting yang terinjak kaki keduanya, meramaikan suasana yang sunyi itu. Gandhi mengajaknya duduk di sebuah ayunan kayu, yang diikat di pohon rambutan. Ia membuatnya sendiri untuk adik-adiknya bermain.

"Duduk sini," pinta Gandhi memegang kedua tali ayunan.

Chaca pun menurut. Ia mendaratkan tubuhnya di permukaan kayu itu. Kedua tangannya berpegang erat pada tali yang sama.

Gandhi mengayunkannya perlahan. Chaca meluruskan kedua kakinya. Kepalanya mendongak, dengan mata terpejam. Rambut panjangnya melambai-lambai mengikuti gerakannya. Senyum  terukir indah di bibir mereka. Gandhi turut bahagia melihat Chaca yang seperti melepas beban hidupnya.

"Om, lo kerja di mana?" tanya Chaca masih belum membuka matanya.

"Kenapa?" Pria itu masih setia mengerakkan ayunan itu.

"Tanya aja. Ayolah di mana?" desak Chaca memaksa meminta jawaban.

"Di Abraham Group," jawab Gandhi membuat Chaca membelalak seketika.

Bersambung~

1
kaki novel
the best🥰🥰😘
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Aku gk pernah nangis kalau ada keluarga yang ninggal 😭
Tapi sekalinya baca novel atau nonton drama tentang ditinggal pergi selamanya oleh sesorang, rasanya seperti ngalamin kejadian itu sendiri 😭😭
sakit banget ini hati...
air mata juga ampe ngalir 😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Duuuhh
ampe merinding bacanya tuh
🍃🥀Fatymah🥀🍃
anak pungut ternyata 😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
emmm
bener banget
hati-hati sama orang penyabar dan pendiam 😄
🍃🥀Fatymah🥀🍃
mantaaappp
sekalinya kecewa langsung keluar dari mulut talak tiga...
🍃🥀Fatymah🥀🍃
pasti takut sama istrinya kan...
kan kan kan
dasar buaya!
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah ditolong, gk tau terima kasih...
jeburin aja ke danau 😊
🍃🥀Fatymah🥀🍃
tapi akhirnya dibuang juga kan dirimu...
sombong amat!
🍃🥀Fatymah🥀🍃
hiks 😭
kasihan sama orang lain tapi gk kasihan sama diri sendiri dan chaca...
🍃🥀Fatymah🥀🍃
embuh lah
kesel sama si gandhi 😤😡
🍃🥀Fatymah🥀🍃
baru beberapa hari yang lalu bilang mau lamar anak orang
eh pas disamperin udah jejer sama cewe lain 😭
sakitnya luar biasa
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah gk dipeduliin, ngomong kasar, main tangan pulak 😭
Bapak kandung apa bukan sih?

setidaknya kalau gk bisa beri perhatian ya gk usah main tangan lah 😭😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah lebih dari sekedar peluk loh bun /Sweat/
🍃🥀Fatymah🥀🍃
laaahhh
kemarin kan sabtu katanya...
apa iya hari minggu kerja? 🤭
Priskha
waduh kok gampang banget ya nikahin org yg sdh hamil, secinta2nya sm anak kcl ya jgn berbuat begitu dong mengorbankan masa dpnnya dan wanita yg dicintainya apalagi si ayu ndak ada pembelaan sm skl ketika si Gandhi di pukul sm bpknya 😤😤😤
Priskha
santi...santi...kok kmu sombong banget ya
Priskha
duch kok ada ya org tua yg spt itu smp ngelus dada aq bacanya kasihan banget nasibnya si Caca
Nurlela Nurlela
Kalo usia Gandhi tamat SMA 18 thn + 5 thn masa kerja (4 thn sbg CS & 1 thn sbg manager), usia Gandhi skrg 23 thn Dan beda usia dgn chaca 8 thn lbh (spt yg diceritakan Di episode2 sebelumnya) jadi usia chaca ya sekitar 15 thn, apakah udah bisa memiliki SIM?🤔
Nurlela Nurlela: ya setidaknya lebh logislah
ini sih bukan halu tp authornya kurang teliti soal umur pelakunya😊
total 2 replies
Nurlela Nurlela
wow, terlalu drastis promosinya Dari cleaning service jadi manager? 😯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!