NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Pria Beristri

Jerat Cinta Pria Beristri

Status: tamat
Genre:Beda Usia / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Konflik etika / Showbiz / Tamat
Popularitas:10.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Tak terima lantaran posisi sebagai pemeran utama dalam project terbarunya diganti sesuka hati, Haura nekat membalas dendam dengan menuangkan obat pencahar ke dalam minuman Ervano Lakeswara - sutradara yang merupakan dalang dibaliknya.

Dia berpikir, dengan cara itu dendamnya akan terbalaskan secara instan. Siapa sangka, tindakan konyolnya justru berakhir fatal. Sesuatu yang dia masukkan ke dalam minuman tersebut bukanlah obat pencahar, melainkan obat perang-sang.

Alih-alih merasa puas karena dendamnya terbalaskan, Haura justru berakhir jatuh di atas ranjang bersama Ervano hingga membuatnya terperosok dalam jurang penyesalan. Bukan hanya karena Ervano menyebalkan, tapi statusnya yang merupakan suami orang membuat Haura merasa lebih baik menghilang.

****

"Kamu yang menyalakan api, bukankah tanggung jawabmu untuk memadamkannya, Haura?" - Ervano Lakeswara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 - Perdebatan Pre-Wedding

Belum juga tidur, Haura sudah mengalami mimpi buruk. Entah memang menyusulnya atau hanya kebetulan, malam ini Haura dipertemukan dengan pria gila yang bahkan tidak lagi dia anggap sebagai manusia, Ervano.

Tidak ingin tertangkap basah, Haura berbalik dan bermaksud untuk menghindari dari pria itu. Namun, karena terlalu tergesa, Haura tidak lagi memerhatikan langkah ke depan hingga tak sengaja menabrak seseorang di hadapannya.

Brugh

"Aawwwh!! Stupid!!" pekik wanita muda berambut blonde yang tak sengaja Haura tabrak hingga keduanya sama-sama terjatuh di atas lantai.

Haura yang sama sekali tidak menabraknya mencoba untuk berdamai. Sayangnya, berurusan dengan wanita semacam itu termasuk rumit karena beberapa temannya mulai menghakimi tanpa peduli Haura siapa.

"Sorry ... aku tidak sengaja."

"Ck, dipikir say sorry doang cukup? Jangan mentang-mentang artis jadi seenak hati dong!!"

"Tahu nih, viralin aja, Son, ni cewek emang belagu!! Job kakak gue disikat sama dia!!"

Haura memejamkan mata saking bingungnya menghadapi orang-orang ini. Jika saja keadaannya tidak sedang panik dan ketakutan, mungkin Haura punya tenaga untuk menumpas ketiga wanita centil itu.

Namun, berhubung ada Ervano yang dia khawatirkan mendekat nyali Haura seolah ciut dan tidak memiliki keberanian untuk mengeluarkan suara lantangnya.

"Okay, aku minta maaf ... aku buru-buru dan_"

"Minimal ganti rugi handphone aku, lihat retak begini layarnya."

Ya Tuhan, Haura benar-benar sakit kepala dibuatnya. Sudah berapa kali dia harus mengganti rugi lantaran tidak fokus begini. Beberapa waktu lalu motor, sekarang ponsel keluaran terbaru.

"Berapa rekeningmu, sebut_ duh." Nasib sial sepertinya memang tengah memeluk Haura saat ini.

Baru juga berniat menyelesaikan masalah, ponselnya mendadak kehabisan daya dan mati seketika. Sontak hal itu membuat Haura menjadi pusat perhatian ketiga wanita itu.

"Mampush ... makin runyam kalau begini jadinya," gumam Haura balik menatap mereka tanpa kata.

Hal itu tentu saja memancing salah-satu di antara mereka untuk mendesaknya. "Kenapa bengong? Buru bayar, kita harus cepet!!"

"Tapi ponselku mati, kalian lihat sendiri."

"Halah alesan!! Bilang aj_"

"Ehem!!"

Deg

Jantung Haura berdegup tak karu-karuan disertai dengan mata yang membulat sempurna tatkala suara itu terdengar. Terlebih lagi, ketika langkahnya terdengar mendekat ke arah mereka.

Habis sudah, Haura kini menunduk dalam-dalam dan menyembunyikan wajahnya di balik rambut yang terurai. Berbeda dengan Haura, ketiga wanita yang tadi nyalinya luar biasa seketika terenyuh dan berebut posisi agar berada paling dekat dengan pria itu.

"Ehm Hai!!"

"Berapa kerugiannya?" tanya Ervano tanpa basa-basi sembari mengeluarkan ponselnya.

Tak segera menjawab, ketiganya sontak berbisik dan berdiskusi sebelum kemudian mengambil keputusan. "Oh iya-iya, biar aku yang bilang," bisik yang paling depan usai mendapat persetujuan teman-temannya.

Ervano masih sabar menunggu sembari menatap datar wajah-wajah wanita penggoda itu. "Berapa?"

"Ehm tidak perlu uang bisa kok!!"

"Lalu?"

"Kita teruskan di chat saja gimana? Biar enak diskusinya?" Dengan wajah berbinar, pemilik gigi kelinci buatan itu menunggu jawaban Ervano.

"Ini kartu nama asisten saya, silahkan hubungi saja ketika kamu sudah ingat harga ponsel itu," pungkas Ervano tanpa basa-basi berlalu pergi dengan menarik pergelangan tangan Haura segera.

Meninggalkan tiga wanita yang tengah kebingungan itu tanpa kata. Dengan langkah panjang, tapi tetap pelan-pelan Ervano menarik Haura ke tempat yang lebih sepi.

Seakan terhipnotis, Haura bingung sendiri kenapa tubuhnya mendadak tidak terkendali dan pasrah saja mengikuti langkah Ervano.

Mungkin karena malu, atau juga takut dan ciut yang berubah menjadi satu. Kendati demikian, Haura terus memalingkan muka seakan tak menganggap Ervano ada.

.

.

"Kenapa tidak memberitahu saya?" Tiada angin, tiada hujan seketika Ervano bertanya semacam itu.

Haura yang mendengar sudah tentu bisa menyimpulkan, agaknya kecurigaan terhadap Abimanyu memang benar, mereka sudah menjadi satu tim dan dia menjadi pihak yang dikhianati di sini.

Tanpa menjawab, Haura hanya menghela napas panjang dan tidak ingin menggebu-gebu. Pun benar dia hamil, sudah Haura katakan tidak butuh tanggung jawab dari Ervano.

"Haura ...." Suara Ervano seperti tersendat.

Matanya terus menatap lekat wanita itu dan menunggu jawabannya. Setelah hampir satu bulan berusaha dicari dan dihubungi, baru malam ini dunia seakan berpihak pada Ervano.

Selama ini, Ervano sudah berusaha untuk mencari dan memastikan keadaan Haura. Tapi memang privasi Haura luar biasa terjaga. Memang betul Haura begitu aktif di media sosial, tapi semua cerita yang diunggah seolah mengelabui Ervano hingga semakin sulit menentukan keberadaannya.

Sungguh Ervano bersyukur bisa dipertemukan bersama Haura sekarang. Itu pun berkat Abimanyu yang secara tiba-tiba memberitahukan kabar mengejutkan pada Ervano hingga pria itu menyusul secepatnya.

"Haura ...."

"Ehm," sahutnya terkesan sekali amat malas.

"Sejak kapan?"

"Apanya?"

"Mualnya," jawab Ervano begitu lembut.

Dia begitu berbeda kali ini. Meski tata bahasa dan cara bicaranya masih terkesan formal, tapi Haura bisa merasakan perbedaan Ervano begitu signifikan.

Tentang mualnya itu, Haura tidak akan serta-merta mengakui dirinya hamil di hadapan Ervano, tidak akan.

"Tadi siang, itu juga belum pasti ... mana tahu masuk angin," jawabnya cukup tenang, tepatnya berusaha untuk tenang.

"Sudah periksa?" tanya Ervano lagi yang kemudian Haura tanggapi dengan gelengan pelan.

Dia tidak punya keberanian dan mental untuk melihat kebenarannya, tepatnya belum saja. Lagi pula, ini adalah hari pertama dia merasakan mual yang cukup menyiksa.

Bayangan garis dua di alat tes kehamilan ataupun pernyataan memang hamil dari dokternya langsung masih menjadi momok menakutkan dalam diri Haura, sungguh.

"Kalau begitu kita periksakan saja."

Gleg

Haura meneguk salivanya pahit, lagi dan lagi dia mendadak takut. Andai benar hamil dan Ervano tahu bagaimana? Habislah dia, dunia seakan hancur untuk kali kesekian setelah begitu banyaknya bencana.

"Ehm ... sepertinya."

"Mau ya? Kita pastikan benar atau tidaknya."

"Kalau benar memangnya mau gimana?" tantang Haura seketika muak mendengar pernyataan sok bijak dari Ervano.

Tak peduli walau Haura menyalak-nyalak persis an-jing pemburu, Ervano tetap santai menghadapinya. "Tentu saja saya harus bertanggung jawab atas anak itu."

"Dih, sembarangan!! Sekalipun benar hamil Bapak tidak perlu tanggung jawab ... makasih," ketus Haura secara alami sontak menutupi perutnya.

Ervano hanya melayangkan tatapan tak terbaca ke arah Haura. "Kenapa begitu? Apa hakmu melarang seorang ayah untuk bertanggung jawab kepada anaknya?"

"Saya ibunya kenapa?"

"Saya ayahnya, lupa?"

Keduanya berdebat seolah sama-sama menginginkan anak yang bahkan keberadaannya belum pasti ada atau tidaknya. Bahkan, Haura yang tadi menerima dengan terpaksa mendadak tidak sudi berbagi dan merasa anak itu adalah miliknya.

"Ya terserah, yang jelas dia ada di perut saya ... dia punya saya sepenuhnya."

"Ck, kamu pikir dia bisa ada di sana tumbuh alami begitu saja? Kalau bukan saya buahi paling juga luruh jadi da-rah," balas Ervano bersedekap dada dan berakhir membuat Haura kehilangan kata-kata.

"Ih nyebelin banget sih!! Omongannya sudah kemana-mana ... lagipula ini belum pasti, mana tahu isinya sushi."

"Ya karena itu periksa, pastikan isinya apa, Sayang."

"Dih?"

"Ma-maksud saya, Haura," ralat Ervano dengan wajah pucat pasca tak sengaja memanggil Haura dengan sebutan itu.

Haura mencebikkan bibir sembari mendelik tak suka. Ervano menggigit bibir dan mencoba berpikir keras agar Haura bersedia melakukan tes demi memastikan kebenarannya.

"Begini saja, besok kita periksa ...."

"Fine!! Tapi kalau sampai terbukti tidak hamil, Bapak berhenti mengusik hidup saya."

"Iya, tapi jika sampai hamil mau tidak mau kamu harus bersedia menjadi istri saya ... karena saya tidak rela jika anak saya hidup tanpa ayah sebagaimana yang kamu inginkan, Haura!!" tegas Ervano tak terbantahkan hingga membuat Haura meneguk salivanya susah payah.

.

.

- To Be Continued -

Assalamualaikum, last eps hari ini ... finally tiga bab. Agak khawatir, semoga lulus cepat dan menjelang 20 bab mohon pembaca untuk terus mengikuti dan jangan menumpuk bab, okay!! See you 🫶

1
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙜𝙠𝙜𝙠𝙜𝙠𝙠𝙠... 𝙖𝙠𝙪 𝙠𝙞𝙧𝙖 𝙢𝙖𝙪 𝙣𝙮𝙚𝙗𝙪𝙩 𝙗𝙤𝙩𝙤𝙡 𝙮𝙖𝙠𝙪𝙡𝙩 𝙚𝙝 𝙜𝙖 𝙩𝙖𝙪 𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙤𝙩𝙤𝙡 𝙠𝙚𝙘𝙖𝙥.😆😆😆
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙉𝙖𝙠𝙖 𝙗𝙨 𝙙𝙞 𝙖𝙟𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙧𝙟𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙟𝙜 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙥𝙖𝙥𝙖𝙝𝙣𝙮𝙖... 𝙨𝙚𝙙𝙞𝙠𝙞𝙩 𝙡𝙜 𝙡𝙪𝙡𝙪𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙢𝙖𝙝𝙣𝙮𝙖.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙝𝙖𝙙𝙪𝙪𝙝𝙝 𝙠𝙙 𝙠𝙬𝙗𝙖𝙬𝙖 𝙟𝙚𝙣𝙜𝙚𝙡 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙀𝙫𝙖𝙣, 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙝𝙖𝙡 𝙘𝙪𝙢𝙖 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙣𝙤𝙫𝙚𝙡 𝙩𝙥 𝙥𝙚𝙧𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙃𝙖𝙪𝙧𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙖𝙩𝙧𝙞 𝙥𝙡𝙞𝙨 𝙞𝙗𝙪 𝙮𝙜 𝙙𝙞𝙠𝙚𝙘𝙚𝙬𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙖𝙢𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙟𝙙 𝙞𝙠𝙪𝙩2𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙧𝙖𝙝 𝙟𝙜.𝙬𝙠𝙬𝙠𝙬𝙠𝙠...
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙬𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙨𝙞𝙝 𝙥𝙖𝙥𝙖𝙝 𝙕𝙚𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙧𝙖𝙝 𝙠𝙧𝙣 𝙮𝙜 𝙣𝙖𝙢𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙡𝙖𝙝𝙞𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙖𝙚𝙪𝙝 𝙣𝙮𝙖𝙬𝙖 𝙩𝙥 𝙖𝙞 𝙨𝙪𝙖𝙢𝙞 𝙜𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙞 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙞𝙣𝙜𝙣𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙧𝙣 𝙣𝙜𝙤𝙗𝙚𝙤𝙡 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙖𝙞 𝙙𝙜𝙣 𝙩𝙢𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙚𝙙𝙖 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙡𝙜 𝙨𝙞𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙠𝙤𝙩𝙖/𝙥𝙪𝙡𝙖𝙪 𝙠𝙧𝙣 𝙠𝙚𝙧𝙟𝙖 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙢𝙖𝙖𝙞𝙝 𝙗𝙨 𝙙𝙞 𝙢𝙖𝙠𝙡𝙪𝙢𝙞.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙧𝙖𝙨𝙖𝙞𝙣, 𝙢𝙜 𝙃𝙖𝙪𝙧𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙩𝙪𝙝 𝙨𝙞 𝙀𝙧𝙫𝙖𝙣𝙤 𝙟𝙜𝙣 𝙙𝙞𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙠𝙧𝙣 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙖𝙗𝙖𝙞 𝙨𝙢 𝙩𝙪𝙜𝙖𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙨𝙪𝙖𝙢𝙞 𝙥𝙡𝙪𝙨 𝙖𝙮𝙖𝙝 𝙖𝙞𝙖𝙜𝙖.. 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙠𝙖𝙥𝙤𝙠 𝙨𝙚 𝙚𝙣𝙖𝙠𝙣𝙮𝙖.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙠𝙚𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙡𝙪𝙖𝙣 𝙨𝙞𝙝 𝙑𝙖𝙣𝙤 𝙞𝙖𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙜 𝙠𝙚𝙨𝙖𝙠𝙞𝙩𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙜𝙖 𝙩𝙖𝙪 𝙠𝙧𝙣 𝙤𝙛𝙛 𝙝𝙥 𝙙𝙚𝙢𝙞 𝙜𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙜𝙖𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙬𝙖𝙠𝙩𝙪 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣𝙢𝙪.. 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙧𝙞𝙤𝙧𝙞𝙩𝙖𝙨𝙠𝙣 𝙞𝙖𝙩𝙧𝙞 𝙮𝙜 𝙪𝙙𝙝 𝙢𝙖𝙨𝙖 𝙝𝙥𝙡𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙠𝙩..
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙝𝙖𝙙𝙪𝙪𝙝𝙝 𝙒𝙧𝙫𝙖𝙣𝙞 𝙖𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙪 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙣𝙜𝙚𝙙𝙚𝙠𝙬𝙩𝙞𝙣 𝙝𝙥𝙡 𝙩𝙥 𝙝𝙥 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙤𝙛𝙛 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙪 𝙥𝙧𝙚𝙨𝙞𝙠𝙨𝙞 𝙙𝙧 𝙨𝙤𝙠𝙩𝙚𝙧 𝙨𝙞𝙖𝙜𝙖 𝙝𝙥 𝙖𝙠𝙩𝙞𝙛 𝙩𝙧𝙨 𝙡𝙖𝙝 𝙞𝙣𝙞 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙩𝙚𝙥𝙪𝙠 𝙟𝙞𝙨𝙖𝙠, 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙨𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜2 𝙩𝙥 𝙞𝙖𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙖𝙧𝙪𝙝 𝙣𝙮𝙖𝙬𝙖 𝙨𝙚𝙢𝙞 𝙢𝙬𝙡𝙖𝙝𝙞𝙧𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙝𝙖𝙩𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙞𝙣.🤦‍♀️
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙖𝙬𝙖𝙨 𝙩𝙖𝙧 𝙠𝙚𝙩𝙪𝙡𝙖𝙝 𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞 𝘼𝙗𝙞𝙢, 𝙩𝙖𝙧 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙜 𝙟𝙖𝙢𝙞𝙡 𝙥𝙖𝙖𝙩𝙞 𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙟𝙜 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙡𝙗𝙝 𝙙𝙧 𝙮𝙜 𝙀𝙫𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣.. 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙘𝙢 𝙙𝙞𝙚𝙡𝙪𝙨 𝙣 𝙙𝙞 𝙖𝙟𝙖𝙠 𝙗𝙞𝙘𝙖𝙧𝙖 𝙙𝙤𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙥 𝙙𝙞 𝙪𝙨𝙚𝙡2 𝙟𝙜.🤭🤭
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙬𝙚𝙚𝙚𝙝𝙝𝙝... 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙣𝙪𝙢𝙥𝙪𝙠 𝙖𝙟𝙖 𝙗𝙖𝙗 𝙙𝙧 𝙨𝙚𝙠𝙞𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙣𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙜𝙖 𝙩𝙖𝙪 𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙖𝙨 𝙢𝙖𝙢𝙥𝙞𝙧 𝙣𝙤𝙫𝙚𝙡 𝙤𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙮𝙜 𝙡𝙖𝙞𝙣 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙥𝙙 𝙩𝙖𝙢𝙖𝙩.🙂
aku baru
suka sekali membaca karya mb desy,,,,,terlebih tentang kisah keluarga megantara,,,,,hampir semua aq baca,,,,,tp kisah zavia ko sulit di cari yah????
Daneen Dini
bagus
Ani Kurniati
suka cerita nya
Khafa Reysha_p1 Rufaidah
bagus ceritanya
Ical Habib
bagus dn GK bosen bacanya
Ical Habib
AQ d baca duluan kisah in thorrr..KL yg Abimanyu ap judulny
Niechenie Cwekgemini Clalud'hti
jangan - jangan Sofia lesbian 🤭 maaf ya thor
Nanik Kusno
Aduuuhhhhhh.... kenapa lagi.....haid or keguguran....?
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya.🙏

Hai Kak, Baca juga di novel ku yang berjudul "TABIR SEORANG ISTRI"_on going, atau "PARTING SMILE"_The End, Biar lebih mudah boleh langsung klik profil ku ya, Terimakasih 🙏
total 1 replies
Nanik Kusno
Debat random banget....🤣🤣🤣🤣🤦🤦🤦🤦🤦
Nanik Kusno
Fix..... otaknya berarti Sofia....apa tujuannya???
Nanik Kusno
Semuanya sudah berlalu.... Haura sudah bahagia juga....saling memaafkan itu lebih baik....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!