NovelToon NovelToon
Hidayah Terindah

Hidayah Terindah

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Tamat
Popularitas:760k
Nilai: 5
Nama Author: Musim_Salju

Seorang lelaki bernama Muhammad Zayn Malik berusia 22 tahun yang hampir saja di hajar massa karena sebuah kesalahpahaman dan ditolong oleh seorang Kiai pendiri salah satu pesantren.

Saat itu ia sangat ketakutan karena hampir saja nyawa nya hilang seketika. Lelaki itu dibawa oleh Kiai ke pesantren miliknya. Saat itu pernikahan putri satu-satunya akan di berlangsungkan dengan seorang ustadz. Namun karena suatu kesalahan yang dilakukan oleh ustadz tersebut, ustadz itu tiba-tiba saja membatalkan pernikahannya sehari sebelum hari H. Kiai Hanan beserta keluarga tak dapat berkata lagi. Lelaki yang ditolong Abah Hanan mengajukan diri untuk menikahi putri Kiai tersebut agar keluarga besar kiai Hanan tidak menanggung malu, hal itu ia lakukan demi membalas kebaikan kiai Hanan. Dan ia pun resmi menjadi suami dari Zahra gadis 21 tahun tersebut walaupun tanpa adanya cinta diantara merekra.

Follow Ig Author @winda_srimawati

Baca juga karya pertama Author yang berjudul PENANTIAN KEKASIH HALAL

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musim_Salju, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Zahraku

Saat tiba dikamar, Zahra bingung harus melakukan apa. Apa Zayn akan meminta haknya? Begitu pikir Zahra. Ia sebenarnya belum siap, namun jika Zayn meminta haknya malam ini, ia tidak mungkin menolaknya. Ia takut Allah akan marah kepadanya.

Ehem...

Zayn berdeham. Ia juga bingung harus memulai obrolan dari mana. Ia masih belum sadar juga dengan perasaannya dengan Zahra, yang pasti ia selalu merasa cemburu jika ada lelaki yang memuji Zahra.

"Kamu kalau mau pakai kamar mandi, silahkan duluan, saya setelah kamu saja."

Sangat kaku dan datar sekali. Zahra juga bingung dengan sikap suaminya. Tadi saja mode posesif dihadapan semua ipar dan kedua mertuanya. sekarang bicara saja pakai saya kamu. Sangat formal sekali. Kapan suaminya itu bisa berbicara santai dengan dirinya. begitu pikir Zahra.

"Baik mas, kalau begitu Zahra yang pakai kamar mandi duluan."

Zahra langsung menuju kamar mandi, Zayn melihat punggung Zahra hingga hilang dibalik pintu kamar mandi. Setelah Zahra memasuki kamar mandi, Zayn mengacak rambutnya dan mengusap wajahnya kasar.

"Kenapa sih aku kalau berhadapan dengan dia selalu tidak bisa berkutik. Aku bingung harus mulai semuanya dari mana. Tapi kan dia istri aku sekarang, jadi kalau aku minta hak ku boleh kan? Ah tidak-tidak, itu tidak boleh terjadi, apa yang ada dipikiran Zahra jika aku meminta hak ku sebagai suami. Sedangkan aku saja masih canggung jika berdua dengannya, aku yakin Zahra juga begitu."

Zayn kini berperang dengan pikirannya sendiri, ia mondar-mandir memikirkan apa selanjutnya yang harus ia lakukan. Dan sampai kapan ia akan selalu canggung dengan istrinya. Mana Zahra cantik banget, bagaimana caranya ia bisa menahan dirinya sendiri disaat menatap yang halal baginya itu.

Ceklek

Zahra keluar dari kamar mandi, ia sudah mengganti pakaiannya dengan piyama. Namun Zahra melihat Zayn yang mondar-mandir seperti memikirkan sesuatu, Zahra memberanikan diri menegur Zayn. Mungkin saja suaminya itu lagi memikirkan masalah, begitu pikir Zahra.

"Mas kenapa? apa ada masalah?"

Zahra bertanya dengan lembut, Zayn spontan terkejut karena Zahra sudah ada di depannya. Saking ia galau sendiri, ia sampai tidak menyadari sang istri sudah keluar dari kamar mandi.

"Oh tidak, bukan apa-apa, kalau begitu saya juga mau bersih-bersih dulu."

Zayn langsung gegas masuk kekamar mandi, bisa gila dia kalau lama-lama berdua dengan istrinya itu. Apalagi Zahra terlihat semakin cantik disaat rambut panjang nan hitam itu tergerai lurus. Sampai-sampai Zayn sulit sekali mengalihkan pandangannya dari sang istri. Zahra bingung dengan Zayn yang sepertinya tengah memikirkan sesuatu, namun ia tidak ingin terlalu memikirkannya. Mungkin suaminya perlu waktu untuk berbagi cerita.

Saat Zahra tengah memakai serangkaian skincare rutinnya, Zayn baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang menutupi bagian bawahnya. Terlihatlah roti sobek Zayn yang terlihat seksi itu dimata Zahra saat ia menoleh ke arah suaminya.

"Maaf, saya lupa membawa baju ganti,"

Zayn semakin canggung saat Zahra menundukkan kepalanya saat ia melihat Zayn keluar dari kamar mandi. Padahal yang dipandang Zahra sudah halal baginya, namun ia masih belum terbiasa melihat suaminya tanpa menggunakan pakaian lengkap.

Setelah Zahra selesai memakai rangkaian skincare rutinnya, Zayn juga sudah mengganti pakaiannya dengan piyama. Mereka sama-sama menaiki ranjang dengan canggung. Zahra bingung harus menghadap tidur ke arah mana, sedangkan ia tahu tidak baik tidur memunggungi suaminya, jadilah ia hanya menatap langit-langit, begitupun dengan Zayn.

"Oh iya, besok saya ada jadwal kekampus, kalau kamu juga ada Jadwal, besok pergi bareng saya."

Zayn mencoba memulai pembicaraan dengan Zahra, walupun hanya membahas seputar keberangkatan kuliah, namun itu sudah lumayan, karena ia ingin membiasakan diri untuk berbicara dengan istrinya.

"Baik mas, Zahra juga ada kelas pagi besok sampai siang."

Zahra juga sama canggung nya dengan Zayn. Mungkin begini kali ya jika menikah tanpa adanya cinta, apalagi dadakan. Bagaimana besok di kampus? Apakah mereka akan tetap seperti ini? Atau tidak saling mengenal. Entahlah, hanya Zayn dan Zahra yang tahu mereka ingin menjalankan pernikahan yang bagaimana.

"Ya sudah, sekarang kamu tidur, saya juga mau tidur."

Zayn tidak tahu lagi membahas obrolan apa, jadilah ia akhiri obrolannya dengan Zahra malam itu.

"Mas,"

"Kenapa? Apa ada yang mau kamu katakan?"

Zayn yang tadi ingin menutup mata urung karena Zahra menyebut namanya. Ia juga penasaran apa yang akan disampaikan oleh Zahra. Namun ia juga tidak berani menatap sang istri, takut-takut tergoda jika menatap yang sudah halal baginya itu, sedangkan mereka masih saja canggung hingga saat ini.

"Zahra belum sempat mengatakan ini kepada mas, terimakasih sudah mau menikahi Zahra dan menyelamatkan Zahra serta keluarga dari gunjingan orang-orang jika pernikahan Zahra batal, walaupun pasti akan tetap ada yang ghibah karena suami Zahra bukan ustadz Azlan. Namun Zahra bersyukur yang menikahi Zahra adalah mas, bukan ustadz Azlan."

Entah kenapa sepertinya Zahra sudah tahu alasan ustadz Azlan memutuskan pernikahan mereka. Jelas disaat Zahra mengatakan ia bersyukur jika yang menikahinya melainkan Zayn, bukanlah Azlan. Namun sepertinya ia belum siap menceritakan kepada keluarganya.

"Kenapa begitu? Bukankah kak Ashraf bilang kamu sudah lama mengagumi ustadz Azlan, namun kenapa kamu malah bersyukur saya yang menikahi kamu dan bukan ustadz Azlan. Bukan kah seharusnya kamu marah atau kecewa?"

Zayn tak habis pikir dengan perkataan Zahra. Namun ia tidak ingin terlalu berpikiran berlebihan tentang wanita yang sudah menjadi istrinya itu.

"Emm.. Maksud Zahra, berarti ustadz Azlan bukan jodoh yang terbaik untuk Zahra. Allah tahu siapa jodoh yang terbaik untuk Zahra."

"Apa itu berarti saya jodoh yang terbaik untuk kamu?"

Lagi-lagi Zahra bingung menjawab pertanyaan suaminya. Ia merutuki dirinya sendiri, ternyata perkataannya menjadi senjata makan tuan. Niat ingin mengalihkan pembicaraan, malah ia yang terpojokkan. Sungguh Zahra sepertinya ingin menghilang dari permukaan bumi.

"Lupakan mas, kalau begitu Zahra tidur duluan. Takut besok bangun terlambat, mas juga segera tidur. Assalamu'alaikum,"

Zahra memunggungi suaminya. Ia teramat malu setelah mengucapkan perkataan yang ia ucapkan barusan kepada suaminya. Pipinya kini juga merah seperti tomat, karena saking malunya. Ternyata Zayn tersenyum melihat tingkah Zahra yang malu-malu seperti itu.

"Wa'alaikumsalam, selamat tidur Zahraku."

Blush

Kini jantung Zahra kian berdebar, namun ia sama sekali tidak berani menatap suaminya ataupun bergerak sedikitpun. Ia pura-pura tidak mendengar perkataan suaminya yang mengatakan Zahraku. Bagi Zahra itu panggilan yang begitu romantis. Sedangkan Zayn setelah mengucapkan kata tersebut, ia juga segera menutup matanya. Tak lama pasutri baru itu menuju alam mimpi bersamaan. Sungguh mereka sangat lucu, hihi.

...----------------...

...To Be Continued ...

1
Lita Pujiastuti
kulkas 12 pintu. blm nyadar klo sdh.fall in love with Zahra....😁
Rahmaniar
suka cerita bernuansa islami begini,,,penuh makna dan pelajaran yg bisa di ambil...sukses Thor,cerita nya bagus💪💪💪
Lita Pujiastuti
Zayn masih belum mantab dengan hatinya, jd gpp lah ..masih penyesuaian diri ..
Lita Pujiastuti
lanjut baca deh ..
Lita Pujiastuti
ponakan pasti itu...
Lita Pujiastuti
Thor ..jangan bikin readers ikutan cemas tooo.....piye ki ...
Lita Pujiastuti
Awas klo Zayn tdk tegas dg Amira...
Lita Pujiastuti: maksud saya Arumi...
total 1 replies
Lita Pujiastuti
novel ini menjadi inspirasi bagiku, agar lebih banyak bersyukur, tawakal dan ikhkas dalam menerima kehendak dan takdir yg telah digariskan Allah kepada kita..
Lita Pujiastuti
Aq jg pernah berpikir seperti Zayn, mengapa aq tdk seberuntung tmn²ku. dan aq yg selalu tahajud tiap mlm. akhiry berhenti krn kecewa dg nasib hidupku.
Namun, akhirnya aq sadar...dg banyak membaca novel2 religius, semakin memperluas wawasanku. Bahwa semua yg telah digariskan dlm hidup kita, yakinlah bahwa Allah memberikan yg terbaik kpd kita...keyakinan itu hrs terua dihayati dr hati, byk² berdoa dan istighfar...
Lita Pujiastuti
dari cerita inspiratif, saya belajar ikhlas dg takdir ku. Selama ini aq merasa kurang beruntung, namun dari kisah yang kubaca ini. Aq yakin, dibalik semua yg aq terima pasti tersembunyi kebaikan yg mgkn sampai detik ini blm aq sadari...hanya butuh merenung dan byk² mendekat pada-Nya...aamiin
Lita Pujiastuti
ada apa ini....aib apa yg dimaksud oleh ust Ashraf. apa yg terjadi?
Lita Pujiastuti
ikutan was²...
Lita Pujiastuti
belum bisa komen lebih, mau baca lebih lanjut dulu
Lita Pujiastuti
assalamualaikum thor, salam kenal..
Ning Roso
Kya seru juga
Ning Roso
hadir
Sity Lestari
Luar biasa
Nunung Nurhayati
Alhamdulillah bagus Thor ceritanya jadi puas dech bacanya walau ada ujiannya tapi Alhamdulillah seru terimakasih Thor saya suka sekali dengan cerita kehidupan seperti ini tidak terlalu banyak konfliknya lanjut Thor semangat terus
Ning Roso
terima kasih cerita bagus kynya ga mau berhenti bacanya
Nunung Nurhayati
bodoh lah jayn kalau suatu hari Arumi kembali dia lebih memilih Arumi daripada Zahra laki laki terbodoh kalau memilihnya Arumi cuma mau hartanya saja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!