NovelToon NovelToon
My Possessive Billionaire

My Possessive Billionaire

Status: tamat
Genre:Pernikahan Kilat / Pengganti / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:6.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Menjadi pengantin tanpa mempelai, Syakil Agha Mahendra menelan pil pahit di hari pernikahannya. Sakit, malu dan bingung menjadi satu kala calon istrinya menghilang tanpa kata beberapa saat sebelum akad.

Sejak hari itu, Syakil memandang dunia begitu berbeda. Tidak ada kehangatan dalam dirinya, yang ada hanya kerja, kerja dan kerja. Sibuk meniti karir dan mengepakkan sayap di dunia bisnis hingga dirinya berhasil menjadi miliarder ternama di usia muda.

Tanpa terduga, takdir justru mempertemukannya dengan seorang gadis yang begitu mirip dengan kekasihnya. Pertemuan yang merupakan awal muculnya obsesi Syakil untuk mendapatkan kembali wanita itu.

"Lepaskan!! Aku bukan wanita yang kamu maksud!!" - Amara Nairy

"Sampai mati kau adalah milikku, jangan coba-coba pergi jika ingin hidupmu baik-baik saja." - Syakil Agha Mahendra.

-----
Follow ig : desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 - Ketakutan Amara.

"Kenapa makin pegel, perasaan dari kemarin aku nggak ngapa-ngapain."

Hanya menjadi pengantin, paling itu yang menjadi alasan dia sakit pinggang. Akan tetapi, sakitnya berkepanjangan dan ini semakin terasa. Tunggu, kenapa rasanya sedikit familiar, pikir Amara kemudian menghentikan langkahnya.

Sore ini di kamar hanya dia sendirian, Syakil meninggalkannya di saat tengah tidur siang. Karena ingin menghindari proses mandi bersama lagi, wanita itu cepat-cepat membersihkan diri sebelum suaminya masuk.

Brak

Sengaja mengurung diri di kamar mandi, Amara hendak memastikan sesuatu lebih dulu. Ngilu dan pegal yang dia rasa semakin menggila setelah bangun tidur.

"HAH?!!! KOK BISAAAAAAA!!!"

Terkejut, panik bahkan saat ini dia tengah kalang kabut kala matanya menemukan bercak merah yang kerap dia jumpai setiap bulannya.

"Tunggu, ini flek seperti kata orang-orang atau kenapa?"

Amara bahkan mempercayai jika dirinya hamil, jelas saja setelah melihat hal itu dia khawatir sembari ketar-ketir. Keguguran? Apa mungkin harus mengadu pada Syakil, pikir Amara.

Dia tidak punya pengalaman tentang hal ini, apalagi orang-orang yang Amara kenal tidak ada yang pernah keguguran. Mana dia tahu rasanya bagaimana, yang jelas saat ini perutnya melilit, pinggang sakit dan ngilu yang tak bisa dia ungkap bahkan bibirnya terlihat pucat.

"Calm down, Amara ... tapi kan aku sudah telat datang bulan, kalau benar-benar keguguran gimana?"

Kehamilan abu-abu yang awalnya tidak dia inginkan, namun saat ini Amara justru ketar-ketir dan dadanya berkecamuk kala menyadari kemungkinan keguguran itu bisa saja terjadi.

"Harus bilang, Syakil harus tau!!"

Amara adalah wanita panikan yang apa-apa tidak bisa lagi berpikir. Matanya sudah berkaca-kaca, akan tidak lucu beberapa hari menikah lalu keguguran.

Niat mandinya hilang begitu saja, Amara segera mengenakan pakaiannya kembali dan berlari mencari keberadaan Syakil. Beruntung saja dewi fortuna tengah menghampirinya, Amara bertemu Syakil kala dia belum begitu jauh mencari.

"Syakil ... kita perlu bicara."

"Hm? Sudah bangun? Cepat sekali," tutur Syakil yang memang hendak masuk ke kamarnya, pria itu menarik sudut bibir melihat pakain istrinya yang kini terbalik.

"Cepat masuk, ini penting."

Pasrah kala ditarik sang istri, meski jujur saja dia sangat bahagia jika Amara begini natural tanpa dibuat-buat. Syakil mengikuti kemana maunya Amara, dan kini pria itu menatap Amara penuh tanya kala menyadari mata istrinya tampak berkaca-kaca.

"Kamu menangis? What wrong, Honey?"

"Aku ...."

"Hm, kenapa? Apa aku buat salah?" tanya Syakil begitu lembut, kelemahan Syakil adalah air mata wanita.

"Aku berdarah, perutku melilit dan pinggangku juga sakit ... aku kenapa? Jika memang aku hamil, lalu aku kenapa?"

JEDUAR

Bak petir di siang bolong, Syakil dibuat terpaku seakan kehilangan separuh nyawanya saat mendengar ucapan Amara. Tangisnya Amara bisa jadi tangisnya Syakil juga, jelas saja yang menjadi alasan tangisan mereka akan berbeda.

"Da-rah? Banyak, Sayang?" tanya Syakil kemudian, dia juga sama cemasnya.

"Cuma Sedikit, mungkin selebar telapak tangan ... tembus juga di celanaku sedikit, tapi nggak sampai di sprei."

Bagi Amara yang memang ragu dengan kondisinya antara hamil atau tidak jelas saja bingung. Akan tetapi, bagi Syakil yang mengetahui istrinya sama sekali tidak dia sentuh malam itu jelas saja bisa menjawab apa yang kini tengah Amara alami.

"Kamu pucat, sakit ya?"

Amara mengangguk, sakit kali ini memang lebih luar biasa. Dia sudah berpegang di lengan Syakil, namun sakitnya kian menjadi saja.

"Kita ke rumah sakit saja ... kalau kandunganku kenapa-kenapa bagaimana? Bukahkah kamu menginginkan dia?"

Oh ****, Amara ... pertanyaanmu benar-benar menyiksa.

Ke dokter, yang akan terjebak dalam situasi ini adalah dirinya. Syakil tengah berpikir bagaimana cara dia menjawab pertanyaan sang istri nantinya. Mungkin di detik ini dan saat ini Amara akan menduga jika dirinya keguguran, namun jika besok pagi jelas saja dia akan menyadari bahwa yang dia alami adalah hal wajar bagi seorang wanita.

"Syakil, kamu kenapa cuma diam?"

"Tenang, Sayang ... kata Mama bercak itu sama halnya seperti flek dan itu biasa dialami ibu hamil."

Dia ngarang? Tentu saja. Mana dia paham hal semacam itu. Sementara Amara juga tidak pernah mencari tahu hal semacam ini sebelumnya, juga percaya-percaya saja karena karena hal itu pernah dia dengar dari salah satu temannya.

"Tapi perutku sakit, sumpah."

Syakil menarik istrinya dalam pelukan, peluhnya membasah dan sepertinya memang sakit sekali. Dia datang bulan tapi sudah seperti hendak melahirkan, wajar saja Amara berpikir ini adalah tanda-tanda keguguran.

"Tenang, tarik napas ... buang, jangan ditekan perutnya. Semua akan baik-baik saja, Amara."

"Sakit, Mama," lirih Amara meneteskan air matanya, sakitnya kelewatan dan semakin sakit ketika dia bangun dari tidurnya.

"Ada aku di sini, kenapa masih panggil Mama? Sebut namaku, Amara ... mengeluhlah padaku, Sayang," bisiknya kemudian mengecup kening Amara, meski dirinya tengah ketir karena ketakuran yang sejak kemarin menghantui kini benar-benar datang tak dijemput.

Tbc

1
Naja Naja nurdin
syakil maunya siang pertama ya
Naja Naja nurdin
syakil bibir mana nih yang ketemu
Arry Desember
aku pkir ganeta anaknya cakra darmawangsa huffff
Siti Nurhasanah
kok bisa Amara tidur kepalanya di pangkuan Syakil? gimana Syakil kendaliin persneling mobilnya?
Ela Anjani
egois sich menurutku si syakil.
dia selalu bertindak diluar nalar tanpa sadar kalau perbuatannya menyakiti pasangannya
Ela Anjani
sebenernya kasian sich sama Amara. dinikahi karena kenangan masa lalu syakil.
semoga tidak menjadi bencana dimasa depan saat Amara tahu alasan syakil menikahinya
Khairul Azam
lucu sekali si syakil ini memastikan perasaan katanya? hanya orang gila yg begitu
ShiShaFeA
gak ada hukumnya malam pertama itu harus malam ya, kan udh jelas datang bulan ya wajar aja sehabis itu kan
ShiShaFeA
saya mau nanya gimana bisa sambil nyetir, istri tidur di pangkuan, bukannya mobi2 skrg, di antara kursi pengemudi dan kursi penumpang di sebelahnya ada semacam jarak utk konsol tengah gitu ya? mobilnya apa sih?
Mari Anah
aku udh baca thor,,seru jg cerita y
Rahmi Mamimima
akhirnya mikhail bnr2 punya bayi prempuan kembar , g sia² dy program hamil anak kembar prempuan
Rahmi Mamimima
zidny dan laura ini kyknya mmg spesialis ibu2 mlahirkan 😂
sllu ada d manapun ada ibu2 mau mlahirkn
Rahmi Mamimima
🤣🤣 kok jadi ktularan zia , pas hamil kpgn paus bakar
Rahmi Mamimima
🤣🤣 stidaknya km jd kakak yg brguna untk adekmu
Rahmi Mamimima
🤣🤣 astagaaa
lagi tegang2nya jadi ngakak 🤣🤣
Rahmi Mamimima
tiwas terharu🤣🤣🤣
Rahmi Mamimima
🤣🤣🤣 hiperbola
Rahmi Mamimima
🤣🤣🤣 diet khail🤣
km d roasting istrimu
Rahmi Mamimima
🤣🤣🤣
Rahmi Mamimima
mikhail yaa
bner² .. tukang rusuhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!