Annisa menerima perjodohan kedua orang tuanya setelah mengetahui jika calon suaminya adalah cinta pertamanya.
Anissa yang awalnya bahagia berubah sedih ketika mengetahui bahwa suaminya sama sekali tidak mencintainya pada malam pertama mereka.
"Aku menikahimu hanya karena terpaksa. Aku telah memiliki seorang kekasih. Kami telah menjalin hubungan lebih dari 6 tahun. Jadi aku ingatkan, jangan berharap aku akan memberikan hak kamu sebagai istri."
Annisa memegang dadanya yang terasa sesak mendengar ucapan Farhan yang menusuk hatinya. Annisa mengira dia akan bahagia karena menikah dengan cinta pertamanya, tapi semua itu berubah setelah pernyataan yang membuat Anissa sadar. Bahwa dirinya tidaklah dicintai.
"Aku akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan diriku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Delapan Belas. NTC.
Hari minggu ini, Annisa menyempatkan dirinya membuat sarapan. Sejak mertuanya kembali ke kampung, Annisa tidak pernah lagi memasak buat Farhan.
Saat sedang asyik memasak, Annisa merasakan pinggangnya dipeluk seseorang. Tentu saja Annisa kaget, tidak pernah ada seorangpun yang pernah memeluknya kecuali kedua orang tua.
"Maafkan aku, Nissa," bisik Farhan. Ternyata Farhan yang memeluk Annisa.
Annisa membalikkan tubuhnya menghadap Farhan. Dia memandangi Farhan dengan wajah heran.Tangan Farhan masih melingkar di pinggang Annisa.
Farhan memeluk pinggang Annisa erat,membuat tubuh mereka makin rapat. Farhan mencium pucuk kepala istrinya.
"Atas nama Sherlin, aku juga meminta maaf. Aku tau kejadian kemarin di pesta semua salahnya Sherlin. Maaf jika aku tidak membelamu. Semua aku lakukan agar Sherlin tidak makin mencari masalah. Jika saat itu aku membelamu, bisa aku pastikan Sherlin akan mencari masalah lain. Aku hanya ingin menjagamu, tapi orang pasti memandang salah caraku itu."
Annisa hanya diam, tidak tahu harus berkata apa. Semua yang terjadi pagi ini, membuat Annisa heran dan tidak pernah diduga sebelumnya. Annisa melepaskan pelukan Farhan dan tersenyum dengan suaminya itu.
Annisa mematikan kompor dan duduk dekat meja makan diikuti oleh Farhan.
"Apa yang membuat kak Farhan berubah begini? Kenapa minta maaf atas nama Sherlin? Apa Kak Farhan takut, aku akan melakukan sesuatu yang merugikan bagi Sherlin?" tanya Annisa bertubi.
"Kenapa kamu berpikir aku meminta maaf karena takut Sherlin kamu ganggu. Aku tulus minta maaf dari hatiku. Aku sadar selalu menyakiti kamu. Maafkan aku, Nissa. Mulai hari ini aku janji akan merubah sikapku."
"Jangan ucapkan janji yang tak bisa kamu tepati. Jangan katakan maaf jika tak tulus dari hati karena akhirnya seseorang akan kamu lukai. Aku tidak memintamu untuk menghargaiku seperti aku menghargaimu, tapi aku hanya memintamu untuk menjaga perasaanku."
"Nissa percayalah, kali ini permintaan maaf yang aku ucapkan, tulus dari hatiku yang terdalam. Aku ingin kita memulai dari awal. Aku janji akan mulai menjauhi Sherlin."
"Kau mampu berlari dengan menebar senyum, sedangkan aku terpaku tak sanggup memelukmu, karena bagimu keadaanku ini adalah ketiadaan yang tak pernah ada. Bukan begitu Kak Farhan?"
"Aku nggak pernah bermaksud begitu. Kamu hadir di saat nggak tepat. Aku mengakui jika kamu wanita paling baik dan sabar yang pernah aku kenal. Bukan hal yang mudah melupakan hubungan yang telah terjalin hingga enam tahun. Aku harap kamu bisa mengerti atas apa yang pernah aku lakukan."
"Jika Kak Farhan belum bisa melupakan Sherlin, kenapa menerima pernikahan ini? Apa Kak Farhan sadar, jika aku menjadi tumbal keegoisan Kak Farhan? Aku korbannya. Aku nggak tau apa-apa mengenai hubungan kalian."
"Maaf kamu harus melihat sisi tergelapku. Aku masih berharap kamu akan menerima kekuranganku dan memaafkanku. Aku berperilaku seperti orang bodoh, dan aku pantas mendapatkan kemarahanmu. Maafkan kebodohanku, dan beri tahu aku bagaimana aku bisa menebusnya."
"Cobalah kak Farhan renungkan sendiri apa yang harus dilakukan untuk menebus semuanya. Kak Farhan bukan anak kecil lagi, pasti lebih mengerti apa yang terbaik."
"Mohon terima permohonan maafku. Aku berjanji akan menebus semua momen yang telah aku hancurkan sebelumnya. Aku tahu kata maaf ini tidak akan mampu menembus kesalahanku kemarin. Namun, aku tak akan putus asa untuk meminta maaf kepadamu sampai kau memaafkanku."
Farhan mengucapkan dengan wajah tertunduk. Tampak sekali penyesalan di hati Farhan.
...****************...
Bersambung
akhirnya happy ending buat Farhan dan Annisa..
seperti kata Atha, Farhan sebenernya lelaki yg baik..
tapi karena sudah dibutakan oleh cintanya ke Sherlin, jadinya sedikit bodoh..
untung aja cepet nyadar, klo nggak pasti Annisa bakalan direbut ma Atha..
Annisa jg sabar banget yak..
congrats dah buat kalian berdua, semoga terus bersama sehidup sesurga..
mama, ceritanya keren deh..
walopun babnya cuma sedikit, hehe..
oke lanjut yg lain ya mam, jangan bosen sama komenku..
semoga sehat selalu dan tetap semangat untuk berkarya..
semoga sukses selalu ya mam..
💪🏻🙏🏻😘🥰😍🤩💕💕💕