Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
"Rosa... Apa yang kamu lakukan di situ!!!", Athena terlihat syok ketika melihat Rosa tengah bercumbu mesra dengan seorang pria yang di kenalinya.
"Yan... Ayo kita bicara!!!", Delano menatap dingin ke arah Rosa dan Rian.
Rian mengikuti Delano yang berjalan menuju balkon. Entah apa yang mereka bicarakan, Athena tidak tau.
"Bagaimana bisa kamu mengkhianati kakakku!", Athena terlihat marah dan tidak habis pikir kenapa Rosa melakukan hal itu dengan Rian.
"Aku akan memberitahu kakakku!!!", Kecam Athena yang sedang di liputi kemarahan.
Rosa mendekati Athena dan membisikkan sesuatu ke telinga Athena.
"Kakakmu tidak akan pernah mempercayaimu", Bisik Rosa membuat Athena membeku.
"Dia lebih mempercayaiku daripada dirimu!!!", Rosa tertawa dan langsung turun ke lantai bawah.
Athena tidak habis pikir kenapa Rosa tidak takut sama sekali setelah apa yang dia perbuat. Dia bahkan seakan berani mengolok Athena dengan tertawa seperti orang kesetanan.
"Na...", Panggil Delano yang seketika membuyarkan lamunan Athena.
"Haaa?", Athena menatap Delano dengan tatapan kosong.
"Kamu gapapa kan?", Tanya Delano.
"Aku gapapa"
"Na aku minta maaf...", Ucap seorang pria yang berjalan mendekati Athena dan Delano.
"Aku tidak tahu kalau Rosa pacar kakakmu, dia mengaku kalau dia masih sendiri", Jelas Rian yang merasa di tipu oleh Rosa.
"Kalau seandainya aku tahu dari awal dia pacarnya kakakmu, aku gak akan mungkin melakukan hal itu dengannya", Rian merasa sangat bersalah kepada Athena.
"Aku beneran minta maaf ya Na... Aku masih butuh pekerjaan ini... Aku harus kerja untuk membiayai sekolah adik-adikku..."
"Kenapa memohon samaku?", Athena bingung karena pemilik perusahaan adalah Delano dan kenapa Rian malah memohon kepada dirinya.
"Delano mengatakan kalau kamu memaafkan ku, maka dia tidak akan memecatku...", Jelas Rian.
"Iya aku memaafkanmu!", Sejujurnya Athena sangat sulit memaafkan pria yang menjadi selingkuhan kekasih kakaknya.
Tetapi ia juga tidak tega kepada Rian, jika Rian di pecat lantas siapa yang akan membiayai segala kebutuhan orang tua dan adik-adiknya.
"Terima kasih banyak Na...", Rian merasa lega karena Athena tidak memperpanjang masalah yang sudah di lakukannya.
Delano meminta Rian untuk segera meninggalkan tempat itu.
"Ada hal yang harus aku bicara kan sama kamu Na...", Ucap Delano sambil memegang tangan Athena.
"Mau bicara apa?", Tanya Athena dengan wajah murung.
"Kenapa wajahmu murung? Apakah Rosa melakukan sesuatu kepadamu?", Tanya Delano yang terlihat penasaran melihat sikap Athena yang tiba-tiba berubah murung.
"Gak ada kok!"
"Aku gak percaya, ayo jujur samaku", Delano ingin Athena terbuka, tetapi sepertinya Athena lebih suka memendam semuanya sendirian.
"Gak ada kok, beneran!"
"Hmm ya sudah kalau kamu nggak mau cerita"
"No..."
"Iya kenapa?", Tanya Delano yang berharap Athena akan memberitahu apa yang terjadi.
"Apa kamu tidak bisa memecat Rosa?"
"Na... Bukannya aku gak mau mengabulkan permintaanmu... Tapi..."
"Tapi apa?", Tanya Athena penasaran.
"Aku gak bisa melakukannya!", Jawab Delano yang berhasil membuat Athena kecewa.
"Bukankah ada alasan kenapa kamu tidak bisa melakukannya?"
"Aku pernah ingin memberhentikan Rosa, tetapi ibuku melarang...", Jelas Lano.
"Kenapa?"
"Ibuku merasa kasihan dengan Rosa!",
"Kenapa dia harus di kasihani? Bukankah dia putri konglomerat, untuk apa mengasihani orang yang tidak pantas untuk di kasihani!"
"Tidak Athena, Rosa bukan berasal dari keluarga kaya!"
"Aku melihat pakaian, tas dan sepatunya, semuanya terlihat mahal dan buatan brand ternama!!!"
"Aku tidak tau dari mana dia memperoleh itu semua, atau mungkin saja pemberian dari kakakmu. Yang jelas yang aku tau dari ibuku, dia hanya orang biasa punya ayah yang sudah belasan tahun di rawat di rumah sakit jiwa!", Jelas Delano yang berhasil membuat Athena melongo.
"Mungkin dia membohongi ibumu!"
"Tidak Athena! Dia bekerja untuk membiayai pengobatan ayahnya"
"Tapi aku tetap gak suka dia!"
"Hei lihat aku!", Delano memegang dagu kekasihnya.
"Apa?"
"Kamu tenangkan dulu pikiran kamu, oke? Nanti kita bicarakan lagi setelah mood mu membaik. Sekarang ayo kita pergi tidur, aku yakin kamu kecapekan..."
"Ya udah"
Lano mengantarkan Athena ke dalam kamarnya dan menyelimuti gadis itu dengan selimut tebal.
Sebelum mematikan lampu, Delano ingin mengatakan sesuatu kepada Athena.
"Setelah proyek ini selesai apakah kamu mau bertemu dengan ibuku?"
"Kenapa kamu menanyakan hal itu?"
"Aku hanya ingin mengenalkan mu kepada ibu!"
"Tapi aku belum siap untuk bertemu ibumu...", Tolak Athena halus.
"Ah baiklah", Lano sedikit kecewa namun ia tak berani mengungkapkan kekecewaannya kepada Athena.
Setelah mematikan lampu kamar, Delano langsung menutup pintu dan berjalan menuju kamarnya.
***
Athena terbangun dari tidurnya, dengan nafas yang terengah ia segera meneguk segelas air yang berada di atas nakas.
Athena melirik ke arah jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Ia mengambil ponsel yang terletak di bawah bantal, dan di lihat tidak ada satu pun panggilan telpon ataupun pesan masuk dari kekasihnya.
Gadis itu berjalan pelan keluar dari kamar hendak mencari Delano.
Suasananya hening, dan tidak ada seorang pun berada di rumah.
Tok tok!
"Tunggu sebentar...", Teriak Athena dari dalam.
Gadis itu bergegas membuka kan pintu untuk seorang wanita tua yang sedang membawa nampan berisi bubur dan teh hangat.
"Mau cari siapa buk?", Tanya Athena ramah.
"Ini... Ibuk bawa makanan buat non Athena...", Wanita itu menyerahkan nampan yang berisi makanan ke tangan Athena.
"Tapi saya gak ada pesan makanan buk"
"Nak Lano yang meminta ibuk membawa makanan untuk non...", Jelas wanita itu.
"Terus Lano nya sekarang di mana?", Tanya Athena.
"Masih di kantor lurah, tadi nak Lano nitip pesan ke ibuk untuk di sampaikan ke non, katanya bakalan pulang sore...", Jelas wanita tua itu kepada Athena.
"Oh iya, makasih ya buk..."
"Iya non, ibuk mau balik ya non. Nanti kalau udah selesai makannya, piringnya taruh aja di depan teras, nanti biar ibuk yang ambil"
"Iya buk, sekali lagi makasih ya buk..."
Setelah menutup pintu, Athena langsung masuk ke kamar hendak memakan bubur yang di berikan wanita tua itu kepadanya.
Athena menyantap habis bubur tersebut hingga tak bersisa.
Setelah selesai memakannya, gadis itu meletakkan piring kosong di teras rumah.
"Aku harus ngapain ya...", Seru Athena yang merasa kesepian.
"Aku telpon papa aja deh!", Serunya kemudian.
'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, coba lah beberapa saat lagi'
"Papa kemana sih..."
"Papa gak mungkin marah kan, sebelum berangkat ke sini kan papa udah ngijinin, dengan syarat Delano berjanji akan menjaga dan tidak melakukan hal buruk terhadapku", Athena berbicara sendiri dengan pikiran-pikiran anehnya.
"Aku harus ngapain!!!", Athena berteriak dan membanting tubuhnya di atas kasur.
"Membosankan..."
"Delano cepat pulang!!!", Pekiknya.
"Haduh... Kok aku kaya orang stres ngomong sendiri...", Ucap Athena setelah sadar dengan apa yang di lakukannya
"Ah... sebaiknya aku mandi terus lanjut tidur..."
