NovelToon NovelToon
Ranting Patah

Ranting Patah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Pelakor / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Pihak Ketiga
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Atha Diyuta

Rumah tangga yang hancur ibarat ranting yang patah.Takan bisa disambung kembali.

Begitupun hati seorang istri yang telah dipatahkan bahkan dihancurkan takan mudah untuk sembuh kembali.

Seorang istri dan seorang ibu akan tetap kokoh saat diuji dengan masalah ekonomi namun hatinya akan remuk dan hancur saat hati suaminya tak lagi untuknya..
apa yang tersisa?
rasa sakit, kekecewaan dan juga penyesalan.

Seperti halnya yang dialami oleh Arini dalam kisah yang berjudul " Ranting Patah "


Seperti apa kisahnya?
Akankan Arini bertahan dalam pernikahannya?



Baca selengkapnya!!!


Note: Dukung kisah ini dengan cara baca stiap bab dengan baik,like,komen, subscribe dan vote akan menjadi dukungan terbaik buat author.

Dilarang boom like ❌
lompat bab ❌
komentar kasar atau tidak sopan ❌



Terimakasih, sekecil apapun dukungan dari kalian sangat berati untuk author 🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Setelah selesai makan bakso dan membungkus untuk Arini,Tati menepati janji untuk membeli ice cream dan jajan untuk Dinda dan Hanif.

" Apa ini tidak apa-apa budhe? Ini terlalu banyak,nanti bunda marah."

ucap Hanif dengan wajah tertunduk setelah menenteng dua kantong plastik besar.Berbeda dengan Dinda yang justru tengah asik dengan coklat dan permennya.

" Gak papa sayang,kan budhe tlaktir kalian.Ini juga rejeki dapat karna bunda." Jawab Tati.

Setelah dirasa cukup mereka memutuskan untuk pulang.Sepanjanh perjalanan Tati terus saja memikirkan hubungan Hans dan Arin.

Sementara dirumah Arini,Hans akhirnya mendapatkan jawaban dari Arini mengenai Arjun.

" Jadi itu yang membuatmu sampai harus pergi dari rumah dan ngontrak?"

Mulutnya terlihat biasa saja namun tangannya mengepal erat dibalik saku celananya.

Hans berdiri diambang pintu, membelakangi Arini saat mendengarkan cerita Arini.

" I-iya mas, sekarang tolong pergilah.Aku tidak enak jika tetangga melihat,lagi pula apa yang akan mba Fitri fikirkan jika tau kamu disini bersamaku.Aku tersakit oleh perempuan yang masuk dalam rumah tanggaku dan aku tidak mau jika perempuan lain,istri lain merasakan hal yang sama meksipun aku tidak seperti itu.Tapi aku tidak mau ada kesalahpahaman." Pungkas Arini.

Sedari tadi Arini memang merasa gelisah,ia tak nyaman berada satu ruangan dengan Hans.

Hans tersenyum dan berbalik,menatap dalam wajah teduh Arini.

Arini yang sadar akan tatapan Hans menjadi kikuk dan gugup.

" Jangan menatapku seperti itu mas!" Ucapnya dengan wajah tertunduk.

" Rin,Rin kita sudah tua dan sikap kamu masih seperti dulu.Malu-malu dan ya begitulah.Rin?"

" I-iya mas!"

" Fitri sudah meninggal sejak lama,dia meninggal karena sakit yang ia derita.Kamu ingat tempo hari kita bertemu di pemakaman?"

Arini mendongak menatap wajah Hans sejenak,lalu ia terlihat mengingat sesuatu.

" Ya mas aku ingiat,jadi kamu datang ke pemakaman Fitri? Lalu mana anak kamu mas?" Tanya Arini kemudian.

Hans hanya menggelengkan kepalanya.

" Kita belum sempat dikasih momongan Rin."

" Aku turut prihatin mas."

" Rin aku,''

" Pak bos ibu sepuh telfon katanya ada tamu." ucap pak Budi yang tiba-tiba datang menghampiri.

" Astaga,saya lupa pak Budi.Hari ini memang ada janji sama pak Burhan dirumah.Rin, besok-besok saya jemput kamu dan anak-anak,ada banyak hal yang mau saya ucapkan.Sekarang saya pamit dulu." Ucap Hans.

Arin yang bingung hendak menjawab apa hanya mengangguk mengiyakan.

Sementara Budi susah lebih dulu pergi ke tempat dimana mobilnya di parkiran.Hans dan Budi memang datang dengan dua mobil,satu membawa sembako dan yg lain mobil pribadi Hans.

Hans berbalik dan beberapa detik berikutnya Hans kembali masuk kedalam.

Greeep

Hans memeluk Arin dengan erat, sementara Arin yang tak siap hanya diam membeku.

" Rin,aku masih mencintaimu." Bisik Hans ditelinga Arin.

Setelah itu Hans lantas pergi,tanpa Hans tau degup jantung Arini bedetak dengan cepat,aliran darahnya seperti mencair.Tubunya menghangat,namun detik berikutnya Arin tersadar.

" Astaga Arin,tak sepantasnya kamu terlena akan ucapan mas Hans.Kamu masih bersuami arin." Batinnya.

" Wah waaah,modal cantik doang bisa gitu menggaet si bos? Bayar berapa ronde mba buat gratis satu bulan? Tadi pake gaya apa mba sampai si bos sepertinya enggan meninggalkan tempat ini." Celetuk Desi yang entah sejak kapan sudah berdiri didepan rumah Arini.

" Maksud kamu apa ya MB Desi?" Arin berdiri dan keluar dari rumah setelah mendengar ucapan Desi.

" Apa perlu dijelaskan lagi mba,apa perlu saya teriak kalau kamu menggoda si bos biar dapat gratisan disini?' Suara Desi semakin dibuat lantang hingga memicu beberapa orang keluar dari dalam kontrakan.

" Ada apa Des ribut-ribut?" tanya pintu sebelah.

" Bu,masa disebelahnya ngga tau,Tuh tetangga baru udah bisa bikin bos masuk lama didalam,ya apa lagi kan mba namanya janda punya dua anak.Yang pasti demi sebuah kenyamanan ya jual jasa." Ucapan Desi semakin terdengar tidak enak ditelinga Arin.

" Wah,ini ngga bener ya mba! Situ orang baru tapi sudah berani berbuat seperti itu Disni? Apa lagi menggoda si bos,ya ampun tampang saja keliatan alim,kalem rupanya begitu kelakuannya.Wooy mba jangan bikin komplek ini kotor!" Cibir tetangga sebelah Arin yang tersulut oleh ucapan Desi.

" Ya ampun Bu itu fitnah,memangnya apa yang saya lakukan? Mb Desi ada lihat saya sedang berbuat sesuatu, lagipula selam mas Hans disini pintu juga dibuka lebar,jadi tidak mungkin kami berbuat yang tidak-tidak." mata Arin mulai berkaca-kaca,apa lagi sekarang didepan rumahnya sudah banyak kerumunan orang yang mendekat setelah mendengar keributan.

" Nah nah kalian dengar sendiri kan apa dia bilang,mas Hans. Apa diantara kalian ada yang panggil bos dengan sebutan,apa tadi Rin? Mas Hans, sesepesial itu hubungan kalian? Atau jangan-jangan?"

" Jangan-jangan dia simpenan si bos selama ini? Kalau dia wanita baik-baik dia tidak akan datang tengah malam? Wah, jangan-jangan anak-anak yang dia bawa bapaknya rame-rame. Hahahah"

" Wah butul itu,usir dia dari sini!

" Usir,jangan mau menampung orang kotor seperti dia bikin sial!"

Semua oraang yang datang mencemooh, mencaci dan menghakimi.

Desi yang merasa sudah sukses menyulut api tersenyum lebar.Apa lagi setelah melihat beberapa orang dengan membawa seember air yang mendekat ke Arini.

Byuuuur

" Mandi junub dulu ya Bu biar kotorannya ilang!"

Hahahahaah

" Stoop! Stooop! Kenapa kalian seperti ini saya sudah jelaskan saya tidak melakukan apapun dengan mas Hans!" Teriak Arini.

Tubuhnya basah kuyup,air matanya menetes tanpa henti.

Tubuhnya seakan ditelanjangi,Arini menjadi tontonan dan bulan-bulan warga kompleks kontrakan. Tak hanya ibu-ibu komplek bahkan bapak-bapak pun ikut serta.

Ada yang menatap nakal ke Arin apa lagi bajunya yang basah membentuk lekuk tubuhnya.

" Pantas saja bos suka, badannya saja aduhaai." Ucap seseorang dengan tatapan penuh nafsu.

Arin mundur dan berusaha memeluk tubuhnya sendiri,ingin rasanya Arin pergi namun beberapa orang menghalangi pintu rumah Arin,mereka tak membiarkan celah untuk Arin pergi.

" Per malam berapa Bu?" Celetuk salah seorang laki-laki yang berpakaian seperti preman.Aroma alkohol menyengat dari tubuh dan mulutnya.

" Buat kamu gratis,man!" jawab Desi.

" Wah Des apa ini yang disebut rejeki nomplok ? Hahahah."

Mendengar tawanya saja membuat Arini takut.

"Hiks,Hanif Dinda tolong bunda.Ya Tuhan, siapapun kirimkan untuk menolongku.Hiks hiks."

Byuuur

" Jalang kenapa nangis,bukankah sudah dapat gratis satu bulan kontrakan sebagai bayarannya?"

lagi-lagi Arini diguyur dengan air namun kali ini bukan air bersih melainkan air bekas cucian piring yang penuh minyak dan sabun."

" Stoop! Bubar!"

Suara bariton seseorang terdengar dari belakang kerumunan hingga membuat semua orang menoleh ke sumber suara.

Bersambung....

1
rian Away
HALU GOBLOK
Atha Diyuta
🤭
Atha Diyuta
sayangnya tidak
Atha Diyuta
terimakasih ka
Utayiresna🌷
menjemput🤣
Atha Diyuta: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
Utayiresna🌷
ah panasnya
Utayiresna🌷
dan janji harus ditepati
Utayiresna🌷
hai hai aku mampir hehe😄
Blueberry Solenne
Wah berat dong ninggalinnya kalau masih rindu
Atha Diyuta: btuul
total 1 replies
Blueberry Solenne
wah pinternya, tinggi juga tu nilainya
Atha Diyuta: 😊😊😊😊😊
total 1 replies
ginevra
ahh ... mending tinggalin aja lah .. toh kamu juga udah berusaha kan....
Atha Diyuta: di bab selanjutnya ka
total 1 replies
ginevra
hadehh... si ibu pinter banget aktingnya....
Atha Diyuta: ibu nya drama
total 1 replies
Fairuz
semangat kak jangan lupa mampir juga yaa
Atha Diyuta: siap ka terimakasih
total 1 replies
Sasikarin Sasikarin
kelamaan drama
Atha Diyuta: 🙏siap menerima kritik dan sarannya ka ☺️☺️
total 1 replies
ginevra
wah... main serong suami mu
Atha Diyuta: /Sob/
total 1 replies
ginevra
emang susah sih punya mertua tukang ikut campur...
rian Away: AH INI SIH TANDA TANDA SELINGKUH BJIR
total 2 replies
Atha Diyuta
ayo mampir dan ramaikan gais
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!