Ibunya adalah pelayan di istana kekaisaran. Karena itu, Guang Shen tidak diperbolehkan berlatih beladiri. Sejak bayi, dantiannya disegel oleh kaisar Tian Tang.
Saat usianya genap 15 tahun, 4 roh dewa suci menghancurkan segel dantiannya. Empat roh dewa suci adalah roh spiritual langka. Kebangkitan itu membuat Kaisar murka. Ia dicambuk berkali-kali hingga mati. Lalu mayatnya dibuang ke lembah kematian.
Di lembah kematian, ia bertemu dengan ayahnya, seorang kaisar dewa. Sayangnya, nasib buruk terus membayanginya. Demi ibunya, ia terpaksa menjaga gerbang dewa selama 100 tahun.
Setelah 100 tahun, ia kembali dengan dendam yang membara. Dalam hati, ia bertekad untuk membalas rasa sakitnya kepada keturunan kaisar Huang. Satu per satu, keturunan dari orang-orang yang dulu menyakitinya akan dihabisi tanpa belas kasihan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jusman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17 Kutukan Langit
Jdaarr
Langit berubah gelap, petir menyambar di semua tempat. Di langit, siluet seorang pria muncul dan menatap seseorang dengan marah. Orang yang ditatap itu hanya diam dengan kening berkerut.
"Kau memutus takdirmu sendiri, Guang Shen!" Suaranya menggema, tapi yang mendengarnya hanya Guang Shen seorang.
"Apa yang Kakek inginkan?" tanya Guang Shen.
Tak ada jawaban, sosok itu diam dan terus menatapnya dengan mata bersinar kemerahan. Dalam hatinya, muncul satu pertanyaan, apakah sosok yang dipanggilnya 'kakek' baik ataukah punya niat terselubung.
"Takdir yang diputus ada konsekuensinya!" Suaranya semakin menggelegar, seolah langit akan runtuh.
"Ternyata begini sifat aslimu, Kaisar Langit!" ucapnya dalam hati.
"Bocah sialan! Selama 100 tahun aku melatihmu, tapi yang kamu lakukan justru mengacaukan semuanya!" ucap Kaisar Langit.
Wuuuussss
Segi delapan dengan simbol matahari muncul di langit. Simbol itu merupakan simbol reinkarnasi atau perpindahan jiwa. Yang membedakannya dengan simbol reinkarnasi adalah sebuah roda raksasa yang berputar dibelakang simbol tersebut.
"Shen'er!" Teriakan seseorang terdengar. Guang Shen berbalik dan melihat ibunya sambil tersenyum.
"Bu, jika hari ini aku benar-benar menghilang, aku akan kembali lagi. Tidak peduli apakah aku harus menunggu ratusan atau ribuan tahun. Yang pasti, aku akan kembali!" jelasnya.
"Aku tidak akan mempercayai siapapun lagi selain ibuku!" ucapnya dalam hati.
Wuuuussss
Simbol reinkarnasi melesat ke arahnya. Simbol itu ditatapnya dengan dingin. Menghindar pun percuma. Simbol roda reinkarnasi itu sudah menguncinya.
"Roda reinkarnasi, pengikat takdir!" Suara kaisar langit kembali terdengar.
"Kaisar Langit, aku pasti akan menghancurkanmu!" ucapnya sebelum roda reinkarnasi menabraknya.
"Guang Shen!" Guang Xiu berteriak. Untuk kedua kalinya, ia kehilangan putranya.
"Ibu!"
"Jangan pernah menangis! Seperti sebelumnya, ibu cukup menungguku saja. Karena suatu hari nanti, aku akan kembali!" Suara Guang Shen terdengar di telinganya.
"Shen'er, Ibu akan menunggumu!" ucapnya sembari menatap langit dengan penuh amarah.
"Huahahahaha!"
Di detik berikutnya, tawa seseorang terdengar. Tawa itu menciptakan petir di seluruh alam. Semua orang tahu siapa yang tertawa, tapi tak ada yang berani mengangkat kepala.
"Kaisar Langiit! Aku pastikan kau akan kehilangan segalanya!" Guang Xiu berteriak. Teriakannya mengguncang langit dan bumi, mengacaukan ruang, dan menghancurkan ribuan dimensi tersembunyi.
"Jika putraku tidak kembali, maka tak akan ada yang boleh hidup!"
Pancaran energi peri menembak ke langit. Pancaran energi itu membuat semua makhluk ketakutan. Bahkan, kaisar langit sang penguasa semesta pun terjatuh dari tahtanya.
"Penghancuran siklus!"
Suara Guang Xiu terdengar. Kali ini, sosok peri dengan sayap emas keluar dari ruang terbelah. Peri itu meledakkan diri di tengah istana langit.
Dhuaaarrrrrr
Ledakan terdengar. Ledakan itu diikuti dengan langit terbelah, ruang retak, waktu menjadi kacau, dan roda reinkarnasi muncul. Fenomena itu membuat Kaisar Langit murka. Ia menggunakan kekuatannya untuk memperbaiki semuanya, tapi tidak bisa.
"Kuberi kau waktu 100 tahun. Jika putraku belum kembali, semuanya akan kuhancurkan."
Suara itu bukan milik Guang Xiu, melainkan suara sang ratu peri abadi, sosok yang lebih kuat dari siapapun. Menurut legenda, ratu peri abadi tercipta dari inti dan energi paling murni di alam semesta.
"Padahal kaisar surga sudah menghancurkan salah satu jiwanya, tapi tetap saja dia kembali! Ayahanda, dia kembali lagi," ucap Kaisar Langit.
"Dahulu, aku pernah memperingatkan ayahmu untuk tidak pernah menyentuh sesuatu yang sangat berharga di hidupku, tapi sekarang anaknya yang bodoh melanggarnya." Suara itu terdengar lagi. Suara itu terdengar datar, tapi kekuatan penghancur yang dimilikinya sangat menakutkan.
Dhuaaarrrrrr
Boooommmmmm
Roda reinkarnasi atau lebih tepatnya roda langit meledak. Ledakan itu menyebabkan alam kematian terpisah dari susunan 4 alam. Bukan hanya itu, Dewa Kematian, Dewa Roh, dan Dewa Neraka yang merupakan saudara dari kaisar langit di usir dari alam kematian.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Dewa Roh.
"Sekarang, semuanya dikendalikan oleh hukum semesta," jelas Dewa Kematian.
"Ini semua salahmu! Seharusnya kau tidak membiarkan peri itu bertemu dengan kaisar bintang!" Dewa Roh menunjuk Kaisar Langit.
"Roda takdir memang kukendalikan, tapi ada yang lebih kuat dariku! Jadi, berhenti menyalahkanku!" Kaisar Langit membela diri.
"Semuanya sudah terjadi. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana caranya agar bocah itu tidak kembali." Dewa Kematian menimpali.
Empat bersaudara itu menemui jalan buntu. Jangankan mencegah, jiwa Guang Shen pun tidak mereka ketahui ada di mana.
"Walaupun jiwanya hancur, dia tetap akan terlahir walau yang tersisa dari jiwanya hanya setitik energi. Jadi, percuma saja mencarinya. Seharusnya yang kita lakukan adalah menangkap dan mengurungnya di dimensi neraka," jelas Dewa Neraka.
Keempatnya meninggalkan istana langit. Untuk sementara waktu, mereka bersembunyi di dimensi langit. Karena dimensi itu dibuat oleh kaisar langit sendiri, hanya dialah yang bisa membukanya.
...****************...
"Guang Shen, maafkan Ibu!" Di halaman istana peri, Guang Xiu menangis. Yang disebutnya hanyalah nama Guang Shen, tapi anaknya itu sudah menghilang.
"Ibu!" panggil seseorang.
"Tinggalkan aku sendiri!" ucap Guang Xiu.
"Sebagai permintaan maafku, aku akan mencari adikku. Meski harus menjelajahi seluruh alam dan dimensi, aku pasti akan menemukanmu!"
Sebelum Guang Xiu berbalik, orang yang berbicara sudah menghilang. Aura yang tersisa di sana menunjukkan kalau yang datang barusan adalah Xuan Long, putra mahkota istana bintang.
"Meski kamu memeriksa sarang semut pun, kau tak akan menemukan Guang Shen," ucapnya.
Ia berdiri dan menggambar pola roda dan bintang. Sebelum kedua pola diaktifkan, energi misterius menghancurkannya. Hal itu membuat Guang Xiu semakin putus asa.
"Tidak, tidak mungkin!" Ia seperti orang yang tak waras. Gambar yang sama dibuatnya berkali-kali, tapi hasilnya tetap sama, diledakkan oleh energi misterius.
"Tidak mungkin!" Guang Xiu panik. Ia mengeluarkan giok putih. Cahaya redup dan retakan pada giok itu membuat air matanya menetes.
"Kumohon, kembalikan putraku," ucapnya dengan suara yang nyaris tak terdengar.
"Kumohon, kembalikan!" ucapnya sambil menggenggam giok putih tersebut.
Perlahan-lahan, cahaya giok itu semakin melemah. Tak beberapa lama, cahaya yang dikeluarkan giok itu benar-benar padam. Disaat yang sama, retakan di permukaan giok terus menyebar. Sedikit getaran kecil saja dapat menghancurkannya.
"Guang Shen, kamu harus kembali!" ucapnya.
Tangisnya pecah saat giok di tangannya pecah. Ia mengumpulkan pecahan-pecahan giok itu dan menggabungkannya, tapi tetap tidak bisa.
"Shen'er, kamu berbohong!" ucapnya.
Xuan Yue dan Xuan Tian menghampirinya. Keduanya memeluk Guang Xiu dan menenangkannya. Tanpa mereka sadari, pecahan giok putih yang tadi sudah hancur kembali bersinar. Satu per satu, pecahan giok itu mulai menyatu. Meski cahaya di giok itu redup, tapi di permukaannya tidak ada retakan sama sekali.
"Putraku akan kembali!"
Guang Xiu mengambil giok itu dan menyimpannya di dalam kubus ruang dan waktu. Untuk menjaga dan mencegah kubus itu diambil orang lain, ia melindunginya dengan kekuatan sendiri.
"Walaupun harus menunggu 1000 tahun, Ibu tidak masalah. Yang penting, kamu kembali!" gumamnya sebelum meletakkan kubus itu di diatas inti peri.
