NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Luka

Cinta Setelah Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Nikah Kontrak / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Shann29

Aliya harus menelan pil pahit saat tunangannya ingin membatalkan pernikahan lalu menikahi Lisa yang tak lain adalah adik kandung Aliya sendiri. Demi mengobati rasa sedih dan kecewa, Aliya memutuskan merantau ke Kota, namun siapa sangka dirinya malah terjerat dengan pernikahan kontrak dengan suami majikannya sendiri. “Lahirkan anak untuk suamiku, setelahnya kamu bebas.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Hati yang Mulai Goyah

Hari-hari di rumah besar itu berjalan perlahan namun sarat dengan perubahan kecil yang mulai terasa. Angkasa, yang selama ini terbiasa menjalani rutinitasnya tanpa terlalu peduli dengan kehadiran orang lain, kini tanpa sadar mulai memperhatikan sosok Aliya. Bukan karena ia ingin, melainkan karena perubahan itu sendiri terlalu nyata untuk diabaikan.

Sejak pertama kali masuk ke rumah itu, Aliya memang tampak canggung. Gerak-geriknya sederhana, cara duduknya kaku, dan tutur katanya sering kali meluncur apa adanya. Ia terbiasa dengan kehidupan desa yang sederhana, jauh dari tata krama bangsawan kota. Namun kini, setelah beberapa minggu bersama Bi Mar dan guru etika bernama Bu Ratna, gadis itu sedikit demi sedikit belajar menyesuaikan diri.

Mulanya Aliya merasa semua itu terasa berat. Duduk tegak dengan sudut siku tertentu, menahan senyum agar tidak terlihat berlebihan, bahkan cara berjalan yang harus tegak namun tetap anggun. Namun, ada semangat aneh yang mendorongnya. Mungkin karena ia merasa tidak ingin terus-menerus diremehkan, terutama oleh Angkasa yang tak pernah sekalipun benar-benar melihatnya sebagai manusia utuh.

“Bagus, Nyonya Aliya. Ingat, jangan terlalu sering menunduk ketika berbicara. Lawan bicaramu akan merasa kau rendah diri,” nasihat Bu Ratna suatu siang.

Aliya mengangguk dengan sungguh-sungguh, mencoba menahan rasa gugupnya setiap kali dilatih. Bi Mar yang sering duduk di kursi sambil mengamati, hanya bisa tersenyum kecil. Ia tahu, di balik semua tekanan yang dialami Aliya, gadis itu punya kemauan keras untuk berubah.

Bi Mar, meski telah diberi perintah keras oleh Tania untuk tidak mengistimewakan Aliya, tidak mampu menutup mata. Ia melihat bagaimana Aliya berbeda dari bayangan Tania—Aliya bukan wanita licik yang datang untuk merebut apa yang bukan miliknya. Ia justru tampak polos, ketakutan, dan berusaha menyesuaikan diri di tengah badai.

Itulah sebabnya Bi Mar mengambil keputusan diam-diam: mengabaikan perintah Tania. Ia mendatangkan Bu Ratna sebagai guru etika, lalu menghubungi Vincent—seorang stylist dan ahli kecantikan yang sangat terkenal di kalangan sosialita. Semua itu dibiayai dari anggaran rumah tangga, tanpa sepengetahuan Angkasa.

Hari itu, suasana rumah sedikit berbeda. Vincent datang dengan tas besar berisi alat make-up, perawatan kulit, hingga beberapa kain contoh busana. Pria flamboyan itu memang sudah lama dikenal sebagai orang kepercayaan Mommy Zivana di salon kecantikannya. Karena itulah, Bi Mar sempat dilanda keraguan ketika menghubunginya. Ia harus berhati-hati agar tidak menimbulkan kecurigaan.

“Bi, dia siapa sih?” tanya Vincent sambil mengerling ke arah Aliya yang duduk rapi di kursi.

Aliya hanya tersenyum kikuk, merasa tidak terbiasa dipandangi dengan cara seperti itu.

Bi Mar cepat-cepat menjawab, “Dia keponakan Bibi, Vin. Bibi cuma ingin dia belajar memperbaiki penampilan. Siapa tahu nanti ada CEO muda yang mau melamarnya.” Ucapan itu disertai senyum canggung, seakan ingin menutupi sesuatu.

Vincent terkekeh geli. “Ngapain cari CEO muda jauh-jauh, Bi? Suruh saja ponakan Bibi menggoda Angkasa. Tuan muda itu kan masih segar.”

Bi Mar langsung menegurnya. “Hussshh, jangan sembarangan ngomong begitu! Tuan muda Angkasa sudah menikah dengan Nyonya Tania.”

“Tapi kan pernikahan mereka nggak sehat, Bi. Masa istri tinggal di apartemen, suami di rumah besar? Mana bisa punya anak kalau ketemu aja jarang? Bukannya usaha punya anak, malah ngaku mandul. Aduh, kalau gosip ini keluar, repot loh keluarga besar.”

Ucapan Vincent memang apa adanya, penuh dengan komentar pedas khas dirinya. Bi Mar hanya bisa pura-pura tak peduli, meski hatinya sedikit tercekat. Ia tahu apa yang dikatakan Vincent benar adanya, tapi ia tidak berani membicarakan masalah rumah tangga Tuan mudanya.

“Sudah, sudah. Kamu fokus saja sama Aliya,” ucap Bi Mar menutup pembicaraan.

Vincent pun mulai bekerja. Ia memotong sedikit ujung rambut Aliya yang kusam, menata bentuknya agar lebih rapi, lalu mengajari Aliya cara sederhana membersihkan wajah.

“Ini serum, ini krim siang, dan ini krim malam. Susunannya jangan salah ya,” jelas Vincent cerewet seperti biasa. “Kalau kamu pakai ini rutin, kulit kamu bakal lebih cerah, nggak kusam lagi. Dan hey, kamu punya kulit yang bagus lho sebenarnya, tinggal dirawat aja.”

Aliya mengangguk-angguk sambil berusaha mengingat semua instruksi. Ia tidak terbiasa dengan perawatan semacam itu, tapi diam-diam merasa senang. Untuk pertama kalinya sejak masuk ke rumah besar ini, ada yang benar-benar memperhatikan dirinya tanpa maksud buruk.

Waktu berjalan. Angkasa semakin sibuk dengan pekerjaannya di kantor. Ia sering pulang larut malam, bahkan kadang-kadang memilih menginap di apartemen dekat kantor. Semua itu membuat pertemuannya dengan Aliya semakin jarang.

Namun, suatu pagi ketika ia turun ke ruang makan, sesuatu membuat langkahnya terhenti.

Aliya duduk di meja makan dengan penampilan yang berbeda. Rambutnya kini lebih teratur, wajahnya bersih, dan pakaian yang ia kenakan sederhana namun rapi. Ada kesan anggun yang sebelumnya tidak pernah ia lihat.

Angkasa menatapnya sejenak. ‘Sejak kapan dia berubah begini?’ batinnya.

Namun egonya segera membentengi perasaan itu. Ia menganggap Aliya hanya sedang berusaha menggodanya. Ia tahu wanita sering menggunakan penampilan untuk menarik perhatian, dan ia tidak ingin terjebak.

Selesai sarapan, Angkasa memanggil Bi Mar ke ruang kerjanya. Wajahnya tampak serius.

“Bi,” ucapnya pelan tapi tajam, “kenapa anggaran rumah tangga membengkak bulan ini?”

Bi Mar terdiam sesaat, lalu menunduk. “Maafkan saya, Tuan muda.”

“Jelaskan.”

Dengan suara hati-hati, Bi Mar berkata, “Bibi menggunakan sebagian uang anggaran rumah tangga… untuk keperluan Nyonya Aliya.”

Tatapan Angkasa menajam. “Apa maksud Bibi?”

“Bibi kasihan dengan Nyonya Aliya. Pakaian yang ia miliki sangat sederhana, bahkan pelayan di rumah ini masih berpakaian lebih baik darinya. Jadi, Bibi membelikan pakaian. Bibi juga memanggil guru etika agar Nyonya Aliya bisa belajar, dan stylist untuk mengajarinya berdandan. Semua itu Bibi lakukan karena takut Nyonya Aliya merasa bosan… lalu pergi dari rumah ini.”

Angkasa terdiam cukup lama. Dalam hatinya, ia mulai menyadari alasan perubahan Aliya. Beberapa saat tadi ia menduga Aliya berusaha menggoda dirinya, tapi ternyata bukan. Perubahan itu datang dari niat baik Bi Mar yang ingin menolong.

“Maafkan Bibi, Tuan. Apa yang sudah Bibi pakai, Bibi akan menggantinya. Tuan bisa memotong gaji Bibi lima puluh persen setiap bulannya. Biar pelan-pelan Bibi ganti uangnya.” Suara Bi Mar bergetar, penuh rasa takut.

Namun Angkasa tidak segera menjawab. Ia hanya duduk bersandar, menatap kosong pada meja kerjanya. Perasaan bersalah merayap diam-diam. Lagi-lagi ia salah menilai Aliya.

Malam itu, ketika Angkasa kembali ke kamarnya, ia sempat melirik ke arah taman belakang. Dari jendela, ia melihat Aliya duduk sendiri sambil membaca buku kecil yang diberikan Bu Ratna. Cahaya lampu taman jatuh lembut ke wajahnya yang tenang.

Untuk pertama kalinya, Angkasa merasa ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Ia mulai bertanya-tanya, siapa sebenarnya Aliya? Apakah benar wanita itu hanyalah gadis malang yang terseret dalam permainan Tania dan Darrel?

Ia menghela napas panjang, mencoba mengusir keraguan itu. Tapi semakin ia berusaha menolak, semakin kuat rasa penasaran yang tumbuh.

1
sunshine wings
Aku menangis terharu dengan berakhirnya perpisahan selama 4 bulan Angkasa dan Aliya.. Pertemuan kembali dengan rasa kegembiraan menyatu dua hati menjadi satu.. ❤️❤️❤️❤️❤️
tiara
Bahagianya angkasa dan Aliya,A nya apa ya apakah Nama galaksi
Kim nara
aku juga senyum 2 kasa liat kebahagiaan kalian
sunshine wings
❤️❤️❤️❤️❤️
sunshine wings
😭😭😭😭😭❤️❤️❤️❤️❤️
Mawar
semoga ja niat hatimu terkabulkan angkasa untuk melindungi keluargamu,ne keluarga aliya dikampung apa kabarnya ya..😕
Miss. Shann (IG: miss.shann29): Next kak beresin kluarga aliya dl baru tania
total 1 replies
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
😢😢😢😢😢
sunshine wings
❤️❤️❤️❤️❤️😍😍😍😍😍
sunshine wings
❤️❤️❤️❤️❤️
Felycia R. Fernandez
tapi kamu juga perlu waspada Angkasa,masih ada Tania si mantan mu yang bisa saja ingin menghancurkan hidup kalian...
jangan lengah,ntar kejadian lagi Aliya hilang
Felycia R. Fernandez
siapa Nii...
gak jauh jauh dari semesta kan kk Thor 😆...
Miss. Shann (IG: miss.shann29): Apa hayoo
total 4 replies
Mawar
terbayar sudah ya deddy angkasa..😊😁😁
Felycia R. Fernandez
Daddy angkasa langsung gass poll...
udah 4 bulan ya dad 🤣🤣🤣
lungkioshop 2
🤭🤭
Diah Hanjayani
Update lagi thor 🤍
Miss. Shann (IG: miss.shann29): Sore ya😁
total 1 replies
Yuni Aini
gak dikasih nafas dulu tu aliya langsung digempur 🤣🤣
tiara
Akhirnya Kasa bertemu Alya yang dirindukanya, duuh bahagianya mereka
Kim nara
uh sweet 😍
Mawar
kejutan untuk angkasa,😙kira2 gimana ya reaksi angkasa ketika lihat aliya😕
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!