NovelToon NovelToon
After Divorce

After Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Cerai / CEO / Penyesalan Suami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mukarromah Isn.

"Ayo bercerai setelah anak ini lahir"
laki-laki itu hanya diam, tapi keterdiaman itu membuat semuanya semakin jelas kalau ia menginginkan hal yang sama

Belasan tahun hanya cintanya yang terus terpupuk, keajaiban yang ia harapkan suatu hari nanti tak kunjung terjadi. Pada akhirnya, berpisah adalah satu-satunya jalan atas takdir yang tak pernah menyatukan mereka dalam rasa yang sama.

"Selamat jalan Kalanza, aku harap kamu bahagia dengan pilihan hatimu"

Dari sahabat sampai jadi suami istri, Ishani terlalu berpikir positif akan ada keajaiban saat Kalanza tiba-tiba mengajaknya menikah, harapannya belasan tahun ternyata tak seindah kisah cinta dalam novel. Kalanza tetaplah Kalanza, si laki-laki keras kepala yang selalu mengatakan tak akan pernah bisa jatuh cinta padanya.

"Ishani, aku ingin melanggar janji itu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku mengakuinya

Kalan membuka pintu rumah perlahan. Biasanya saat ia pulang kerja jam segini Ishani pasti ada di dapur, ia berniat memberikan kejutan untuk sahabat baiknya itu. Tapi nihil, hanya tersaji hidangan yang panas diatas meja tertutup rapi.

Ia berjalan naik ke atas, tempat dimana kamar mereka berada. Sejak awal memang mereka tak pernah pisah kamar, alasannya cukup simpel. Mereka sudah saling mengenal, terlampau dekat tapi sekarang justru kadang suasananya terasa canggung.

"Ishani" Kalan melihat tempat tidur kosong, tapi jendela terbuka. Ia melihat perempuan itu duduk disana memangku Felis, kucing gendut yang setiap hari mengikutinya

Kalan mengibaskan telapak tangannya didepan wajah, tapi tak ada pergerakan. Ishani benar-benar terlelap dengan posisi duduk. Kalan menyamakan posisi duduk mereka dengan berjongkok, menyingkirkan rambut wanita itu yang menutup wajahnya. Sepertinya silau senja bahkan tak membuatnya terbangun

"Kenapa kamu menangis bahkan dalam posisi tidur?" Kalan mengusap jejak basah di mata istrinya, ia tak tau apa yang dimimpikan wanita itu sampai menangis

"Felis, pindah dulu. Aku akan memindahkan Ishani ke tempat tidur" kucing gemuk seperti enggan untuk turun, Kalan meletakkan tangannya di belakang kepala dan bawah lutut istrinya kemudian mengangkat tubuh itu hati-hati

"Aku pikir beratmu tidak pernah bertambah bahkan setelah hamil, kurus sekali" laki-laki itu terkekeh kemudian meletakkan tubuhnya diatas ranjang

"Aku bingung tentang perasaanku padamu Ishani, aku mengakui aku takut kehilanganmu. Aku senang saat mendengar kau hamil. Tapi kenapa aku justru tak rela saat melihat dia bahagia dengan laki-laki lain? Bukankah itu cemburu? Cemburu tanda cinta kan? Apakah aku masih mencintainya? Aku tak tau Ishani" laki-laki itu menunduk, mengecup kening istrinya

Tiba-tiba saja mata itu terbuka saat ia merasakan sesuatu yang basah menempel di keningnya

"AAKH" secara refleks ia berteriak sampai mundur, terlalu kaget melihat Kalan dengan jarak sedekat itu apalagi ia yang tiba-tiba berpindah tempat

"Apa yang terjadi? Kenapa aku disini?"

"Kamu ketiduran di balkon jadi aku memindahkanmu kesini. Tidur dalam posisi duduk tak baik untukmu, aku akan mengganti kursi disana besok"

"Aku tidak tau kalau aku ketiduran. Maaf merepotkanmu sampai memindahkanku kesini"

"Kamu ngomong apasih? Kalau kamu lupa dari dulu itu hal biasa buat kita. Jangan pernah merasa kamu merepotkan karena tidak ada istilah itu dalam hubungan kita" Ishani menatap laki-laki itu sebentar kemudian mengangguk

"Apa kamu baru pulang?" Melihat pakaian kantor masih melekat ditubuhnya membuat Ishani bertanya

"Sekitar dua puluh menit lalu"

"Kenapa tidak langsung berganti pakaian?"

"Aku akan segera menggantinya" Kalan mengecup keningnya pelan sebelum turun dari tempat tidur, Ishani hanya mematung. Haruskah ia menerima semuanya sekarang? Tidak salahkan jatuh cinta dengan suami sendiri?

"Ayah menelponku tadi pagi, dia bilang sudah coba menghubungimu tapi kamu tidak mengangkat telpon"

"Aku tak pernah memegang ponsel dari pagi"

"Aku mengerti, telpon lagi dia nanti, sepertinya ia mulai sadar perannya perlahan menghilang"

"Aku akan menanyakannya nanti, sekarang ia pasti sedang capek"

"Bibi Rumi belum pulang? Kamu yang mengerjakan semuanya sendiri?" Kalan kembali duduk ditepi ranjang setelah berganti pakaian, menggenggam tangan perempuan itu

"Kemarin dia bilang akan kembali dua hari lagi setelah kondisi anaknya kembali stabil"

"Kamu tidak perlu mengerjakan semuanya kalau kelelahan, biarkan saja seperti itu. Nanti aku yang kerjakan sepulang kerja"

"Kamu bicara begitu seolah aku orang yang baru mengenalmu saja Kalan, kamu lupa beberapa hari lalu membuat nasi goreng yang lebih mirip kuah soto saking banyak kecapnya? Semuanya jadi berantakan. Sama saja dengan melakukan pekerjaan dua kali" Ishani melepas genggaman tangan laki-laki itu, nada bicaranya jelas terdengar sinis tapi Kalan hanya terkekeh

"Aku perlahan pasti terbiasa" Ishani meminta laki-laki itu mengangkat tangannya, kemudian ia rasakan telapak tangan laki-laki itu

"Tanganmu halus, dari kecil kamu sudah diajari untuk bekerja menjadi orang besar dan melalukan hal yang besar. Telapak tanganmu halus, kamu belum terbiasa mengerjakan pekerjaan seperti ini"

"Tapi aku tak mau kamu merasa menjadi pembantu dirumah sendiri"

"Berhenti menonton drama-drama tak masuk akal yang dikirim Ares kepadamu, tak selamanya standar perempuan seperti itu. Lagipula kita hidup untuk diri sendiri bukan untuk mengikuti standar orang lain"

"Aku tak pernah menonton apapun yang dikirimnya, hanya saja kemarin di kantor ada salah satu karyawan yang bunuh diri karena semua tanggung jawab dibebankan padanya. Kamu tau? Ia punya dua orang anak yang masih kecil, ia kerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhan mereka, tapi disisi lain ia juga harus memberikan uang untuk mertuanya. Sedangkan suaminya hanya bisa berjudi dan meminta uang. Ia akan dipukul kalau tidak diberi uang. Apa yang ia alami justru terkuak saat ia sudah meninggal, banyak karyawan yang turut berduka karena memang ia tak pernah bercerita" Ishani menutup mulutnya tak percaya

"Miris sekali, lalu bagaimana dengan nasib anak-anaknya? Mereka masih terlalu kecil dan tak tau harus bagaimana? Siapa yang akan membiayai sekolah mereka? Siapa yang akan mengurusnya?" Mata Ishani berkaca-kaca. Sudah jelas disini yang salah laki-lakinya, tapi ia tak membenarkan tindakan bunuh diri yang dilakukan karena ia yakin ada jalan lain, tapi ia juga tak bisa menghakimi begitu saja

"Mereka dibawa ke panti sosial yang ada dibawah naungan perusahaan, nasib mereka akan baik-baik saja"

"Syukurlah kalau begitu"

"Ishani" Kalanza menggenggam tangannya, laki-laki itu menunjuk bekas di pergelangan tangan istrinya yang belum hilang sampai sekarang

"Melihat luka ini aku selalu merasa gagal. Jangan pernah terpikirkan melakukan hal seperti ini lagi, cukup sekali disaat itu saja. Jangan ada lain kali" ia mengenggam tangan itu begitu erat

"Aku mengerti, saat itu pikiranku masih labil"

Tahun pertama perkuliahan, Ishani merasa di titik terendahnya, bukan hanya soal tugas kuliah tapi juga perlakuan ayahnya yang sangat berbeda. Tepat sekali hari itu adalah hari ulang tahunnya, tapi yang ia dapat justru pukulan dari ayahnya. Itu pukulan pertama yang ia terima gara-gara ada yang melaporkannya masuk ke diskotik. Padahal ia hanya kebetulan disana sebentar, mengambil makalah dari temannya yang dengan gilanya masih membawa tas besar berisi materi kuliah ke tempat seperti itu

Ia pikir alasan ayahnya menyuruhnya pulang untuk memberi kejutan manis, ternyata sebaliknya. Setelah mendapat luka fisik dan batin, ia tak mendengar apapun lagi dan melajukan sepeda motornya kembali ke apartemen. Ia hilang kendali, orang tuanya tak peduli, teman-temannya tak ada yang mengerti posisinya dan Kalan juga menjauh. Ishani tak tau alasannya, tapi ia pernah dengar temannya berbisik hubungan mereka terlihat jauh dari kata teman. Ishani paham, mungkin pacar laki-laki itu cemburu melihatnya. Akhirnya ia gelap mata, melihat silet diatas meja ruang tamu dengan tatapan mata dalam. Bisikan-bisikan gelap memenuhi telinganya, ia yakin ia sendiri, ketika ia pergi ia yakin itu lebih baik karena ada ibunya disana. Dengan ia pergi, ia pikir semua masalahnya akan selesai disana

"Ayah juga sudah bahagia, Kalan juga seperti itu, teman-teman yang lain juga akan fokus pada hidup mereka masing-masing. Tak ada yang berubah hanya dengan kehilangan satu orang"

Tetesan darah mengalir dari pergelangan tangan yang tersayat, saat itu ia belum merasakan apapun, tiba-tiba pintu apartemennya terbuka kasar, Kalan masuk dan langsung membuang silet, setelah itu memeluknya erat

"Apa yang kamu lakukan hah? Untung pemiliknya mau memberikan kunci cadangan" Kalan mengguncang bahu gadis itu yang tak bergeming sama sekali. Akhirnya dengan cepat ia menggendong Ishani ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut, ia takut Ishani kehabisan darah

"Kamu tau saat itu aku merasa jantungku hampir copot, padahal aku sudah berencana mentraktirmu makan ramen di restoran favoritmu. Kamu tak juga membalas pesan atau mengangkat telponku, akhirnya aku berseteru dengan pemilik apartemen untuk memberi kunci cadangan. Ternyata firasatku tak salah, andai saat itu aku tak masuk disana, aku tak bisa membayangkannya" Kalan memeluk wanita itu erat

"Kamu menangis?" Ishani merasa pundaknya basah. Ini sangat terbalik dengan Kalanza yang keras kepala dan tak mau peduli dengan perasaan orang lain. Dulu saja ia lihat senyum kemenangan laki-laki itu saat melamarnya. Ini seperti jiwa baru yang merasuk dalam tubuhnya

"Kamu harus selalu baik-baik saja Ishani"

.

Jalan ceritanya masih muter kayak kepala author, author minta maaf setelah dikoreksi tadi ada beberapa kesalahan kata di bab-bab sebelumnya😭🙏

1
merry yuliana
crazy up ya kak
kynya buat ishani pergi jauh biar gilang dr radar n lingkungan toxic kalan
duh /Sob/
merry yuliana
pergi is pergi jauh buang semua berhubungan sm kalan cari bahagia kamu masa lalu itu emang momok but masa kini /Scowl/pergi ya is pergi buang rasamu sembuhin diri is pergi sejauh jauhnya buang kalan dari hidupmu 💪
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
seneng banget sih bikin kisah yg sllu tokoh utama cewek bawaan super nyuesek dan merana..bikin happy napa🙄😅🤪
Eridha Dewi
cerai saja
merry yuliana
kak crazy up ya jangan digantung lama
Jengendah Aja Dech
❤️
Nurgusnawati Nunung
semoga sikap Kalan berubah setelah kejadian ini.lanjut thor
merry yuliana
buat ishani tau soal kalan yang galau sama masa lalunya kak... buat kalan menyesal seumur hidup crazy up ya kak ....lamaaaa menunggu purnama euy up mu kak
Nurgusnawati Nunung
Kalan... masa lalu harus dikubur.
ingat istri dan calon anakmu.. nanti kamu menyesal
RahaYulia
entahlah...
RahaYulia
c paling g peka ini emang hrs ngerasain dulu ishani digebet laki lain trs kehilangan, baru dia bsa ngerasain apa cmburu apa itu kangen apa itu mncintai yg sbnarnya
💕💕syety mousya Arofah 💕💕
udah berasa aura bencinya ke kalan 🤣🤣
💕💕syety mousya Arofah 💕💕
immmaciiih othooorrr... udah up lagii
butterfly
lanjut thor
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
semoga happy ending ya thor..jgn dibikin kyk oryza dan orion ya..sekali2 bikin pembaca seneng..jgn bikin pembaca bete dan illfill 🤭🤪🤣✌
Eka Fransiska
bagus
Eka Fransiska
💪Thor up nya slalu ditggu
💕💕syety mousya Arofah 💕💕
mnrutku pilihan author yg terbaik . q sih suka BCA apa adnya karna setiap author puny cri khas tertentu selagi bacaanya mudah dphami dn certnya menarik q pasti sbar membaca sampe akhir 🤭
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
semoga yg dimksud dg judul AFTER DIFORCE itu bpk e ishani ya thor..jgn ishaninya ..sekali2 bikin pemeran utama cewek jgn merana terus..klo gk merana ending nya mati..wadidaooow 🤣🤪🤭✌
💕💕syety mousya Arofah 💕💕
smngat terus thorrr... maat q gak bisa koment soale punya paketane 1 blm sekali 😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!