NovelToon NovelToon
Selenophile

Selenophile

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Healing / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:874
Nilai: 5
Nama Author:

Rasanya sangat menyakitkan, menjadi saksi dari insiden tragis yang mencabut nyawa dari orang terkasih. Menyaksikan dengan mata sendiri, bagaimana api itu melahap sosok yang begitu ia cintai. Hingga membuatnya terjebak dalam trauma selama bertahun-tahun. Trauma itu kemudian memunculkan alter ego yang memiliki sifat berkebalikan. Kirana, gadis yang mencoba melawan traumanya, dan Chandra—bukan hanya alter ego biasa—dia adalah jiwa dari dimensi lain yang terjebak di tubuh Kirana karena insiden berdarah yang terjadi di dunia aslinya. Mereka saling Dalam satu raga, mereka saling menguatkan. Hingga takdir membawa mereka pada kebenaran sejati—alasan di balik kondisi mereka saat ini. Takdir itu memang telah lama mengincar mereka

Tentang Putri Chandra

Chandra menatap Arka dengan tenang, menahan diri agar tidak terbawa emosi oleh kata-kata provokatif yang terus dilontarkan oleh musuh bebuyutannya itu. Sebagai seorang putri bangsawan, Chandra tetap berusaha bersikap elegan dan penuh martabat.

"Seorang pangeran seharusnya memahami arti kebijaksanaan dan tahu kapan waktu yang tepat untuk bersenang-senang. Tidak semua pertarungan harus diwarnai dengan air mata. Bukankah begitu, Putra Mahkota terhormat?" ucapnya membela diri. Chandra sengaja menekan perkataannya, sebagai pembalasan atas sikap Arka yang menyebalkan.

Arka tertawa sinis, mencoba menjebak Chandra dengan kata-kata lebih tajam, "Ah, kata-kata Tuan Putri terdengar sangat bijaksana seperti seorang Imam Agung. Mungkin itu yang membuatmu tidak pernah menang dalam duel, Chandra."

"Mungkin keterampilan duelku memang belum sehebat dirimu. Tetapi ingatlah, Arka, tidak selamanya kau bisa selalu berada di atas dengan mempertahankan kesombonganmu itu," balas Chandra tak mau kalah.

Arka tersenyum penuh kemenangan karena berhasil membuat Chandra kesal, itu bisa dilihat dari sorot matanya yang seakan siap menerkam siapa saja.

Ada kesenangan dalam hatinya setiap kali melakukan itu, getaran aneh yang selalu membuatnya merasa tertantang. Dia tahu bagaimana sosok Chandra yang sebenarnya. Dia memiliki kekuatan yang lebih dari yang bisa dilihat oleh mata telanjang. Meski enggan mengakuinya, dia menaruh rasa hormat yang besar untuk gadis itu.

"Baiklah, semoga beruntung, Tuan Putri," pungkas Arka, mengakhiri percakapan di antara keduanya, karena sebentar lagi, turnamen akan segera dimulai.

Pertandingan antar bangsawan berlangsung dengan persaingan yang ketat dan sengit. Saat matahari mulai tenggelam, seekor harimau besar muncul dari balik semak-semak. Kemunculan hewan langka yang dihormati di dunia berburu itu berhasil membuat suasana menjadi tegang di antara para pemburu.

Ketika harimau itu melompat keluar, Chandra segera menyadari bahaya yang kini sedang mengancam nyawanya. Dalam sekejap mata, perburuan berganti menjadi pertarungan untuk bertahan hidup. Chandra merasakan adrenalin mengalir deras, otot-ototnya menegang, dan detak jantungnya berpacu cepat.

Beruntung, Arka berada di dekat tempat Chandra berada. Dia berhasil mengalihkan perhatian harimau itu dalam keadaan genting, memberikan kesempatan Chandra untuk mundur menyelamatkan diri dan mencari bantuan.

"Chandra, mundur!" teriaknya dengan suara lantang yang menggema di antara pepohonan.

Tindakan Arka membawa risiko yang besar, dan nyawa sebagai taruhannya. Dia harus melawan serangan makhluk buas itu sendiri hingga mendapatkan luka yang cukup serius. Rasa sakit menjalar di tubuhnya, namun semangatnya sebagai seorang kesatria tidak padam.

Dia berusaha untuk tetap berdiri tegak, walau kakinya mulai terasa lemah dan pandangannya pun mengabur. Arka tahu dia dalam bahaya besar, tapi dia tetap berusaha melindungi Chandra.

Melihat perjuangan Arka yang berusaha untuk melindunginya, Chandra tidak bisa hanya berdiri diam tanpa melakukan apa pun. Tanpa ragu, dia pun bergerak, membantu Arka dengan segenap kemampuan yang dia miliki.

Chandra segera memasang panah di tali busurnya. Salah satu matanya merapat, sementara mata satunya lagi fokus membidik target sasaran, tepat di bagian vital.

Setelah perhitungannya dirasa telah sesuai, Chandra langsung melepaskan ujung panahnya dan panah itu pun melesat cepat menuju ke arah sang harimau. Suara auman terdengar hingga harimau itu tumbang ketika Arka membantu menebas kepalanya. Tak berselang lama, Arka ikut tumbang di samping tubuh harimau yang sudah tak bernyawa.

Arka menerima luka yang cukup serius, sesekali merintih menahan sakit. Dalam keadaan setengah sadar, dia melihat Chandra yang tengah sibuk merawat lukanya.

"Chandra...," bisiknya lemah, melihat tangan Chandra yang berlumuran darah, namun gadis itu tetap berusaha menghentikan pendarahan di tubuhnya.

"Jangan banyak bicara! Kau akan baik-baik saja, Arka. Kumohon tetaplah bertahan!" Suaranya terdengar gemetar. Arka tahu bahwa Chandra sedang menangis.

"Terima kasih. Aku mungkin tidak akan melupakan apa yang kau lakukan untukku hari ini," lirih Arka sambil menyunggingkan senyum.

"Sial! Sebenarnya kenapa makhluk itu bisa sampai ke sini. Pasti ada yang melakukan sesuatu dengan arena berburunya," rutuk Chandra, geram.

Ia sadar bahwa pasti ada tangan licik di balik kejadian ini, seseorang yang berusaha melenyapkannya dengan trik rendahan. Padahal, suksesi perebutan tahta tak pernah benar-benar menarik minatnya. Chandra yakin, ayahnya bijak dan mampu menilai siapa yang pantas untuk melanjutkan takhta. Inilah kenapa ia muak; permainan kotor seperti ini tidak pantas bagi seorang calon raja.

Namun, insiden ini justru memicu hal lain yang tak terduga: tumbuhnya rasa saling menghargai antara Arka dan Chandra. Tak hanya itu, kepercayaan dan perasaan yang semakin dalam pun mulai bersemi di antara mereka. Ikatan yang terbentuk menjadi begitu kuat, sulit dijelaskan. Dalam diam, rasa persaingan yang dulu mengisi hubungan keduanya perlahan terkikis, berganti dengan kasih sayang yang membuat mereka semakin saling melengkapi.

Sayangnya, kebahagiaan dan kedekatan yang terjalin itu hancur seketika. Kabar kudeta di Kerajaan Arutala dan hilangnya Putri Chandra mengguncang Arka. Berita itu merayap cepat, menghantam sanubarinya tanpa ampun.

Kekacauan emosi pun merebak dalam dirinya—campuran kebingungan, kecemasan, ketakutan, dan kemarahan tak henti meremas hatinya, menghancurkan ketenangan yang selama ini ia bangun. Setiap kali Arka mengingat Chandra, dadanya terasa sesak, dipenuhi pikiran-pikiran gelap yang tak sanggup ia hentikan.

Dalam posisi seperti saat ini, dia merasa sangat lemah dan tidak berguna, sebab tidak mampu membalas pemberontakan yang melibatkan kekasihnya, Chandra. Arka pun tidak bisa bertindak gegabah, karena ada banyak hal yang dipertaruhkan, salah satunya adalah kesejahteraan kerajaan Aetherial.

Jika mereka memulai perang dengan Arutala, rakyat bisa mendapatkan imbas dari peperangan tersebut.

Dengan segala keterbatasan dan ketidakpastian itu, Arka harus menghadapi perasaan tak berdaya sambil mencari cara untuk menemukan keberadaan Chandra dan menyelamatkannya.

"Seperti itulah, sampai aku menemukanmu di sini," ucap Arka mengakhiri ceritanya mengenai sosok Chandra yang dia kenal.

Suara angin berbisik di antara dedaunan, menciptakan suasana yang hening di mana mereka sedang duduk bersama. Mata Arka memancarkan keletihan dan kepedihan yang dalam, mengingat kembali momen-momen kebersamaannya dengan sang kekasih.

Kirana mendengarkan cerita Arka tanpa berkedip. Matanya memandang jauh, membayangkan sosok Chandra yang diceritakan oleh Arka.

Setelah larut dalam keheningan, Kirana akhirnya memberikan tanggapan, "Saya tahu, ini mungkin berat untuk Pangeran. Putri Chandra adalah seseorang yang sangat berarti bagi Pangeran, tapi saya bukan Putri Chandra. Kami mungkin memang mirip, tapi saya bukan berasal dari kerajaan ini ataupun dari kerajaan seberang seperti yang Pangeran ceritakan. Sejujurnya, saya tidak sengaja datang ke tempat ini dan mengalami kecelakaan. Saya cukup beruntung karena ditemukan oleh Empu Agung saat itu. Sekarang, saya tidak tahu, bagaimana caranya saya bisa kembali ke tempat saya berasal." Kirana berusaha menjelaskan situasinya tanpa memberikan informasi langsung bahwa dia berasal dari dunia lain. Dia khawatir dengan reaksi Arka jika mengetahui identitas aslinya. Ada begitu banyak hal yang membuatnya ragu untuk membeberkan segalanya pada Arka.

Sorot kecewa terpancar dari mata Arka. Dia memahami bahwa Kirana telah jujur tentang identitasnya yang hanya sebatas mirip dengan Chandra. Sayangnya, kejujuran itu justru membuatnya merasa kecewa dan penuh ketakutan.

Jika wanita di hadapannya bukanlah Chandra, lantas ke mana kekasihnya pergi?

Arka merasa dadanya semakin sesak, ketakutan semakin membayangi pikirannya. Sepertinya, Arka harus putar otak lagi, selain hanya mengerahkan pasukan khusus untuk mencari keberadaan Chandra.

Rasa cemas dan kerinduan terhadap Chandra semakin mendalam, dan dia harus segera mengambil tindakan sebelum semuanya terlambat.

"Aku mengerti, Kirana. Terima kasih telah menyempatkan waktumu untuk berbincang denganku. Untuk hari ini, kita akan mengakhiri pembicaraan di sini," ucapnya berpamitan dengan sopan, kemudian dia berdiri dan membungkukkan sedikit kepalanya sebagai tanda hormat.

Mereka pun berpisah setelah Kirana membalas salam sang pangeran dengan membungkukkan sedikit kepalanya.

Memandangi punggung pangeran yang semakin menjauh, Kirana menyadari satu hal yang pasti. Bahwa keberadaannya di dunia ini terkait dengan Putri Chandra. Meskipun dia belum sepenuhnya memahami bagaimana dan mengapa hal itu terjadi, tetapi benang merah antara mereka berdua tampaknya lebih kuat dari yang bisa dia bayangkan. Jika suatu hari nanti dia harus ikut terjun dalam hal yang lebih besar dari sekadar kemiripannya dengan Putri Chandra, sepertinya Kirana harus mulai menyiapkan diri jauh-jauh hari.

Akan tetapi, apa yang bisa dilakukan oleh seseorang yang dulunya bahkan tidak berani menjalani hidup? Rasa takut dan ragu menyelimuti hati Kirana. Dia tidak yakin pada dirinya sendiri.

Bersambung

Selasa, 30 Agustus 2025

1
Zeepree 1994
bagus ceritanya makin bikin penasaran, semangat ka author semoga rame yang mampir baca
Ismi Muthmainnah: Aamiin. Terima kasihhh💐
total 1 replies
Zeepree 1994
assalamualaikum ka othor semoga sukses ya ceritanya, aku izin baca ya Thor
Ismi Muthmainnah: Wa’alaikumussalaam. Terima kasih sudah tertarik buat baca dan kasih like juga😇 Aamiin, semoga ceritanya menghibur yaa🌹
total 1 replies
MARQUES
lanjutkan terus thor nulis novelnya kalau bisa bikin novel romansa fantasi aja terus tapi bikin nagih dan MC cewenya ga gampang luluh sama cowo🙏😄
Ismi Muthmainnah: Iya nih kak😂😭😭 Makasih banget yaa udah kasih masukan. Lumayan juga menurutku fantasi bangun wordbuldingnya
total 3 replies
Ismi Muthmainnah
Ini cerita pertama aku setelah hiatus lama. Selamat menikmati bagi yang suka cerita fantasi transmigrasi, tapi halal🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!