AKU KEMBALI Jadi ANTAGONIS

Brak!

Pintu kamar terbuka lebar, bahkan salah satunya rusak karena tendangan dua orang prajurit.

Sepasang laki-laki dan perempuan di dalam kamar terkejut mendengar suara kencang itu.

Beberapa prajurit masuk ke dalam kamar, lalu menyalakan lilin lainnya yang ada di dalam kamar itu.

"S*alan! Siapa yang berani menggangguku dan Yi'er?" ucap Putra Mahkota dengan kesal.

Kini wajah laki-laki dan perempuan yang berada di atas tempat tidur terlihat, posisi mereka sungguh mengejutkan orang-orang, terlebih mereka sedang dalam keadaan tidak mengenakan sehelai benang pada tubuh mereka.

"Putra Mahkota, kau benar-benar keterlaluan!" seru Jing Sheng Yun dengan lantang dari luar pintu.

Kedua mata Putra Mahkota membulat melihat Sheng Yun, dan orang-orang berdiri di depan pintu kamar itu.

[Beberapa saat sebelumnya]

An Yi dan Qiao yang sudah selesai berbicara berjalan menuju tempat tinggal An Yi, Qiao ingin yang juga ingin bertemu seseorang ikut pergi dengan An Yi.

Sebelumnya mereka tidak merasa curiga dengan apapun, namun ketika tiba di halaman tempat tinggal prajurit wanita, mereka samar mendengar suara yang aneh.

An Yi melirik ke arah Tu Tu, memberikan isyarat padanya.

"An Yi, apa kau mendengar sesuatu dari dalam salah satu kamar itu?" ucap Qiao.

"Iya, aku mendengarnya Jenderal. Tetapi aku tidak tahu, saat aku pergi tidak ada hal yang aneh,"

Qiao dan An Yi berjalan lebih dekat ke arah bangunan dengan 4 pintu itu.

Kedua mata Qiao dan An Yi membulat, saat mereka mendengar suara-suara yang tidak seharusnya, dan kali ini suara itu lebih jelas dan keras.

"Ya....Yang Muliaaa, aaahh. Pelaanh, pelaaanh sedikit..."

"Yi'er...Yi'er, kau akan menjadi Permaisuriku, aahh!"

Tangan An Yi mengepal dengan kuat, sejak pertama dia memang tahu tujuan Putra Mahkota datang ke tempat tinggal mereka. Tetapi mendengar dia mengatakan itu saat meniduri wanita lain, yang dia kira adalah dirinya. Darah An Yi mendidih seolah ingin langsung membunuh laki-laki menjijikkan itu.

"Yi'er? Wanita itu juga memanggil Yang Mulia. Mungkinkah...."

"Aku yakin jika yang berada di dalam adalah Putra Mahkota. Dan Yi'er yang dia maksud adalah aku," ucap An Yi.

"Jadi maksudmu, dia memasuki kamar yang salah dan mengira wanita yang berada di dalam kamar itu adalah dirimu?"

An Yi hanya mengangguk, "Jika tidak salah itu adalah kamar Fei Li,"

Qiao membulatkan kedua matanya, kemudian dia bersiul pelan.

Tak lama seseorang datang.

Qiao membisikkan sesuatu pada orang itu, lalu setelah itu orang tadi pergi dengan cepat.

An Yi yang melihat itu hanya diam, "Ternyata memang benar, Qiao ini bukanlah orang sembarangan. Pantas saja di dalam cerita karakternya tidak begitu jelas,"

Kurang dari 10 menit, beberapa orang sudah datang. Dan mereka dipimpin oleh Jing Sheng Yun, bahkan Jenderal perang pun ikut datang.

"Apa yang terjadi?" ucap Jenderal perang.

"Jenderal, wakil Jenderal,"

Sheng Yun menatap An Yi sejenak, kemudian melihat ke arah Qiao.

"Kami baru saja datang setelah berbicara di tempat saya, tetapi saat kami kemari, kami mendengar suara-suara yang tidak seharusnya dari dalam kamar itu," ucap Qiao.

"Suara yang tidak..."

Baru saja Sheng Yun berbicara, mereka kembali mendengar suara jeritan aneh dari dalam salah satu kamar.

Sheng Yun terkejut mendengar suara itu, meskipun dia belum pernah dekat dengan seorang wanita, namun dia tahu apa yang terjadi dengan suara itu.

"Siapa yang berada di dalam?" ucap Sheng Yun.

"Me....Mereka adalah Pu....Putra Mahkota dan Fei Li,"

"Apa? Kakak Putra Mahkota?"

Qiao mengangguk, "Kami mendengar Putra Mahkota memanggil nama Yi'er. Dan kami berpikir jika Putra Mahkota memasuki kamar yang salah dan menganggap wanita itu adalah An Yi,"

Kedua tangan Sheng Yun mengepal, sungguh perbuatan yang sangat tidak bermoral. Hanya untuk mendapatkan Xia An Yi, dia bahkan melakukan hal yang sangat tercela seperti itu.

Dengan menahan kemarahannya, Sheng Yun meminta dua orang prajurit untuk mendobrak pintu kamar itu.

Hanya dalam waktu sekejap, lebih dari dua puluh prajurit sudah berkumpul di depan kamar itu sambil berbisik, dan bertanya-tanya.

"Dobrak pintunya!" ucap Sheng Yun.

Dua orang prajurit yang sudah berada di depan pintu, bersiap untuk menendang pintu kamar itu.

Brak!

...----------------...

Kini semua orang dapat melihat dengan jelas wajah Putra Mahkota dan Fei Lei, yang berada di atas tempat tidur dengan posisi yang sangat memalukan.

"Putra Mahkota, kau benar-benar memalukan!" seru Sheng Yun penuh dengan kemarahan.

Putra Mahkota nampak terkejut melihat Sheng Yun dan para prajuritnya sudah berada di depan pintu kamar itu.

Cahaya yang tadinya samar, kini telah terang. Putra Mahkota juga melihat Xia An Yi berdiri di samping Jing Sheng Yun.

"Ya....Yang Mulia," ucap Fei Lei dengan lemah.

Putra Mahkota menoleh dengan pelan dan kini dia melihat dengan jelas siapa wanita yang ada di bawahnya.

"Aaaaah, siapa kau?" Putra Mahkota segera beranjak dari tempat tidur itu, seraya menarik selimut tipis untuk menutupi tubuhnya yang polos.

"Ya....Yang Mulia, kau...Bagaimana bisa Yang Mulia bersikap seperti itu terhadap saya?" Fei Lei terlihat cukup kecewa.

An Yi yang melihat hal begitu menjijikan, memilih untuk pergi dari tempat itu.

"An Yi," ucap Qiao dengan pelan.

"Maaf, aku tidak dapat melihat hal yang menjijikan seperti ini terlalu lama,"

Qiao mengangguk mengerti, bagaimanapun An Yi adalah orang yang disebut oleh Putra Mahkota tadi, jadi jika An Yi sangat jijik dan marah pada Putra Mahkota saat ini adalah hal yang wajar.

Sheng Yun menatap Putra Mahkota dengan tajam, "Aku tahu kau adalah Putra Mahkota kerajaan ini, tetapi tidak semestinya kau melakukan hal yang sangat rendahan seperti itu terhadap Prajuritku!"

"A Yun, kau salah paham. Aku....Aku dijebak oleh wanita itu, dia yang menggodaku!"

"Apakah kau berpikir jika semua wanita itu sama? Dan apakah kau lupa jika di sini adalah benteng perbatasan utara, bukan rumah bordil yang biasa kau datangi?"

Kedua mata Putra Mahkota membulat, "Jing Sheng Yun, jaga ucapanmu!"

"Kau yang seharusnya menjaga perilakumu! Kau adalah seorang Putra Mahkota, tetapi apa yang kau lakukan adalah hal yang memalukan bagi istana kerajaan!"

Putra Mahkota mundur beberapa langkah.

"Bawa Putra Mahkota dan Fei Lei! Besok aku akan membawa mereka kembali ke istana kerajaan," ucap Sheng Yun.

"Tidak! Jing Sheng Yun, kau tidak bisa melakukan hal itu! Xia An Yi, Yi'er. Di mana kau? Aku dijebak, kau harus membantuku!"

Beberapa prajurit memegangi Putra Mahkota dan Fei Lei. Mereka akan ditempatkan di dalam penjara yang ada di benteng perbatasan itu.

"Lepaskan! Aku adalah Putra Mahkota, kalian tidak bisa melakukan ini padaku! Aku bilang lepaskan!" Putra Mahkota meronta saat dibawa oleh prajurit.

Jenderal perang dan Qiao menatap Sheng Yun, mereka sangat tahu bagaimana sifat pangeran ketiga itu. Jadi mereka tidak ikut campur dalam tindakannya terhadap Putra Mahkota.