NovelToon NovelToon
CUP OF TEA

CUP OF TEA

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Tamat
Popularitas:304
Nilai: 5
Nama Author: Tilia

Di balik hutan Alaska, Rowan menikahi cinta pertamanya, Anna. Mereka tinggal di rumah yang ia bangun dengan harapan suatu hari akan di penuhi tawa anak-anak. Tapi Anna belum siap menjadi ibu dan Rowan menghargainya.

-
Kabar tak terduga tiba “Rowan, Anna mengalami pendarahan di Prancis”.

-
Pria muncul di tengah penantian Rowan, Anna tengah mengandung.
“Aku ingin melakukan Tes DNA pada bayi kembar itu!!”

-
Kesetian, Kepercayaan, Penghianatan serta Penantian.
Segelas teh hangat di tengah hutan gelap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mimpi buruk Velma

Memasuki rumah sakit, Rowan mencari keluarganya saat melihat mereka ia segera berlari. Velma melihat adiknya datang segera berdiri dan memeluknya.

“Ada apa?” tanya Rowan dengan khawatir.

“Andrew awalnya hanya merasakan sakit kepala biasanya di tengah tidurnya tiba-tiba dia bangun dan darah keluar dari hidungnya setelah itu segera pingsan” jelas Benjamin sambil memeluk istrinya.

“Aku sangat takut, Rowann. Mungkin saja penyakit yang merengut ayahnya akan merengutnya juga dari kuu” Velma menangis dengan pilu.

“Dia akan baik-baik saja” Rowan menenangkan kakaknya.

Setiap detik terasa sangat berat dan membebani keluarga Rowan, mereka duduk di depan ruangan UGD menunggu kabar dari anggota terkasih mereka sadar dan kembali ke pelukan mereka.

Pintu terbuka, semua segera berdiri menatap cemas pada dokter.

“Kondisinya cukup stabil saat ini, namun kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan karena teridentifikasi anemia”

“Kami harap anggota dapat kuat untuk memberikan dukungan” ujar dokter itu, Velma hampir terjatuh mendengar itu.

“Dokter suami ku terkena kenker leukemia dan meninggal beberapa tahun yang lalu”

“Apa anak ku juga akan pergi?” Velma dengan ketakutan.

“Baiklah, silahkan ikuti saya untuk membahas ini” dokter segera meminta Velma mengikutinya, Velma pergi bersama Benjamin.

“Anak yang malang” Daisy menahan tangisnya.

“Dia pasti kuat” Rowan merangkulnya, tiba-tiba terdengar langkah kaki yang terburu-buru mendekat.

Anna melihat Daisy yang menangis di rangkulan Rowan namun tidak melihat keluarganya yang lain, saat menganti pakainya ia mendapatkan pesan dari Benjamin segera menyusul.

Langkah kakinya menjadi lambat ia dengan hati-hati mendekat dan tidak ingin menarik perhatian Rowan saat ini, ia pun duduk cukup jauh dari keduanya. Tak lama Velma kembali bersama Benjamin.

“Ibuuu..” Velma terlihat sangat kacau di segera memeluk ibunya.

“Mereka akan melakukan pemeriksaan lanjutan karena riwayat ayahnya”

“Mereka berharap kondisinya tidak memburuk”

“Aku ibu yang buruk tidak menyadari apa yang di rasakan putra ku sendiri”

“Dia pasti kesakitan menahan semua ini”

“Menahan rasa sakit sendiriannn..” pilu Velma dalam tangisnya. Semua orang merasakan kesedihan Velma saat ini, Anna yang berdiri jauh dapat mendengarnya ia pun menatap Rowan dengan bingung.

“Apa Rowan akan mengatakan tentang perselingkuhannya pada keluarganya saat ini?” pikir Anna.

Benjamin mengajak Velma untuk mencari udara segar agar ia lebih tenang dan kembali kuat untuk putranya, Rowan pergi untuk mencari makanan mengisi perut mereka walaupun Anna ada di sana Rowan melewatinya begitu saja dan tidak berbicara denganya Anna memegang erat tasnya ia sangat gugup saat ini.

“Anna, kenapa kau duduk jauh di sana?” Daisy akhirnya menyadari keberadaannya, Anna mendekat meletakan tasnya.

"Bagaimana kabar Andrew?” tanyanya hati-hati.

“Dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan dan..” Daisy berhenti dan mengamati tangan Anna yang di perban kemudian ia mengingat putranya datang dengan perban di tangan serta wajah yang sedikit lebam di tambah ia menggunakan pakaian yang nampak asing terlihat aga kekecilan di tubuhnya dan sekarang Anna datang terpisah dengan perban di tanganya.

Anna menyadari perubahan raut wajah Daisy yang menatapnya dengan curiga bercampur tidak senang, ia perlahan menyembunyikan tanganya. Rowan kembali membawa tas berisikan makanan.

“Makanlah ibu” Rowan memberikan kotak pertama pada Daisy mengambil dua kotak lainya dan mencari Velma dan Benjamin, Daisy melihat Rowan nampak mengabaikan Anna.

Anna hanya diam tidak mengatakan apapun, kecurigaan Daisy bertambah namun ia tidak akan bertanya bagaimanapun ini merupakan pernikahan putranya.

......................

Satu minggu telah berlalu, berbagai tes telah di lakukan Andrew dengan tubuh kecilnya. Mimpi buruk Velma menjadi kenyataan Andrew mengidap kanker leukemia tahap awal, ia tak sadarkan diri setelah mendengar kabar itu, Daisy menangis mengelus rambut cucunya dan Rowan sangat frustrasi dengan keadaan ini memegang erat ujung tempat tidur menatap sedih bercampur amarah.

“Mengapa ini menimpanya!!” Rowan, dunia mereka terasa sunyi di ruangan itu hanya terdengar hembusan napas ringan Andrew dan alat-alat medis di sekitarnya.

......................

“Paman..?”

“Paman..” Andrew terbangun dan menyentuh rambut Rowan yang tertidur di tempat tidur.

“Andrew kau sudah bangun? Bagaimana keadaan mu? Apa kau merasa pusing atau sakit?” Rowan terbangun segera bertanya dengan khawatir.

“Tubuh ku terasa sakit dan tidak memiliki tenaga” jawan Andrew dengan pelan.

“Dimana ibu dan nenek?” tanyanya melihat ruangan yang kosong.

“Mereka sedang pergi mengambil buku mu” Rowan mengelus rambut Andrew.

“Paman, apa aku akan pergi menemui ayah?” tanya polos Andrew.

“Tidak, tentu saja tidak kau akan tetap bersama kami” Rowan tidak menduga apa yang di katakan Andrew.

“Aku bermimpi bertemu ayah kembali di tepi pantai dan bermain denganya, namun aku juga sangat merindukan ibu” jelas Andrew.

“Ibu mu akan segera kembali, bagaiman jika kita membicarakan domba-domba kecil di pertanakan milik ayah Milo”

“Mereka mengirimkan foto bayi-bayi domba yang baru lahir” Rowan mencoba menahan air matanya membuka handponenya dan menunjukan foto-foto itu.

“Hahaha… Milo sangat kotor” tawa ringan Andrew melihat temanya penuh lumpur memeluk salah satu anak domba.

“Aku ingin melihatnya..” Andrew menyentuh layar handpone Rowan.

“Tentu saja, kita akan pergi ke sana saat kau sudah lebih baik” Rowan kembali mengelus rambut Andrew.

Pintu terbuka, Velma dan Daisy kembali.

“Ibuuu” Andrew memanggil ibunya.

“Andreww, apa kau merasakan sakit?” Velma segera menghampiri putranya dan mencium tanganya dengan hati-hati.

“Tidak, kami sedang melihat foto anak domba Milo” Andrew menunjukan layar handpone pada Velma.

“Dan paman berjanji akan melihatnya bersama ku” ujar Andrew dengan mata penuh harapan di wajah lemahnya.

“Yaaaa, paman pasti akan menemani mu” Velma menahan air matanya tersenyum pada Andrew dan Rowan, Daisy mendekat mengelus pundak putranya.

......................

Setelah menghabiskan waktu hampir satu bulan lebih di rumah sakit kondisi Andrew perlahan pulih walaupun ia harus tetap menjalani pengobatan, kini ia lebih ceria dan santai bersandar pada bantal.

“Paman, apa yang terjadi dengan tangan mu?” Andrew baru menyadari di tangan pamanya terdapat bekas luka.

“Akh.. ini terluka saat membantu di hutan, masalah kecil” Rowan menarik kursi dan duduk dekat tempat tidur Andrew.

“Kapan aku bisa pulang? Sangat membosankan di sini” Andrew mengambil boneka dombanya.

“Mari kita tanya dokter saat ia datang kemari” ujar Rowan, tak lama seluruh keluarga Rowan ada di dalam ruangan termasuk Anna.

“Kabar gembira untuk Andrew, jika dalam seminggu ke depan kondisinya stabil ia dapat pulang dan menjalankan pengobatan rutin” setelah dokter menjelaskan kondisinya ia dengan senang menyampaikan berita ini.

“Aku akan kuattttt” Andrew membuat pose superheronya dengan ceria, semua orang senang dengan itu dan tertawa dokter pun pergi.

“Paman, bolehkan aku tidur di rumah mu? Rumah mu lebih dekat dengan perternakan Milo” ia kembali duduk di tempat tidur.

“Tentu saja, aku senang kau ada di sana” Rowan dengan lembut mencubit wajahnya.

“Ibuuu?” Andrew memohon pada ibunya.

“Selama kau mau mendengarkan paman dan tidak menganggu bibi Anna” Velma menatap Anna sedikit rasa bersalah.

“Aku baik-baik saja” tentu saja Anna tidak menolak keinginan Andrew, ia dan Rowan belum pernah berbicara semenjak kejadian itu di tambah Rowan yang lebih sering menghabiskan waktu bersama Andrew di rumah sakit.

“Yeyyyyyy!!! Terimakasih bibi Anna” Andrew senang.

...----------------...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!