NovelToon NovelToon
Merajut Takdir Dunia

Merajut Takdir Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Spiritual / Sistem
Popularitas:570
Nilai: 5
Nama Author: Evolved 2025

Di era teknologi yang melesat bak roket, manusia telah menciptakan keajaiban: sistem cerdas yang beroperasi seperti teman setia. Namun, Arcy, seorang otaku siswa SMA kelas akhir, merasa itu belum cukup. Di puncak gedung sekolah, di bawah langit senja yang memesona, ia membayangkan sistem yang jauh lebih hebat—sistem yang tak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kekuatan energi spiritual, sebuah sistem cheat yang mampu merajut takdirnya sendiri. Mimpi itu, terinspirasi oleh komik-komik isekai kesukaannya, membawanya ke petualangan yang tak terduga, sebuah perjalanan untuk mewujudkan sistem impiannya dan merajut takdir dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evolved 2025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Korban Perundungan

Yuan sedang mengamati Arcy dari kejauhan, dan Indra tiba-tiba muncul, tersenyum lebar.

"Yuan! Kebetulan sekali bertemu di sini. Sedang menikmati pemandangan juga?"

Yuan tanpa menoleh, dengan nada datar membalas, "hanya lewat."

Indra berjalan mendekat, menepuk pundak Yuan, "Ah, santai sedikit. Aku juga sedang mencari udara segar. Orang itu sedang apa di sana? Meditasi?"

Yuan menepis tangan Indra dari pundaknya, "bukan urusanmu."

Indra tertawa kecil, "Santai, Yuan. Aku hanya ingin menyapa. Kita kan teman."

"Aku bukan temanmu."

Indra tertawa kecil, "Kamu masih marah soal kejadian dulu? Soal... Rina?

Yuan tetap diam, namun rahangnya sedikit mengeras. Suhu udara disitu tiba-tiba menjadi dingin, aura di sekitarnya terasa berat dan mengintimidasi.

Indra mulai merasa tidak nyaman,

ia mencoba mencairkan suasana, meskipun sedikit gugup, "Ayolah, Yuan. Itu kan sudah lama sekali. Rina dan aku sudah tidak ada hubungan apapun. Aku yakin kau juga sudah menemukan seseorang yang lebih baik."

Mata Yuan menyipit, seolah menembus pria di sampingnya. Keheningan semakin mencekam.

Indra berdeham. "Oke, oke. Mungkin aku salah topik. Tapi serius, Yuan, aku hanya ingin memastikan tidak ada dendam di antara kita. Kita bisa saling mendukung, kan? Apalagi kita satu organisasi."

Yuan menatap tajam Indra, "Jangan berpura-pura. Aku tahu kau punya maksud tersembunyi."

Indra terkejut sesaat, lalu kembali tersenyum, "Maksud tersembunyi? Apa maksudmu?" Indra berdecih pelan, "kau selalu curiga padaku, Yuan. Aku hanya ingin menjadi teman yang baik."

Yuan hanya diam tak menanggapinya.

Indra mengangkat bahu, "baiklah, kalau itu yang kau pikirkan. Aku pergi dulu. Salam untuk Elis."

Indra melangkah pergi, tetapi matanya tetap mengawasi Arcy.

Yuan tetap dingin, tidak mengalihkan perhatiannya dari Arcy.

Arcy membuka mata, selesai dari meditasinya.

Sistem menampilkan layar status dengan latar belakang ungu gelap.

Diatas layar ada:

[EXP: 114/53000 (Poin pengalaman)]

[HP: 30/100 (Poin Kesehatan)] Dan-

[MP: 300/300 (Poin Mana)]

- Nama: Arcyareksa

- Level: 9

- Umur: 17

- Akar spiritual: Jiwa surgawi kegelapan

- Gaya: Tidak ada

- Kelas: Tidak ada

- Title: Tidak ada, "Tuan harus berlatih lebih keras"

[Diagram Statistik]

- Kekuatan: 10 (Normal)

- Kelincahan: 13 (Normal)

- Vitalitas: 11 (Normal)

- Daya Tahan: 12 (Normal)

- Keberuntungan: 21 (Heroik)

- Intellect: 19 (Heroik)

- Magic: 20 (Heroik)

Di bagian bawah layar, ada opsi [Atribut Skill] [Potensi Pertumbuhan Maksimum] dan [Peralatan]

Arcy tersenyum lebar, ia berdiri mengangkat dua tangan dengan sangat gembira.

"Yahoo!!!"

Yuan yang melihatnya bertingkah aneh, bergumam, "kenapa dia?"

Arcy melihat sekitarnya, orang-orang yang lewat menganggapnya aneh. Arcy dengan malu perlahan menurunkan tangannya, dan beranjak dari tempat itu mencari tempat yang sunyi.

Saat menyusuri sebuah gang, ia mendapati seorang siswa yang sedang menjadi korban perundungan oleh tiga orang pria.

Salah satu pria itu mengejek, "Berani sekali kau, ya?"

Bugh!

Siswa itu kembali menerima pukulan, meringkuk sembari memegangi perutnya yang terasa nyeri.

"Cecunguk sepertimu berani melawan? Akan ku ladenin kau!"

Seorang gadis dengan isak tangis memohon, "Kumohon, jangan sakiti dia."

Gadis itu berontak, namun kedua pria itu menahannya dengan kuat.

Pria yang memukul itu berbalik mendekati gadis tersebut dengan terkekeh. "Hehehe, aku akan berhenti kalau kamu menurut." Dia muali menurunkan celananya.

"Anjing kau! Apa yang kau lakukan?" teriak siswa itu, berdiri sembari memegangi perutnya.

"Hoo... lumayan juga rupanya."

Siswa itu ditendang hingga terpental membentur tembok.

Gadis itu berteriak histeris, "Berhenti! jangan sakiti dia."

Namun, pria itu tidak menghiraukan dan kembali menginjak-injak siswa itu.

Gadis itu terus berteriak memohon belas kasihan, tetapi pria itu tetap tidak peduli dan terus menghajarnya.

"Hei! Hentikan!" teriak seseorang dibelakang.

Pria itu menoleh, melihat seorang anak lelaki mendekat.

"Jangan ikut campur urusan!"

Pria itu yang tak lain adalah Arcy, membentak, "Lepaskan dia!"

Pria itu menyeringai jahat dan mendekati Arcy. "Kau mau cari masalah, ya?"

Arcy tetap tenang di tempatnya. Pria itu kemudian melayangkan tinju, namun Arcy juga menangkis dengan tinjunya. Kedua tinju mereka beradu dengan suara krekk yang terdengar jelas.

"Aduh..." Arcy mengibas-ngibaskan tangannya yang terasa sakit.

Keduanya merasakan sakit pada tangan mereka setelah beradu tinju, tetapi tampaknya pergelangan tangan pria itu patah, membuatnya meringis kesakitan sambil memegangi tangannya.

Kedua temannya melepaskan gadis itu dan menghampiri teman mereka.

"Waduh..." Arcy merasa sedikit bersalah telah membuat tangan orang patah.

Gadis itu membantu temannya yang lemah setelah dipukuli.

Kedua pria itu tidak terima teman mereka disakiti, mereka langsung menyerang Arcy.

"Beraninya kau!"

Dengan yakin, Arcy mengarahkan tangannya ke depan, membentuk jarinya seperti pistol, dan bola api kecil seukuran bola pingpong terbentuk di ujung telunjuknya.

"Pam-pam!" Ia menembak sambil menirukan suara tembakan. Dua bola api melesat seperti peluru dan mengenai celana mereka.

Mereka terkejut melihat celana mereka terbakar. Mereka meronta-ronta dan berlarian mencari air.

Arcy meniup ujung jarinya layaknya seorang penembak. Ia kemudian menatap pria yang tangannya patah, bertanya dengan nada mengejek.

"Kenapa? Mau ditembak juga?"

Pria itu dengan kedua temannya langsung melarikan diri dengan ketakutan.

"Hm," Arcy tersenyum sinis. "Pengecut!"

Arcy menghampiri gadis dan temannya yang terluka, sembari berbisik, "META, berikan atribut penyembuhan."

"Siap!" Sistem memproses.

[Ding - Atribut tambahan diperoleh. Tuan memiliki atribut cahaya penyembuhan]

"Kerja bagus." Arcy merasa puas.

"Sama-sama, Tuan. Melayani Anda adalah tugas saya."

Arcy mengulurkan tangan, berkata dengan lembut, "Mari, saya obati."

Gadis dan anak lelaki itu terkejut. "Obati?" tanya gadis itu heran. Anak lelaki itu terdiam, menyembunyikan keterkejutannya di balik rasa sakit.

Arcy mengaktifkan kemampuan penyembuhan. Cahaya hijau lembut muncul dari telapak tangannya, menjalar ke tubuh anak lelaki itu. Mereka terkejut melihat fenomena tersebut. "I-ini..." seru gadis itu takjub.

"Apakah ini sihir?" gumam anak lelaki itu dalam hati, merasa seperti adegan dalam anime atau komik yang sering dibacanya. Tiba-tiba muncul notifikasi sistem-

[Terdeteksi! Adanya kehadiran lain mendekat]

"Apa?" Arcy terkejut mendengar pemberitahuan sistem. Tiba-tiba, ia jatuh pingsan.

1
micho0w0
Bikin ketagihan, kapan update lagi??
Evolved 2025: terimakasih ka, update setiap hari jam 10 malam 🙏
total 1 replies
Hebe
Ingin baca lagi!
mr.browniie
Gemes sama tokoh ini. 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!