"Seharusnya dia adalah adik iparku! tapi kini malah menjadi istriku!" ABIAN NUGRAHA.
"Pria itu seharusnya menjadi kakak Iparku, tapi sekarang dia adalah suamiku!" MAHARAYA FADILLA.
bagaimana jadinya dua orang yang sebelumnya tidak saling mengenal namun tiba-tiba dinikahkan. semua itu bermula karena Andira Fadillah atau yang akrab di sapa Dira selaku kakak Maharaya atau Raya, kabur tepat di hari pernikahannya dengan seorang pria yang telah di jodohkan oleh orangtuanya bernama Abian Nugraha. Dira yang tiba-tiba saja menghilang saat akad akan di mulai membuat Ayah Faizal panik. karena insiden itu Ayah Faizal meminta Raya putri bungsunya yang masih duduk di bangku SMA kelas 12 itu untuk menjadi pengantin pengganti Kakaknya. Demi menjaga nama baik keluarga.
Bagaimana kah kelanjutan kisah keduanya. apakah mereka bisa saling menerima satu sama lain? dengan rentang usia yang lumayan jauh.
Yuk! ikuti kisah mereka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenShafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Abian menutup pintu kamarnya, tidak lupa memutar anak kuncinya perlahan. Sehingga suaranya tidak terdengar oleh Raya yang tengah memunggunginya.
"Sedang apa?"
"Eh! Kak Bian, ngagetin aja deh!" Ucap Raya yang terkejut saat tiba-tiba saja suara Abian terdengar begitu dekat di telinganya.
Abian terkekeh dengan respon Raya yang menurutnya sangat imut.
"Kak. Kenapa bunganya nggak di ganti saja dengan yang baru! Ini sudah layu loh, nggak baik nyimpen bunga layu di kamar." Ucap Raya sembari memperhatikan vas bunga di atas nakas yang ada di samping tempat tidur.
"Sudah layu ya?" Abian memandang vas bunga itu yang memang sudah tidak layak untuk di pajang.
"Iya, sudah layu! Lihat saja, kelopaknya bahkan sudah berjatuhan nih kalau di sentuh!" Tunjuk Raya pada kelopak mawar yang jatuh saat ia sentuh.
Abian memajukan tubuhnya untuk melihat bunga itu lebih dekat. Tentu saja tindakan Abian itu berhasil membuat Raya deg-degan. Bagaimana tidak, posisi mereka saat ini begitu dekat dan intim. Abian seolah mengurung Raya dalam pelukannya.
"Mau tahu nggak sejarah bunga layu ini?" Tanya nya kemudian masih dengan posisi yang sama. Yaitu membungkuk dan sekarang kedua tangannya bertumpu pada ujung nakas yang semakin menegaskan jika pria itu kini telah berhasil mengurung istrinya. Hal itu tentu saja semakin membuat Raya grogi dan panas dingin.
"Me... memangnya ada sejarah apa dengan bunga layu ini?" Tanya Raya dengan suara sedikit terbata-bata karena gugup. Demi apa berada sedekat ini dengan seorang pria begitu membuatnya deg-degan serr!
Abian menarik senyum tipis mendengar suara gugup istrinya itu.
"Sekitar seminggu lebih yang lalu! Aku bertemu seorang wanita cantik dan manis. Wanita itu tiba-tiba saja menyatakan perasaannya dengan bunga ini! Sayangnya,,,,,,"
"Oh, jadi ini bunga dari pacar kakak! Yaudah, nggak usah di buang!" Potong Raya yang menebak jika bunga yang telah layu itu adalah pemberian kekasih Abian.
"Pantas saja bunganya nggak di buang, padahal sudah layu banget. Ternyata itu dari pacarnya!" Monolog Raya yang entah menggapa ada sedikit rasa kecewa yang menyelinap di hatinya. Mengetahui jika Abian ternyata sudah memiliki kekasih.
Abian menahan senyum mendengar nada bicara Raya yang memotong kalimatnya.
"Kamu nggak ingin tahu siapa gadis cantik pemilik bunga itu?" Tanya Bian yang sejujurnya ingin sekali tertawa melihat wajah Raya yang mendadak jutek padanya.
"Nggak usah, em...aku...aku mau ke kamar mandi! Permisi tangannya kak!" Sahut Raya seraya menunjuk tangan Abian yang masih bertumpu pada nakas dan mengurung dirinya.
Abian semakin menahan diri untuk tidak tersenyum melihat tingkah Raya yang aneh!
"Baiklah, jangan lama-lama di kamar mandinya ya!" Ucapnya yang kini telah menjauh sedikit dari Raya memberikan ruang untuk gadisnya itu pergi ke kamar mandi.
Tanpa menunggu lama-lama Raya segera berlalu dari sana, berdekatan dengan Abian terlalu lama tidak baik untuk kesehatan jantung nya yang dag-dig-dug ser terus.
Abian menatap punggung Raya masih menahan senyum. Ternyata gadis itu telah melupakan sesuatu yang menjadi moment bersejarah dalam hubungan mereka saat ini. Berawal dari sebuah keisengan teman-temannya yang memberikan tantangan pada Raya.
Siapa sangka keisengan mereka malah menjadi kenyataan. Tanpa di duga-duga malah kini dirinya dan Raya telah menjadi pasangan suami-istri. Dirinya bagai ketiban rezeki nomplok yang tidak di sangka-sangka.
Sungguh rencana Tuhan itu sangat indah dan tepat.Tuhan maha mengetahui apa yang terbaik dan tidak untuk hambanya.
"Biarlah, mungkin nanti juga akan ingat siapa yang memberikan bunga itu untuk ku!" Ucap Bian yang memilih duduk di sofa dan membuka laptopnya untuk memeriksa email yang masuk.
Sementara itu di dalam kamar mandi.
"Hah! Kenapa aku harus kecewa mengetahui kenyataan jika Kak Bian ternyata sudah memiliki kekasih! Wajar sih, kan dia pria dewasa. Sudah pasti telah memiliki wanita idamannya sendiri!" Ucapnya berbicara sendiri di depan cermin yang yang ada di depannya.
Entahlah Raya merasa ada yang tidak nyaman pada hatinya saat ini. Dirinya yang belum pernah berpacaran itu merasa tidak mengerti tentang rasa yang di alaminya saat ini.
Ke kamar mandi hanya sebagai alasan saja. Sejujurnya ia hanya ingin terbebas dari keisengan Bian yang mengurung dirinya dengan kedua tangannya.
Raya membasuh wajahnya sebelum keluar dari kamar mandi. Berlama-lama berada di kamar mandi itu tidak baik.
🌱🌱🌱🌱🌱🌱
😂😂😂 minyak nggak salah kok dikatain jahat.. dasar Raya..
Thank you author.. 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘