Setelah peperangan antara Dewa dan Iblis sepuluh ribu tahun lalu, Klan Iblis perlahan mulai kehilangan kekuasaannya dan membuat Klan Dewa berkuasa penuh atas enam dimensi.
Perilaku mereka semena mena dan membunuh sesuka hati mereka , semua orang terkena dampaknya terutama Dimensi Siluman. Di dalam Dimensi Siluman, terdapat sebuah Klan bernama Klan Xiao.
Sebagai salah satu Klan yang paling dihormati di Dimensi Siluman, Klan Xiao sangat sombong. Namun tidak banyak yang tahu bahwa Tuan Muda Kelima Klan Xiao, Xiao Yang diperlakukan dengan buruk oleh Klannya dan hanya hidup saling mengandalkan dengan adiknya yang sakit parah.
Sampai akhirnya suatu bencana menimpa adiknya dan menyebabkan kematian adiknya, dari sini merupakan titik balik kebangkitan Xiao Yang. Akankah Xiao Yang berhasil membalaskan dendam kematian adiknya dan menstabilkan kondisi dunia lagi?
Genre : Balas Dendam, kebangkitan kekuatan, Kekuatan Iblis, Kultivasi, Petualangan, Peperangan Dewa - Iblis.
Up : Setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34 - Paviliun Sembilan Mutiara
Jadi walaupun sudah keluar dan kembali lagi, akhirnya Xiao Yang memutuskan untuk keluar lagi dan membeli beberapa sumber daya kultivasi yang bisa digunakan untuk dirinya , Xiao Jin dan Su Yushu secara bersama sama.
Xiao Yang berkeliling Kota Mei sembari menerima informasi informasi yang didapatkan dari orang orang yang lalu lalang sampai akhirnya tiba di sebuah toko obat paling besar di seluruh Kota Mei atau bahkan di seluruh Dimensi Siluman.
Tempat ini megah dengan banyak orang lalu lalang, ada lebih dari sepuluh pengawal yang berjaga di sekitar bangunan lima tingkat ini. Xiao Yang mendongakkan kepalanya dan membaca papan nama yang tertulis dengan begitu anggun dan megah di bagian atas bangunan bercorak emas itu.
Nama tempat ini adalah Paviliun Sembilan Mutiara, Xiao Yang mengerutkan dahinya dan merasa agak bingung karena nama dari Paviliun ini. Jika mendengar informasi dari orang orang maka tempat ini seharusnya adalah sebuah tempat untuk berbelanja bahan obat dan lainnya tetapi kenapa namanya Paviliun Sembilan Mutiara? Tidak berkaitan dengan obat sama sekali!
Tapi karena penasaran, pada akhirnya Xiao Yang tetap melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam Paviliun Sembilan Mutiara. Dia melihat beberapa bahan bahan obat sederhana seperti ginseng atau tanaman obat lainnya seperti akar Astragalus atau akar manis.
Obat obatan ini sangat umum dan biasanya digunakan untuk menyembuhkan penyakit seperti flu, demam dan banyak penyakit lainnya. Lantai ini paling ramai dan paling diminati oleh banyak orang awam. Di bagian tengah meja ada seorang tabib yang sibuk untuk menuliskan resep sesuai dengan pesanan dan meracik obat.
Xiao Yang langsung tahu bahwa benda yang dia cari tidak ada di lantai ini sehingga dia melangkah ke lantai dua. Sesampainya di lantai dua, masih dengan hiasan yang hampir sama dengan lantai satu tetapi keramaian orang orang sudah berkurang pesat dibandingkan dengan sebelumnya.
Di lantai dua inilah baru ada benda benda yang Xiao Yang cari seperti tanaman berkhasiat, Ginseng Bintang, Apel Mutiara , Pir Embun Pagi, dan Wortel Sungai Es.
Hanya saja melihat ini saja belum membuat Xiao Yang merasa bahagia, jika melihat di ingatan yang ditinggalkan oleh Lu Xiang maka jika ingin mendapatkan kemajuan kultivasi yang pesat maka harus memilih tanaman berusia lebih dari 20 tahun setidaknya untuk dirinya sendiri. Sementara yang dijual di sini masing masing hanya 3 sampai 5 tahun yang seharusnya tidak berdampak banyak bagi Xiao Yang.
Namun tanaman ini sangat bermanfaat bagi Su Yushu yang baru saja mulai berkultivasi, untuk Xiao Jin nanti samakan saja dengan Xiao Yang. Sumber daya kultivasi mengandung sejumlah Qi yang didasarkan pada kualitas dan usia mereka.
Jika pemula seperti Yushu dipaksa untuk mengkonsumsi tanaman kultivasi berusia lebih dari 20 tahun seperti Xiao Yang maka tidak menutup kemungkinan baginya untuk meledak karena kelebihan Qi. Bukan hanya kultivasi nya akan gagal, melainkan Dantiannya juga akan hancur menjadi ribuan keping atau bahkan bisa menyebabkan kematian.
Xiao Yang mendekati seorang pelayan wanita lalu menepuk bahunya. Pelayan wanita itu menoleh padanya dan melihatnya dari atas sampai bawah lalu membuang wajahnya.
Xiao Yang menatap pakaiannya sendiri, memang agak usang setelah digunakan berkali kali dan beberapa bagian warnanya memang sudah lebih pudar dibandingkan dengan awalnya sehingga memberikan kesan menyedihkan pada dirinya sendiri.
Xiao Yang tidak marah melainkan hanya terkekeh ketika menerima perlakuan dingin semacam ini. Baru saja Xiao Yang akan berbalik dan pergi meninggalkan toko dengan pelayanan yang buruk ini, seorang pelayan dari sudut lain segera berlari dan menghentikannya.
"Tunggu dulu, Tuan. Apakah ada sesuatu yang perlu aku bantu? " Tanya pelayan itu, Xiao Yang melihat pelayan itu adalah seorang gadis yang masih sangat muda mungkin sedikit lebih tua dari Su Yushu.
"Hm, aku ingin 50 Ginseng Bintang, 50 Apel Mutiara, 50 Pir Embun Pagi dan 100 Wortel Sungai Es. " Ucap Xiao Yang membatalkan niatnya untuk pergi.
Karena gadis kecil ini menarik dan melayaninya dengan baik maka Xiao Yang tentu tidak akan mengecewakan nya. Xiao Yang tahu bahwa pelayan pelayan di sini akan berebut untuk mendapatkan seorang pelanggan yang kaya raya dan suka berbelanja di Paviliun Sembilan Mutiara.
Karena jika mereka memiliki pelanggan semacam ini dan memperlakukan mereka dengan baik maka pelanggan itu akan selalu memilih pelayan yang melayaninya dengan baik ini sehingga pelayan ini dapat dipromosikan.
Xiao Yang melirik pelayan yang mengabaikannya tadi yang sekarang sedang menatap Xiao Yang dengan tatapan terkejut sementara gadis kecil yang melayani Xiao Yang dengan baik langsung membelalakkan matanya.
"Apakah Tuan tidak ingin menanyakan harganya terlebih dahulu? " Tanya gadis kecil itu.
"Tidak perlu, sebutkan harganya dan aku ingin semuanya dibungkus untukku." Jawab Xiao Yang tanpa keraguan.
Dia biasanya memang sangat ketat pada dirinya sendiri dalam menggunakan uang bukan berarti dia tidak memiliki uang. Harta kekayaan Klan Xiao berada padanya semua, belum lagi simpanan Xiao Jin dan juga pria tua Yang itu yang dia bunuh itu memiliki harta yang sangat banyak. Ada lebih dari 1 kilogram emas yang dia simpan di dalam cincin ruangnya. Jadi, kenapa Xiao Yang bisa kesulitan untuk membayar.
"Lebih baik sadar dulu dimana kamu berada alih alih mempermalukan diri sendiri karena tidak sanggup membayar. " Cibir wanita yang mengabaikannya tadi.
"Kenapa aku tidak sanggup membayar? Darimana kamu melihat bahwa aku tidak sanggup membayar? Jika aku sanggup, apakah kamu akan merangkak dan menjilat sepatuku ?" Tanya Xiao Yang tersenyum sinis.
"Kamu! Aku akan melihat bagaimana kamu mempermalukan dirimu sendiri! " Seru wanita itu mendengus kesal.
Gadis kecil yang melayani Xiao Yang itu tampaknya adalah orang baru sehingga dia mengalami kegugupan ketika melihat pertengkaran semacam ini.
"Siapa namamu gadis kecil? " Tanya Xiao Yang dengan lembut.
"Mei.... Mei Hua. " Jawab gadis kecil itu.
"Hm, baiklah Mei Hua. Kamu pergi dan tanyakan kepada manajer mu apakah kamu memiliki barang yang aku inginkan ini. Masalah lainnya tidak perlu kamu pikirkan, terutama anjing gila yang sedang menggonggong. " Balas Xiao Yang menepuk bahu Mei Hua.
"Orang miskin bermimpi menjadi orang kaya, pegawai baru bermimpi untuk naik tingkat dengan cepat. " Balas wanita yang sinis itu dengan kesal.
Mei Hua segera pergi untuk menemui manajernya dan tidak lama kemudian Mei Hua keluar lagi dengan seorang pria paruh baya yang terlihat lebih ramah dibandingkan dengan wanita sinis itu.
...----------------...
Hai semuanya, kalau misalnya like SPRI mencapai 900 like maka author akan langsung triple up ya!!! kalau mencapai 1000 like sebelum hari minggu ini maka author akan langsung UP 4 CHAPTER, jadi jangan lupa like!!!