NovelToon NovelToon
Suami Duda Kaya

Suami Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Duda / CEO / Beda Usia
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Widya27

Semua bermula ketika si kecil Aiden lepas dari penjagaan pengasuhnya dan pengawalnya.

Atas dasar tidak sengaja, ternyata bisa membuat Aletta si gadis biasa mendapatkan antara keberuntungan atau terjebak dalam hal yang tidak semestinya.

Penasaran dengan alur ceritanya? yuk cari tahu lebih dalam agar tidak tertinggal kisah mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#16

Sesampainya di rumah sakit, Aletta segera diberikan penanganan oleh dokter disana. Zayn menunggu diluar ruangan tempat Aletta diperiksa.

Zayn sudah memberi kabar pada orang tua Aletta kalau ia membawanya ke rumah sakit dan menjelaskan kejadian sebelumnya.

Ayah Dirga dan mama Lena sudah tiba dirumah sakit dan menuju tempat Zayn berada.

"Zayn bagaimana kondisi Aletta?" tanya mama Lena sedikit khawatir mendengar penjelasan Zayn kalau Aletta pingsan waktu dijemput Zayn.

"Sedang diperiksa dokter tante, tante tenang dulu ya dan mungkin saja Aletta hanya demam tinggi saja" Zayn mencoba menenangkan calon mertuanya itu.

Tidak lama, dokter keluar dari ruangan Aletta.

"Dengan keluarga pasien Aletta?" tanya dokter.

"Iya dok, bagaimana kondisi anak saya? Apa dia baik baik saja?" Kali ini ayah Dirga yang bebicara.

"Pasien Aletta hanya mengalami sakit demam yang cukup tinggi. Mungkin pemicunya karena terlalu banyak beban pikiran ditambah lagi pasien Aletta sedang datang bulan" dokter menjeda ucapannya dan melanjutkannya

 "Jadi karena sakit yang dialami dan bersamaan dengan datangnya menstruasi membuat tubuhnya lemas, jadi saya sarankan untuk istirahat lebih lama. Keluarga sudah boleh masuk dan melihat kondisi pasien" imbuh dokter dan pamit pergi dari sana serta suster mengikutinya dari belakang.

Ayah, mama dan Zayn masuk kedalam setelah selesai berbicara dengan dokter. Beberapa menit Aletta sudah sadar dari pingsannya, melihat sekitar ada kedua orang tuanya dan Zayn.

Yang Aletta ingat terakhir kali hanya Zayn yang menjemputnya atas dasar permintaan orang tuanya juga.

"Kamu bisa jalan sayang?" tanya mama lega setelah membantu Aletta untuk duduk dulu.

"Bisa ma" suara seraknya masih terlihat.

Mereka pun pulang, jika Zayn kembali ke kantor maka ayah Dirga mengantar istri dan anaknya untuk pulang dulu. Ayah Dirga meminta mama Lena menjaga Aletta sampai sembuh dulu, tidak perlu kembali ke butik.

Mama Lena mengikuti permintaan suaminya dan memilih menemani Aletta dirumah saja.

"Maaf ma, kalau Aletta merepotkan mama" ucap Aletta lemas saat sudah dikamarnya.

"Tidak sayang, sudah seharusnya mama menjagamu sampai sembuh. Apalagi kalau kamu sudah menikah, maka mama dan ayah tidak bisa leluasa seperti sekarang ini untuk menjagamu dan merawatmu" balas mama Lena yang sedang menyuapi Aletta dan menemaninya minum obat.

"Makasih ma" Aletta tidak banyak bicara lagi karena masih harus makan, minum obat, dan segera istirahat.

Aletta mulai tidur setelah minum obat dan makan. Mama Lena meninggalkannya agar bisa beristirahat tanpa merasa terganggu. Tidak lupa mama Lena juga menutup pintu kamarnya.

Malam mulai menampakkan dirinya, tapi Aletta masih nyenyak dalam tidurnya. Mama lena masuk untuk membangunkannya, supaya dia bisa makan dan minum obat. Mengingat Aletta sedang sakit, jadi mama lena meminta Aletta untuk tidak mandi saja.

"Tata sayang, ayo bangun. Makan dan minum obat dulu dan kompres kepala kamu agar panasnya reda" mama Lena tadi sudah mengompres kepala Aletta.

Perlahan Aletta bangun dan menanyakan sekarang jam berapa pada mama Lena.

"Sudah jam setengah tujuh, ayo makan dan minum obat lagi" Aletta menurut saja melihat bubur ayam ditangan mama dan obat diatas nakas dekat tempat tidur.

Aletta makan sedikit saja karena merasa tidak nafsu makan, mama Lena juga tidak memaksa. Karena wajar saja kalau orang sakit merasa hambar saat makan ditambah nafsu makan yang berkurang.

"Ayo mimum obat abis itu istirahat lagi. Besok izin aja ya ga usah masuk sampai sembuh dulu" Aletta mengangguk setuju.

Aletta juga tidak ingin merepotkan teman temannya seperti tadi, apalagi Zayn yang sampai membawanya kerumah sakit.

Selesai makan dan minum obat, bergantian dengan ayah Dirga yang mengompres kepala Aletta agar segera sembuh.

Pagi ini demam Aletta sudah sedikit menurun, mama Lena meminta bi Tina untuk tetap memberikan obat dan makan Aletta secara teratur.

"Mama dan ayah pergi kerja dulu ya, nanti kalau ada apa apa panggil bi Tina aja" Aletta mengerti dan membiarkan orang tuanya bekerja seperti biasa.

Setelah keberangkatan orang tuanya pergi, Aletta ingin turun kebawah ambil minum dan pergi menonton tv.

Aletta masih bisa untuk ambil minum dan menonton tv tanpa dibantu.

30 menit berlalu tapi ini masih jam setengah 7 pagi dan sudah ada tamu dipagi buta seperti ini.

Aletta meminta bi Tina saja yang membuka pintu dan melihat siapa yang masuk.

Aletta menoleh setelah mendengar suara seorang pria yang bebicara dari belakang dengan langkahnya ke arahnya.

Saat Aletta menoleh, ternyata dia adalah Zayn dan ada Ayden disampingnya. Mereka terlihat memakai pakaian santai, apalagi Zayn tanpa pakaian formalnya.

"Kenapa pak Zayn datang kesini? Apa mama yang meminta Pak Zayn datang kesini?" Tanya Aletta hendak berdiri tapi ditahan oleh Zayn.

"Kamu sakit dan bunda yang meminta untuk menemanimu daripada bekerja, bukan mama kamu" jawab Zayn setelah meletakkan buah diatas nakas didekat mereka.

"Terima kasih, maaf merepotkan pak Zayn" Aletta menunduk malu tidak berani memandang Zayn yang duduk disampingnya, disusul Ayden yang duduk diantara mereka berdua.

"Tata sakit?" tanya Ayden dan Aletta mengangguk.

"Cepat sembuh ya tata tantit" imbuh Ayden dengan mengusap pipi Aletta pelan.

"Hari ini tidak bermain dengan kakak, tapi hanya menemani saja. Kamu mengerti kan sayang, kasian kakaknya ga bisa diajak main karena sakit" ucap Zayn pada Ayden. Ayden mengangguk mengerti.

Zayn bertanya dapur sebelah mana, niatnya untuk mengupas buah yang ia bawa dan diberikan pada Aletta yang ada di ruang tamu bersama Ayden dengan mainan dinosaurusnya.

Setelah tau posisi dapurnya segera Zayn mengupas apel dan beberapa buah yang lainnya.

Tidak lama Zayn kembali dengan satu mangkok isi buah yang hampir full itu.

"Apa ini tidak terlalu banyak pak Zayn?" tanya Aletta saat Zayn memberikan mangkok itu pada Aletta.

"Berhenti panggil saya dengan sebutan pak, apa aku terlihat setua itu? Lagipula kita bukan diacara formal" ucapnya kembali duduk disebelahnya.

"Akan saya habiskan jika tidak habis" imbuhnya tanpa mengalihkan pandangan pada layar tv.

Aletta merasa kalau Zayn hanya bercanda. Aletta sesekali menawarkan Ayden mau buah apa dan diberikan jika dia suka.

Setidaknya Aletta tidak merasa kesepian, ada baiknya juga Ayden dan Zayn datang kerumah yang bisa menemaninya dirumah.

Ayden setidaknya bisa membuat Aletta tersenyum cerah, meskipun tubuhnya sakit tapi senyumnya membuat Ayden senang.

Interaksi inilah yang jarang Zayn lihat saat Ayden dengan siapapun, termasuk dia, oma dan opanya. Apalagi dengan orang lain, Zayn sangat berterima kasih pada Aletta yang bisa membuat Ayden sesenang ini. Apalagi perhatian Aletta pada Ayden seperti perhatian seorang ibu pada anaknya.

Sedangkan ibu kandung Ayden sendiri tidak pernah ada niatan seperti ini, jangankan seperti ini bahkan untuk melihatnya saja tidak dilakukan oleh mantan istrinya itu.

1
veragarden ✷
Gak bisa tidur sampai selesai baca ini cerita, tapi gak rugi sama sekali.
Widya: makasih ya, pantau terus supaya bisa tau update selanjutnya
total 1 replies
paulina
Plot yang kompleks dengan twist yang tak terduga.
Widya: makasih udah mampir di cerita aku
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!