PACARKU,SUAMI SAHABATKU

Pagi-pagi sekali Citra sudah bangun dari tidurnya,selain menyiapkan pakaian kerja untuk dirinya sendiri,Citra juga turun kebawah membantu Ibunya Cindy memasak untuk sarapan pagi bersama.

"Loh Nak Citra sudah bangun?ini masih pagi loh..,Cindy aja pasti masih tidur dikamarnya",sapa Ibunya Cindy dengan ramah.

"Iya Tante...,masih kebawa kemarin tinggal dikampung makanya bangun pagi,ada yang bisa dibantu Tante...",jawab Citra yang kemudian membantu Ibunya Cindy menggoreng telur untuk teman nasi goreng.

Jam 06.30 makanan telah siap dimeja makan,ada nasi goreng dan telur dadar buatan Citra,saat Ibunya Cindy dan Citra duduk sambil bercerita banyak hal,Cindy dan Ayahnya turun dengan pakaian kerjanya masing-masing.

"Pagi semuanya.....,Kamu bangun jam berapa Cit?kamu pasti bantuin Ibuku masak ya?",sapa Cindy yang langsung duduk dimeja makan yang aroma makanannya sudah menggugah selera.

"Iya Cindy...,aku nggak enak kalau harus bangun siang sementara yang punya rumah sibuk menyiapkan makanan untuk kita semua",jawab Citra dengan santainya.

Kedua orang tua Cindy saling menatap satu sama lain sambil tersenyum penuh arti,tapi Cindy bisa mengetahuinya arti dari senyuman kedua orang tuanya.

"Iya Iya....,Aku emang pemalas dan nggak rajin seperti Citra",ucap Cindy dengan cemberut.

Semua orang dimeja makan itu tersenyum melihat Cindy yang memasang wajah cemberut.

"Sudah sudah..,lebih baik kita sarapan bersama dan berangkat kerja kemudian,kasian Ibu dan Citra yang sudah menyiapkan ini semua,tapi kalau boleh Ayah saranin,Cindy coba sesekali siapin makanan untuk Ibu dan Ayah seperti ini,biar Ayah dan Ibu yakin kamu bisa melayani suamimu suatu saat nanti",ucap Ayahnya Cindy yang semakin membuat Cindy cemberut.

Namun karena waktu yang sudah semakin siang,membuat mereka fokus pada makanan masing-masing,sampai akhirnya mereka selesai dan pamit untuk berangkat kerja.

Cindy mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang,didalam mobil yang sunyi itu Citra merasakan debaran dijantungnya semakin cepat saat banyak ketakutan yang Ia pikirkan,bagaimana tidak,Ia akan menjalani pekerjaan baru yang belum pernah Ia lakukan sebelumnya.

Citra yang terus terdiam membuat Cindy mencubit lengan Citra dengan sedikit keras.

"Apa sih Cindy....?Sakit tau cubitan tanganmu itu",protes Citra tidak suka.

"Iya Maaf,lagian kamu ngelamunin apa sampai aku panggil beberapa kali nggak nengok?kamu takut sama Pak Ronald?aku jamin dia baik Cit,kamu nggak usah takut berlebihan,pokoknya kerja diPerusahaan Pak Ronald akan betah,aku aja betah-betah aja kan selama 3 tahun lebih kerja disana,jadi nggak usah mikirin macem-macem,ada aku yang nanti akan membantumu Citra...",ucap Cindy menenangkan Citra yang sangat jelas terlihat cemas.

"Beneran ya Cin...,jujur aku agak gemetar sih membayangkan harus selalu dekat dengan Bos yang aku sendiri pasti canggung,karena selama aku kerja ditempat sebelumnya aku kan jarang terhubung dengan Bos langsung karena aku pegawai biasa bukan pemilik jabatan yang selalu berhubungan dengan Bos,tapi mudah-mudahan aku bisa betah sesuai ucapanmu Cindy ".ucap Cintra sambil menetralkan debaran jantungnya.

Setelah itu keduanya terdiam sampai akhirnya tiba diPerusahaan yang akan menjadi lembaran baru untuk Citra.

Jika Cindy langsung masuk kedalam ruangannya,maka Citra masuk keruang HRD dimana Ia harus mendapat perbekalan tentang pekerjaan yang akan Ia jalani sekaligus menandatangani surat kontrak kerja untuk 3 bulan masa training awal.

Citra ternyata tak seorang diri saat menandatangani surat kontrak kerja,Ia bersama 3 karyawan lain yang mana semuanya laki-laki dan hanya dia sendiri yang perempuan,itulah sebabnya Ia berpikir bahwa ini adalah alasan mengapa Ia diterima untuk memegang kerjaan sebagai sekretaris.

Setelah semuanya beres,Citra berjalan meninggalkan ruangan HRD dan pergi menuju sebuah lift khusus yang diperuntukan untuk Pak Ronald.

Citra didampingi salah satu staff HRD yang menjelaskan letak dan ruangan apa saja yang Ia lewati,sampai akhirnya Ia tiba diruangan dimana tempat kerjanya berada.

Dimeja yang cukup luas dengan banyak lemari dibelakangnya,Citra meletakkan tas kerjanya dan kembali berdiri untuk bertemu Pak Ronald.

Saat Citra berada didepan pintu,Ia berdo'a didalam hatinya agar semuanya dipermudah,saat suara ketukan berbunyi,jawaban dari dalam membuat Citra merasakan jantungnya terus berdebar dengan kencang,Ia menetralkan debaran dijantungnya dengan mengatur nafasnya dan terus melafalkan do'a do'a didalam hatinya.

Saat pintu terbuka,terlihat sosok laki-laki yang sedang duduk dimeja kekuasannya sambil membuka laptop dengan tatapan yang serius.

Penilaian pertama Citra saat melihat Ronald adalah sosok yang dingin namun juga misterius,Citra mengikuti staff HRD yang mengantarnya dan berdiri dibelakang dengan sedikit menunduk.

"Selamat pagi Pak Ronald...,Saya membawa karyawan yang bernama Citra yang akan menjadi sekretaris Bapak,saya sudah mengajarinya secara garis besar tentang pekerjaannya,namun karena Citra belum berpengalaman menjadi sekretaris,mungkin Pak Ronald bisa memberikan buku catatan milik karyawan sebelumnya jika ada,atau kalau tidak, saya akan meminta sekretaris yang lama untuk menyempatkan masuk kerja kembali untuk beberapa kali sampai masa kerja selesai,karena sebenarnya masih ada 1 bulan lagi sekretaris yang lama untuk bekerja,namun karena kondisi kehamilannya yang cukup membuat tubuhnya lemas,Ia jadi tidak bisa kembali bekerja ",ucap staff HRD dengan sopan.

"Baiklah,tinggalkan kita berdua diruangan ini",jawab Ronald yang membuat Citra semakin ketakutan karena suara Ronald terdengar arogan.

Citra hanya menunduk saat Ronald bangun dari tempat duduknya dan mendekatinya,bahkan rasanya Citra mati kutu saat Ronald semakin dekat dengan tubuhnya.

"Duduklah Citra...,Saya akan memberikan catatan tentang pekerjaanmu sebagai sekretaris saya,sekaligus ada pekerjaan yang sangat urgent yang harus kamu susun pagi ini,karena siang nanti saya akan meeting dan kamu akan ikut bersamaku,dan tolong jangan takut sama saya karena saya tidak memakan manusia,saya masih suka daging sapi atau makanan lain yang sehat",ucap Ronald dengan suara yang terdengar lebih ramah.

Citra duduk dan berhadap-hadapan dengan Roland,namun Ronald justru mendekat dan memberikan buku kecil ketangan Citra secara tiba-tiba.

Sentuhan kecil yang tak sengaja namun mampu membuat Citra salah tingkah karena hatinya merasa lebih tenang seperti terkena bongkahan es yang begitu banyak.

Begitupula dengan Ronald yang merasa aneh saat tangannya menyentuh Citra tanpa sengaja,Ia merasakan detak jantungnya berpacu dengan cepat setelah selama bertahun-tahun Ia tidak merasakannya.

"Apa-apaan ini?jangan bilang aku jatuh cinta pada sentuhan pertama dengan karyawanku sendiri?nggak mungkin,aku sudah mati rasa setelah penghianatan tunanganku dulu,aku tidak mungkin bisa mencintai perempuan lain setelah bertahun-tahun aku sendiri".gumam Ronald didalam pikirannya.

Waktu yang terus berpacu dengan banyaknya pekerjaan,membuat Ronald mengajari Citra dengan sabar didalam ruangannya,namun semakin lama semakin banyak obrolan diantara mereka,Ronald merasa cocok dengan pilihan Citra sebagai sekretarisnya,karena selain Citra mudah mengerti tentang tanggungjawab pekerjaannya,obrolan diluar itu juga mereka sangat nyambung satu sama lain.

Tapi sesuatu terjadi disurabaya sana saat Fahri merasa bosan serta marah kepada tetangga yang bergosip tentang dia,bagaimana tidak,Fahri mendapat banyak hinaan bahwa Ia ditalak istrinya,dipecat secara tidak hormat dan tidak memiliki apapun selama bekerja dijakarta,akhirnya Fahri memutuskan akan kembali kejakarta dengan meminta bantuan temannya,Fahri berniat mencari kerja ditempat yang berbeda dari pekerjaan sebelumnya.