Seorang agen rahasia wanita yang memiliki kemampuan luar biasa harus mati di tangan musuhnya dengan cara licik. Karena sabotase mobil yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Jiwanya berpindah ke tubuh seorang gadis bertubuh ringkih yang sedang meregang nyawa akibat perbuatan saudaranya.
"Ckkk... Bukankah mobilku masuk jurang? Harusnya aku sudah mati. Lantas kenapa malah berada di tubuh gadis remaja lemah dan bodoh?"
"Aku tidak akan membiarkan ketidak adilan terjadi di depan mataku. Haruskah aku membalaskan dendamku dan pemilik tubuh ini?" Ucap Agen wanita itu di depan cermin toilet Rumah Sakit sambil menatap badan kurus dan tak terurus pemilik tubuh yang dia masuki.
Bagaimana kelanjutan cerita wanita yang terbiasa mengurus dan mengatasi masalah berat menjadi seorang gadis remaja yang selalu hidup dalam kesengsaraan.
Update setiap hari hanya di Noveltoon.
JANGAN MENABUNG BAB, SUPAYA CERITA INI BISA BERUMUR PANJANG.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Sengit
Wah, anak ini ternyata nekat juga. Malam-malam beraksi jadi penguntit, aku harus kerjain dia.
Alexa pun mengendap turun dari kamar, kemudian dengan perlahan tapi terlihat sangat lihai Alexa ikut memanjat pohon tanpa Keanu sadari.
Di belakang Keanu, bisa Alexa lihat jika remaja itu menggunakan teropong canggih untuk mengintip dirinya.
"Apa yang kamu lakukan Keanu?" Tanya Alexa dengan suara datar. Mendengar suara gadis yang dicintainya terdengar begitu dekat, Keanu menoleh.
"Alexa... Bagaimana bisa..." Tanyanya tergagap.
"Bagaimana bisa aku di atas pohon bersamamu begitu? Oh aku sedang menangkap basah seorang penguntit. Masih kecil sudah suka ngintip kamar orang. Awas matamu bintitan."
Ternyata keterkejutan Keanu hanya sekejap mata, sekarang dia justru tersenyum.
"Apakah kamu memang menyadari kehadiranku setiap harinya, tapi kamu pura-pura tidak tahu. Justru bertingkah sok polos saat membuka baju..."
Brak
Keanu belum menyelesaikan seluruh kalimatnya, tapi Alexa sudah membuatnya terjatuh dari atas pohon dengan posisi yang sangat tidak estetik.
"Hahaha... Syukurin... Rasakan bagaimana enak tidak hidung mancungmu mencium batu." Ya, Keanu jatuh tersungkur dengan posisi wajah yang lebih dulu yang menghantam tanah yang dipenuhi dengan bebatuan kecil penghias taman.
"Makanya, punya otak jangan mesum. Masih kecil sudah kriminal. Kamu pikir menguntit tidak ada hukumannya, ada pasal yang mengaturnya, Bro..."
Teriak Alexa kencang dari atas pohon. Kemudian dengan sekali melompat, tubuh langsing itu mendarat di tanah tanpa terluka sedikit pun.
"Kamu ingin bermain-main denganku anak muda." Ucap Alexa menyeringai.
Keanu berusaha bangun, meski wajah tampannya hancur karena terantuk batu.
"Alexa kamu, bagaimana bisa melompat dari ketinggian. Katakan siapa kamu...?"
"Tentu saja aku adalah aku, dan aku peringatkan padamu untuk tidak lagi menjadi penguntitku. Atau aku akan patahkan kedua kakimu."
"Kamu tidak bisa melakukan itu Alexa, aku tahu kamu hanya gadis lemah yang mudah ditindas. Aku tahu, kamu sering disiksa oleh Mama kandungmu. Untuk itu ayo kita pergi dari sini."
"Kita ini adalah sepasang kekasih yang sudah saling terikat sejak lama. Nasibmu dan nasibku itu sama, karena kita memang berjodoh. Aku tahu, kamu tidak serius menjalin hubungan dengan pria tua itu. Aku lah Alexa, hanya aku yang cocok bersanding denganmu. Aku pastikan kamu akan hidup bahagia bersama denganku." Oceh Keanu.
"Sudah ngocehnya, bagaimana cara kamu membahagiakanku jika hidupmu saja tidak bahagia? Kamu masih terkungkung oleh aturan keluargamu, bahkan kamu tidak berani melawan ketika orang tuamu melakukan ketidak adilan padamu? Kebahagiaan apa yang sedang kamu tawarkan, jika saat tubuh ini dibully kamu hanya bisa menjadi penonton. Omong kosong." Ucap sinis Alexa.
"Karena kita senasib, aku ingin kamu juga merasakan sakitnya saat tidak diinginkan. Hanya aku yang menginginkanmu, kita bisa bersatu. Aku tidak akan menyakitimu." Ucap Keanu.
"Aku kasihan padamu, kamu tampan, kamu pintar tapi otak kamu tidak normal. Bahkan saat tubuh ini terguling dari atas tangga, kamu ada di sana kan?"
"Kenapa tidak menolong tubuh ini, kenapa tidak melaporkan Chelsea, kenapa hanya diam mematung dan bersembunyi?"
"Sudah aku katakan, supaya kamu mengerti jika hanya aku yang nanti tidak akan menyakitimu. Sekarang ayo ikut aku pergi, dan jangan pernah berhubungan dengan pria tua itu. Kamu hanya milikku, hanya aku yang boleh memilikimu."
Keanu berusaha menarik paksa tangan Alexa, tapi Alexa dengan sikap menepisnya. Bahkan Alexa menendang perut Keanu dengan keras.
Bruk...
Brak...
Kali ini tubuh Keanu menghantam tembok pagar di samping pohon. Suara keributan terdengar oleh Alex yang sebenarnya tidak bisa tidur sejak mendapat telepon dari Keanu.
"Suara ribut apa di bawah?"
Bergegas, Alex pun keluar dari kamar mencari sumber suara. Saat tiba di lantai bawah, Alex bertemu Papa Darius yang juga sudah turun karena mendengar keributan.
"Pa, sepertinya ada maling. Ayo kita lihat ke samping kamar Alexa" Seru Alex pada Papanya.
Saat tiba di luar, betapa tercengangnya keduanya melihat Alexa sedang bertarung.
"Kamu terlalu banyak omong anak muda, ayo kita selesaikan malam ini juga. Aku muak dengan kelakuanmu yang tidak wajar." Ucap Alexa masih terus bertarung dengan Keanu yang ternyata memiliki keahlian bela diri tingkat tinggi.
"Dari mana kamu bisa beladiri, atau jangan-jangan selama ini kamu hanya berpura-pura lemah?"
"Tidak penting untuk kamu tahu, yang jelas pergilah sebelum aku benar-benar mematahkan kedua kakimu."
"Aku tidak akan pergi tanpa kamu. Ayo Alexa, jangan buat aku hilang kesabaran. Pergi dan tinggalkan keluarga yang tidak menyayangimu ini. Kita bisa saling berbagi, dan saling melindungi. Karena kita memang ditakdirkan menjadi sepasang kekasih."
"Astaga anak ini benar-benar sudah gila. Kalau begitu, ayo kita bertarung sampai titik darah terakhir. Aku ingin tahu sehebat apa pewaris keluarga Pratama yang tersohor ini." Ucap Alexa, kemudian melayangkan satu bogeman ke tubuh Keanu hingga terpental kedua kali.
"Alexa... Hentikan, kamu bisa terluka." Teriak Alex membuat Alexa menoleh.
Dan hal itu digunakan oleh Keanu sebagai kesempatan yang baik.
Bruk...
Brak...
Keanu menendang tubuh Alexa, dan berakhir gadis itu ganti yang tersungkur di tanah.
"Kurang ajar..." Umpat Alexa tidak terima dikalahkan anak bau kencur.
"ALEX KAMU DIAM ATAU AKU ROBEK MULUTMU ITU." Teriak Alexa. Kemudian, dia langsung menerjang Keanu.
Pertarungan sengit kembali terjadi, kali ini Alex tidak mau tinggal diam. Dia ingin membantu Alexa, sayangnya justru dia langsung tumbang ketika Keanu menendang ulu hatinya.
"Uhuk... Uhuk..." Alex memuntahkan seteguk darah, sehingga Papa Darius pun membawanya menyingkir dari tempat pertarungan. Papa Darius akhirnya menyadari jika yang di sana bukan putrinya.
Duk...
Kraakkk...
"Ahhh..." Akhirnya Alexa berhasil mematahkan satu kaki Keanu.
"Kamu menyerah sekarang, atau satu kaki lagi menunggu aku patahkan?" Ucap Alexa menatap dingin Keanu.
"Kenapa kamu tidak bisa melihat betapa besarnya cintaku padamu Alexa?" Ucap Keanu dengan mata berkaca-kaca antara menahan rasa sakit di kaki dan juga hatinya.
"Karena pernyataan cintamu hanya omong kosong. Seandainya... seandainya saat itu kamu sedikit saja menunjukkan kepedulianmu pada Alexa, membelanya saat dia dirundung, dan menjadikan pundakmu sebagai tempatnya bersandar. Pasti kamu sudah memiliki hatinya, karena pada dasarnya dia pernah punya rasa padamu. Tapi itu dulu, sekarang lain ceritanya. Karena Alexa sudah mati."
"Dan aku tidak mencintaimu Keanu, aku hanya mencintai satu orang sejak dulu. Yaitu Axton Orlando. Papa, tolong antar Keanu dan Alex ke rumah sakit sekarang. Mereka butuh pertolongan." Ucap Alexa.
Semua kalimat yang diucapkan oleh Alexa membuat Keanu bingung, pun dengan Alex. Tapi Papa Darius menjadi semakin yakin dengan pemikirannya.
Alexa melangkah pergi memasuki rumah, dia tahu jika kata-katanya yang ambigu akan membuat kecurigaan. Tapi apa pedulinya, karena memang itulah kenyataan yang kini ada. Alexa sudah mati, dan yang saat ini hidup adalah dirinya. Alana sang agen rahasia, yang tubuhnya telah hancur karena kecelakaan. Mengabaikan mereka, Alexa memilih tidur.
Keesokan harinya, Alexa bangun lebih cepat dari biasanya. Karena hari ini, dia akan membuat masakan khusus untuk bekal makan siang sang kekasih. Rencananya Alexa ingin berkunjung sepulang sekolah ke perusahaan tempat Axton bekerja sebagai CEO.
"Rumah yang begitu sepi, kapan yayasan itu mengirim seorang pembantu. Setidaknya bisa menemaniku saat masak."
Alex tidak pulang, karena dia mengalami luka dalam yang serius. Papa Darius masih menemani di Rumah Sakit. Sedangkan Keanu, terpaksa harus menjalani operasi siang ini. Dan karena kedua orang tua Keanu tidak bisa dihubungi, terpaksa Papa Darius yang menandatangi surat pernyataan sebagai seorang wali Keanu. Sungguh malang nasib remaja itu.
Sejak Chelsea dikeluarkan dari sekolahan, suasana terasa damai dan tentram. Tidak ada lagi perdebatan atau perundungan. Karena sebenarnya semua terjadi akibat sifat manipulatif Chelsea yang menghasut sebagian teman-teman sekolah.
Hari ini, sekolah pulang lebih awal karena guru sedang rapat. Jadi dengan hati gembira, Alexa bergegas menuju ke perusahaan Axton.
Tiba di lobby perusahaan, Alexa berjalan ingin masuk ke dalam tapi dihadang oleh seorang resepsionis.
"Tunggu, kamu mau cari siapa dek?" Tanya resepsionis itu sopan.
"Aku mau bertemu Oppa Axton."
"Kamu siapanya Tuan Axton, beliau tidak punya adik perempuan. Apa kamu datang ingin menjual tubuhmu?" Tanya seorang wanita berpakaian sexy.
aihhhh ko bisa kecolongan bodyguard ga ada Tah
aku suka..
semangat 😍😍😍
semangat terus nulisnya😍😍😍
musuh bebuyutan kan Thor
wah minta di kirim ke Amazon mereka