Kejutan dari mama yang belum pernah dilakukan,dengan memberikan kue ulang tahun diusiaku yang ke-20 thn
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muksini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
UNDANGAN PERNIKAHAN
Jauh di seberang lautan bertepatan disebuah rumah yang sederhana, tampak suasana sangat ramai sekali karena para saudara,sudah pada berkumpul untuk membicarakan pernikahan Bandi, adik kandung dari Budi.Menikah usia sudah sangat dewasa sekali yaitu 32 tahun, tidak seperti kakak-kakaknya yang lain Bandi sangat takut dengan kegagalan, dia tidak mau buru-buru untuk memutuskan menikah. apalagi dia melihat kakaknya yang paling tua Budi terpisah dengan istrinya termasuk dengan anak-anaknya, begitu juga dengan kakaknya yang nomor dua.Rasa takut dan tidak ingin terjadi kegagalan yang membuat Bandi harus berpikir berulang-ulang kali untuk menikah .Bandi berencana mengundang mantan kakak ipar dan kedua keponakan yang ada di seberang lautan,untuk menghadiri pernikahannya, dan itu disetujui oleh kedua orang tuanya.Rupanya rencana Bandi didengar langsung oleh Budi. Yang seolah-olah kurang setuju atas saran keluarga besar, ada rasa takut was-was ketika akan bertemu dengan mantan istri dan kedua buah hatinya yang sudah sekian tahun tidak ditemui. Walaupun di dalam hatinya yang paling dalam sangat ingin sekali bertemu.Rasa tidak rela dan belum siap mendengar kedua buah hatinya memanggil orang lain dengan sebutan ayah dan belum sepenuhnya ikhlas melepas mantan istrinya untuk orang lain.Tapi waktu sudah tidak bisa kembali lagi seperti dulu.Budi hanya diam mendengar Bandi mempunyai niat untuk mengundang mereka.
"bagaimana cara mengundang mereka?"ucap ibu lilis dengan nada sendu, begitu teringat dengan kedua cucunya dan mantan menantu.
"kita menelpon Mbak saja, tidak mungkin kita langsung menghubungi Andra dan sella"jawab Maya adik Bandi
"ya sudah biar aku saja yang menelpon"ujar Bandi, langsung mengeluarkan handphonenya dari saku celananya mencari nomor telepon.Setelah ada dia langsung menelpon, dan terdengar dari sana ada jawaban.
"assalamualaikum mbak gimana kabarnya ?beserta dua keponakanku?"tanya Bandi mengawali percakapan.
"Alhamdulillah baik kami di sini, bagaimana di sana!"jawab Wanda
"maaf ini Mbak mengganggu waktu nya, Saya mengundang Mbak dan dua keponakan untuk menghadiri pernikahanku dan termasuk suami Mbak yang baru!!"dengan suara lirih Bandi berkata .
"oh ya kapan itu?"
"tapi sebelumnya saya minta maaf bila mengundang hanya lewat HP"ucap Bandi
"oh tidak apa-apa"dengan pelan Wanda menjawab
"dua minggu lagi mbak acaranya"
"baiklah nanti Mbak sampaikan kepada mereka berdua termasuk suami"
"ya Mbak terima kasih sebelumnya, titip salam ibu dan bapak di sini untuk mereka berdua"ucap Bandi
"iya makasih titip salam juga untuk ibu dan bapak beserta keluarga di sana"ujar ibu
"waalaikumsalam Mbak"
Bandi langsung menutup teleponnya dan langsung pergi, semenjak perpisahan antara Budi dan Wanda, Bandi adalah orang pertama yang paling tidak setuju. Tapi mau gimana lagi Budi bersi keras tinggal di seberang ,sedangkan Wanda tidak ingin di sana. Sepeninggalan Bandi, Budi menemui ibunya , "Bu bagaimana nanti waktu acara Bandi aku tidak menghadirinya, aku belum siap bu"ucap budi dengan nada sendu
"ibu tahu apa yang kamu rasakan tapi itu adalah resiko yang harus kamu ambil, apa kata tetangga bila kamu tidak ada dan tidak hadir"ujar ibu dengan nada pelan
"betul itu Budi apa yang dikatakan oleh ibumu"jawab Pak Dadang
"tapi bu,pak tolong mengerti perasaanku! aku belum siap bertemu dengan mereka! jawab budi dengan nada tinggi dan langsung beranjak pergi.
Di sumatera
Setelah menerima telepon dari Bandi,Wanda langsung menuju kamar, iya berpikir dan merenung apakah ia akan menerima undangan itu atau menolak.Tapi Wanda berpikir kembali walau bagaimana pun mereka adalah keluarga dari anak-anaknya.
Akhirnya Wanda memutuskan akan menyampaikan undangan itu ke Andra ,sella dan termasuk suaminya Abi.
Menjelang sore seperti biasa anakku Andra dan suamiku sudah kembali dari bekerja.
Dengan nada pelan aku memanggil Andra,
yang sudah berpakaian santai,
"Nak ibu mau bicara sebentar" ucap wanda
"iya Bu"jawab Andra sembari duduk disebelah wanda.
"begini nak,tadi ibu menerima telepon dari pak lik mu Bandi dan dia mengundang kita untuk menghadiri pernikahannya, bagaimana menurutmu nak,"ucap ku
"Andra gimana ibu aja, jika ibu ingin kita ke sana kita datang dan jika ibu tidak ingin ke sana andra pun ikut kata ibu, bagaimana baiknya saja, oh ya ibu sudah bicara dengan Om Abi masalah ini!" ucap Andra sambil menatap ibunya
"belum ibu baru bicara dengan Andra dulu saja"jawab ibu
"ya Andra ikut yang terbaik aja menurut ibu"
"baiklah kalau begitu nak sebab bagaimanapun itu adalah keluarga dari adik ayahmu, ibu harus menyampingkan rasa ego"ujar ibu dengan nada pelan.
"kapan acara Pak lek itu ibu?"tanya Andra
"dua minggu lagi nak"jawab ku
"ibu kalau menurut andra lebih baik kita pergi saja Bu, kalau masalah yang lain Andra masih ada tabungan "ucap andra
"Ya nak ibu juga ada dan pastinya om Abi juga setuju"ujar Wanda
Setelah berbincang dengan Andra , Wanda langsung menuju kamar dan melihat suaminya sedang istirahat tapi tidak tidur, dengan pelan Wanda mendekati nya,Abi menoleh karena dilihat Wanda mendekatinya.
"Mas "ucapku sambil menatapnya
"Ada apa dek , sepertinya ada hal penting"ujar Abi sambil menatap Wanda dan langsung duduk
"Mas tadi aku menerima telepon dari adik mantan suamiku, mereka mengundangku dan kedua ponakannya beserta mas!!, untuk menghadiri pernikahannya, apakah mas bersedia mengizinkan?" ucap Wanda sambil menatap Abi.
"kapan acaranya dek?"tanya Abi
"dua minggu lagi mas"
"ya sudah nanti kita pergi berempat ke sana kira-kira berapa hari!! Ujar Abi
"4 hari mas, bagaimana mas bisa?"tanya Wanda
"bisa bila dua minggu lagi kerana pekerjaan juga tidak terlalu banyak "ucap Abi
"baiklah mas kalau begitu"jawan ku dengan tersenyum.
Setelah berbincang dengan Abi ,Wanda pun keluar membiarkannya untuk istirahat
Ada perasaan lega di dalam hati Wanda setelah berbincang dengan anak dan suaminya, jawaban dari mereka sesuai dengan harapan dan keinginannya.