NovelToon NovelToon
Mantan VS Perfect Husband

Mantan VS Perfect Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Aylin Buana pergi ke klub malam untuk pertama kalinya karena ajakan dari sahabatnya setelah dia melihat tunangannya berciuman dengan seorang wanita di ruang kerja. Di meja bar ada seorang pria botak yang tertarik akan kecantikannya Aylin dan memasukkan obat ke minumannya Aylin. Namun, ada seorang pria ganteng yang berhasil menyelamatkan Aylin dari niat busuk pria botak hidung belang itu. Keesokan harinya Aylin membuka mata dan menemukan dirinya tidur di atas lengan kokoh dan dirinya memakai jubah mandi lalu dia bersitatap dengan senyuman seorang cowok ganteng. Aylin awalnya benci dengan cowok ganteng itu tapi kemudian menjalin kasih dengan cowok ganteng itu. Sayangnya pada akhirnya mereka berpisah karena ego masing-masing. Lalu Aylin dinikahkan dengan cowok pilihan mamanya. Aylin memiliki suami yang sempurna. Namun, Aylin tidak bahagia. Aylin selalu merindukan mantannya, si cowok ganteng itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sarat Emosi (18+)

Aylin terbangun di kamar yang asing. Dia mencoba duduk tapi kepalanya terasa sangat nyeri. Dia seperti mengalami Dejavu.

"Shhhhhh!" Aylin mendesis kesakitan sambil menjambak rambutnya. "Aku pernah merasa rasa yang sangat mengganggu dan asing ini saat aku pertama kali ketemu Gio.....shhhh! Kenapa gerah sekali padahal AC menyala"

Aylin terus bergumam sambil mencubit lengannya sendiri agar dia bisa tetap sadar. Lalu, perempuan cantik itu berusaha dengan sekuat tenaga untuk turun dari tempat tidur.

Bruk! Aylin terjatuh di lantai lalu dia merangkak lalu mencari pegangan untuk berusaha berdiri tegak. Ujung ranjang berhasil dia pegang erat dan dia bersyukur di saat dirinya bisa berdiri tegak.

"Ini kamar siapa?" Aylin menyipitkan matanya sambil menoleh pelan ke kanan lalu ke kiri di tengah pening luar biasa yang dia rasakan.

Aylin kemudian melangkah pelan sambil terus mencengkeram ujung ranjang yang terbuat dari kayu yang sangat kuat dan mengkilap.

"Kenapa aku bisa ada di sini. Aku ada di kamarku terkahir kaki. Aku yakin" Aylin berhasil menghempaskan tubuh rampingnya di sofa.

"Astaga! Langit?!" Mengingat putra semata wayang yang sangat dia cintai, Aylin sontak berdiri lagi dan bruk! Aylin kembali jatuh di lantai.

Aylin kemudian merangkak dengan panik sambil terus bergumam, "Semoga Langit baik-baik saja. Tidak! Jangan sakiti Langit!"

Aylin berhasil merangkak sampai di depan pintu keluar dan berusaha meraih kenop pintu dengan napas yang semakin hebat menderu, jantung berdegup tidak karuan, tubuh penuh keringat, dan gerah yang luar biasa mendera dirinya.

Saat Aylin berusaha berdiri sambil mencengkeram kenop pintu, dia terdorong ke belakang dan jatuh telungkup di atas lantai.

Aylin berteriak panik sambil menggoyangkan kedua bahunya, "Jangan sentuh aku! Lepaskan!" Saat dia merasakan tangan besar memeluk bahunya dari arah belakang.

Aylin semakin berteriak kencang, "Jangaannnn!!!!" saat wajahnya menabrak sesuatu yang sangat keras.

Aylin meronta saat dia merasakan tubuhnya didekap erat. "Huhuhuhu!!!! Lepaskan aku!!!!" Aylin tergugu panik saat dia mulai lemas dan tidak memiliki kekuatan lagi untuk meronta.

Aylin sontak menutup rapat bibirnya dan menghentikan isak tangisnya saat dia mendengar suara serak yang sangat familier memanggil namanya, "Ay, tenang Ay!"

Aylin mendongak pelan dengan dada berdebar ketakutan dan sangat berharap dia bakal melihat wajahnya Gionatan.

Aylin ternganga saat matanya bertubrukan dengan mata Gionatan.

Gionatan menempelkan keningnya di kening Aylin, "Syukurlah kamu nggak kenapa-kenapa Ay"

Aylin sontak mendorong dada Gionatan, "Langit! Aku harus mencari Langit!"

Gionatan kembali memeluk Aylin sambil berkata, "Langit aman. Langit ada bersama Tamara dan Bagas"

Aylin yang sudah sangat lemas tubuhnya mendongak dan hanya bisa bergumam lirih dengan napas yang masih menderu hebat, "Apa yang sudah terjadi?"

Gionatan berkata dengan napas yang menderu sama hebatnya dengan napasnya Aylin, "Aku tidak bisa bercerita saat ini, Ay. Kamar ini dipenuhi aroma yang sangat aneh. Arom ini membuat jantungku berdegup kencang dan aku sangat menginginkan kamu, Ay"

Aylin terkulai lemas di dalam dekapannya Gionatan dan tanpa sadar bergumam, "Aku juga menginginkan kamu, Tan Tan"

Gionatan mendorong pelan Aylin untuk bertanya sambil menatap wajah cantik yang masih sangat dia cintai dan gilai, ""Kau menginginkan aku, Ay?"

Aylin mengigit bibir tanpa sadar dan menunduk. Dia menggeleng pelan.

Gionatan mengangkat dagu wanita cantik itu dan merasa dirinya semakin liar, "Katakan, Ay!"

Aylin menatap Gionatan, matanya membesar dan sarat emosi. Namun, Gionatan tak bisa mundur sekarang. Akhirnya Aylin berjaya dengan nada menantang entah darimana Aylin mendadak mendapatkan kembali kekuatannya, "Aku menginginkanmu tapi aku akan menyesal nanti" Aylin kemudian menunduk dengan lemas dan saat dirinya hampir ambruk, Gionatan menariknya ke dalam pelukannya.

"Tatap aku, Ay!"

Cukup lama Aylin menolak tetapi kemudian dia mendongak, matanya melemparkan percik-percik manis, dan itu menyulut api di dalam diri Gionatan, menjadikannya neraka kebutuhan yang membakar dahsyat. Dia memeluk Aylin semakin erat. Aylin meletakkan tangannya di dada Gionatan. "Aku salah ucap, Tan Tan. Aku tidak ingin......."

Tetapi Gionatan menghentikan kata-kata Aylin dengan bibir dan menggunakan setiap keahliannya untuk menunjukkan kepada wanita itu berapa sia-sia penolakan mereka berdua itu. Apa pun yang berlangsung di sekeliling mereka, apa pun yang dikatakan Aylin, Gionatan hanya bisa mempercayai bahwa setidaknya itu benar.

Maka Gionatan berkata pada diri sendiri bahwa jika dia merespons ucapan Aylin tadi dengan kata-kata...., apa pun itu......., dia tidak akan berhayal bahwa emosi mereka sama saat ini. Emosi yang pernah ada di masa lalu mereka terlibat.

Gionatan mundur sedikit, "Ay?" Dan itu dia......sekilas kekhawatiran, yang menunjukkan satu sisi pria rumit di dalam diri Gionatan, dan Aylin tahu Gionatan tidak akan melepaskannya jika dia mendesak, meskipun kekecewaannya Aylin, kemarahannya Aylin, dan kebencian Aylin yang tersisa pada pria rumit itu masih tampak menuntut di mata Aylin. Sedangkan Gionatan sadar bahwa Aylin akan menyerah dengan sangat mudah saat ini.

Aylin menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan dalam gumaman lirih, "Aku belum pernah menginginkan kamu sebesar ini"

Gionatan mengerang frustasi lalu dia menyusupkan wajahnya di leher Aylin. Dia memberikan gigitan-gigitan kecil mautnya di sana. Buku kuduk Aylin meremang dengan erangan lirih, "Jangan berhenti Tan Tan!" Aylin kemudian mengulurkan lengan dan mengalungkannya di leher Gionatan, lalu menarik rambut Gionatan, karena dia ingin merapatkan bibirnya ke bibir pria itu. Gionatan menarik pinggul ramping wanita itu lebih dekat dan mendesaknya mundur.

Aylin merasakan permukaan lembut di bagian belakang kakinya yang dengan cepat melemah dan jatuh ke atas tunjukan kain yang sangat lembut.

Gionatan menindih Aylin lalu menunduk menatap wanita cantik itu. Roknya Aylin tersingkap hingga pahanya yang putih bak salju terpampang, blusnya Aylin tidak lagi terselip ke roknya yang tertarik ke dada. Rambut panjang indahnya wanita itu terjuntai di atas kain putih sutra.

Mungkin ini bukan ide yang bagus untuk bercinta karena mereka berdua di bawah pengaruh aroma aneh yang terus menguar di kamar asing itu, tetapi tetap saja salah satu pemandangan paling sensual yang pernah dilihat Gionatan.

Cowok tampan itu tidak lagi menyadari apa pun kecuali aliran darahnya yang menderas dan kebutuhan yang dirasakannya dalan setiap sel tubuhnya. Sebuah suara kecil menyembul tanda ijin di hati nuraninya dan berusaha menembus benaknya, mengingatkannya bahwa dia bukan pria yang suka mengambil keuntungan.

Namun, erangan dan gerakan sensualnya Aylin di bawahnya membuat benak Gionatan bertingkah egois dan telinganya seolah tuli dan pria itu mulai melepaskan pakaiannya.

Aylin menatap Gionatan. Ekspresi penuh gairahnya pria itu mungkin akan membuatnya takut jika dia tidak menyadari bahwa wajahnya sendiri juga menampilkan ekspresi yang sama.

Gionatan melempar kemejanya ke lantai dan mata Aylin melebar ketika dada atletisnya Gionatan terpampang nyata di depannya. Aylin nyaris tidak bisa bernapas.

Gionatan menelungkup di atas Aylin, lengannya memagari tubuh Aylin, kepala pria tampan itu menunduk dalam, bibir mereka menyatu dalam serangkaian ciuman panjang dan memabukkan yang membuat Aylin menginginkan lebih banyak, semakin banyak.

Pria tampan itu menurunkan kain berenda lalu Gionatan bergumam, "Cantik sekali...." Sebelum menurunkan kepalanya dan menciumi puncak yang tegang. Aylin menjerit dan menekankan jari jemarinya di rambut Gionatan.

Aylin nyaris tidak sanggup menahan diri saat bibir Gionatan di atas kulitnya dan Gionatan tak kenal ampun, mengabaikan permohonan Aylin, "Hentikan Gio, ini salah"

Mulut Gionatan bergerak turun ke perut Aylin dan dia menarik ke atas roknya Aylin sampai menumpuk di pinggang. Dia berhenti sejenak memandangi wanita itu dalam cahaya temaram lampu kamar asing itu. Gionatan baru menyadari bahwa lampu kamar itu ternyata disetel temaram. Pria tampan itu mengamati ekspresi Aylin sementara tangannya menjelajah liar di bawah sana.

Aylin menghela napas kuat-kuat. Namun, bukan rasa takut yang dia rasakan. Dia heran kenapa dia justru merasa senang.

Punggung Aylin melengkung dan mata Aylin memejamkan rapat-rapat, saat gerakan jari jemari Gionatan meliar di bawa sana. Itu kenikmatan yang sangat luar biasa sekaligus hukuman yang sangat kejam bagi Aylin.

Aylin mengangkat kepala, "Aku tidak bisa...." Suara Aylin begitu bergairah dan serak.

"Tidak bisa apa, Ay?"

"Tidak sanggup lagi Tan Tan....., aahhhhh! Apa yang kau lakukan? Ahhhhh! Itu terlalu ......ahhhhh! Lakukan sekarang Tan Tan!"

Gionatan tersenyum. Senyuman setan. "Ini masih belum cukup. Ayo, Ay! Aku akan membawa kamu terbang bersamaku"

1
Syhr Syhr
kalau terlalu brutal boleh nolak
Syhr Syhr
Kok ngancam Paksu ini.
Syhr Syhr
Memaafkan, tapi masih sering bertemu itu lebih menyakitkan.
Syhr Syhr
Iya, iya. aku tahu
Syhr Syhr
Nggak bau. Tapi karena kamu terlalu tampan. /Smile/
Aksara_Dee
kirim iklan Kaka
Aksara_Dee
rezeki gak boleh di tolak Gio
Aksara_Dee
gimana perasaan aylin ya
R 💤
nyesek deh Gio....
Syhr Syhr
Enak loh, meski banyak debunya. 😂😂
Syhr Syhr
Ini namanya habis di orang lama. Benar-benar belum bisa move on.
R 💤
nonton iklan dulu kak hehehe simingitt
Aksara_Dee
aylin cinta bgt suaminya ya?
Aksara_Dee
pasrah deh gio
anggita
iklan like untuk author 👆👍
〈⎳ FT. Zira
cuma bisa komen di akhir..keterusan bacanya sampe gak sadar.

☕️ dulu buat ka author
Syhr Syhr
cemburu /Sneer/
Syhr Syhr
Aku pikir baik, ternyata suaminya...???
Syhr Syhr
Wah...wah...perawatnya manas-manasin. /Applaud//Applaud/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
dr caranya ngomong udah keliatan banget ciri² cewek manja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!