NovelToon NovelToon
Bereinkarnasi Membangun Peradaban Baru

Bereinkarnasi Membangun Peradaban Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:43.1k
Nilai: 5
Nama Author: iimnn saharuddin

Novel ini berkisah tentang seorang pemimpin pemerintah bereinkarnasi ke dunia fantasi, namun keadaan di kehidupan barunya yang penuh diskriminasi memaksanya untuk membangun peradaban dan aturan baru...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iimnn saharuddin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3.1

Setelah lama berbincang dan menjelaskan cara kerja alat temuanku ini, Gundrik menatap rancangan yang kubawa dengan pandangan yang penuh perhatian. Wajahnya yang awalnya penuh pertanyaan kini perlahan mulai berubah, matanya membesar dan napasnya tertahan sejenak. Lalu, ia bersandar pada kursinya dan menggeleng pelan.

"Tuan Muda, bagaimana bisa anda merancang sesuatu yang serumit ini?" ucapnya curiga, seolah masih tak percaya kalau aku yang telah merancang nya. "Selama puluhan tahun aku menjadi pengrajin, belum pernah aku melihat rancangan seunik ini. Jujur saja, ini bukan sekadar ide biasa loh."

Aku tahu dia terkesan, tapi kurasa ia juga masih menyimpan sedikit keraguan. Aku harus meyakinkannya sepenuhnya.

"Aku menghabiskan waktu tiga tahun untuk menyempurnakan rancangan ini, Tuan Gundrik," jawabku dengan tenang. "Sejak kecil aku memang senang membuat benda-benda aneh, dan kebiasaan itu, entah bagaimana membawaku pada alat ini."

Ia mengangguk perlahan, matanya tak lepas dari kertas di tangannya.

"Aku juga sempat mendengar kalau anda adalah orang yang sama yang telah membantu Marsel saat berlayar kesini. Aku hanya sedikit menyarankan kepada Anda agar tidak terlalu mencolok didunia luar. Itu sangat berbahaya jika orang-orang dari penjuru dunia tau jika ada anak jenius yang bisa mengalahkan orang dewasa pada umumnya"

Aku menatapnya kebingungan. "Bagaimana jika mereka tau"

"Sepertinya anda tidak terlalu mengerti dengan dunia luar. Dunia ini, walaupun para penyihir atau non-manusia dibenci dan diburu. Jika mereka memiliki pengetahuan dan kemampuan yang bisa dimanfaatkan, mereka akan menjadikannya sebagai budak dan bahan penelitian."

Aku diam sejenak. Kata-katanya menambah potongan-potongan realita dunia ini yang semakin kusadari... keras dan kejam.

Gundrik menyadari lamunanku dan mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kalau boleh saya tahu, Tuan Muda... kapan alat ini perlu mulai dikerjakan?"

"Tergantung waktu Anda, Tuan Gundrik," jawabku. "Kalau Anda ada waktu luang, silakan mulai kapan saja. Tapi kira-kira... berapa lama waktu yang Anda perlukan?"

Ia mengelus janggutnya yang berwarna putih lalu berpikir sejenak.

"Karena ini pertama kalinya saya membuat alat semacam ini, mungkin akan memakan waktu sekitar satu minggu. Tentu saja saya akan berusaha secepat dan seteliti mungkin."

"Seminggu?, baiklah. Saya percayakan semuanya pada anda, Tuan Gundrik."

Ia menunduk sedikit dengan tulus dan hormat. "Terima kasih atas kepercayaan anda, Tuan Muda. Terus terang, saya merasa terhormat bisa membantu Anda. Sudah lama desa ini tidak kedatangan seseorang dengan visi dan ide sebagus ini. Saya harap, anda bisa membawa perubahan yang baik untuk desa ini."

Aku tersenyum. "Saya akan berusaha sebaik mungkin."

"Kalau begitu, saya pamit dulu. Jangan paksakan diri, Tuan Gundrik, lakukan yang kamu bisa."

"Baik, Tuan Muda. Hati-hati di jalan. Dan juga... terima kasih telah mempercayakan proyek ini kepada saya."

Raka meninggalkan tempat pengrajin dan didalam masih terlihat Gundrik masih terpaku pada gambar rancangan yang ada di hadapannya.

"Ini... sangat sempurna. Anak itu punya potensi jadi pemimpin desa di masa depan. Marsel... dari mana kau membawa bocah gila ini?"

Dia berdiri dan menempelkan gambar itu di dinding.

“Dia baru tiba di desa ini, tak butuh waktu lama untuk mengatasi masalah pangan. Lalu, sekarang dia datang padaku dan meminta dibuatkan alat ini demi irigasi pertanian. Dia benar-benar tahu caranya menggunakan posisi dengan bijak.”

Gundrik tersenyum kecil, meski ada rasa keraguan yang sulit dia sembunyikan.

“Kalau saja Marsel menunjukku jadi kepala desa. Aku bahkan tak punya ide sehebat ini.”

Tiba-tiba suara pintu dari dalam terbuka pelan.

“Ayahhh... Alat yang ayah minta sudah aku selesai kan. Ayah? Apa yang sedang Ayah lihat itu?”

Anak itu mendekat penasaran dan menatap gambar rancangan yang menempel di dinding.

“Dari mana Ayah dapat ini? Apa Ayah yang membuatnya?” tanya anak itu.

“Bukan, ini rancangan dari kepala desa yang baru,” jawab Gundrik dengan suara dalam.

“Bukannya dia masih seumuran denganku? Gimana bisa dia merancang ini?”

“Karena dia jenius, Nak…”

**Malam hari, di ruang kepala desa**.

Lampu minyak menyala redup. Raka duduk di depan meja yang dikelilingi kertas penuh coretan, diagram, dan catatan.

Malam ini aku harus menyusun sistem dasar desa ini. Aturan kerja, pembagian tugas, dan strategi pengolahan hasil panen.

Kertas sangat terbatas, jadi aku meminta bantuan Marsel untuk menyampaikan semua rencana ini langsung ke masyarakat.

Masalah pertanian sedikit demi sedikit muali membaik. Aku tinggal menunggu alat dari Gundrik selesai. Semoga dia tak keberatan dengan permintaan yang mendadakku itu.

Tapi sekarang, ada masalah lain.

Aku butuh solusi untuk menyimpan hasil panen dalam waktu lama. Singkong sangat melimpah di sini, tapi cepat busuk.

Aku mengingat sesuatu dari kehidupanku sebelumnya. Singkong bisa diolah jadi tepung, itu adalah bahan makanan pokok yang bisa diproduksi massal.

“Sistem.”

“*Ya, Tuan. Ada yang bisa saya bantu*?”

“Berikan aku pengetahuan tentang pengolahan makanan. Aku ingin membuat sesuatu dari singkong.”

“*Sesuai permintaan anda, pengetahuan diberikan ke ingatan tuan*."

Bagus. Sekarang tinggal memilih siapa yang akan bertanggung jawab di bidang ini.

**Beberapa jam kemudian**...

Akhirnya selesai. Tapi, kenapa perasaanku tak enak, ya? Tuan Marsel belum kembali, padahal harusnya dia sudah lama tiba.

Tok… tok… tok…

Suara ketukan pintu menghancurkan lamunanku.

“Tuan muda, maaf mengganggu... Ada masalah di area pertanian.”

“Apa?!”

Aku berlari ke ladang pertanian dan menemukan semuanya sudah porak-poranda. Tanaman hancur dan tanah tercabik-cabik.

“Apa yang terjadi di sini!?”

Marsel mendekat, napasnya terasa berat dan wajahnya terlihat cemas.

“Tuan muda… ladang kita diserang oleh Mahkluk Iblis.”

“Makhluk Iblis? Apa itu?”

“Itu hewan yang sudah terinfeksi darah Iblis. Ini pertama kalinya Mahkluk itu muncul di pulau ini.”

“Jika begitu, bagaimana bisa mahkluk itu bisa ada disini?” tanyaku.

Marsel menunduk. “Aku rasa ada seseorang yang mengendalikannya. Seseorang sedang mengawasi kita di desa ini.”

“Selidiki semua orang. Tanpa terkecuali. Aku ingin tahu siapa yang sedang mengawasi kita. Setelah itu temui aku di ruanganku.” Perintahku dengan tegas.

“Baik, Tuan Muda.” Jawab semua orang yang mendengarnya.

**Beberapa jam kemudian, di ruang kepala desa**

Aku mencoba menganalisis kejadian barusan.

Marsel bilang itu pertama kalinya mahkluk itu muncul dipulau ini. Apalagi mahkluk itu hanya berfokus menyerang ladang pertanian. Ada sesuatu yang tidak beres.

Marsel masuk dan duduk tenang di hadapanku, dia tampak tegang setelah melihat Raka yang sedang berpikir dengan serius.

Ini pertama kalinya desa mengalami kejadian seperti ini. Aku juga merasa, lokasi kita sudah bocor. Padahal pulau ini sangat jauh dan terpisah dari daratan utama.

Tok... tok...

“Masuklah.” Perintahku.

Lima orang penduduk membawa tiga orang yang tangannya terikat.

“Tuan muda, kami menemukan dalang dari kekacauan ini.”

Salah satu dari mereka menyerahkan tumpukan surat ke Marsel, lalu diserahkan padaku. Di antara surat-surat itu, satu lembar menarik perhatianku.

"Aku merasakan mana sihir yang familiar dari surat itu" Guman dalam hati Marsel.

Setelah memeriksa surat itu, aku merasa ada yang aneh dengan isinya, “…Tunggu. Surat ini...”

“Ada apa, Tuan?” sontak Marsel.

Salah satu tahanan tertawa dingin. “Kalian semua akan tamat. Besok malam, anggota kami akan datang menghabisi seisi desa ini.”

Marsel langsung memberi perintah, “Bawa mereka pergi! Pastikan mereka tak bisa kabur!”

“Baik, Tuan!” jawab ketiganya bersamaan kemudian pergi.

"Tuan muda, ada apa dengan isi suratnya?" tanya Marsel sambil memerhatikan surat yang aku baca.

"Ini... Ini... Mereka sedang menuju ke sini."

"Apa?!" sontak Marsel kaget.

1
Uda
aku punya novel seru nih... ayo baca
judul: Pahlawan yang tidak pernah memilih
Arthur Renzky
bg pliss, buat masalah yg diluar nalar trus ada keterbatasan, biar ada kesan walau punya posisi tapi tidak bisa mendapatkan segalanya dengan mudah. Anjay
iimnnwkyy: dtunggu bng.. masalah itu ada ni chpter nnt/Shhh/
Arthur Renzky: btw semangat terus...
total 2 replies
Aurora Noah
pertama
Manior Lagatuna
wah, teknik teleport pakai pisau itu terinspirasi dari teknik Minato ya bang 😸.
iimnnwkyy: hmm... hampir mirip, tapi anggap saja bayangan nya nempel di pisau
total 1 replies
Snow z
seru min
SUCCESSOR OF LDV
pengen ikut bikin novel dong
Mahiru Shina
ada kata yang kurang bang "Raka dia tidak berbohong" harusnya "Raka tahu kalau dia tidak berbohong"👍
iimnnwkyy: makasih kak koreksinya
total 1 replies
RenzzzXc
mantappp bang, btw mampir dong bang😅
KHAI SENPAI
tung tung tung tung
Kazuya
Sangat seru untuk diselami
Kazuya
kok ceritanya ngulang ni kak dari chapter 1.2
iimnnwkyy: ehh maaf ka... keliru gara-gara kegabung dengan yg udh direvisi dengan yang belum🙏
total 1 replies
Kaizen Ishigami
seru bang😹semangat ya
AZZAM KAMIL ROBBANI
next Thor
RyanSote
keinget lempar kunai lagi
Huntersgames Official
BG ada typo disini harusnya tanpa bukan tampa
iimnnwkyy: oke kak.. makasih ya koreksinya 🙏
total 1 replies
ヴァネッサ
aku mau koreksi, aku ingin kita membangun kita desa di sana.
itu typo ya, seharusnya seperti ini, aku ingin kita semua membangun sebuah desa di bagian sana atau belah sana
ヴァネッサ: okey sama sama
iimnnwkyy: makasih koreksinya kak
total 2 replies
KHAI SENPAI
yoo
Manior Lagatuna
"menyerap mengeluarkan mana"?
typo ya bang?
iimnnwkyy: tolong ditandai ya kak. biar aku bisa ubah segera... makasih banyak atas koreksinya 🙏
total 1 replies
Devi Rizki
aku suka~
Huzair Imran
gk bosan , gk seperti novel yg lain lain nya
iimnnwkyy: makasih kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!