Bagaimana jadinya jika dua keberadaan paling agung dan paling tinggi di seluruh semesta yang ada, terlahir dan muncul kembali setelah jutaan tahun kematian keduanya di masa lalu.
Dan istimewanya, keduanya muncul dan terlahir justru bukan dengan tubuh fisik yang mereka miliki dahulu, melainkan tumbuh dan hidup di dalam tubuh bocah 16 tahun yang secara kebetulan memiliki nama yang merupakan gabungan dari nama kedua sosok itu di masa lalu.
Penasaran?
Tunggu apalagi, langsung masuk dan baca ceritanya di sini!👇
Novel: Pewaris Tahta Semesta
Author: Fatiih Romanaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 17
Ling Hao yang merasakan adanya getaran yang sangat besar yang muncul dari bukit yang di datangi Ling Tian sebelumnya itupun langsung memasang raut serius di wajahnya.
Sebab dia tahu jika putranya itu saat ini kemungkinan besar sudah memulai langkah pertamanya untuk membuka pertempuran di dalam sana.
Oleh karena itu, Ling Hao pun langsung menyiapkan dirinya untuk terjun kedalam sana jika sewaktu waktu Ling Tian membutuhkan bantuannya.
Namun setelah cukup lama Ling Hao menunggu, tidak ada tanda tanda dari Ling Tian untuk memanggil nya ke dalam sana.
Padahal selama rentang waktu tersebut, sudah tak terhitung untuk berapa kali dia merasakan guncangan akibat pertarungan Ling Tian di dalam perut bukit yang ada di depannya itu.
Namun karena Ling Tian sudah berpesan untuk tidak masuk kedalam sana apapun yang terjadi jika itu tanpa persetujuannya, maka Ling Hao pun hanya bisa pasrah di tempatnya seraya berharap agar terjadi apa apa pada Ling Tian di dalam sana.
Kembali ketempat Ling Tian berada.
Arghhhh....
Brak...
Cough...
Terlihat sosok Ding Liren kini tengah tergeletak di sudut ruangan itu dengan keadaan berantakan dan mulut yang terus mengeluarkan darah.
Setelah sebelumnya dia menerima berbagai macam serangan dari Ling Tian yang tanpa satupun bisa dia hindari.
Beruntung serangan serangan itu hanyalah berupa serangan kosong tanpa di ikuti dengan kekuatan yang di miliki oleh Ling Tian saat ini.
Sebab sepertinya Ling Tian masih belum serius dengan pertarungannya itu, atau bahkan memang dia tidak pernah menganggap serius pertarungan tersebut sejak awal.
Hal itu bisa di lihat dengan betapa santainya dia saat ini, yang terlihat masih belum bergerak dari tempat duduknya.
Yang menandakan jika apa yang terjadi sebelumnya itu dia hadapi dengan kondisinya yang seperti itu.
Maka pantas saja Ding Liren terlihat menatap ke arahnya dengan penuh nafsu membunuh saat ini, seperti halnya singa yang tengah mengunci rusa buruannya.
Sebab siapa yang akan menerima kekalahan dengan cara seperti itu, terlebih dia merupakan pemimpin organisasi yang bahkan raja dari Kerajaan Bintang pun harus menghormati nya.
Namun kini dia malah di permalukan seperti itu oleh seorang pemuda yang bahkan dia tidak ketahui asal usulnya.
Oleh karenanya, mengabaikan rasa sakit Yang ada di tubuhnya itu, Ding Liren pun berniat untuk maju sekali lagi untuk melawan Ling Tian.
Namun sayang keinginannya itu harus tertunda setelah pintu ruangan tersebut tiba-tiba di diobrak dengan kasar oleh seseorang dari luar.
Bammmm...
"Pemimpin, apa yang terjadi? "
Teriak salah satu dari empat sosok yang terlihat muncul setelah ledakan yang menghancurkan pintu sebelumnya itu.
Kemudian ke empat sosok yang merupakan Bayangan 1 hingga Bayangan 4 itupun tatapannya langsung terkunci pada sosok Ding Liren yang terlibat menyedihkan di sudut ruangan itu.
Sehingga mereka berempat pun langsung bergegas untuk mendatanginya. Alhasil mereka pun sampai tidak melihat akan keberadaan sosok lain di sana, saking khawatir dan terkejutnya mereka saat melihat keadaan Ding Liren itu.
Dan barulah mereka sadar akan keberadaan Ling Tian di ruangan itu setelah mereka itu berhasil membantu Ding Liren bangun dari posisi sebelumnya.
Sehingga tanpa basa basi Bayangan 1 hingga Bayangan 3 langsung melesat ke arah Ling Tian dengan membawa api kemarahan di tatapan matanya masing masing.
Namun apa yang terjadi selanjutnya membuat Bayangan 4 yang masih bertahan di sisi Ding Liren itupun melotot tak percaya. Sebab yang terjadi selanjutnya adalah...
Banggg...
Banggg...
Banggg...
Wush... Wush.... Wush....
Brak... Brak.... Brak.....
Ketiga sosok itu langsung di sambut oleh kepalan tangan kanan Ling Tian yang telak menghantam dada mereka satu persatu.
Sehingga membuat mereka bertiga pun langsung terbang kembali menuju dinding ruangan yang berupa bebatuan yang ada si sisi kiri dan kanan Bayangan 4 dan Ding Liren berdiri saat ini.
Sementara untuk Ling Tian sendiri, posisinya masih sama seperti sebelumnya. Tanpa beranjak sedikitpun dari tempat duduknya.
"Pe-pemimpin, siapa sebenarnya orang itu? " tanya Bayangan 4 dengan suara bergetar pada Ding Liren.
Namun Ding Liren seperti tak memiliki niat untuk menjawabnya. Sebab kini tatapan matanya tengah terkunci ke sosok Ling Tian yang masih bersantai di tempat duduknya itu.
Sehingga setelahnya hanya ada kesunyian di ruangan itu untuk beberapa saat, sebelum kemudian terdengar umpatan dari sosok Bayangan 1 yang terlihat baru saja bangkit dari posisi sebelumnya itu seraya menyeka darah segar di sudut bibirnya.
Kemudian...
"B*jingan!"
Wush...
Bayangan 1 kembali melesat kearah Ling Tian seperti sebelumnya, yang kemudian di ikuti oleh Bayangan 2 dan 3 yang juga bergerak setelahnya.
Dimana ketiga sosok itu terlihat memiliki target yang sama, yaitu kepala Ling Tian.
Yang mana itu artinya, mereka betiga itu benar-benar ingin membunuh Ling Tian saat ini.
Sementara itu di tempat lain. Tepat nya di luar ruangan tersebut.
Disana saat ini sudah di padati oleh keberadaan ratusan sosok yang juga merupakan anggota organisasi Lembah Bayangan yang sebelumnya mereka itu tengah berada di tempatnya masing masing untuk menjaga wilayah perbukitan yang di jadikan sebagai markas mereka itu.
Namun karena keributan yang terjadi di wilayah inti tempat Ding Liren dan 4 ketua Bayangan berada, mereka pun langsung meninggalkan tugas mereka untuk mengecek apa sebenarnya yang terjadi di tempat tersebut.
Yang kemudian kedatangan mereka itu berbarengan dengan peristiwa di pukul mundurnya Bayangan 1 hingga Bayangan 3 oleh Ling Tian sebelumnya.
Kembali kemasa sekarang.
"Saudara Yong, apakah menurut mu Pemimpin dan juga ke empat ketua Bayangan akan benar benar kalah oleh sosok misterius yang tengah mereka hadapi saat ini di dalam sana?"
ucap salah satu sosok yang paling dekat dengan pintu ruangan yang di tempati Ding Liren dan yang lainnya itu dengan cemas pada sosok yang ada di sampingnya.
"Entahlah. Karena kita pun sampai saat ini masih belum bisa melihat secara langsung sosok itu. Sehingga apa yang kamu tanyakan sebelumnya itu aku tidak bisa menjawabnya." jawab sosok yang di panggil saudara Yong itu dengan suara kecilnya. Karena takut pembicaraan keduanya itu terdengar oleh mereka yang ada di dalam ruangan.
Setelah itu, tidak ada percakapan lagi di antara mereka berdua.
Namun kemudian ekspresi keduanya dan juga ratusan sosok yang bersma mereka itu kembali menegang setelah mendengar teriakan dari Bayangan 1 yang kemudian di lanjutkan dengan serangan lanjutan darinya dan juga Bayangan 2 dan 3 setelahnya pada sosok misterius itu.
Dengan itu, mereka semua pun langsung memfokuskan seluruh indra mereka kedalam ruangan itu untuk mengetahui apa yang akan terjadi setelah ini. Sebab bisa jadi hasil dari peristiwa tersebut akan menentukan nasib dari organisasi mereka setelah ini.
BA dan YU dan si MC pun pergi nya ketika mereka masih dalam misi dan kini merek semua sudah menyambut kepulangan si MC kapan ngasih Teknik kultivasi nya
hadeh.... rada ngawur cerita nya
gak kayak yg sudah pernah gw baca di dalam novel tersebut alurnya bagus
gak seru lah