Seorang suami harus kehilangan istri yang sangat dia cintai dan seorang anak harus rela kehilangan kasih sayang ibu nya. karena insiden kecelakaan.
Mampukah Aditya hidup tanpa istrinya dan membesarkan putri nya seorang diri.
Lalu bagaimana dengan putri mereka setelah kehilangan sang bunda.
Yuk baca dan jadi la saksi kisah ini.
hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Jika di tempat Vina semua keluarga nya menikmati waktu berkumpul bareng keluarga anak menantu cucu serta sahabat. Berbeda di tempat Adit dia di sibukan dengan banyak nya jumlah korban yang harus dia dan tim nya rawat kadang mereka tak sempat untuk makan.
"Dok biar saya yang lanjutkan dokter makan siang saja dulu bareng dokter Kemal." ucap seorang perawat.
"Baik lah terima kasih." ucap Adit.
Saat Adit akan melepas jas nya Kemal menghampiri nya dan langsung mengajak Adit untuk mengambil jatah makan siang.
"Buruan Dit!" Ajak Kemal.
Adit hanya melirik saja Kemal yang sudah tak sabar ingin makan siang karena dia benar - benar sudah lapar.
"Pilihan yang tepat Dit, Vina gak ikut jika dia ikut pasti dia sudah bergelayut memohon, karena capek dan nangis minta pulang." ucap Kemal.
"Kamu ngeledek istri saya?" tanya Adit.
"Hahah...! Enggak Dit bercanda gitu aja di ambil hati maaf. Ayo kita makan saya laper banget." ucap Kemal.
Mereka makan setelah mengantri cukup lama baru beberapa suapan mereka sudah di panggil untuk pasien yang darurat.
"Dokter ada pasien darurat." ucap seorang perawat.
"Astaghfirullah baru berapa suapan sudah kerja lagi yang ada kita kena sakit mag Dit kalau kayak gini." ucap Kemal.
"Sudah jangan banyak protes maka nya jangan ngeledek istri saya, gak tau nya kamu sendiri yang ngeluh. Kalau Kila bawain kamu cemilan kamu bisa makan. Ayo kerja lagi biar kita cepat pulang saya rindu sama istri." ucap Adit.
"Dasar dokter mesum yang di ingat malah istrinya." ucap Kemal.
Mereka berdua kembali ke tenda darurat tanpa menghabis kan makan siang mereka. Mereka berdua kembali ke tenda masing - masing melakukan tugas meraka merawat pasien. Di tempat Adit dalam sehari bisa dua sampai 3 kali terjadi gempa itu lah banyak. korban yang terkena reruntuhan.
*******
Di tempat Vina saat dia sampai dia melihat semua orang sudah berkumpul di monas dan akan lanjut ke taman mini.
"Assalamu'alaikum semua nya." ucap Vina.
"Waalaikumsalam. Sini Vina gabung." Ajak Jesika.
"Ayah mana?" tanya Vina.
"Ayah jemput Mahendra nak. Oh iya kita foto dulu dulu yuk." ajak Keyla.
Mereka mengabadikan momen keluarga besar dengan berfoto. Vina juga melihat Nia bersama dengan anak dan menantunya ikut bergabung bersama dengan semua orang.
"Biar Vina yang ambil fotonya bunda." ucap Vina.
Mereka semua berpose ria mengabadikan momen langkah bersama dengan seluruh keluarga nya. Dia tersenyum sedih saat teringat jika hanya dia yang tak memiliki buah hati semua pasangan sudah memiliki buah hati mereka masing - masing. Aisyah yang melihat tatapan sedih Vina mendekat dia tau Vina pasti sedih saat ini.
"Kenapa? Apa yang kamu pikirkan Vin?" tanya Aisyah saat selesai sesi foto
"Gak ada Ais! Saya hanya rindu kak Adit saat semua orang ada pasangan nya saya malah sendiri. Kamu lihat bunda dia terlihat bahagia bisa berkumpul bersama dengan sahabat nya. Dan kamu bisa lihat saat ayah datang bunda bertambah ceria. Saya seneng liat ayah bunda bahagia dan sehat sampai sekarang dan bisa melihat anak - anak nya memiliki cucu. Saya hanya berharap suatu saat saya memiliki anak dan mereka masih bisa ikut menjaga cucu nya dari saya dan kak Adit." ucap Vina.
"Sabar yakin lah suatu saat kamu juga punya kesempatan. Dan ayah bunda akan sangat bahagia saat melihat anak dari kamu." ucap Aisyah.
"Iya. Jujur Ais saya masih teringat ucapan almarhum ibu mertua. Jika saya dan kak Adit tak akan memiliki anak seumur hidup kita akan selalu menderita. Saya rela kehilangan hidup saya Ais asal saya dan kak Adit di beri satu kali kesempatan menjadi orang tua sesungguhnya." ucap Vina.
"Kesempatan itu akan datang Vin. Kita hanya berdoa dan berusaha tinggal Allah yang menentukan nya. Jika dia berkehendak insyaallah kamu bisa merasakan itu semua. Ayo gabung dengan yang lain jangan sedih atau kecil hati ayo." ajak Aisyah.
Chan dan Vino yang sejak tadi melihat Vina bersama dengan Aisyah tau jika mereka berdua berbicara serius dan membiarkan saja Vina bersama dengan Aisyah saat melihat mata Vina yang sedih.
"Di mana saga?" tanya Aisyah.
"Tuh...! sama Mahendra." tunjuk Chan.
"Wah... Mahendra sudah sampai Vina mau kesana dulu." ucap Vina.
Vina berlalu menghampiri Mahendra. Mahendra yang melihat Vina berjalan mendekat kearah diri nya tersenyum saat melihat Vina.
"Mahendra. Gue kangen banget sama kamu." ucap Vina.
"Hufft kirain kamu datang mau ngeledek saya jomblo." ucap Hendra.
"Ya gak lah. nikmati saja dulu masa - masa sendiri nanti jika dah nikah kamu akan jadi kayak dua orang yang berdiri sana takut sama istri." tunjuk Vina kearah Vino dan Chan.
"Haha...! luh bener Vin." jawab Hendra.
"Om tante gak ikut?" tanya Vina.
"Mami sama papi ke Paris saya sendirian ya saya kesini saja." ucap Hendra.
Mereka semua menikmati waktu bersama dengan keluarga hingga mereka bermain di taman mini menikmati wahana di sana.
"Saga mau ikut bunda gak kita main naik kuda- kudaan." ucap Vina.
Saat Vina akan mengajak Saga bersama dengan diri nya Arga dan Bima datang bersama dengan ibu mereka.
"Aunty...!" teriak kedua nya.
Vina yang mendengar suara kedua bocah yang tak asing untuk diri nya menoleh dan benar Arga dan Bima berlari kearah diri nya.
"Kalian sama siapa sayang?" tanya Vina.
"Sama mama, papa gak ikut kata mama papa ada rapat." ucap Bima.
"Saga yang melihat kedekatan Vina dengan Arga dan Bima memasang wajah dingin karena dia belum mengenal siapa Arga dan Bima.
Vina yang menyadari jika wajah saga langsung memperkenalkan Saga dan Arga serta Bima agar mereka saling mengenal.
"Saga kenalkan ini harga dan Bima mereka juga sama kayak kamu keponakan bunda. Ayo kenalan dulu setelah itu kita naik kuda - kudaan." ucap Vina.
"Arga dan ini saudara saya Bima." ucap Arga dengan mengulurkan tangan kearah Saga sambil dia juga memperkenalkan saudaranya Bima.
"Saga." ucap saga dingin.
Setelah berkenalan Sagara mengajak Vina untuk bermain dia tak terlalu suka dengan Arga dan Bima yang dekat dengan Vina.
"Ayo bunda kita kesana." ajak Saga.
Vina juga tak lupa mengajak Arga dan Bima untuk bermain bersama agar mereka dekat sesama saudara.
Di tempat Adit bencana kembali datang hujan deras di sertai angin kencang terjadi, usai hujan redah tak lama dari situ terjadi kembali gempa dan di daerah lain terjadi longsor. Banyak tak tak sempat melarikan diri dan terjebak di dalam gedung termasuk Adit dan beberapa rekan nya berada di dalam reruntuhan bangunan tersebut saat mereka menjalani tugas mereka.
"Adit...!" Teriak Kemal yang bisa keluar dari dalam reruntuhan bangunan tersebut.
Kemal dan tim evakuasi berusaha untuk menyelamatkan beberapa orang yang ada di dalam.
"
Semoga aja setelah ini Lisa dan Noah mau tinggal sama bu Nia biar Bu Nia ga kesepian lagii
baru ini dengar ryan ngomong begitu lembut biasanya kasar, td aja menyalahkan vina tp sekarang malah ga tega melihat vina yg sedih
ada hubungan apa hendra dan nita, dan kenapa hendra begitu benci pd nita
Udah terima nasib aja kali Mahendra, emang udah takdirnya kalian itu ketemu 🤣🤣