NovelToon NovelToon
Imamku Ternyata Bos Mafia

Imamku Ternyata Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Semua wanita pasti menginginkan suami yang bisa menjadi imam dalam rumah tangganya, dan sebaik-baiknya imam, adalah lelaki yang sholeh dan bertanggung jawab, namun apa jadinya? Jika lelaki yang menjadi takdir kita bukanlah imam yang kita harapkan.
Seperti Syahla adzkia, yang terpaksa menikah dengan Aditya gala askara, karena sebuah kesalahpahaman yang terjadi di Mesjid.
Akankah syahla bisa menerima gala sebagai imamnya? ataukah ia memilih berpisah, setelah tahu siapa sebenarnya gala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syahga 17.

Syahla terperanjat mendengar bentakan suaminya, tubuhnya mulai gemetar ketakutan, ini pertama kalinya gala bersuara kasar.

Bahkan untuk sekedar menatapnya saja sasa tak berani, saking mengerikannya.

Gala menghela nafas panjang, ia tahan emosinya dan kembali menatap istrinya yang tak bisa ia pahami.

Perkenalannya tadi dengan jena benar-benar membuatnya tak habis pikir, zaman sekarang masih banyak istri tak mau mengakui suaminya.

Lantas apa yang kurang darinya, jika uang—ok dia punya penghasilan—wajah tampan itu kelebihannya. Wajar kalo banyak wanita mengelilinginya.

Tapi gala sungguh tak paham jalan pikiran wanita ini, syahla dimatanya sangat berbeda namun dengan seenaknya pasangannya ini tak mengakuinya sebagai suami, dan barusan apa? Perceraian katanya.

Jika begitu, apalah artinya menikah? Pikir gala

"Katakan pada ku kenapa? Kenapa kau tak bilang dengan jujur?" tanya Gala suaranya mulai melunak kala melihat syahla yang masih ketakutan.

"Bukankah ia pacarnya mas gala, aku hanya tak ingin dia tahu yang sebenarnya bahwa kita sudah menikah. Aku tak ingin menyakitinya, itu saja," jawab Syahla dengan pelan dan bergetar.

"Tapi kau sudah menyakitiku, aku merasa tak diakui," ujar Gala memalingkan wajahnya.

Ada rasa sebal, kesal, marah dan nyesek. Tapi istrinya malah biasa saja.

Syahla melirik suaminya, "Apa maksudnya?" tanyanya.

"Entahlah pikir sendiri," sewot Gala lalu melengos pergi.

Sedangkan syahla memiringkan kepalanya merangkai kembali setiap kalimat yang diucapkan suaminya.

"Tak diakui," gumamnya.

Matanya melirik kearah Gala yang berjalan ke arah kamar utamanya. Tak lama hanya mengambil koper lalu ia berjalan melewati syahla—mengacuhkannya, mengabaikannya, dan tanpa menoleh padanya—aura dinginnya yang mulai sasa rasakan begitu kentara saat gala berangkat kerja tanpa pamit.

Rasa takut mulai hilang setelah gala tak lagi terlihat dirumah itu, ia merasa lega dan sempat berpikir akan mengalami KDRT nyatanya tidak sama sekali.

"Tak mungkin ia menyukaiku dengan begitu cepat," ujar Syahla.

Dia diam tak lagi memikirkannya, hanya saja tangannya bukankah seharusnya ia sun tangan seperti biasanya atau pasutri lainnya.

Syahla mengejarnya, ia melihat gala masuk kedalam lift lalu ruang itu tertutup. Tak kehabisan akal ia berlari menuju pintu darurat, ia mulai menuruni tangga yang berliku-liku tak pedulikan lelah dikakinya.

Ia tetap melanjutkannya, menuruni tangga dan bertemu suaminya ditempat parkiran basement mobil.

Namun apa yang ia dapatkan.

Matanya melihat sesuatu yang kembali menyiksanya.

Jena, gadis itu kembali memeluk gala—tanpa canggung—lalu mereka pergi bersama.

Nyeri.

Dadanya, dibagian itu terasa panas dan seperti tertusuk sebuah duri keperihan. Air matanya meleleh begitu saja melihat mereka yang ternyata masuk kedalam mobil yang sama, mobil milik suaminya dan dia hanya bisa diam.

Setelah mereka tak lagi terlihat barulah syahla pergi dari sana.

Langkahnya terasa berat, tiap lantai yang ia lewati didalam lift itu terasa lama hingga ia sampai pikirannya tetap melayang kesegala arah.

Tak tentu, tak jelas seperti itulah pernikahan mereka, entah akan dibawa kemana hubungan mereka itu?

Ia sampai didepan apartemennya dan melihat gandi yang tengah menekan angka-angka yang merupakan kunci untuk masuk ke dalam apar.

Lelaki itu terlihat kesulitan beberapa kali menekan deretan angkanya yang selalu salah.

"Berapa no nya, ya?" tanya lelaki itu pada dirinya sendiri.

Tangannya kembali menekan deretan angka yang mungkin dipakai menjadi kunci pin-nya, namun salah lagi.

"Kamu sedang apa?" tanya Syahla mengejutkannya.

Hampir saja jantung lelaki itu copot saking kagetnya mendengar suara yang tiba-tiba mengusiknya.

"Astaga!" pekik lelaki itu kala menoleh kearah syahla.

"Aku pikir setan," ujar Gandi mengusap dadanya pelan.

"Mana ada setang nongol pagi-pagi." Syahla mencibirkan bibirnya.

"Sudahlah, sekarang katakan berapa no pinnya?" tanya Gandi tak mau berdebat.

Pin, syahla mendadak lupa berapa no pintu masuk apartemennya. Ia mencoba mengingat-ingat namun tetap saja tak bisa, tak tahu kenapa otaknya terasa ngelag.

"Berapa ya? Aku lupa," ujar Syahla mendadak histeris.

Huaaaaaa

Ia menangis kemudian duduk berjongkok, semuanya mendadak tak bisa ia ingat.

"Loh, mba. kamu bisa dipecat bang gala nanti," ujar Gandi.

Entah kenapa kata dipecat terdengar seperti kata dibuang hal itu membuat syahla semakin sedih.

"Dipecat, huaaaaa ... Aku harus bagaimana?" keluh Syahla malah semakin deras.

Gandi menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia sendiripun jadi serba salah apalagi bukunya materinya ada didalam ruangan milik kakaknya dan ia harus mengambilnya sekarang.

"Aduh ... Gimana ini?" tanya Gandi pada dirinya sendiri.

Sepasang pasutri yang lewat melirik mereka dengan aneh, mereka saling berbisik membicarakan mereka hal yang membuat gandi merasa tak nyaman.

Orang-orang sekitar mulai menggosipkan mereka.

Sedangkan syahla semakin tak tenang, ia seakan meluapkan rasa sakitnya disana tak hanya karena pin nya yang tak ia ingat tapi juga melihat suaminya pergi dengan pacarnya.

Pikiran itu membuat syahla semrawut—ia bingung, takut, dan juga miris—tak tahu bagaimana melanjutkan rumah tangganya yang mungkin tak seperti didalam novel cinta. Cerita yang penuh dengan drama manis antara dua orang tak saling kenal mendadak jadi pasangan suami istri.

"Mba, sudah. Dilihat orang tuh," bujuk Gandi.

Tak ada yang bisa ia lakukan selain membuat syahla nyaman, mungkin dengan membelikannya es krim bisa membuatnya kembali pulih.

Kini keduanya tengah duduk di bangku taman, tak jauh dari apartemennya.

Sesekali keduanya menikmati es krim yang ada wadahnya, sengaja gandi beli untuk mendinginkan otak wanita itu agar kembali ke sedia kala.

Syahla masih terisak sesekalu, ia kembali menyendokkan makanan krim yang dingin itu kedalam mulutnya.

Sesekali melupakan kejadian tadi di basement, ia harus mewaraskan otaknya dan tidak bergantung pada lelaki itu. Tapi apa ia bisa?

Ini jakarta bukan garut, kota yang bisa saja membuatnya linglung dan tak bisa pulang. Disini banyak bahaya tapi ia juga tak ingin terus-menerus berdiam dan mengurung diri.

Kan, syahla mulai kebingungan.

"Nama elo, siapa mba?" tanya Gandi.

"Syahla, panggil saja sasa," jawab Syahla tanpa ragu.

"Ok! Sekarang cerita sama aku, kenapa kamu pergi gitu saja? Mana lupain no pin nya lagi." Gandi menyendokkan es krimnya lalu memakannya dengan sedikit kasar.

"Gak apa-apa, aku ngerasa seperti patah hati saja," jawab Syahla dengan wajah cemberut.

"What! Patah hati, gak salah," ujar Gandi mengangkat sebelah alisnya.

Iba, wanita yang bekerja di apartemen kakanya itu ternyata sedang ada masalah hati. Jika begini ia tak bisa mengisengi wanita ini seperti halnya waktu itu.

Gandi menghela nafas panjang, tak mungkin ia biarkan gadis ini sendirian sedang ia tengah lupa no pinnya dan masalahnya ia tengah patah hati.

Aih, gandi mulai khawatir juga. Masih untung dia ada didalam apartemen kalo diluar bisa bahaya, banyak kecoa yang mengincar cewek kampung.

Ya, dari pakaiannya saja terlihat sederhana dengan gamis motif kotak-kotak dan hijab pasmina polos yang dililit asal nyaman itu. Gandi sudah bisa menebak kalau syahla berasal dari kampung.

Mau menghubungi kakaknya, ia tak punya no barunya, sehingga segalanya terasa serba salah.

Syahla menggelengkan kepalanya, ia memakan es krimnya lagi dan lagi dengan diam.

"Sama siapa?" tanya Gandi kepo.

Syahla memanyunkan bibirnya, ingatannya kembali melayang pada peristiwa tadi. Semua tentang hubungan mereka yang harus dirahasiakan demi menjaga hati jena, tapi ia sendiri bagaimana?

"Entahlah," sahut gadis itu tak bisa menjawab.

Gandi sedikit paham, mungkin gadis itu tak ingin cerita karena memang mereka baru kenal. Dan waktu itu ia malah menjahilinya dengan mendadak menjadi pria mesum.

Kan, kesanya tentang dirinya jadi buruk.

"Gimana kalo kita jalan-jalan," ajak Gandi memberikan solusi.

Syahla menoleh pada adik iparnya, kedua alisnya bertaut.

"Bolehkah?" tanya Syahla.

"Tentu boleh, gak ada yang larang bukan," jawab Gandi, "Bagaimana?" tanyanya menaik turunkan kedua alisnya.

Jika dipikirkan, apa salahnya ia ikut? Toh gandi adik iparnya, batin syahla dengan polosnya.

Syahla akhirnya mengangguk setuju dan mereka mulai pergi ketempat arena permainan, dimana tempat yang sangat indah dengan berbagai wahana yang dapat memicu adrenalin.

Yap, ancol.

Hanya tempat itu yang gandi pikirkan untuk membuat syahla melupakan masalahnya. Mereka menaiki mobil online dan duduk berdampingan dikursi belakang, diperjalanan syahla begitu takjub dengan gedung-gedung pencakar langit.

Disana ada kabut yang begitu terlihat hingga membuat kota jakarta itu menjadi pengap akan polusi, namun tak bisa membuatnya sesak lantaran jalan tol yang lurus nan panjang itu membuatnya lega.

Saat sampai gadis itu begitu antusias, ini kali pertama ia datang ke ancol. Dulu cuma lihat di you tube atau mendengar dokter feni yang cerita soal ancol, sekarang ia bisa merasakannya bagaimana berada ditempat tersebut.

Mereka jalan-jalan, menaiki wahana yang seperti mobil saling menabrak dan berputar mengitari sudut arena itu.

Mereka tertawa dan bercanda bersama, saat menonton sulap yang diiringi musik ketegangan dan drama aksi yang begitu lucu. Riuh dengan tepukan penonton membuat syahla seketika lupa akan masalahnya.

Diam-diam gandi mengambil gambar syahla, semakin lama gadis itu semakin menarik hatinya.

Ia tersenyum, lalu segera berpura-pura biasa saja.

"Ehem, sekarang kamu mau kemana?" tanya Gandi disaat mereka beristirahat dan menikmati mi goreng instan untuk mengganjal perut.

Di bangku yang disediakan untuk pengunjung, mereka berdua beristirahat sembari melihat beberapa arena didepan mata.

Suara teriakan pengunjung membuat suasana ramai terdengar, ini hari weekend sehingga sangat ramai dengan orang-orang yang berdatangan untuk menikamati hari.

"Gimana kalo ... itu. Bianglala kan, itu?" jawab Syahla sambil menujuk ke arah arena kincir angin.

"Boleh, habisin dulu makanannya," titah Gandi.

Syahla mengangguk lalu menyuapkan mie goreng kedalam mulutnya, ia mulai lupa seperti apa gandi sejak pertama mereka bertemu setelah beberapa jam bersamanya.

Diatas sana syahla merasakan ketenangan yang sangat, angin yang berhembus seakan mengusir segala masalah hidupnya membuatnya melayang diatas awan.

Pemandangan pantai ancol juga kota metropolitan itu membuatnya lupa tentang segalanya termasuk hubungannya dengan lelaki bernama gala.

Gadis itu tak tahu jika siang-siang gala pulang ke apartemen, ia lupa membawa kotak bekal makan siangnya namun saat sampai disana ia tak menemukan istrinya—syahla.

"Syahla!" teriak Gala memanggil.

Lelaki itu mencarinya disetiap sudut rumah, kamar mandi juga dapur namun tak ada sosok yang ia temukan. Tiap ruangan itu begitu sepi dan senyap.

"Sasa! Elo dimana?" panggilnya lagi.

Gala men-sugar rambut panjangnya, ketenangannya mulai terusik.

Gala mulai khawatir, ia menghubungi wanita itu namun ponselnya menyala diatas meja makan.

Jantungnya menegang, ia merasa bersalah mungkin karena bentakan tadi membuat syahla pergi tanpa pamit.

Ia melihat lemari pakaian istrinya, koper. Semuanya ada dan utuh, tapi kemana istrinya?

Pikiran Gala melayang ketakutan, ia mulai berpikir syahla diculik oleh arfan atau musuhnya yang lain.

"Sial!" umpatnya.

Ia berlari keluar dari apartemennya, untuk bertemu tim keamanan apartemennya.

Disanalah ia menemukan fakta bahwa syahla pergi dengan adik bangornya, tangannya terkepal, rahangnya mengetat menatap tajam layar cctv yang ada didepan apartemennya dan juga beberapa disudut gedung tersebut

"Gandi," gumamnya dengan amarah yang tertahan.

Adik satunya itu terkenal playboy, ia mudah berbaur dengan beberapa wanita. Tak ayal jika gala mulai resah dan gelisah, pikiran cemasnya membuat bayangan praduga melayang didalam benaknya.

Mungkin ke hotel, tempat itu yang terpikirkan olehnya bagi pria yang suka bergonta-ganti pasangan.

Sedangkan di ancol, Syahla dan gandi mulai melupakan waktu saking serunya bermain di tempat itu. Tak terasa hari sudah menggelap dan mereka pun pulang.

Sebelum pulang mereka makan malam dipinggir jalan sembari melihat keramaian suasana kota.

Selanjutnya mereka pulang.

Saat sampai pintu apartemennya syahla mulai ingat berapa no pin rumah itu, membuat gandi melebarkan matanya terkejut.

"Sepertinya otaknya sudah normal kembali," batin Gandi.

Saat mereka berdua masuk, atmosfer dingin menyambutnya kala melihat gala berdiri dengan berpangku tangan.

Menatap tajam pada dua wajah polos yang tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Mas ga-la," gumam Syahla menelan salivanya.

Wajah mengerikan dengan senyum smirk menghiasi sudut bibirnya, dan tampang yang ganteng itu seolah berubah menjadi monster joker di film batman.

Syahla melangkah mundur lalu bersembunyi dibelakang tubuh gandi.

"Gan, aku takut dipecat," ujar Syahla berbisik sembari menarik kaos lengan merah lelaki itu

1
Rian Moontero
lanjuuutt🤩🤸
vj'z tri
mis komunikasi lah gala sama Sasa 🤭 🤭🤭🤭
Mbak Ima
lanjutanx aq tunggu
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 malahane pada main petak umpet 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
Jena kauuuuu 😤😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡
vj'z tri
itu udah bawaan dari Sono nya mas gala kalau masalah per ileran 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
waduh ketawan ni rahasia gala 🫣🫣🫣🫣🫣
vj'z tri
laluuuu ...bersambung 🤣🤣🤣🤣😅😅😅🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
nyumput di belakang gandi salah tempat sasa 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 hayooo gala ada yang ngambek ,lu sih bukan nya langsung ngenalin ke jena 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
galaaaa nyindir akohhh kamu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 plus sayur asam 🤤🤤😬
vj'z tri
modus lah Thor biar bisa lama2 liat Sasa 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
gak bisa tipu tipu papi Jen kamu gala ...papi Jen suhu nya 🤣🤣🤣🤣
Anyah aatma
duhhh satset ya bang
Azthar_ noor: gpp nyantei aja... tetap semangat ya
Anyah aatma: aku baru baca yg ini aja. ntar KLO dah selese nyicil baca, pindah ke yg lain😅
total 3 replies
Anyah aatma
dia nggak di saksikan org ngelakuinnya lgsg, udah kek yakin aja laporannya.
Anyah aatma
gue bacanya pke logat. suka bgt sama bahasa Sunda, kan ya?
Azthar_ noor: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ wellcome sayang. ..🥰
total 1 replies
Anyah aatma
dugaan gue sama kek Sasa. wkwk
Anyah aatma
genderuwo kah? haha
rambut panjang trus laki.
Anyah aatma
Malaikat dong. Bisa2nya Sasa kepikir kesana. wkwk
Anyah aatma
ya Ibunya lah. Anda kan jahat pak.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!