NovelToon NovelToon
Anak Yang Terabaikan

Anak Yang Terabaikan

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / Wanita Karir / Mengubah sejarah / Kontras Takdir / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Anak Yang Berpenyakit / Tamat
Popularitas:981.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Muliana95

Bagaimana rasanya, jika kalian sebagai seorang anak yang di abaikan oleh orangtuamu sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Vania, Kembali Berulah

Di sekolah, Satria mencoba mendekati Vania. Karena dia menginginkan informasi tentang gadis yang membuatnya selalu terbayang.

"Maaf, atas kejadian tadi." seru Satria di saat jam pelajaran sudah berakhir.

"Tidak apa-apa. Bukan salahmu, karena kamu benar. Itu semua bisa membahayakan aku." jawab Vania. "Btw, nanti aku boleh mampir? Karena aku mau ngobrol sama Tante Lia."

"Oo boleh, silahkan. Mama juga senang, kalau ada orang yang menemaninya ngobrol."

"Oya, bukannya kamu punya seorang saudari perempuan?" tanya Satria tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"Kamu tahu dari mana?" Vania bertanya balik.

"Dari, perkataan Ayah dan Ibu mu. Saat kami bertamu." sahut Satria.

"Oo,, aku memang mempunyai seorang adik. Tapi dia gak sekolah di sini."

"Loh? Kok bisa?"

"Karena, dia malu, satu sekolah sama aku. Apalagi, aku seorang yang penyakitan. Tapi, menurutku wajar sih. Siapa juga yang mau di repot-kan." ujar Vania bohong.

"Masak sampai segitunya?"

"Iya, masak aku bohong. Lagipula, bagaimanapun dia tetap adik ku." kekeh Vania. Mereka sudah sampai tempat parkir.

Sebenarnya dia tidak mau ada orang yang tahu tentang Adira. Makanya, Vania mencari simpati dari Satria.

"Aku duluan ya, itu mobil Ibuku." tunjuk Vania di seberang jalan.

"Benarkah, yang dikatakan Vania? Atau aku harus mencari taunya sendiri?" batin Satria.

Vania sudah sampai rumah, sedangkan Ella langsung menuju ke butik setelah Vania masuk rumah.

Setelah mengantikan pakaiannya, Vania menelpon Zaskia untuk ke rumah. Apalagi tadi Zaskia tidak ke sekolah, dia ingin bercerita banyak tentang Satria.

Hampir satu jam lebih, Zaskia datang dengan di antar oleh sopirnya.

"Kenapa sih, tadi gak sekolah? Padahal aku mau cerita." ujar Vania menyambut sahabatnya.

"Karena lagi malas aja. Lagian, aku kan gak pernah bolos, jadi sesekali bolos gak apa lah." alasan Zaskia membuat Vania geram.

"Memangnya, ada perkembangan apa, kamu dan Satria? Gak mungkin kan? Kalo kalian udah jadian?"

"Ya gak lah, noh rumah Satria. Kami tetanggaan. Lagian, kayaknya Mamanya baik deh. Soalnya, kalau ngomong tuh suka nyambung, plus bikin lupa waktu." kekeh Vania.

"Wahh hoki banget kamu." seru Zaskia. "Kalau gini sih, cuma hitungan bulan aja udah pacaran." kekeh Zaskia.

Tak lama kemudian, Adira pulang. Dia hanya tersenyum kepada Zaskia. Namun, Zaskia hanya menatapnya sinis. Sedngkan Vania, fokus pada paper bag yang dibawakan Adira.bu siti bersih2b

"Ini, adikmu yang?" ujar Zaskia memberi kode pada Vania. Vania langsung mengiyakannya.

Adira tidak ambil pusing atas sikap yang teman Kakaknya berikan, apalagi, teman Kakaknya tidak setiap hari ke rumahnya.

Setelah mengantikan baju. Adira langsung beristirahat. Baru saja dia memejamkan mata. Pintu kamarnya di dorong.

Adira langsung memutar mata malas, saat mengetahui siapa yang membukakan pintu.

"Buatkan air." perintah Vania.

"Bu Mar kan ada." jawab Adira.

"Kalo ada, gak akan aku suruh kamu t*lol."

"Cih ... Bikin aja sendiri. Lagian itu teman siapa? Teman Kak Vania kan?" tolak Adira.

"Heh,,, aku minta kamu buatkan, lagian aku gak mau capek-capek."

"Ya udah, suruh aja temanmu itu pulang. Bereskan?" Kembali fokus dengan ponselnya.

"Awas kamu ya." Matanya menatap awas pada paper bag yang ada di meja belajar Adira.

"Ini apa? Dapat uang dari mana kamu?" tanya Vania menatap dress dari dalam paper bag Adira.

"Kak jangan sembarangan menyentuh barang-barang ku ya." berang Adira beranjak dari kasurnya.

"Ini dress dari butik Ibu, kenapa kamu bisa mendapatkannya?" teriak Vania tidak terima.

"Bukan urusan mu." Adira menarik kembali paper bag dari tangan Vania.

"Ada apa sih? Kenapa kalian ribut-ribut?" tanya Afandi dari balik pintu kamar.

Vania langsung pura-pura jatuh mendengar suara Ayahnya. Tak lupa, dia sedikit menghantamkan kepalanya pada sudut meja Adira.

"Ampun Adira." mohon Vania dengan air mata yang sudah jatuh di pipinya.

"Vania? Apa yang kamu lakukan Adira?" teriak Afandi kaget.

"Ayah ..." rengek Vania memeluk Afandi yang mencoba untuk membangunnya.

"Apaan sih? Lebay." sindir Adira memutar mata malas.

"Lebay? Kamu lihat apa yang kamu lakukan? Lihat lah, Adira. Bahkan dahi Kakakmu bengkak. Ini yang kamu bilang lebay?" ujar Afandi menahan amarah.

"Tapi, aku tidak melakukan apapun Ayah! Aku hanya mengambil punyaku." bela Adira.

"Jadi maksudmu? Kak Vania sengaja melukai dirinya sendiri? Lucu kamu Adira." papar Afandi membantu Vania untuk bangun. "Ayah pikir, selama ini kami salah telah mengabaikan mu. Tapi ternyata Ayah lebih salah karena terlalu baik terhadapmu. Bahkan sikapmu sekarang membuat Ayah kecewa." tutur Afandi meninggalkan Adira yang tercengang mendengar ucapannya.

"Ayah ..." isak Adira menjatuhkan tubuhnya.

Vania langsung tersenyum menang, melihat Ayahnya memarahi Adira.

"Kamu, kenapa masuk kamar Adira?" tanya Afandi menuntun Vania turun dari tangga.

"Aku, hanya minta tolong pada Adira untuk membuatkan minum." ujar Vania masih terisak.

"Udah-udah, gak apa-apa ada Ayah disini. Nanti biar Ayah yang menemui temanmu. Sepertinya dia masih diruang tamu." jelas Afandi. "Kamu istirahatlah, jangan perlihatkan dulu, wajahmu yang sedang kacau pada temanmu itu." pinta Afandi.

Vania memasuki kamarnya, sedangkan Afandi menemui Zaskia dan mengatakan jika kesehatan Vania tiba-tiba menurun. Dan meminta maaf, jika Vania harus istirahat. Dan Zaskia memakluminya. Dia pun, izin untuk menunggu sopirnya di teras depan.

Adira merasa kecewa pada Afandi. Dia berjalan ke balkon dan menangis tersedu-sedu.

"Kenapa bahagiaku hanya sekejap saja?" lirih Adira.

Satria sedang belajar di kamarnya, tak sengaja melihat gadis yang membuatnya penasaran berdiri di balkon. Dengan hati berdebar, dia juga keluar dari kamar menuju balkon kamarnya sendiri.

Satria bisa melihat, jika gadis yang membuatnya selalu terbayang sedang menangis. Buktinya berulang kali, gadis itu mengusap wajahnya. Dan sesekali menundukkan kepalanya diantara dua lutut.

"Kenapa aku ingin menghapus air matanya?" gumam Satria.

"Ku mohon, lihat lah kesini. Biar aku bisa melihat jelas wajahmu." Satria bermonolog.

Hampir satu jam, Satria menunggu momen Adira memperlihatkan wajahnya. Namun, sampai Adira kembali masuk kamar. Harapannya sia-sia.

"Bahkan, untuk melihat wajahmu saja aku gak bisa." gumam Satria kesal.

1
Salma Suku
Baguslah Dira pergi saja kamu dari rumah, karna kamu anak yg tidak di inginkan...kasihan Dira...
retiijmg retiijmg
parah ini ela. wis diksh ujian kok ora sadar kok malah menjadi.
retiijmg retiijmg
coba klo adira ikut tantenga shanum hdpnya lbh bahagia..
Salma Suku
Lebih baik keluar aja Dira dari rumah...
retiijmg retiijmg
klo aq jd adira gak mau balik.
Salma Suku
Vania jahat betul sama adiknya...
yang sabar ya Adira...
Salma Suku
Vania kok jahat sama Adira adiknya...
Salma Suku
Baru mampir thor
Ayu
Tamat sdh.. syg nya ending nya ayah Fandi dan kakek Johan hrs meninggal. cb msh hidup kan Adira tmbh bhgia. crita nya haru biru thor. mksh. smgt trs buat author nya
Ayu
Nasub mu Vania tragis bgt. seoadan sm tingkah laku mu
Ayu
Ya Ellah thor.. knp jg kakek Johan km buat meninggal jg. kshn Adira semuayg syg dia km buat prgi selama nya
Ayu
Thor.. knp pak Afandi di buat meninggal. knp gk vania aja yg meninggal. kshn Adira thor
Ayu
Bodoh nya km vania oleh bujuk rayu Devan. setelah km hamil Devan gk mau tanggung jwb dgn alasan km main sm pria lain. hancur dan gila nanti km krn warisan mu yg di bw Devan
Ayu
Si Ella istri gk guna. sdh tau suami nya stroke mlh tinggal pergi
Ayu
Yg ada nanti vania hamil. dan Devan gk mau tanggung jwb. hbs sdh vania. karma sekeluarga lengkap sdh
Ayu
Di vila nanti vanua di jebak pkai obat perangsang. dan vania di perkosa. dah semua nya hancur. ayah nya stroke. anak kesayangan buat aib
Ayu
Yg ada nanti hasil penjualan warisan hbs buat foya2.bkn nya bli rmh mlh ngontrak. nanti gk bs by kontrakan rmh dan kontrakan Ruko lg. yg ada nanti menyusahkan Adira lg. mhn2 dan minta maaf sm Adira. gk usah di maafkan mereka Adira. mereka kan sdh minta jasa yg kata nya buat byr rawat km
Ayu
suatu saat nanti kaluan yg akan memohon dan minta maaf sm Adira. bkn Adira yg mhn dan minta maaf sm kalian. lht lah psti klian akan menyesal
Ayu
Cerai kan aja istri mu Fandi. istri gk baik suruh2 jual rmh dan nitip orang tua di panti jompo. bkn nya hidup kalian berkah dan bhgia makin tmbh ssh hidup kalian
Ayu
Akhir nya mgkn ayah ibu Adira bercerai. Adira ikut ayah nya. vania ikut ibu nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!