One Night Stand With Mafia

Mereka merayakan pesta pernikahan Roy di dalam Mansion miliknya, meskipun mereka mengadakan pesta tertutup namun rekan kerja Morgan mengetahuinya. Mereka pun memberitahu berita ini kepada Morgan.

"Morgan, kau tau tidak Roy baru saja menikah?" tanya Alfred salah satu rekannya seperti emak-emak yang sedang memberikan info gosip terbaru.

"Biarkan saja, aku sudah tidak ingin berurusan kembali dengan mereka," tandas Morgan malas.

"Kau tidak tau siapa pengantin wanitanya? Kau pasti akan terkejut saat mengetahui siapa wanita yang Roy nikahi," timpal Alfred.

"Kau tidak perlu bertele-tele Al, katakan saja yang sebenarnya," ketus Morgan.

Sejak ia gagal menikah dengan Louisa ia selalu marah-marah dan tidak peduli dengan apapun. Alfred membisikkan sesuatu kepada Morgan, Morgan mengepalkan tangannya mendengar apa yang dikatakan oleh Alfred.

Morgan melempar barang-barang yang berada di depannya membuat Nyonya Steward merasa terkejut ketika melihat kemarahan sang putra.

"Sialan!! Ternyata ini alasan dia meninggalkanku," Morgan semakin emosi. Siang ini juga ia harus menyusul mereka ke Indonesia.

Sama halnya dengan Morgan, Nyonya Steward pun sangat kecewa karena ternyata Louisa lebih memilih menikah dengan Roy Walker daripada dengan putranya. Ia merasa Louisa melakukan hal ini karena uang, Louisa menginginkan harta keluarga Walker.

Morgan menyangkal semua dugaan Ibunya, ia tau Louisa tidak seperti itu. Morgan berjalan keluar memasuki mobilnya mencari tau apakah Arumi mengetahui tentang semua ini.

Setelah lama berkendara Morgan kini telah sampai di kediaman keluarga Jansen. Andrew dan Arumi terkejut ketika melihat kedatangan Morgan yang masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu, tidak biasanya ia seperti ini.

"Ada apa Morgan?" tanya Andrew ketika Morgan datang menghampiri mereka.

"Aku mau bertanya kepada Nyonya Arumi, apa kau tau apabila Louisa pergi ke Indonesia?" tanya Morgan dengan sorot mata yang tajam.

Arumi terdiam sejenak, ia lalu menatap wajah suaminya seolah meminta perlindungannya. Andrew yang melihat kegugupan pada wajah istrinya, itu berarti Arumi memang mengetahui kemana Louisa pergi selama ini.

"Kalian bersekongkol dariku!" ketus Morgan sangat marah.

"Sebaiknya kita dengarkan saja dahulu cerita sebenarnya Morgan, aku yakin terjadi sesuatu pada Louisa," pungkas Andrew mencoba menenangkan Morgan yang sedang tersulut emosi.

"Kau tau Tuan, Louisa baru saja menikah dengan Roy musuh bebuyutan ku," ucap Morgan membuat Arumi terkejut pasalnya ia tidak mengetahui sama sekali berita ini.

"Kalau masalah itu aku tidak tau, sudah satu pekan kami tidak saling menghubungi," jawab Arumi.

Arumi pun menceritakan kejadian malam sebelum pernikahan mereka. Di mana mereka berpesta pelepasan lajang untuk Louisa namun menjadi petaka baginya. Bahkan Arumi ikut menangis ketika menceritakan semuanya, ia terpaksa melanggar janjinya kepada Louisa untuk tidak menceritakan semua ini kepada siapapun.

"Kau tau, betapa bahagianya dia dilamar olehmu? Dia seperti orang gila yang begitu tergila-gila padamu. Namun, karena kejadian itu ia merasa tidak pantas menjadi istrimu. Ia merasa dirinya kotor, ia merasa telah mengkhianati cinta kalian yang selama ini kalian jaga karena ia tidak suci lagi," jelas Arumi terisak.

Mendengar cerita tentang Louisa dari Arumi, Morgan pun merasa bersalah. Pertama kalinya Morgan menitikkan air mata, ia tau pasti ada alasan lain mengapa Louisa tiba-tiba saja meninggalkannya. Namun ia tidak menyangka ini alasannya membatalkan pernikahan mereka.

"Tapi, tentang ia menikah dengan Roy aku sungguh tidak tau apa-apa," lanjut Arumi lagi.

"Atau mungkin Roy pria yang melakukan one night dengan Louisa malam itu?" ucap Andrew menerka.

Morgan mengepalkan tangannya, ia harus bergegas menemui Roy. Roy kini telah mengibarkan bendera perang kepadanya.

"Roy Walker, aku akan menghabisi mu!" geram Morgan begitu emosi.

Di sisi lain saat ini Louisa sedang berdiri di atas balkon, menyaksikan orang-orang yang sedang menikmati pesta pernikahannya dengan Roy. Roy berjalan menghampiri istrinya, ia memberikan Louisa minuman berisi jus.

"Maafkan aku membuatmu terjebak dalam semua ini, malam itu aku dijebak oleh seorang wanita yang menginginkan menjadi pasanganku. Aku saat itu sudah menolakmu, namun kau yang terus memancingku. Kalau bukan karena obat sialan itu aku masih bisa menahannya," jelas Roy masih merasa bersalah ketika melihat tidak ada senyum bahagia yang terbit di sudut bibir Louisa.

"Sudahlah, mungkin ini sudah jalannya takdir aku dan Morgan tidak berjodoh," jawab Louisa mencoba untuk tersenyum.

"Itu berarti kau berjodoh denganku ya?" goda Roy membuat Louisa mendelik.

"Hari ini kau masih mendelik menatapku, lihatlah beberapa hari kemudian kau akan menatapku penuh cinta," timpal Roy lalu terkekeh.

Louisa lalu mencubit Roy yang sejak tadi menggodanya, dari bawah sana Wilona tersenyum sambil memperhatikan mereka. Pertama kalinya ia melihat sang Kakak tertawa seperti itu, tidak biasanya ia bersikap seperti itu.

Tapi bersama Louisa ia seolah menemukan tambatan hatinya, Wilona berharap semoga cinta akan tumbuh di hati mereka.

"Kau lihat, Kakakmu yang kaku itu bisa juga bercanda dengan istrinya. Awalnya mommy takut ia akan mendiamkan istrinya nanti, ternyata dugaan mommy salah," kata Nyonya Walker begitu antusias.

Louisa terus mencubit Roy membuat para anak buahnya menahan tawa ketika melihat Bos mereka begitu takluk dengan istrinya.

"Hey, nona kau melakukan kekerasan dalam rumah tangga," seloroh Roy sambil mengelak serangan Louisa.

"Lagian kau percaya diri sekali Tuan Walker," sarkas Louisa sinis.

"Hari ini kau mencubit ku, besok-besok kau akan berteriak karena nikmat di bawahku," timpal Roy tidak berhentinya ia menggoda Louisa.

Oh astaga ternyata pria dingin dan kaku ini mesum juga..

.......

Jangan lupa like komen dan vote bestie 💕 Calangheyo 🤗