NovelToon NovelToon
Detektif Dunia Arwah

Detektif Dunia Arwah

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP / Hantu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Seorang detektif muda tiba-tiba bisa melihat arwah dan diminta mereka untuk menyelesaikan misteri kematian yang janggal.

Darrenka Wijaya, detektif muda yang cerdas namun ceroboh, hampir kehilangan nyawanya saat menangani kasus pembunuh berantai. Saat sadar dari koma, ia mendapati dirinya memiliki kemampuan melihat arwah—arwah yang memohon bantuannya untuk mengungkap kebenaran kematian mereka. Kini, bersama dua rekannya di tim detektif, Darrenka harus memecahkan kasus pembunuhan yang menghubungkan dua dunia: dunia manusia dan dunia arwah.

Namun, bagaimana jika musuh yang mereka hadapi adalah manusia keji yang sanggup menyeret mereka ke dalam bahaya mematikan? Akankah mereka tetap membantu para arwah, atau memilih mundur demi keselamatan mereka sendiri?

Update setiap hari,jangan lupa like dan komen

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21 RAHASIA ANAK KECIL

Darren membuka dokumen itu satu persatu ia membacanya dengan saksama, agar ia tidak melewatkan satu detail apapun.

"Ini beneran gilaa,lebih gila dari apapun"kata Darren.

Gavin dan Jena yang sedari tadi hanya melihat Darren pun segera mendekatinya agar tahu apa isi dokumen itu. Gavin segera mengambil dokumen itu dari tangan Darren. Jena ikut duduk di sebelah Gavin.

"Sumpah diluar akal sehat banget ini"kata Gavin yang juga syok berat.

Jena hanya menggeleng gelengkan kepanya seolah tidak bisa berkata kata lagi terhadap isi dari dokumen itu. Darren menatap halaman terakhir lalu mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

"Gue udah baca dari awal sampe akhir tapi makin gue baca, makin gak masuk akal"

Gavin langsung merebut salah satu lembaran. Ia menatap tulisan aneh itu dengan wajah serius, lalu tiba-tiba bersuara,

"Eh, ini… ini tulisan apa coba kayak yang di kitab kitab kuno,apa artinya"

Jena yang dari tadi memperhatikan, ikut menunduk melihat tulisan. Dia mencoba menirukan karena ia bisa sedikit karena ia dulu belajar sejarah.

"Heh ini kok kayak lagi jampi jampi sih.Ini beneran bahasa apa sih?"

Gavin tertawa mendengar Jena membaca itu.

"Hahahhahaha,kalau orang tua gue denger dikira lagi mau ngadain ritual"

Darren menepuk jidatnya keras-keras.

"Astaga, kita lagi pegang dokumen bukti kejahatan kelas kakap, tapi malah kayak baca kitab kitab kuno,Sial"

Jena menghela napas panjang, setengah putus asa.

"Ini jelas bahasa kuno, mungkin aksara daerah yang udah jarang dipake. Bisa Jawa Kuno, bisa Bali Kuno, atau entahlah. Yang jelas gue gak bisa terjemahin"

Gavin meletakkan kertas itu di meja, menatap ke dua temannya.

"Jadi kesimpulannya kita punya bukti penting, tapi bukti ini ngomong pake bahasa planet lain yang kita ga ngerti sama sekali"

"Itu temen lo Ren beneran niat bantuin ga sih"kesal Darren

"Lah ya gatau dia ngasih dokumen itu terus ngilang tiba tiba"

"Coba lo panggil lah dia"

Darren mulai menutup matanya lalu memanggil manggil Rei dari dalam hatinya untuk segera datang kembali. Rei yang baru saja selesai nonton segera datang.

"Ada apa lagi"kata Rei malas malasan.

"Lo ni ya niat bantu gue ga sih anjir,buat kesel doang aja"kata Darren emosi.

"Yakan gue udah kasih ke lo semuanya"

"Lo ngasih apa anjir ini bahasa planet lain"

Rei yang dimaraahi hanya senyan senyum dan tidak merasa bersalah.

"Ya gue kira kan lo pinter makanya gue kasi langsung ga pakek translate an"

"Gilaa aja lo dikira gue tahu bahasa planet lo"

Gavin yang melihat Darren ngomong sendiri,lalu ia bertanya.

"Gimana Ren bisaa ga dia bantu?"

"Bisa ga lo?" Darren melototi Rei.

"Bisa bisa jadi lo dan temen temen lo harus diem,biar gue artiin"

"Kalian duduk disanaa teruss diem ga boleh berisik ni hantu mau jelasin ke kita" Darren berkata sambil menatap Jena dan Gavin.

Yang ditatap hanya mengangguk lalu ikut diam.

"Tapi kan kita ga bisa denger Ren?"kata Gavin baru sadar ia ga bisa lihat Rei.

"Lo kan sakti Rei munculah"kata Darren.

"Ya"Rei hanya menjawab singkat lalu melakukan gerakaan tangannya lalu ia muncul dengan hoodie hitam dan celana jeans.

"Gaya amat lo hantu pakaiannya gitu biasanya pakek jubah"sindir Darren.

"Yakan gue sekarang nyamar di dunia manusia masa mau pakek jubah terus"

Gavin dan Jena yang melihat ada pria asing yang tiba tiba duduk di samping Darren agak terkejut,tetapi kedua orang itu hanya diam dan mulai mendengarkan pria itu berbicara. Rei membuka lembaran pertama dokumen itu dengan tatapan yang dalam. Suara beratnya menggema di ruangan seolah setiap kata memiliki bobot.

"Halaman pertama ini berisi asal mula arwah anak kecil bisa datang ke dunia perbatasan"ucapnya pelan.

Di sana tertulis dengan tinta hitam yang sudah memudar kronologi kematian seorang anak.

Rei menjelaskan, arwah itu adalah korban pembunuhan seorang gadis kecil bernama Lula. Ia meninggal bukan karena sakit, bukan pula karena kecelakaan. Lula dicekik oleh ayah kandungnya sendiri, Andre, hingga napas terakhir terenggut secara kejam.

Namun, kesalahan tragis terjadi malam itu. Andre sebenarnya berniat membunuh Laksmi, anak yang gagap dan sering dianggap aib keluarga. Tetapi, karena wajah mereka identik bagaikan cermin Lula dan Laksmi adalah saudara Andre salah sasaran.

"Dia mengira telah melenyapkan Laksmi" Rei menutup matanya sejenak, suaranya terdengar getir.

"Padahal yang ia bunuh adalah darah dagingnya sendiri,anak dari Andre yang telah memperkaos Liora"

Kebenaran pahit lainnya terungkap di halaman itu Lula ternyata sudah mengetahui kenyataan bahwa Laksmi adalah saudara kembarnya. Sejak lama ia menyimpan rahasia itu sendiri. Malam sebelum tragedi, Lula membuat keputusan mengejutkan ia rela berpura-pura menjadi Laksmi karena sedih melihat luka luka di tangan Laksmi.

Alasan Lula sederhana, namun memilukan. Ia ingin melindungi saudara kembarnya yang rapuh. Ia merasa Laksmi tidak akan sanggup menghadapi amarah Andre lagi dan lagi. Karena itu, Lula dengan sengaja mengenakan pakaian Laksmi dan meniru kelemahan bicara kakaknya hingga akhirnya maut menjemput dirinya.

"Baik sekali dia"

"Ya sebenernya dia cuman mau menggantikan siksaan saudaranya itu tetapi Andre malah keblablasan dan membunuh anak kecil itu"Jelas Rei.

"Tapi Andre tahu kalau Lula anak kandungnya?"tanya Jena.

"Dia gatau sampe sekarang,karena kehadiran Lula sampai saat ini selalu dirahasiakan ibunya Liora"

"Terus halaman kedua isinya apa?"Gavin bertanya.

Rei menatap halaman kedua dokumen itu dengan dahi berkerut. Tangannya sedikit bergetar, seakan kata-kata yang tercetak di atas kertas itu membawa hawa dingin yang menusuk tulang. Ia menarik napas panjang, lalu mulai membacakan isinya dengan suara pelan, tapi setiap kata terdengar berat seakan menggores ruang hening.

"Tempat kejadian berada di sebuah kamar sempit, milik Lula. Malam itu, Andre mengeksekusi rencananya dengan tenang. Ia menunggu hingga suasana rumah benar-benar sunyi. Lalu, dengan dingin, ia menghabisi nyawa Lula"

Suara Rei terdengar parau saat melanjutkan, matanya sempat melirik ke arah halaman yang lain, namun ia kembali fokus.

"Untuk menghapus jejak, Andre berpura-pura menciptakan kebakaran. Ia menyalakan api di dalam kamar Lula, berharap seluruh rumah habis dilalap hingga semua bukti hilang. Namun api itu hanya melahap sebagian kamar, meninggalkan arang hitam di dinding dan luka bakar pada jasad Lula. Api tidak pernah menjalar lebih jauh, hanya berhenti di ruang sempit itu seakan sesuatu menolak rumah itu ikut terbakar"

Rei menelan ludah, jantungnya berdetak kencang. Ia bisa membayangkan tubuh Lula yang diam, terbaring dengan luka bakar samar yang menempel di kulitnya.

"Tak punya pilihan lain, Andre menyeret tubuh itu keluar. Di tengah malam, ia menutupinya dengan kain kusam, lalu membawanya ke sebuah hutan di dekat sungai. Di sanalah, di halaman belakang yang tak pernah tersentuh mata siapa pun, ia menggali tanah dengan tergesa-gesa. Udara malam saksi bisu, hanya suara cangkul yang beradu dengan tanah basah. Ia menguburkan Lula di sana, menimbunnya seolah tak pernah ada."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!