NovelToon NovelToon
Salah Ranjang (Hot Daddy)

Salah Ranjang (Hot Daddy)

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:47.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: nilam nuraeni

Fallen sangat bahagia karena sebentar lagi dia akan melepaskan masa lajangnya, namun naasnya Fallen harus melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Darwin kekasihnya sedang bersama wanita lain, dan sialnya lagi wanita itu adalah Anha, Mama tirinya.

Kesal dan marah bercampur menjadi satu, Fallen yang belum pernah meminum minuman haram itu pun malah meleguk beberapa kali, sampai kesadaran nya mulai hilang.

Samar-samar Fallen mendengar suara tepat di atas tubuh nya, membuat Fallen mencoba membuka matanya, dan betapa terkejutnya dia melihat seorang pria yang mengkungkung-kung nya dan sedang menodai nya.

"Ahk.. sakit!! "

"Kamu siapa?, lepaskan aku." teriak Fallen di sela-sela kesadaran nya, mencoba berontak meski kepalanya sedikit pusing.

"Diam lah kucing kecil, kamu akan menjadi Babby ku." suara Briton yang sama sekali tidak di dengar oleh Fallen karena saat permainan panas itu di lakukan Fallen sudah tidak sadar lagi, dia kehilangan kesadaran tanpa tau siapa yang mengambil kesucian nya.

Jangan lupa jejak ♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak cukup satu wanita.

^^H A P P Y R E A D I N G^^

🌹🌹🌹🌹🌹

Karena sudah malam Fallen memilih untuk pulang, setelah kepulangan para pegawai restoran nya tentunya.

Jam sudah menunjukan pukul 10 malam, mobil Fallen membelah jalanan kota dengan kecepatan sedang.

Tidak ada rasa takut, Fallen sudah terbiasa jika harus pulang malam.

malam sekarang lebih terasa gelap, bahkan ada suara petir beberapa kali, membuat Fallen yakin jika malam ini mungkin akan turun hujan.

Dan benar saja baru beberapa Fallen melajukan mobilnya tiba-tiba turun hujan.

"Astaga hujan nya sangat lebat, aku harus bagaimana."

Fallen resah, jika hujan lebat pandangan nya akan sedikit bermasalah, jalanan tidak akan terlihat jelas.

"Ngak ada cara lain, aku harus lawan rasa takut ini." gumam Fallen mencoba untuk berani.

Tidak mungkin dia berdiam diri di mobilnya, Fallen melajukan mobilnya dengan kecepatan pelan, meski rasa takut nya masih menyertai setiap detik menit yang dia lewati.

Setelah melewati perjalanan selama 1 jam akhirnya mobil Fallen sampai di halaman rumah mewah Bastian, suaminya.

perjalanan yang biasanya hanya di butuhkan waktu 25 menit kini menjadi lama karena hujan yang menjadi batasan Fallen saat mengendarai mobilnya.

Tok..tok..tok..

Fallen mengetuk pintu, dia juga melihat mobil Bastian yang ada di halaman rumah nya.

Beberapa menit berlalu, pintu tidak kunjung di buka, membuat Fallen mendengkus kesal, apalagi baju yang dia pakai sekarang ini sudah sedikit basah karena terkena guyuran air hujan.

"Apa dia sudah tidur?." gumam Fallen yang masih mengetuk pintu.

Fallen mengambil ponselnya yang ada di tas nya, mencoba menghubungi Bastian, namun nihil beberapa kali Fallen melakukan panggilan telepon Bastian masih belum kunjung mengangkat nya.

"Aku yakin dia sengaja membuat aku tidak bisa masuk rumah, dasar menyebalkan."

Untuk pembantu rumah tangga Fallen tidak tau adakah orang di rumah nya selain suaminya, karena saat berangkat kerja dia tidak melihat satu pun pembantu rumah tangga di rumah suaminya itu.

Anton, kenapa Fallen tidak menelpon pria tua itu saja.

"Hallo nona, ada yang bisa saya bantu?."

"Iya, aku tidak di biarkan masuk ke dalam rumah, si kutu kupret membiarkan aku kedinginan di luar rumah."

"Apa anda sudah menghubungi tuan muda nona?."

"Sudah berulang kali, tapi dia seolah tuli tidak mau mengangakat panggilan telpon ku."

"Tunggu saya nona, saya akan kesana."

"Baiklah, jangan lama-lama tapi ya, aku benar-benar sudah tidak kuat dengan dingin malam yang di tambah dengan hujan lebat ini."

Setelah mengadu pada Anton Fallen mendudukkan bokong nya di bangku kayu yang ada di samping rumah nya, kaki nya sengaja dia goyang-goyang kan agar terkena rintikan air hujan.

Matanya fokus melihat ke rintikan air hujan yang semakin deras itu, senyuman hambar dia perlihatkan, miris dengan kehidupan nya yang semakin menyebalkan.

Tapi meski begitu Fallen tidak pernah menyalahkan siapa-siapa, Fallen tau ini adalah cobaan dari sang maha pencipta untuk dirinya, dan Fallen yakin jika dia akan bisa melewati semua rintangan nya.

"Papa, apa Papa benar-benar ingin melupakan anak mu ini, kenapa pria selalu tidak cukup dengan satu wanita." gumam Fallen sambil menjauhkan kaki nya dari rintikan hujan, kaki nya sudah memutih dan mengkriput pertanda jika dia sudah tidak tahan dengan dingin.

Fallen tidak menangis, dia sudah banyak mengeluarkan air mata untuk Papa nya, dan untuk saat ini dia hanya merasakan sunyi saja, tapi untuk menangis Fallen tidak akan buang-buang air mata hanya untuk menangisi sesuatu yang sudah terjadi.

"Nona."

"Ehk sudah datang."

Fallen bangkit dari duduk nya, mengikuti langkah Anton yang masuk ke dalam rumah suaminya.

"Kenapa pak Anton bisa masuk?."

"Saya memiliki kunci cadangan rumah ini nona, maaf membuat anda menunggu lama."

"Tidak apa, kalau begitu aku akan mengganti pakaian, terimakasih untuk bantuan nya."

Anton mengangguk, dia kembali pulang karena tugas nya sudah selesai.

Dan sepulang nya Anton Fallen langsung mengunci kembali pintu rumah.

Kaki jenjangnya melangkah untuk menaiki satu persatu anak tangga di depan nya.

Fallen berjalan mendekati pintu kamar nya, namun suara asing terdengar di telinga nya.

"Bas, apa kamu tau kalau aku sudah menginginkan hal ini sejak lama."

"Hem.."

"Bas, jangan tidur dulu, aku masih ingin mengobrol dengan mu."

Suara wanita!

Deg..

Fallen memejamkan matanya berkali-kali, mencoba untuk tidak terpengaruh dengan suara seorang wanita di kamar nya itu.

Tapi semakin Fallen pura-pura tidak terganggu, semakin penasaran pula dirinya akan sosok yang entah sedang melakukan apa di kamar nya itu.

"Pria memang tidak cukup satu wanita." Fallen enggan masuk kedalam kamar yang di isi wanita lain itu.

Dia kembali menuruni tangga dan memilih tidur di kamar tamu, bahkan Fallen juga mengabaikan rasa dingin nya, dia tidak mengganti dulu pakaian basah nya.

Mencoba memejamkan matanya meski perasaan nya sedang tidak baik-baik saja, sebelum benar-benar tidur Fallen mengatakan sesuatu.

"Apa ini yang di rasakan Mama saat Papa bermain dengan wanita penggoda?, kenapa Mama bisa tahan dengan rasa sakit ini?."

Pagi harinya, Bastian bangun dari tidur panjang nya, dia lupa dengan kejadian semalam karena Bastian mabuk setelah mendengar penjelasan dari Anggelina yang mengatakan bahwa dia pergi karena ingin mengejar karir nya.

Menjadi model adalah impian terbesar Anggelina, dan Bastian juga tau akan hal itu.

setelah menghabiskan makan malam yang romantis Bastian di tahan oleh Anggelina.

Wanita itu mengatakan jika dia sudah siap untuk menikah, dan tentu saja Bastian kaget akan hal itu.

keduanya pulang ke rumah Bastian, bagaimana pun keduanya dulu juga pernah satu rumah saat kuliah bersama.

Dan Anggelina memaksa ingin tidur di rumah Bastian, meski ragu akhirnya Bastian mengijinkan dia membawa Anggelina pulang ke rumah nya, dan membiarkan wanita itu untuk masuk ke dalam kamar nya dengan syarat tidak melakukan hal yang lebih.

"Anggel, bangun lah sudah pagi."

"Sudah pagi ya Bas?, tidur ku nyenyak banget malam ini, mungkin karena aku tidur bersama mu." ucap Anggelina tersenyum manis pada Bastian.

"Aku akan berangkat kerja, kamu mau di buatkan sarapan apa?." tanya Bastian.

Anggelina terdiam, dia malah bangkit dan menarik tangan Bastian untuk keluar kamar nya.

"Dulu kita sering melakukan ini sebelum beraktivitas Bas, kamu mengingat nya bukan?." Anggelina berjalan ke taman depan, duduk di bangku taman dengan Bastian yang ikut duduk di samping nya.

Bastian terdiam mencoba merasakan sinar mentari pagi yang menyorot ke arah nya.

memang dulu saat mereka masih bersama Anggelina selalu mengajak nya melakukan hal ini.

"Aku harus kerja Anggel, kamu juga bukan?."

"Aku akan ikut ke kantor kamu ya Bas, mulai saat ini kamu milik ku." tegas Anggelina.

"Bas!." panggil Anggel lagi.

Dia menatap Bastian dengan wajah penuh cinta nya.

"Aku mohon Bas, terima aku lagi, kamu tau kan aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi, Bas." Anggelina memeluk Bastian.

Dan di saat bersamaan pula Fallen keluar rumah dengan pakaian nya sudah rapih, dia akan berangkat kerja.

dan di suguhkan pemandangan yang sangat memalukan di taman depan.

"Halalin dulu baru Bobo bareng, emang ya kalau sekali kutu kupret ya kutu kupret." Fallen berkata dengan suara keras nya yang di sengaja.

"Oh iya, Mbak nya cantik-cantik ko mau sih jadi istri kedua, ngak laku lagi ya? kasihan banget deh ngak laku sama yang lajang deketin suami orang, emang ya kalau udah putus urat malu rebut suami orang juga ngak akan mikir sepuluh kali, ehk upps.. ngak tau juga sih mungkin laki nya juga yang kegatelan ngak bisa fokus satu sarang."

Dan setelah mengatakan kekesalan nya Fallen langsung tancap gas melaju kan mobilnya dengan kecepatan cepat.

Meninggalkan area rumah nya yang terasa sangat panas akibat ulah kelakuan suaminya yang tidak puas dengan satu wanita.

"Lepas atau lanjut."

________

🌹🌹🌹🌹🌹

Jangan lupa jejak like coment and Vote ya ♥️

1
Meri
alex ini lw GK salah yg akn jd menantu Bastian kn
Darrel salah paham🤣🤣🤣🤣
Meri
iy anak ny angel nnt yg akn jd alat olh angel
Meri
angel
brrt angel sekongkol dgn ibu ny darel
Meri
🤣🤣🤣🤣🤣
Meri
pastikan kondisi fallen dulu darrel
Meri
Tia cari masalah 🤦🤦🤦
Meri
emak mertua mu fallen🤣🤣🤣
Meri
hantu ny Bastian🤣🤣🤣🤣🤣
Meri
punya KK mu,jgn jd pembinor
Meri
hei,kau lupa y,kau sudah mentalak ny 🤦🤣
Meri
🤣🤣🤣🤣menantu & mertua yg sangat cocok🤣🤣🤣
Meri
alah ketahuan
Meri
Darwin atw ibu tiri Bastian
kyk ny darwin
Meri
astaga Mak lampir🤣🤣🤣🤣
Meri
Juan hebat
Meri
Krn Darrel kn adek ny Bastian
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Meri
hamil
Meri
🤣🤣🤣🤣🤣menyesal lh kau bastian
Meri
Bastian akn menyesal
Meri
ud jatuh talak ny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!