NovelToon NovelToon
CEO To Husband

CEO To Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Enemy to Lovers
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: BabyCaca

Alaska Arnolda, CEO terkenal Arnolda, terpaksa menanggalkan jas mewahnya. Misinya kini: menyamar diam-diam sebagai guru di sebuah SMA demi mencari informasi tentang pesaing yang mengancam keluarganya. Niat hati fokus pada misi, ia malah bertemu Sekar Arum Lestari. Gadis cantik, jahil, dan nakal itu sukses memenuhi hari-hari seriusnya. Alaska selalu mengatainya 'bocah nakal'. Namun, karena suatu peristiwa tak terduga, sang CEO dingin itu harus terus terikat pada gadis yang selalu ia anggap pengganggu. Mampukah Alaska menjaga rahasia penyamarannya, sementara hatinya mulai ditarik oleh 'bocah nakal' yang seharusnya ia hindari?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BabyCaca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22 -Membangunkan Tuan Alaska

cip… cip…

Suara burung yang berkicau di balik jendela terdengar jelas dan merdu, seperti suara dari alam yang sedang menyapa penghuni ruangan itu. Pagi masih dingin; hembusan udara yang masuk dari celah tirai menari lembut di atas lantai marmer mahal yang mengilap.

Cahaya tipis matahari mulai menyelinap, menyentuh ujung kaki ranjang besar berseprai tebal dan bersih. Di tengah kenyamanan itu, seorang gadis cantik dengan baju tidur kelinci terlihat terlelap, memeluk guling dengan sangat erat seolah itu adalah harta terakhir yang ia miliki di dunia.

Keningnya sedikit mengerut, rambutnya yang sedikit kusut menutupi sebagian wajah lembutnya. Arum tampak begitu nyaman, jauh dari gambaran dirinya semalam yang kelelahan dan kebingungan. Pelan, bibirnya bergerak.

“Astaga nyaman banget, apa aku lagi tidur di surga,” gumam gadis itu pelan, suaranya serak dan manja.

Beberapa detik kemudian, dia tersentak ringan.

“Eh kok tidur lagi, udah pagi,” ucap gadis itu sembari langsung terduduk, mata membelalak seperti baru diingatkan sesuatu.

Arum mengedipkan matanya berkali-kali. Bukan karena ngantuk rasa kantuknya hilang seketika melainkan karena dia terkejut, takjub, dan… bingung setengah mati. Matanya menyapu seluruh ruangan dengan cepat. Dan setiap detik yang berlalu membuat mulutnya semakin terbuka.

“Hah apa aku lagi di hotel?” kaget gadis itu, matanya bergerak cepat menilai ruangan megah itu.

“Kamar nya sangat besar, ada TV, ini benar benar sangat besar,” lanjutnya dengan nada yang makin panik sekaligus takjub.

Tanpa bisa menahan diri, Arum berlari kecil menuju jendela besar di sisi sana. Suara tapak kakinya terdengar ringan, seperti langkah anak kecil yang menemukan dunia baru. Tirai digeser terbuka, dan cahaya pagi langsung memenuhi wajahnya.

Dia terkejut.

Arah pandangannya tertarik pada taman super luas yang terawat rapi dengan air mancur besar, pepohonan simetris, dan para pelayan yang sedang menyapu halaman dengan formasi seperti tentara. Gadis itu membelalakkan matanya lebih lebar lagi.

“Wah di mana ini? Seperti di luar negeri,” teriak Arum, suaranya memantul turun sehingga para pelayan di bawah mendongak dengan kaget.

Beberapa pelayan langsung berbisik satu sama lain.

“Eh siapa itu?”

“Kayak nya pacar tuan Alaska semalam di ajak kesini.”

“Tapi kok gaya nya alay banget kayak ga pernah ke sini aja.”

“Anak orang kaya juga kan?”

“Entahlah.”

Arum, yang tidak menyadari dirinya sedang dibahas dari bawah, justru makin keliling. Dia membuka pintu kamar dan melangkahkan kaki ke lorong mansion. Koridor itu panjang dan megah, dengan lampu gantung kristal dan lukisan gaya Eropa kuno yang tertata rapi.

Dia terpana. Setiap langkah membuatnya merasa seperti masuk ke dunia lain. Ini bukan hotel, bukan apartemen mewah, bahkan bukan gedung tempat orang kaya tinggal. Ini seperti… kerajaan.

“Pak, Pak Aska, pak Aska!!!” teriak Arum, suaranya menggema di seluruh lorong.

Dia melongok ke lantai bawah dan melihat lebih banyak pelayan memakai seragam rapi, masing-masing sibuk menjalankan tugas pagi.

“Wah kenapa banyak pelayan, apa ini benar kerajaan mereka memakai seragam,” kaget Arum kembali sambil menempelkan tangan di pipinya.

Saat Arum hendak berjalan ke arah lain, seseorang muncul dari ujung lorong seorang wanita paruh baya dengan aura berwibawa khas kepala pelayan.

“Nona Arum sudah bangun?” tanya wanita itu dengan sopan.

“Eh tahu tempe,” kaget Arum sambil melompat sedikit.

“Haha nona apa anda baik-baik saja?” tanya wanita itu lagi, tersenyum kecil menahan tawa.

“Eh nona? Ibuk kenapa panggil Arum nona, gausah panggil nona panggil Arum saja,” ujar gadis itu bingung dan canggung.

“Tidak mungkin non, anda pacar tuan Aska bukan, masa saya panggil Arum, tuan akan memarahi saya,” jelas kepala pelayan itu.

“Tuan Aska? Pak Aska? Eh pak Aska di sini kan?!” tanya Arum yang langsung celingak-celinguk.

Dia kaget bukan main. Dia kira semalam Alaska hanya membawa dia ke rumah singgah atau apartemen besar, bukan ke tempat seperti ini. Dan sekarang kenyataan bahwa Alaska juga berada di sini membuat Arum panik.

“Dimana pak Alaska berada? Aku kira dia meninggalkan aku,” ucap gadis itu memanyunkan bibirnya.

“Tidak nona, tuan masih tidur nona,” jawab pelayan itu.

“Kok masih tidur sih jam segini? Apa karena weekend maka nya masih tidur?” gumam Arum pada dirinya sendiri.

“Jika anda mau membangunkan tuan, bangunkan saja nona. Apa kalian ada janji bersama? Ini kamar tuan,” ujar bibi itu sambil menunjuk pintu besar di depan mereka.

“Loh kamar? Ini sebenarnya apa sih, hotel ya bi?” tanya Arum polos.

“Nona tanya saja pada tuan, saya lanjut dulu nona,” kata kepala pelayan itu dengan hormat sebelum berlalu.

“Loh ibuk, malah kabur,” keluh Arum sambil menggaruk pelipisnya.

Ia menatap pintu kamar Alaska dengan ekspresi dilema. Dalam hatinya berkecamuk berbagai pertanyaan: Apakah dia pantas masuk? Apakah pria itu marah kalau dibangunin? Atau sebaliknya, apa dia malah harus bangun sekarang?

Akhirnya Arum menghela napas panjang.

“Masuk aja deh bangunin, lagi pula udah pagi. Aku kira pak Aska tipe manusia moncong person ternyata sangat jauh dari cover nya,” gumamnya sambil menggeleng.

Tok tok…

Dia mengetuk pintu beberapa kali, tapi tidak ada respons.

Di balik pintu, Alaska masih terlelap dengan kebiasaan buruknya: hanya memakai boxer dan tidur tengkurap, selimut tergeletak entah kemana. Suara ketukan sama sekali tidak menggoyahkan lelapnya, seolah pria itu mati suri setiap kali tidur.

Arum mengetuk lagi lebih keras. Masih tidak ada balasan.

Akhirnya, kesal, Arum membuka pintu itu.

“Pak Aska! Kok ga di jawab!” kesalnya saat melangkah masuk.

Matanya membesar. Kamar itu lebih luas dari dugaannya bahkan lebih besar dari ruang tamu tempat kosnya dulu. Dia berjalan melewati area lounge, kemudian masuk ke ruang tidur.

Di sana dia menahan teriakan.

“Bau tai,” gumam Arum spontan, padahal yang ia cium adalah pengharum ruangan mahal.

“Pak, pak Aska… ih kok gelap banget kamar nya, di mana lampu nya ini ga di nyalain,” gumamnya sambil meraba-raba dinding.

Ruangan itu gelap karena tirai blackout menutup seluruh jendela. Aroma khas Alaska memenuhi udara maskulin dan elegan tapi asing di hidung Arum.

Gadis itu berjalan pelan, beberapa kali kakinya terbentur benda tak terlihat. Lalu sesuatu mengait kaki kirinya seperti selimut jatuh yang terlilit.

“Arghhh tolong selamatkan aku, aku akan jatuh!” teriak Arum.

Dan benar saja, detik berikutnya dia jatuh.

Tapi… tidak sakit.

Arum memejamkan mata, lalu perlahan membuka satu mata. Rasanya empuk. Hangat. Wangi.

“Huh untung saja bukan ke lantai jatuh nya,” gumamnya lega.

Dia meraba sekitar, mencari pegangan untuk bangun. Namun tangannya justru menyentuh sesuatu keras, hangat, dan…

Bergerak.

“Eh apa ini? Kok bergerak gerak? Duh mana gelap lagi?” gumamnya panik.

Dan suara berat Alaska terdengar, pelan namun jelas.

“Di mana tangan mu kau letakkan, bocah nakal.”

...----------------...

Hai Reader! Tambahkan cerita ini ke daftar favorit kalian biar nggak ketinggalan update bab terbaru.

1
kalea rizuky
loo siapa kah itu
kalea rizuky
lnjut donk thor
kalea rizuky
goblok sok jagoan ama ibu tiri lampir aja kalah bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!