"Apa kau tau, sebenarnya aku adalah istri pertama Aldan, dan kau adalah madu ku Aura" ujar Vega.
Aura terkejut dengan fakta yang di berikan Kakak ipar palsunya itu, selama 2 tahun mereka hidup bersama ternyata Aura membiayai kehidupan istri pertama suaminya. aura tidak bisa membalas perkataan Vega karenya tubuhnya sangat lemah berbicara pun sangat kesulitan.
"Aura apa kau tau kenapa kamu bisa selemah ini? kamu bisa selemah ini Karen obat ini, selama 2 tahun aku memberikannya kepada mu perlahan - lahan sampai kamu mati secara perlahan. dan Seseorang yang sangat membantu ku adalah!!"
seseorang masuk ke dalam kamar aura dan itu adalah Virsa Asisten nya di perusahan ternyata dia seorang penghianat.
"Apa wanita itu sudah mati sayang?" tanya Aldan
"Dia sedang sekarat sayang" balas Vega
di detik - detik kepergiannya semua orang yang dia anggap baik muncul dan menertawakan kepergiannya.
"Tuhan beri aku kesempatan sekali saja, dan membalas semua perlakuan mereka terhadap ku....."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
"Maksud kamu apa? larang keluarga saya masuk ke rumah ini. BUKA ini perintah saya, kalo kamu gak mau kamus saya pecat" bentak Aldan
"Siapa yang berani - berani pecat pegawai tuan Zodi?" ucap Viki yang tiba - tiba datang
Aldan langsung melihat ke arah belakang, dan melihat Viki yang baru datang.
"Lo ini cuma security di sini, dan ini rumah istri gue jadi si Zodi gak ada hak buat ngatur rumah ini" balas bentak Aldan yang sudah emosi.
"Ya memang ini rumah nona Aura, tapi rumah dan perusahaan nona Aura masih ada di tangan tuan Zodi jadi itu sudah cukup membuktikan jika tuan Zodi ada hak untuk mengatur rumah dan perusahaan. Jika anda tidak mau di usir dari rumah ini taati peraturan" ucap Viki.
"B*jingan si*lan" balas Aldan sambil ingin memukul Viki
Dengan tenangnya Viki menggeserkan badanya ke sisi kiri dengan sangat cepat membuat Aldan yang malah tersungkur ke halaman parkiran.
Akhhhh....
Aldan meringis karena tangannya terkilir karena dia jatuh dan tangannya menahan jadi tangannya terkilir.
"Akhhh sayang... kamu gak papa?" kaget Vega yang keceplosan
"Aku gak papa sayang. gara - gara baji-" ucap Aldan terpotong dia lupa sekarang dia ada di mana.
"Sayang?" Viki pura - pura bingung
"Sa- sayang itu panggilan kecil kita dulu. saat kecil saya sayang banget sama adek aku ini jadi kalo panik gini kita gak sadar panggil panggilan kesayangan gitu. jangan pikir aneh - aneh ya" ucap Vega
"ALDANN anak mamah.... kamu gak papa kan. sialan kamu, kamu di sini itu cuma security dasar gak tau diri. Buka gerbangnya cepat, saya hajar kamu. Dasar orang miskin gak tau diri" bentak Rianti
"Terserah. Anda mau bilang apa pun tentang saya, tapi saya tetap tidak akan membukakan gerbang ini untuk siapapun yang tidak ada kepentingan di rumah ini" tegas Viki
"Dia itu mertua Aura jadi ibu saya berhak untuk masuk ke dalam rumah ini, kamu siapa? rumah ini akan segera menjadi milik saya, jadi ibu saya boleh masuk ke rumah ini tanpa harus melapor ke siapapun. kalau ini perintah dari si Zodi, telpon dia sekarang. Dasar gak tau diri dia pikir dia siapa" emosi Aldan yang baru bangun di bantu oleh Vega
"Betul. Telpon dia, ini rumah menantu saya dan rumah ini akan di berikan menantu saya kepada Tono. Jadi cepat buka kalau kamu gak mau anak saya pecat. BUKA" emosi Rianti
"Tidak bisa, ini sudah perintah dari tuan Zodi. Jika kalian tetap memaksa jangan salahkan kami jika kami mengusir kalian dengan kasar. Dan tentu saja jika tuan Aldan ingin meninggalkan rumah ini juga, kamu dengan senang hati mengusir anda juga dari rumah ini" ancam Viki
"Si*lan semua gara-gara si Zodi" gumam Rianti
"Bagimana tuan Aldan apa anda ingin pergi dengan ibu anda? Apa anda ingin tetap di sini dan menyuruh ibu anda pergi dari sini? Atau harus saya bantu mengusir mereka?" tanya Viki dengan tatapan tajamnya.
Dengan amarah Aldan berjalan mendekati gerbang dan keluar dari pintu samping untuk berbicara dengan ibunya, Vega juga mengikuti Aldan dari belakang untuk berbicara dengan Rianti .
"Siapa sih dia ngatur ngatur? Ibu lebih suka security yang dulu. Kenapa kamu ganti sih?" marah Rianti
"Bukan aku yang ganti mah, aku juga marah sama. Tapi mau gimana lagi, sekarang semuanya masih ada di tangan si Zodi. Aku juga bingung harus gimana" balas Aldan
"Kamu coba cari surat - surat penting di kamar si Aura, mungkin kamu bisa dapet berkas penting buat jadi aset kita" ucap Rianti
"Iya nanti aku coba cari. sekarang mamah pulang aja, kalo mamah di sini mamah mau di usir paksa sama dia. Kalo aku ikut sama mamah nanti aku susah ngejalanin rencana ini" balas Aldan
"Iya mah. Sebentar lagi aja tunggu rencana kita mulai, si Virsa sekarang udah bawa barang itu dan aku akan mendapatkannya hari ini. Jadi tunggu sebentar lagi ya mah" bisik Vega
"Yaudah kalo gitu mamah pulang. Tapi kalian harus cepet rebut harta si Aura, mamah udah cape kaya gini terus" kesal Rianti
"Iya mah. Tunggu sebentar lagi" ujar Vega
Rianti pun hanya mengangguk mengerti, namun di belakang mereka ada Lia dan Rumi yang saling mendorong untuk menyeduh berbicara kepada Aldan.
Aldan tanpa sengaja melihat ke arah lia dan Rumi yang saling dorong.
"Kalian kenapa? Apa ada yang mau di bicarakan?" tanya Aldan
"Maaf pak. saya mau berbicara tentang gaji kami, kami belum di gaji dan uang kami sudah mulai habis" jawab Rumi
"Apa Aura belum memberi kalian gaji? Mungkin dia lupa, nanti saya telpon dia" ucap Aldan
"Maaf tuan. kami tadi sudah menelpon nyonya Aura tapi beliau bilang jika kami sudah tidak bekerja di rumah nyonya Aura jadi beliau tidak punya hak untuk menggaji kami lagi, dan nyonya Aura juga bilang jika kami ingin meminta gaji minta dengan tuan Aldan atau dengan nyonya Rianti karena satu bulan ini kami bekerja di rumah nyonya Rianti" balas Lia.
"Kenapa dia berubah sih sekarang? Dia juga kasih alesan gajinya udah di potong sama si Zodi buat susah kita aja" kesal Rianti
"Kalo gini caranya lebih baik kamu cari cewe lain aja lah. Daripada gak dapet apa - apa" lanjut bisik Rianti membelakangi Rumi dan Lia
"Sabar mah. Sebenernya ada cara lain buat bisa kita dapetin semua harta si Aura tanpa susah susah lawan Zodi" bisik Aldan
"Apa? Cara apa?" tanya bisik Rianti yang penasaran
"Kalau aku bisa buat dia hamil, kita akan dapat harta si Aura dengan mudah" jawab Aldan pelan
"Maksudnya kamu hamili si Aura gitu?" tanya kembali Rianti
Namun terlihat Vega cemberut di samping Aldan.
"Iya. Tapi Aldan tidak bisa melakukan nya mah, karena sudah ada perjanjian dengan Vega jika Aldan tidak akan menyentuh Aura" jawab Aldan
"Bodoh!! Kenapa kalian membuat perjanjian itu tanpa persetujuan mamah, terus ini gimana sekarang? Kalau si Aura gak hamil kita mau dapet apa. Pikir Vega, jangan egois sendiri kamu" balas emosi Rianti
"Tapi aku gak mau aldan tiba - tiba cinta sama si Aura mah, mamah harusnya ngertiin aku dong" ucap Vega
dah tahu sibangsat tu ada dlm bilik bawa sekali yg dikehendaki oleh keluarga sibangsat sedih