NovelToon NovelToon
Dikhianati Suami Dicintai Pangeran Dubai

Dikhianati Suami Dicintai Pangeran Dubai

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Miliarder Timur Tengah / CEO
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Alena Prameswari percaya bahwa cinta bisa mengubah segalanya.

Tapi setelah tiga tahun menikah dengan Arga Mahendra, ia sadar bahwa kesetiaan tak akan berarti bila hanya satu pihak yang berjuang.

Saat pengkhianatan terbongkar, Alena memilih pergi. Ia menerima proyek desain di Dubai... tempat baru, awal baru.

Tanpa disangka pertemuan profesional dengan seorang pangeran muda, Fadil Al-Rashid, membuka lembaran hidup yang tak pernah ia bayangkan.

Fadil bukan hanya pria miliarder yang memujanya dengan segala kemewahan,
tetapi juga sosok yang menghargai luka-luka kecil yang dulu diabaikan.

Namun cinta baru tak selalu mudah.
Ada jarak budaya, gengsi, dan masa lalu yang belum benar-benar selesai. Tapi kali ini, Alena tak lari. Ia berdiri untuk dirinya sendiri... dan untuk cinta yang lebih sehat.

Akankah akhirnya Alena bisa bahagia?

Kisah ini adalah journey untuk wanita yang tersakiti...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter — 16.

Alena mematung sejenak, jemarinya mengepal halus di sisi gaun. Tatapan itu… tidak asing. Ia tak tahu siapa wanita itu, tapi dari sorot matanya—ada sesuatu yang berbahaya di balik senyum anggun itu.

Fadil yang baru selesai berbincang dengan beberapa tamu penting menoleh, lalu wajahnya langsung berubah ketika mengenali seorang wanita disana.

Wanita itu melangkah mendekat perlahan. Setiap langkahnya terdengar berirama bersama suara musik orkestra di ballroom. Gaunnya berwarna merah delima, berkilau di bawah cahaya lampu kristal, dan aura percaya dirinya memancar kuat.

“Kau mengenalnya?” tanya Alena.

Fadil menatap wanita yang kini mendekat dengan ekspresi waspada. “Itu... Layla. Sepupu jauh dari keluarga kerajaan. Dia… dulu calon tunangan kakakku, tapi punya obsesi tak sehat terhadapku.”

“Obsesi?”

Fadil ingin menjawab, namun kalimatnya terhenti karena Layla sudah berdiri tepat di depan mereka.

“Assalamu’alaikum, pangeran Fadil.“ Suara Layla terdengar lembut namun menusuk. “Sudah lama sekali, bukan?”

Fadil tersenyum tipis, menundukkan kepala sekadar sopan. “Wa’alaikumssalam, putri Layla. Sungguh tak kuduga kita akan bertemu di sini.”

Layla tersenyum miring, lalu menatap Alena dari ujung kepala hingga kaki. “Dan ini siapa? Kekasih barumu?” Nada suaranya manis tapi beracun.

Alena menegakkan bahunya, mencoba menjaga sopan santun. “Saya Alena... bawahan Tuan Fadil.”

Layla mendengus kecil, matanya berkilat sinis. “Oh… hanya bawahan. Tapi aneh, karena seluruh istana membicarakan betapa dekatnya kalian. Bahkan ada yang bilang, sang Pangeran mulai jatuh cinta lagi.”

Ia menatap Fadil, pura-pura tersenyum. “Kau cepat sekali mencari wanita baru, Fadil. Humaira bahkan belum genap tiga tahun meninggal, tapi kau sudah menemukan pengganti?”

Beberapa tamu di sekitar mereka mulai memperhatikan.

Fadil menatap tajam Layla, nada suaranya berubah rendah dan tegas. “Layla, tolong jaga ucapanmu.“

Layla justru tertawa pelan, menutupi mulutnya dengan kipas emas. “Oh, aku hanya bercanda. Tapi sungguh, kau harus lebih hati-hati. Di istana, tak semua orang menyukai wanita asing yang mendampingi mu. Apalagi wanita... yang bukan dari darah bangsawan.”

Alena tetap tersenyum, tapi ada kilatan berani di matanya. “Kalau semua orang harus berdarah bangsawan untuk dicintai, mungkin dunia akan kekurangan cinta sejati.”

Layla menegang, tapi masih bisa tersenyum tipis. “Kau pandai bicara, Alena.”

“Terima kasih, tapi aku lebih suka bicara lewat hasil kerja.”

Beberapa tamu tersenyum kecil, memihak Alena tanpa suara. Fadil pun menatap kekasihnya dengan bangga.

Acara berlangsung penuh kehormatan. Musik lembut mengalun, para tamu berkeliling melihat maket istana pasir mereka yang dipajang di tengah ruangan.

Banyak yang memuji desain Alena, perpaduan tradisi dan inovasi yang langka.

Namun bagi Fadil, yang paling ia lihat malam itu hanyalah... Alena.

Ketika wanita itu berbicara dengan para tamu dalam bahasa Inggris yang fasih, atau saat Alena tersenyum sopan. Fadil tahu, dunia ini baru saja menemukan permata baru.

Sebuah penghargaan diumumkan malam itu.

Dan nama mereka disebut sebagai Project of Cultural Harmony.

Alena sempat tertegun, lalu memandang Fadil. Ia mengangguk padanya, menyilakan naik ke panggung bersama.

Cahaya sorot menyorot mereka berdua yang berdiri berdampingan, menerima penghargaan atas karya yang lahir dari hati.

Dan di bawah tepuk tangan para tamu, Alena tahu... ia tidak hanya diakui karena kemampuannya. Ia akhirnya diakui… sebagai dirinya sendiri.

Alena dan Fadil turun dari panggung, lalu berbaur dengan para tamu lain.

Malam itu berjalan penuh ketegangan halus. Fadil dan Alena tetap menjalani acara, tapi sepanjang waktu Layla tak berhenti mengawasi.

Setelah presentasi proyek selesai, Fadil sempat menyingkir ke balkon luar untuk menerima panggilan dari pihak keamanan. Saat itu Alena berdiri sendirian di dekat meja minuman, menikmati udara malam dari jendela besar.

Tiba-tiba, seseorang menyentuh bahunya.

Layla mendekat, suaranya berubah rendah. “Aku akan memberimu nasihat, tinggalkan Fadil... sebelum semuanya terlambat.”

Alena menatapnya datar. “Terlambat?”

Layla mencondongkan tubuh, matanya dingin. “Kau tak tahu siapa yang kau hadapi, keluarga kerajaan tidak pernah benar-benar membiarkan orang luar masuk. Mereka akan menelusuri latar belakangmu, keluargamu... bahkan masa lalumu.”

“Aku tidak punya apa pun untuk disembunyikan,” jawab Alena tenang.

Layla tersenyum miring. “Benarkah? Karena kabarnya, kau pernah menikah. Itu sudah cukup membuat reputasi mu hancur di kerajaan.”

“Jadi, aku telah diselidiki.”

“Tentu saja! Lagipula, Fadil seharusnya menikah dengan seseorang yang pantas.”

“Pantas?” Alena menatap Layla tajam. “Kau pikir cinta diukur dari silsilah?”

Layla menatap balik, bibirnya membentuk senyum tipis. “Bukan hanya silsilah, tapi kekuasaan. Dan aku... akan selalu punya keduanya.” Ia melangkah mendekat, membisikkan kalimat terakhir dengan nada dingin. “Kalau kau tidak pergi, kau akan berakhir seperti Humaira.”

Jantung Alena berdebar kencang. “Apa maksudmu?”

Layla hanya tersenyum samar, lalu berbalik pergi meninggalkan aroma parfum mawar yang menusuk.

Beberapa detik kemudian, Fadil muncul di belakangnya. “Ada apa? Wajahmu pucat.”

Alena menatapnya, suaranya sedikit bergetar. “A-aku tak apa-apa.“

Fadil menatap wajah Alena. “Kau bicara dengan Layla?”

Alena mengangguk.

Fadil menghela napas panjang, wajahnya berubah kelam. “Aku sudah menduga, Layla punya ambisi yang tak bisa dikendalikan.“

Ia menatap Alena penuh khawatir. “Mulai malam ini, kau tidak boleh pergi sendirian. Aku akan menggandakan penjaga di sekitar tempat tinggal mu.”

“Tapi aku tidak ingin hidup dalam ketakutan,” ucap Alena pelan.

Fadil mendekat, menatap dalam ke matanya. “Kau tidak perlu takut, karena aku tak akan membiarkan siapa pun menyentuhmu...”

Tatapan mereka saling bertemu, langit di luar dihiasi bintang yang redup.

Namun di antara cahaya dan bayangan itu, sesuatu mulai bergerak—permainan lama yang akan membuka kembali luka masa lalu Fadil, dan menguji keberanian cinta Alena.

Malam itu jauh di belakang istana, Layla berbicara dengan seseorang lewat telepon satelit kecil.

“Ya, namanya Alena. Aku ingin dia dipantau... dan jika perlu, buat dia takut untuk tinggal di Dubai.”

Suara di seberang menjawab datar, “Perintah diterima, Putri Layla.”

Layla menatap langit malam, matanya berkilat tajam. “Fadil boleh jatuh cinta sebanyak yang dia mau. Tapi kali ini… cintanya akan berakhir seperti sebelumnya.”

Keesokan harinya, suasana di proyek istana pasir terasa berbeda. Beberapa pengawal tambahan tampak berjaga, namun Fadil berusaha menjaga suasana tetap normal agar Alena tidak tegang.

Saat istirahat siang, Alena duduk di atas teras batu yang menghadap ke padang pasir. Fadil datang membawa dua gelas jus delima segar.

“Untuk Ratu pasirku,” katanya sambil menyerahkan gelas.

Alena menatap pria itu sambil tersenyum malu. “Kau tidak pernah berhenti menggoda, ya?”

“Tidak akan, kalau yang ku goda tersenyum.”

Mereka terdiam lagi beberapa saat, menikmati pemandangan gurun yang tampak seperti lukisan bergerak.

Lalu, Fadil menatap serius. “Alena… aku ingin kau tahu sesuatu.”

“Apa?”

“Kalau sesuatu terjadi, kalau ada apa pun yang mencurigakan... aku ingin kau langsung pergi ke tenda pengawal utama. Jangan menunggu aku, jangan mencoba menyelesaikannya sendiri.”

“Fadil, aku sudah bilang... tidak ingin hidup di bawah bayang-bayang ketakutan. Aku percaya padamu, tapi aku juga ingin kau percaya... bahwa aku tidak selemah itu.”

Fadil tersenyum lembut. “Aku tahu kau kuat, justru karena itu aku takut.”

“Takut?”

“Ya, karena ternyata perasaanku padamu terlalu dalam. Aku mencintaimu...“

Kata cinta itu meluncur begitu saja.

Alena berkata dengan suara bergetar, “Kau baru saja bilang cinta?”

“Ya,” jawab Fadil tenang, menatap Alena dengan penuh cinta.

Alena tertawa kecil, tapi matanya mulai basah. “Aku pikir, aku tidak akan bisa mencintai lagi setelah segalanya yang terjadi di masa lalu. Tapi entah kenapa... setiap kali kau menatapku seperti itu, aku ingin percaya lagi.”

Fadil menyentuh pipi Alena dengan lembut. “Percayalah, Alena. Bukan pada masa lalu, bukan padaku… tapi pada dirimu sendiri. Karena cintamu berharga bukan karena siapa yang menerimanya, tapi karena siapa dirimu saat memberi.”

Alena menutup matanya sejenak, membiarkan air mata jatuh pelan. Ia membuka mata, menatap Fadil dengan senyum tulus. “Aku percaya padamu, pada cintamu...”

Dan Fadil hanya menjawab dengan menunduk, menyentuh keningnya pada kening Alena. Sebuah isyarat lembut dari budaya Arab yang berarti perlindungan, penghormatan, dan cinta yang suci.

Namun di kejauhan, seseorang sedang mengamati mereka dengan lensa panjang dari balik tenda proyek yang lain. Suara klik kamera terdengar halus, menangkap momen lembut itu lalu mengirimkan pada seseorang.

Dan di layar ponsel milik Layla, foto tersebut muncul beberapa detik kemudian.

Wanita itu tersenyum dingin. “Nikmatilah ketenangan kalian... sebelum badai datang.”

1
Desyi Alawiyah
Kok belum update lagi Kak... Aku penasaran ini, Arga menemui Alena untuk apa... 🤔🤔🤔

Kalo Arga meminta Alena untuk balikan, jangan harap deh yah.. 😫
Ari Peny
lanhuuuut
Miss Typo
eh kutu kupret ngapain loe nemuin Alena lagi??? sadar diri dan tau dirilah pergi jauh jangan ngrecokin hidup Alena lagi, dasar kutu kupret 😤
Desyi Alawiyah: Aku tambahin Kak, dasar Arga cowok mokondo 🤭🤣🤣🤣😭
total 1 replies
Miss Typo
kedua Mak Lampir bersatu untuk menjatuhkan Alena, awas Nadine kamu suatu saat akan menyesal bekerjasama dgn Layla yg selalu memanfaatkan orang lain untuk tujuan jahatnya
Aisyah farhana
mau apa lagi s Arga ini g bosen dah d tolak atau dia juga d ajak kerjasama s ama Layla semoga Alena baik baik saja
November
lanjut
Maya
rek naon deuui eta si arga haduh....
Maya: aya2 wae
total 2 replies
Tiara Bella
Fadil berdasarkan pengalaman dr kematiannya Humaira jd dia waspada.....terlebih ibunya mendukung ....😍💪
Dian Rahmawati
fadil pintar banget
Dian Rahmawati
nah kan semoga kebenaran akan terkuak
Desyi Alawiyah
Arga selalu muncul dalam bayang-bayang Alena... 😳😳😳

Kaya Jailangkung aja, datang tak dijemput pulang tak diantar /Facepalm/
Wulan Sari: 😀😀😀iya betul
total 7 replies
Desyi Alawiyah
Jujur aja Nadine, daripada kamu kena sanksi...
Desyi Alawiyah
Pasti itu, nama kerajaan bakal tercoreng... 😁
Desyi Alawiyah
Tuh kan bener... Pasti sabotase, ayahnya Pangeran Fadil dibunuh... 😭
Desyi Alawiyah
Persis banget kaya kisah Lady Diana... Kabarnya kecelakaan yang dialami beliau adalah karena sabotase dari pihak kerajaaan...

Karena dianggap Lady Diana sering melanggar aturan selama menjadi istrinya Pangeran Charles...
Ddek Aish
kalian aneh Alena nggak melakukan apapun kalian yang sibuk ingin dia jatuh berkacalah apa kekurangan kalian dasar manusia penuh iri dan dengki
Azahra Rahma: betul terutama Nadine masih kurang puaskah dulu sudah merusak rumah tangga Alena saat bersama Arga?? gagal mendapatkan Arga walaupun Arga sudah bercerai dengan Alena,,,malah jadi Alena yg di benci
total 1 replies
Desyi Alawiyah
Hmmm.... 😒😒😒😒
Desyi Alawiyah
Jangan bilang mereka mau kerjasama... 😒
Nie
sdh kuduga pasti nadine dan layla bekerja sama,ayo fadil lindungi alena jgn sampe sesuatu terjadi padanya
Tiara Bella
duo wanita yg pnya ilmu tp gk beradab ups hiihihiiii..🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!